Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILSAFAT SEBAGAI PRODUK DAN

FILSAFAT SEBAGAI PROSES

Dosen Pengampu:

HJ. ROSILAWATI . Dra., M.Pd.

Disusun Oleh:

Ihat Muflihat [2343102010039]

Ratu Riska Agustina [ 2343102010036]

Ahmad Rifai Ukhrowi [2343102010038]

Irham Maulana [2343102010030]

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK

STIA MAULANA YUSUF BANTE

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukuri panjatkan kepada kehadiear Allah SWT, yang senantiasa


melimpatkan rahmat dan karunia- nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah mata kuliah pendidikan pancasila tentang “ Filsafat Sebagai Produk Dan Filsafat
Sebagai Proses”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. Harapan kami, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bisa memberikan informasi tambahan tentang
“Filsafat Sebagai Produk Dan Filsafat Sebagai Proses” bagi para pembaca.

Sebagai penyusun, kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam


penyusunan karya ilmiah. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk kesemournaan karya ilmiah ini.

Demikian makalah ini kami susun, kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menginspirasi para pembaca.

Hormat kami

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
B. Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian filsafat 5
B. Manfaat filsafat bagi kehidupan 7
C. Filsafat sebagai produk dan proses 7
BAB III PENUTUP 11
Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Para ilmuwan yang termuka memberikan definisi tentang ilmu filsafat namun
masing masing definisi mereka berbeda akan tetapi tidak bertentangan, bahkan
saling melengkapi dan terdapat kesamaan yang saling mempertaliakan semua
definisi itu. Hal tersebut baik untuk membawa wawasan kita karena dengan
mengetahui pengertian dari para ilmuwan-ilmuwan sebelum kita, kita banyak
belajar dari sana.
Filsafat merupakan suatu upaya berpikir yang jelas dan terang tentang seluruh
kenyataan , filsafat dapat mendorong pikiran yang dapat membawa manusia
kepada pemahaman, dan pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang
kebih layak.
Untuk ,mengetahui dan membuka wawasan rekan-rekan mahasiswa
khususnya, kami penyusun makalah akan membaha sejarah singkat tentang filsafat
umum, pengertian, ,manfaat filsafat bagi kehidupan dan filsafat sebagai produk
dan filsafat sebagai proses.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian filsafat
2. Apa manfaat filsafat bagi kehidupan
3. Apa yang dimaksud filsafat sebagai produk
4. Apa yang dimaksud filsafat sebagai proses

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk menambah pengetahuan dan informasi
tentang pengertian filsafat, manfaat filsafat, dan dimaksud filsafat sebagai produk
dan proses.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat
Keberadaan filsafat sebagai disiplin ilmu ternyata sudah dipersoalkan
sejak lebih dari 20 tahun abad silam. Meskipun banyak pendapat yang
menjelaskan mengenai apakah sesungguhnya filsafat itu, tetapi pendapat
pendapat tersebut belum memuaskan semua orang. Bahkan banyak orang yang
berpikir bahwa filsafat adalah sesuatu yang bersifat serba rahasia, mistis, dan
aneh.
Filsafat disebut-sebut sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan yang
adadimuka bumi ini. Maka dari itu, banyak pula orang yang menganggap
bahwa filsafat adalah ilmu paling istimewa dan menduduki tempat paling
tinggi di antara seluruh ilmu pengetahuan yang ada. Terlebih lagi, banyaknya
kepercayaan bahwa filsafat hanya dapat di pahami oleh orang-orang jenius
saja! wah, benar benar fantastis ya! Lalu sebenarnya, apa sih filsafat itu? Jadi
Istilah “filsafat” ini sebenarnya berasakl dari bahasa yunani, yakni “
philosophia” , yang mana merupakan gabungan dari kata “philo” dan
“sophia”. Philo berarti ‘cunta dalam arti luas’, sementara Sophia berarti
‘kebijakan atau pandai’. Jadi, dapat disebut bahwa filsafat ini adalah keinginan
untuk mencapai cita pada kebijakan
Banyak ahli yang mendefinisikan apa itu filsafat. Poedjawijatna
berpendapat bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan berusaha mencari
sebab secara sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang berdasarkan pikiran
belaka. Lalu menurut Hasbullah Bakry, filsafat memiliki definisi berupa jenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam, milai dari
ketuhanan, alam semesta, hingga manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh
akal manusia. Kemudian ada juga tokoh filafat terkena, Plato, yang
mendefinisikan filsafat adalah pengetahuan yang berminat untuk mencapai
pada kebenaran asli. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang berysaha
mencari sebab secara mendalam berdasarkan pemikiran dan akal manusia.
Filsafat ini juga dapat menjadi pandangan hidup seseorang sekelompok orang
mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Namun, filsafat ini dapat juga
diartikan sebagai suatu sikap sesorang yang sadar dan dewasa ketika
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan melihat secara menyeluruh
dengan segala hubungan.
 Tokoh-Tokoh filsafat
Tokoh-tokoh filsafat atau para filsuf ini kebanyakan berasal
dari yunani sebab imu pengetahuan tersebut memang bersumber dari
pemikiran yunani kuno. Para filsuf yunani hidup sekitar abad sebelum
masehi.Meskipun mereka telah meninggal ratusan tahun lamanya,
tetapi pemikiran merekaturut berkontribusi pada ilmu pengetahuan
filsafat ini. Berikut ini adalah para tokoh-tokoh filsafat yunani yang
perlu diketahui.
1. Socrates
Scorates hidup sekitar tahun 469-399 sebelum masehi.
Beliau sangat menaruh perhatian pada manusia dan
menginginkan supaya para manusia yang ada dimuka bumi ini
mampu mengenali dirinya sendiri. Menurut beliau, jiwa
manusia merupakan asas hidup yang paling mendalam
sehingga berkaitan dengan hakikat manusia sebagai penentu
kehidupannya sendiri.
2. Plato
Pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut yang
bahkan dikenal sebagai filsuf terkenal sepanjang sejarah. Plato
yang hidup sejak 427-347 SM ini mengenukakan atas
pendapatnya bahwa realitas yang paling mendasar atau ide.
Beliau percaya bahwa alam yang kita lihat ini bukanlah
realitas yang sebenarnya, sehinga terdapat adanya dunia
tangkapan indrawi atau dunia nyata, dan dunia ide.
3. Thales
Thales adalah tokoh filsuf yang bearsal dari daerah
Miletus, yunani kuno, dan diperkirakan telah hidup diantara
tahun 624-548 SM. Beliau ini dianggap sebagai orang pertama
yang berupayaencari jawaban atas segala benda yang ada di
alam semesta ini. Beliau tinggal disetiap pulau dan setiaphari
melihat lautan luas,sehingga pandangannya tersebut dapat
muncul
4. Anaximenes
Berbeda dengan Thales, Anaximenes yan hidup
diantara tahun 585-528 SM ini justru berpandangan bahwa
dasar kehidupan mahluk hidup di alam semesta ini adalah
udara. Pandangan tersebut dikemukakan berdasarkan landasan
pemikiran bahwa manusia dan semua mahluk hidup iti
bernapas, yakni mengambil udara yang terdapat di alam
semesta.
5. Phytagoras
Jika mendengar atau membaca nama beliau, pasti akan
selalu teringat akan rumus matematika yang namanya sama
bukan? Nah, pencetus rumus matematika juga merupakan
tokoh filsuf terkenal. Phytagoras hidup diantara tahun 580-
500 SM dikota kroto, italia selatan.
Selain menjadi tokoh filsuf yang berpandangan bahwa
manusia harus melakukan pembersihan rohani supaya
jiwanya dapat memperoleh kebahagiaan, beliau juga dikenal
sebagai ahli matematika. Maka dari itu, beliau sealu
mengajarkan kepada para muridnya bahwa segala sesuatu
yang ada di alam ini berasal dari bilangan ata angka.
Pandangannya tentang alam semesta bertitik pada bilangan.

B. Manfaat Filsafat bagi Kehidupan


Ilmu ini selalu berfokus pada asas, prinsip, dan hakikat kenyataan yang
ada. Termasuk mempertanyakan filsafat itu sendiri. Contoh hal yang dibahas
dalam filsafat adalah dari mana alam semesta berasal. Lewat ilmu ini manusia
akan lebih mudah untuk memahami tentang kenyataan yang dilihat sehari-hari.
Tentunya ada banyak manfaat bagi manusia yang mempelajari filsafat
1. Mempelajari tentang hakikat alam semesta dalam filsafat, seseorang
akan mempelajari tentang hakikat dari alam semesta. Berpikir filsafat
berarti menyusun pengetahuan yang masuk akal agar bisa memahami
semua hal termasuk diri sendiri.
2. Mengajarkan untuk lebih mengenal diri sendiri manfaat dari belajar
ilmu filsafat adalah bisa mengenal diri sendiri lebih baik. Seseorang
yang mempelajari filsafat akan mampu memahami dirinya sendiri
secara totalitas. Lewat pemahama tersebut , seseorang akan mengerti
apa hakikat menjadi manusia.
3. Filsafat berguna untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana
dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat
sesuatu. Dengan hal ini maka manusia dapat memiliki pandangan yang
luas dan dapat terhindar dari egesentrimen.
5. Dengan menilai berbagai macam hal disekitarnya secara objektif, maka
melalui filsafat diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu
memiliki pengetahuan yang luas.
6. Dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan lebih
mendalami ilmu pengetahuan.
7. Dengan mempelajari filsafat maka manusia juga dapat memahami
perkembangan,kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari
pengetahuan tersebut.

C. Filsafat Sebagai Proses dan Produk


Sebelum kami membahas atau menguraikan filsafat ilmu sebagai proses
dan produk sedikit kami paparkan atau kami uraikan terlebih dahulu tentang
filsafat itu sendiri, karna kita tidak akan mungkin bisa memahami filsafat ilmu
sebagai proses dan produk, kalau kita belum memahami filsafat itu sendiri.
Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam
semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah control, dan
tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan,bentuk keindahan komunikasi dan
ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan
[ understanding and wisdom ].
Dr Oemar A. Hoesin mengatakan: ilmu memberi kepada kita
pengetahuan , danm filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan
kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan
tertib, akan kebenaran. S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat
itu dapat member ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun
menghadapi maut. Dalam tujuannya yang tunggal [ yaitu kebenaran ] itulah
letaknya kebesaran,kemuliaan filsafat diantara kerja manusia lain. Kebenaran
dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan
yang tertinggi dan satu-satunya. Bagi manusia, berfilsafat itu berarti mengatur
hidupnya seinsaf-insafnya,senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab,
yakni tanggung jawaab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik
tuhan,alam, ataupun kebenaran.Radhakrishnan dalam bukunya, History of
philosophy, menyebutkan : Tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan
semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbing maju. Fungsi filsafat
adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menetukan arah dan
menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya menghilhamkan kenyakinan
kepada kita untuk menopang hidup baru, mencetak manusia-manusia yang
menjadikan penggolonan-penggolongan berdasarkan ‘nation’ ras ddan
kenyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia manusia.
Filsafat tidak ada artinya sama seklai apabila tidak universal, baik
dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.Studi filsafat harus
membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar
yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan
keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada
konsepsi para ilmiah yang using, yangvsempit dan dogmatis. Urusan
[concerns] utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian,
perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan tuhan.
Berbeda dengan pendapat Soemandi Soerjabrata,yaitu mempelajari
filsafat adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka H. De Vos berpendapat
bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tapi harus dipraktekan dalam hidup
sehari-hari. Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya
dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secra baik. Filsafat
harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus
mengajarkan manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia
yang baik dan bahagia. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa tujuan filsafat
adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika [ kebenaran
berpikir], etika [ berprilaku], maupun metafisik [ hakikat keaslian ].
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Filsafat ilmu sebagai proses merupakan aktivitas penelitian yang
dilakukan berdasarkan pemikiran secara matang dan diarahkan pada
pencapaian tujuan yaitu :
A. Mencapai kebenaran
B. Dapat dipergunakan untuk menjelaskan
C. Dapat dipergunakan untuk memprediksi
D. Dapat dipergunakan mengendalikan
2. Filsafat ilmu sebagai produk adalah pengetahuan ilmiah yang
kebenarannya dapat diuji secara ilmiah, yang mencakup
A. Jenis-jenis sasaran
B. Bentuk-bentuk pernyataan
C. Ragam-ragam proposisi
D. Ciri-ciri pokok
E. Pembagian secara sistematis
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian filsafa secara etimologis berasal dari yunani : philein dan sophos yang
berarti cinta kebijaksanaan atau cinta kearifan. Secara terminologis, filsafat diartikan
sebagai ilmu yang membahas hakikat segala sesuatu yang ada [manusia, alam, dan
tuhan]. Secara historis filsafat adalah induk segala ilmu, sebelum ilmu-ilmu berkembang
dan mempunyai nama-nama sendiri seperti sekarang dahulu kebenaran rasional yang
direnungkan dan ditemukan orang dinamakan filsafat.

Objek material filsafat adalah manusia, alam semesta dan tuhan. Pembahasan
filsafat ini lebih banyak membahas tentang manusia dilihat dari berbagai dimensinya.
Objek formal filsafat adalah perenungan atau refleksi terhadap segala sesuatu [ manusia,
alam dan tuhan ] untuk mendapatkan hakikat yang terdalam.

Sebagai sebuah kajian, filsafat mempunyai sifat dasar berfikir filosofis, yaitu :
berfikir radikal, mencari asa, memburu kebenaran, mencari kejelasan.

Nilai kegunaan ilmu tergantung dari manusia yang memanfaatkannya. Dalam


realitas manusia tersendiri dari 2 golongan : 1) Golongan yang mengatakan bahwa ilmu
itu bebas, mutlak berdiri sendiri. 2) Golongan ini berpendapat bahwa ilmu itu tidak beabs
nilai. Adapun dalam islam ilmu itu tidak bebas nilai , ia dilandasi oleh hukum normative.
Nilai yang menjadi dasar dalam penelitian baik buruknya segala sesuatu dapat dilihat dari
nilai etika ( agama ) dan estetika.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com.document/501447518/FILSAFAT-
SEBAGAI-PROSES-DAN-PRODUK

https://adminpublik.uma.ac.id/2021/01/07/manfaat-belajar-
filsafat/

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-filsafat-
dan-manfaat-dalam-kehidupan/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/filsafat

Anda mungkin juga menyukai