Bab Ii Lanjutan
Bab Ii Lanjutan
perokok
salah satu pengaturan diri (self regulating). Dan merokok dilakukan untuk
antara lain:
Menurut Bacr dan Corado, remaja perokok adalah anak-anak yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
dari lingkungan keluarga yang bahagia. Remaja yang berasal dari keluarga
konservatif akan lebih sulit untuk terlibat dengan rokok maupun obat-obatan
adalah bila orang tua sendiri menjadi figur. Contohnya yaitu perokok berat,
merokok lebih banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang
b. Pengaruh teman
dan demikian sebaliknya. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari fakta
sebaliknya.
c. Faktor kepribadian
Remaja mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu ingin melepaskan
diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu sifat kepribadian yang bersifat pada
yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih
rendah.
d. Pengaruh iklan
seringkali terpacu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan
tersebut.
penggunanya:
1. Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni
pemakainya.
2. Timah hitam (Pb), yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dalam satu hari menghasilkan
10 ug. Sementara ambang batas timah yang masuk ke dalam tubuh adalah
rata-rata 20 bungkus rokok per hari, berap zat berbahaya ini masuk ke dalam
tubuh.
4. Tar adalah kumpula dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat
batang rokok, sementara kadar ter dalam rokok berkisar 24-45 mg (Amelia,
2009).
Perilaku merokok adalah menghisap asap dari rokok dengan cara membakar
penelitian ini diukur dengan skala perilaku merokok. Skala ini berisi item
terakhir dan waktu yang dibutuhkan dari saat bangun tidur sampai rokok
Menurut Kollapan dan Gopi (2002); Solak et al (2005) cit. Nasution (2007),
faktor lain yang turut mempengaruhi akibat asap rokok antara lain usia mulai
kurang lebih 10 tahun, antara 10-20 tahun, dan lebih dari 20 tahun. Jumlah
rokok yang dikonsumsi per hari dapat diklasifikasi sebagai berikut: ringan (1-
10 batang per hari), sedang (11-20 batang per hari), dan berat (lebih dari 20
2. Konsep Motivasi
arah tertentu. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
seseorang.
11
motivasi adalah suatu arahan pegawai dalam suatu organisasi agar mau
g. Menurut Mc. Donald (1959), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
Berbagai batasan dan dalam konteks yang berbeda tersebut diatas, dapat
diinginkan. Oleh sebab itu, motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk
1. Proses Motivasi
12
tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif
Ketidakseimbangan
motivasi internal:
Kebutuhan, keinginan, Tujuan-tujuan, intensif,
Perilaku
dan harapan atau imbalan-imbalan
(expectacy)
2. Hierarki Motivasi
meningkat.
dipenuhi dalam suatu waktu tertentu. Satu motif yang lebih tinggal
d. Kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain saling terkait, tetapi
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
sesuatu).
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Fungsi dari motivasi
ada 3, yaitu:
dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
3. Bentuk Motivasi
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang datang dari dalam diri individu.
b. Motivasi ekstrinsik
c. Motivasi terdesak
4. Pengukuran Motivasi
adil.
atau perolehan.
memihak pada objek sikap (Azwar, 2011). Skala Likert digunakan untuk
Dengan Skala Likert, maka sikap akan dijabarkan menjadi suatu indikator.
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa
d. Sangat Tidak Setuju (STS), jika responden sangat tidak setuju dengan
d. Sangat Tidak Setuju (STS), jika responden sangat tidak setuju dengan
konqueren dengan tujuan pengajaran untuk setiap siswa pada kelas tertentu
dalam satu kurun waktu tertentu (tahun ajaran). Menurut tujuan test prestasi
belajar dari Davis (1985), berupa knowledge, understanding, and skills siswa
siswa dalam materi/mata pelajaran yang dipelajari siswa dalam satu rentang
kegiatan pengajaran terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dimana
dalam bentuk prestasi belajar siswa (kognitif), maupun konsep diri siswa
(afektif), seperti sikap, watak, dan kepribadian siswa. Prestasi belajar siswa
sekolah. Pada sumber lain disebut prestasi belajar itu meliputi 7 unsur:
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon
bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,
harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti,
tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang
sementara.
sumber daya manusia dan masalah psikologi siswa. Siswa dengan prestasi
21
belajar rendah akan kehilangan rasa percaya diri bahkan sress dan depresi
lingkungan tempat tinggal, tingkat kesehatan gaya hidup dan prestasi belajar
positif dengan prestasi belajar, selain itu terdapat hubungan antara tingkat
prestasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal
2. Faktor Eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari hal-
hal lain yang berada di luar diri individu. Adapun faktor-faktor tersebut
tiga hal, yaitu: sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, dan
tehadap prestasi belajar siswa adalah kompetensi guru dan siswa serta
1. Faktor Internal
a. Keadaan fisik, meliputi: panca indra dan kondisi fisik secara umum,
kondisi tempat belajar, sarana dan fasilitas belajar, materi pelajaran, dan
individu.
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Nilai Keputusan
KKM ≥ 78 Baik
4. Konsep Remaja
1973:113), menyebut masa remaja sebagai masa new birth dan storm and
stress. Pada masa remaja akan ditemukan seorang yang seolah-olah baru
kekangan yang dapat membuat remaja merasa bingung. Lebih jauh lagi remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa pubertas menuju masa
dewasa. Selama periode ini, mereka akan banyak mengalami perubahan baik
berasal dari kata adolescere yang artinya tumbuh kearah kematangan. Dalam
hal ini tidak hanya berarti kematangan fisik, tetapi terutama kematangan sosial
dan keadaan masyarakat, seperti masa remaja yang sangat panjang dan ada
yang hampir tidak ada sama sekali. Akan tetapi, untuk tujuan-tujuan praktis
perlu juga ditetapkan suatu balasan tertentu. Salah satu definisi tentang remaja
yang didasarkan pada tujuan praktis adalah yang diberikan oleh organisasi
Fase-fase masa remaja yaitu suatu analisis yang cermat mengenai semua
aspek perkembangan dalam masa remaja, yang global berlangsung antara umur
koridor berpikir konkret, kondisi ini disebabkan pada masa terjadinya proses
pengalamannya).
3. Stanley Hall, sebagai pionir dalam studi ilmiah tentang remaja berpendapat
tetapi sosial budaya. Menurut dia bahwa remaja Samoa itu tidak berada
dalam suasana storm and stress, bahkan sebaliknya, mereka hidupnya relatif
bebas dari kegelisahan atau stres (tetapi setelah ada penelitian berikutnya,
berubah).
memilki persepsi positif terhadap aspek sosial, akademik, fisik, karier, dan
teman sebaya, guru, dan yang lainnya dalam kehidupan masyarakat; (d)
orang lain, terutama pada saat mereka sedang berada dalam keadaan duka
cita (distress).
B. Penelitian Terkait
Perilaku merokok masih merupakan masalah kesehatan dunia karena dapat
hubungan antara perilaku merokok dengan prestasi belajar pada siswa laki-
laki kelas XI dan XII di SMK Teknologi dan Industri Kristen Salatiga,
diperoleh hasil uji korelasi dengan teknik pearson correlation dan diperoleh
perilaku merokok dengan prestasi belajar siswa laki-laki kelas XI dan XII di
SMK Teknologi dan Industri Kristen. Persamaan pada penelitian ini adalah
penelitian ini adalah variabel yang diteliti adalah merokok dan prestasi
belajar.
hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar yang
C. Kerangka Teori
Perilaku Merokok
Prestasi Belajar
Keterangan:
Diteliti
Tidak diteliti
prestasi belajarnya.
2. Prestasi belajar Penurunan konsentrasi bila terjadi pada anak sekolah maka
D. Kerangka Konsep
Motivasi Belajar
Perilaku merokok
Prestasi Belajar
dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Dan dapat
E. Hipotesis