MAKALAH
MURABAHAH
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Fiqh Muamalah Kontemporer
Dibuat oleh:
Kelompok 3
i
lOMoARcPSD|29645373
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh
Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas
limpahan rahmah serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Fiqh Muamalah Kontemporer ini dengan lancar dan tanpa ada
halangan yang berarti.
Sholawat teriring salam, senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihiwassalam. Berkat beliaulah agama Islam menjadi
rahmatallil’alamin dan ilmu pengetahuan dapat kita peroleh.
Makalah ini kami susun dan kami selesaikan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fiqh Muamalah Kontemporer yang berjudul “Murabahah”.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
memohon maaf apabila dalam penyajian makalah ini kurang berkenan atau
bahkan menyinggung pembaca sekalian. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita.
ii
lOMoARcPSD|29645373
DAFTAR ISI
iii
lOMoARcPSD|29645373
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang universal sebagai pedoman yang mengatur
segala aspek kehidupan manusia, pada garis besarnya menyangkut dua
bagian pokok, yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah adalah menghambakan
diri kepada Allah swt dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nyya. Sedangkan muamalah ialah kegiatan-kegiatan antar
manusia yang meliputi aspek ekonomi, politik, dan sosial.
Adapun bentuk-bentuk jual beli yang telah dibahas olah para ulama
dalam fikih muamalah islamniyah terbilang sangat banyak. Jumlahnya
bisa mencapai belasan atau puluhan. Dari sekian banyak itu ada salah atu
jenis jual beli yang telah banyak dikembangkan sebagai sandaran pokok
dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah,
yaitu jual beli murabahah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari murabahah?
2. Apa landasan hukum murabahah?
3. Apa rukun dan syarat murabahah?
4. Apa jenis-jenis murabahah?
5. Bagiamana ilustrasi dalam implementasi murabahah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian murabahah.
2. Untuk mengetahui dasar hukum murabahah.
3. Untuk mengetahui rukun dan syarat murabahah.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis murabahah.
5. Untuk mengetahui ilustrasi dalam implementasi murabahah.
1
lOMoARcPSD|29645373
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Murabahah
Menurut bahasa, murabahah berasal dari kata kerja raabaha,
yuraabihu, muraabahah yang berarti saling menguntungkan. Bai’
murabahah adalah jual-beli dengan harga pokok dengan keuntungan
tambahan yang diketahui.
Sedangkan menurut istilah adalah jual-beli barang pada harga pokok
(asal) dengan tambahan keuntungan yang disepakati.1
Murabahah adalah menjual barang dengan harga yang diketahui di
antara penjual dan pembeli dengan mengambil laba yang ditentukan di
antara keduanya.2
Dari pengertian di atas dan penjelasan di atas dapat disimpulkan,
bahwa bai’ murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran
ditangguhkan, yang jangka waktunya sesuai dengan kesepakatan.
Pembiayaan murabahah tersebut diberikan kepada nasabah dalam rangka
pemenuhan kebutuhan produksi
B. Dasar Hukum Murabahah
1. Alquran3
٢٧٥... ٱلربَ ٰو ْۚا
ِّ ٱَّللُ ۡٱلبَ ۡي َع َوح ََّر َم
َّ َوأَ َح َّل...
Artinya: “Padahal Allah swt sudah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba” (QS. Al-Baqarah: 2 (275))
1
Syarif Hidayatullah, Qawa’id Fiqiyyah dan Penerapannya Dalam Transaksi Keuangan
Syariah Kontemporer (Muamalat, Malliyah, Muashirah), (Jakarta: Gramata Publishing, 2012),
hlm.131-133.
2
Izzudin Karimi, Fikih Muyassar Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam, (Jakarta:
Darul Haq, 2015), hlm.356.
3
Ibid.,hlm.357.
2
lOMoARcPSD|29645373
4
Syarif Hidayatullah, Qawa’id Fiqiyyah..., hlm.135.
3
lOMoARcPSD|29645373
5
Wiroso, Produk Perbankan Syariah (Jakarta: LPEE Usakti,2009), hlm. 171
4
lOMoARcPSD|29645373
5
lOMoARcPSD|29645373
6
lOMoARcPSD|29645373
7
lOMoARcPSD|29645373
8
lOMoARcPSD|29645373
9
lOMoARcPSD|29645373
10
lOMoARcPSD|29645373
11
lOMoARcPSD|29645373
6
Wiroso, Produk Perbankan Syariah (Jakarta: LPEE Usakti,2009), hlm. 223
12
lOMoARcPSD|29645373
2. Modal Kerja
Jika bank syariah memberikan modal kerja dengan akad
murabahah, maka yang dibiayai adalah modal kerja inventori
(persediaan barang dagangan sebagai modal kerja), seperti misalnya
perusahaan kayu sebagai modal kerjanya adalah persediaan kayu. Atas
modal kerja inventori ini bank syariah dapat mempergunakan akad
murabahah dimana bank syariah sebagai penjual dan nasabah
(perusahaan kayu) sebagai pembeli, dan persediaan barang dagangan
merupakan obyek barang yang diperjual belikan. Jika bank syariah
memberikan modal kerja dalam bentuk uang tidak diperkenankan
mempergunakan akad murabahah tetapi dapat mempergunakan akad
mudharabah atau musyarakah.
3. Renovasi Rumah
Jika bank syariah membiayai nasabah untuk renovasi rumah
dengan akad murabahah, maka kedudukan bank syariah sebagai ”toko
bahan bangunan’. Bank syariah sebagai penjual dan nasabah sebagai
pembeli, yang diperjualbelikan adalah bahan bangunan seperti pasir,
semen, kayu, bata merah, besi dan sebagainya. Jika renovasi rumah
dengan akad murabahah bank syariah tidak diperkenankan untuk
membiayai tenaga kerjanya (tenaga kerja bukan tanggung jawab toko
bahan bangunan). Begitu juga setelah jual beli material kemudian
renovasi rumahnya tidak selesai bukan tanggung jawab bank syariah
sebagai penjual atau toko bahan bangunan, setelah jual beli material
oleh nasabah materialnya dipergunakan untuk membangun masjid
(bukan untuk renovasi) bukan tanggung jawab bank syariah sebagai
toko bahan bangunan.
Yang perlu dipahami dalam menjalankan transaksi murabahah
ini pelaksana perbankan syariah, hendaknya mengetahui ilmu
perdagangan seperti misalnya dalam penentuan harga perolehan
barang, risiko yang timbul akibat barang tersebut dan sebagainya.
13
lOMoARcPSD|29645373
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bai’ murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran
ditangguhkan, yang jangka waktunya sesuai dengan kesepakatan.
Pembiayaan murabahah tersebut diberikan kepada nasabah dalam rangka
pemenuhan kebutuhan produksi. Jual-beli dengan cara murabahah
diperbolehkan, karena pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali dalil ada yang mengharamkannya.
Dalam pelaksanaan jual beli murabahah ada rukun dan syarat yang
harus dipenuhi yaitu, pelaku jual beli (penjual dan pembeli), objek yang
diakadkan, akad/sighat dan harga yang disepakati kedua belah pihak.
Jenis-jenis murabahah dapat dilihat segi dari proses pengadaan
barang murabahah dan dari segi cara pembayaran. Dari segi proses
pengadaan barang murabahah dibagi menjadi 2, yaitu murabahah tanpa
pesanan dan murabahan berdasarkan pesanan. Sedangkan dari segi cara
pembayaran murabahah dibagi menjadi 2, yaitu murabahah dengan
pembayaran tunai dan murabahah dengan pembayaran yang ditangguhkan.
Ilustrasi transaksi murabahah dalam kehidupan sehari hari dapat
dilihat pada pasar tradisional atau toko elektronik, dimana pada pasar
tersebut telah tersedia barang yang diperjualbelikan, barang tersebut siap
untuk dipakai dan diserahkan saat terjadi kesepakatan akad murabahah
(kalau penyerahan barang dilakukan kemudian, karena masih dalam proses
produksi disebut dengan salam atau istishna).
14
lOMoARcPSD|29645373
DAFTAR PUSTAKA
15