Anda di halaman 1dari 4

KASUS 1 :

Seorang perempuan, umur 50 tahun dirawat sejak 3 hari yang lalu dibangsal

penyakit dalam dengan diagnosa medis ulkus peptikum. Pasien mengeluh : nyeri

dengan skala 7 disertai mual. Nyeri terus menerus pada bagian ulu hati menyebar

sampai ke dada. Nyeri bertambah parah saat pasien tidak terlambat makan.

Pasien juga mengalami masalah gangguan menelan. Pasien mengatakan sejak

kurang lebih 2 tahun terakhir sering mengalami nyeri di bagian lambung terutama saat

pasien merasa kelelahan dan makan yang tidak teratur. Pasien mengatakan merasa

mengalami penurunan berat badah sejak menderita gangguan lambung. Sebelum sakit

pasien memiliki berat badan 60 kg dengan tinggi badan 160 cm. saat dilakukan

pengukuran berat badan ditemukan BB : 50 kg.

Pasien mengeluh sebelum masuk RS dan sampai hari ini pasien belum buang air

besar. Pasien mendaptkan diit rumah sakit nasi lembek tinggi kalori tinggi protein

(TKTP) 2200 kalori. Pasien mengatakan hanya mengahbiskan ½ porsi diit yang

disiapkan karena mual jika terlalu banyak makan.

Hasil pengkajian didapatkan data : pasien seorang muslim, bekerja sebagai

tenaga pengajar di sekolah dasar swasta, lulusan sarjana guru. Sebagai orang jawa

pasien sangat suka makanan pedas, agama islam, tinggal hanya dengan suami di

daerah kampung jawa karena kedua anaknya sudah menikah.

Pemeriksaan Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg, N : 70 x/I, RR : 16 x/i, S ; 36.5 0 C

Pada pemeriksaan abdomen tampak bagian abdomen sbb :


Pasien tidak memiliki nyeri selain pada area ulu hari dan pada saat dilakukan palpasi
abdomen tidak teraba masa maupun organ. Bising usus ditemukan lemah 12 x/mnt.

BUATLAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TERSEBUT !!!!


Kasus 2

Seorang laki-laki, umur 30 tahun pada pukul 10.00 wita masuk bangsal penyakit

dalam dengan diagnosa medis gastroenteritis. Pasien mengeluh : buang besar encer

berlendir tanpa disertai darah sejak malam kurang lebih 20 kali lebih dan muntah.

Pasien mengatakan sebelumnya mengkomsumsi sayur santan yang isinya tempe

bongkrek. Hasil pengkajian ditemukan pasien lemah, akral dingin, peristaltic usus masih

45 x/i. Pasien tidak bisa dilakukan pengkajian berat badan namun pasien mengatakan

bahwa BB : 70 kg dan TB : 165 cm

Pasien mendapatkan diit rumah tinggi kalori tinggi protein (TKTP) 2200 kalori

dan belum dapat dilakukan pengkajian apakah pasien mengabiskan makanannya yang

diberikan atau tidak.

Saat dilakukan palpasi pada bagian perut pasien mengatakan nyeri pada bagian

perut bagian tengah/tengah dan menyebar sampai ke ulu hati dengan nyeri seperti

ditusuk, nyeri hilang timbul dengan skala 5. Nyeri muncul dan dapat bertambah parah

jika pasien mau buang air besar dan setelah muntah.

Sebagai seorang lulusan teknis sipil, pasien bekerja di perusahaan batu bara,

bertinggal di jalan pemuda. Pasien merupakan peratauan asli Sumatra dan beragama

protestan.

Tanda vital ditemukan TD : 100/60 MmhG, N; 120 x/I, RR : 25 x/I, S : 38 0 C

Pada pemeriksaan abdomen tampak bagian abdomen sbb :


BUATLAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TERSEBUT !!!!

Anda mungkin juga menyukai