Anda di halaman 1dari 3

 Crowd-based financing (pembiayaan berbasis keramaian) adalah suatu model pendanaan

di mana individu atau kelompok orang yang disebut "crowd" berkontribusi dalam
mendanai proyek, usaha, atau inisiatif tertentu. Model ini memanfaatkan potensi dari
keramaian atau massa untuk mengumpulkan dana dalam jumlah yang lebih besar
daripada jika dana hanya berasal dari satu atau beberapa sumber.

Crowd-based financing biasanya dilakukan melalui platform online yang menghubungkan para
penggalang dana dengan para pendana potensial.dan Terdapat beberapa jenis crowd-based
financing yang umum, antara lain:

1. Crowdfunding: Pendanaan diperoleh dari berbagai orang dengan memberikan sumbangan


dalam jumlah kecil. Biasanya, dalam skema ini para pendana tidak mengharapkan pengembalian
atau suka rela

2. Peer-to-peer lending: Pendanaan dilakukan oleh individu atau kelompok yang memberikan
pinjaman kepada peminjam melalui platform online. Dan biasanya Peminjam membayar kembali
pinjaman dengan bunga tertentu.

3. Equity crowdfunding: Para pendana memberikan dana dalam jumlah tertentu dan sebagai
imbalan mereka menerima kepemilikan saham atau bagian kecil dari perusahaan atau proyek
yang didanai. Jika perusahaan atau proyek tersebut berhasil, para pendana dapat mengalami
keuntungan finansial.

4. Reward-based crowdfunding: Para pendana memberikan dana dalam jumlah tertentu dan
sebagai imbalan mereka menerima produk atau layanan dari proyek yang didanai. Imbalan ini
bisa berupa produk fisik, akses ke produk digital, atau pengalaman khusus, tergantung pada jenis
proyeknya.

 Foreign Direct Investment (FDI) adalah investasi langsung oleh perusahaan atau individu
dari satu negara ke negara lain. FDI melibatkan pembelian saham mayoritas atau
pendirian anak perusahaan di negara tujuan investasi. Tujuan FDI adalah memperluas
operasi bisnis, memanfaatkan sumber daya, pasar, atau keuntungan kompetitif yang
tersedia di negara tersebut. FDI memberikan manfaat ekonomi seperti peningkatan
investasi, pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi antar
negara.

 Debt financing (pembiayaan utang) adalah suatu metode pendanaan di mana perusahaan,
organisasi, atau individu meminjam dana dari pihak lain dengan janji untuk membayar
kembali jumlah pinjaman tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan bunga yang telah
disepakati. Dalam debt financing, pihak yang memberikan pinjaman biasanya disebut
sebagai kreditor atau pemberi pinjaman, sedangkan pihak yang meminjam dana disebut
sebagai debitur atau peminjam.
Isu yang berkembang
Sesuai artikel yang kami kutip dari KONTAN.CO.ID bahwa Realisasi Penanaman Modal Asing
(PMA) pada kuartal I 2023 mencapai Rp 177 triliun, atau tumbuh 20,2% dari periode sama tahun
lalu.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi investasi di kuartal IV 2022, hanya tumbuh 1,1%.

Sekalipun memang PMA lebih banyak tetapi bukan berarti Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) tidak tumbuh.

realisasi investasi PMDN pada periode laporan sebesar Rp 151,9 triliun, atau berkontribusi
46,2% dari total realisasi investasi. Meski begitu, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2022,
realisasi ini meningkat 8,8% dan tumbuh 12,4% jika dibandingkan dengan periode sama tahun
lalu.

Dan biasanya investasi PMA, paling besar dari Singapura dengan investasi sebesar US$ 4,3
miliar, Hong Kong sebesar US$ 1,5 miliar, Tiongkok sebesar US$ 1,2 miliar, Jepang sebesar
US$ 1,0 miliar dan Amerika Serikat (AS) senilai US$ 0,8 miliar.

realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek, paling banyak di Sulawesi Tengah dengan
nilai investasi sebesar US$ 1,9 miliar. Disusul Jawa Barat US$1,9 miliar, DKI Jakarta US$ 1,2
miliar, Banten US$ 1,1 miliar dan Riau US$ 1,0 miliar.
apakah pengaruh buruk jika investasi asing lebih mendominasi di sektor pasar modal di
Indonesia
= Pengaruh investasi asing yang mendominasi di sektor pasar modal Indonesia tidak selalu
memiliki konsekuensi negatif. Namun, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
terkait dengan dominasi investasi asing di pasar modal Indonesia:

1. Ketergantungan pada modal asing: Jika pasar modal Indonesia terlalu bergantung pada
investasi asing, negara tersebut dapat menjadi rentan terhadap perubahan sentimen investor
asing. Perubahan kebijakan di negara asal investor atau kondisi ekonomi global dapat berdampak
signifikan pada pasar modal Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi
dan potensial keluarnya modal asing secara tiba-tiba.

2. Risiko transfer keuntungan: Jika investor asing memperoleh kendali yang signifikan dalam
sektor pasar modal Indonesia, terdapat risiko transfer keuntungan. Bagian besar dari keuntungan
yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh investor asing dapat dialirkan ke
negara asal investor, sehingga dapat mengurangi manfaat ekonomi yang diperoleh oleh negara
tuan rumah.

3. Pengaruh asing pada kebijakan dan pengambilan keputusan: Investasi asing yang
mendominasi dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan ekonomi dan
pengambilan keputusan di sektor pasar modal. Hal ini dapat mengarah pada kepentingan asing
yang mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional atau pihak lokal.

4. Potensi penurunan pertumbuhan industri lokal: Jika investasi asing dominan dalam sektor
pasar modal, perusahaan lokal mungkin kesulitan untuk bersaing secara efektif. Investor asing
dapat membawa teknologi, manajemen, dan modal yang lebih canggih, yang dapat
mengakibatkan penurunan pertumbuhan industri lokal.

Namun, penting untuk dicatat bahwa investasi asing juga dapat membawa manfaat positif,
seperti peningkatan akses ke modal, transfer teknologi dan pengetahuan, pembangunan
infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, penting bagi negara untuk memiliki kebijakan yang seimbang dan strategi yang
tepat untuk mengelola investasi asing agar dapat memanfaatkan manfaatnya sambil
meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Anda mungkin juga menyukai