OLEH :
Andi Putri Nabila Ersa
031 2022 0104
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah developer berasal dari bahasa asing yang menurut kamus bahasa
(1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974, disebutkan pengertian
yang berusaha dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis dalam
jumlah yang besar di atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan
Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah
setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri
hubungan yang seimbang antara developer dan konsumen maka perlu adanya hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Hal tersebut lebih lanjut diatur dalam Undang-
d) Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
b) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
pemeliharaan.
c) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
barang/jasa tertentu serta member jaminan dan/atau garansi atas barang yang
diperdagangkan.
Konsumen mengatur larangan bagi pelaku usaha yang sifatnya umum dan secara
a) Larangan mengenai produk itu sendiri, yang tidak memenuhi syarat dan
standar yang layak untuk dipergunakan atau dipakai atau dimanfaatkan oleh
konsumen.
b) Larangan mengenai ketersediaan informasi yag tidak benar, tidak akurat, dan
(pelaku usaha), ada tanggung jawab (Product Liability) yang harus dipikul oleh
developer (pelaku usaha) sebagai bagian dari kewajiban yang mengikat kegiatannya
dalam berusaha. Sehingga diharapkan adanya kewajiban dari developer untuk selalu
(Winarto,2008).
C. Strategi Pemasaran
kondisi pemasaran, baik pada masa lalu maupun prospek yang akan datang atas suatu
produk yang akan dipasarkan. Inti utama dalam melakukan analisa kondisi pasar pada
Setelah mengetahui adanya peluang pasar pada suatu segmentasi pasar tertentu, maka
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai
rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian,
pemasaran merupakan proses lima tahap, yang terdiri dari analisis situasi strategis,
memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang
menganalisis pasar bisnis dan perilaku pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan
Pada penelitian ini mengacu pada bauran pemasaran yang dikemukakan oleh
McCarthy (dalam Listyarso, 2005), yaitu product, price, place, promotion, yang
pendapatan, paling fleksibel dan mudah untuk disesuaikan, dan menjadi masalah
utama perusahaan.
bermutu. Perusahaan yang tidak konsisten terhadap mutu, tidak dapat bertahan
e) Relationship adalah salah satu alat promosi yang paling efektif terhadap biaya,
f) Aliansi adalah memiliki mitra kerja strategis dan apabila dikelola dengan baik,
keuntungan perusahaan, maka perusahaan tersebut harus benar-benar bisa dan mampu
untuk mengatur akan strategi pemasaran dengan baik. Untuk bisa mengelola dengan
baik strategi pemasaran, maka perusahaan harus mengetahui akan faktor-faktor yang
merupakan ancaman bagi perusahaan karena berubah dari waktu ke waktu sehingga
perlu dimonitor oleh perusahaan agar bisa menyesuaikan dengan program pemasaran.
Ada tiga langkah yang perlu ditempuh oleh perusahaan dalam memonitor akan
(Simamora,2003).
Adapun lingkungan itu sendiri dapat dibagi atas dua bagian, yaitu, lingkungan
a. Perusahaan
Perusahaan yang dimaksud dalam hal ini adalah struktur organisasi dari
perusahaan itu sendiri. Setiap bagian dalam organisasi tersebut berkaitan satu
dengan yang lain, sehingga yang sangat diperlukan adalah kerjasama antar bidang
rumah tersebut. Namun pemasaran ini bergantung pada kualitas dan mutu dari
rumah tersebut yang dilakukan oleh bagian desain dan tentu bergantung pada dana
yang disediakan oleh bagian keuangan. Jika setiap bagian dalam struktur
bentuk pemasaran yang dilakukan tidak akan berjalan dengan lancar (Lubis,
2009)
b. Pemasok (supplier)
Jika suatu sistem terdiri dari Input, Proses dan Output, maka dalam sebuah
c. Perantara Pemasaran
menemukan konsumen.
d. Pelanggan
dipelajari juga oleh perusahaan mengenai apa kebutuhan dan keinginan mereka.
sama atau yang produknya saling mengganti (Simamora, 2003). Persaingan dalam
hal ini bukan menjadi yang terbesar dalam industri tetapi lebih kepada bagimana
agar tetap comfortable dalam industri yaitu, memajukan industri atau setidaknya
bertahan dalam posisinya dan mendapatkan untung. Oleh karena itu, setiap
survive.
dalam perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus benar- benar
perusahaan untuk mencapai akan sasarannya tetapi sebaliknya juga dapat menjadi
politik.
a. Demografis (kependudukan)
adalah, jumlah penduduk, kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, ras,
pemasaran suatu perusahaan adalah oleh karena publiklah yang membentuk pasar.
b. Lingkungan ekonomi
pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi dan nilai tukar. Pendapatan nasional
dan pada akhirnya mempengaruhi akan jumlah permintaan. Suku bunga dan
inflasi, selain mempengaruhi akan daya beli penduduk, juga biaya secara umum.
c. Lingkungan Alam
d. Lingkungan Teknologi
e. Budaya
f. Politik
Politik berkaitan dengan aturan-aturan dan hukum dan biasanya berasal dari
bahwa pembangunan perumahan atau hotel dalam jangka waktu 10 tahun sekali.
Bagi perusahaan yang baru meniti kariernya, akan menjadi masalah, sedangkan
disampaikan dalam berbagai literatur. Kriteria tersebut meliputi finansial maupun non
sebenarnya bergantung pada pengukuran kinerja itu sendiri. Tolak ukur bersifat unik,
karena adanya kekhususan pada setiap badan usaha, antara lain bidang usaha, latar
teknologi yang digunakan oleh perusahaan (Soeharto, 1996 dalam Listyarso, 2005).
kinerja yang baik. Harisis dan Ogbonna (dalam Listyarso, 2005), menyatakan bahwa
kinerja merupakan ukuran keberhasilan atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan yang diukur tiap kurun waktu tertentu. Kinerja perusahaan adalah
perkembangan.
F. Hubungan Strategi Pemasaran dengan Kinerja Perusahaan
Sistim kontrol yang diterapkan merupakan kunci bagi perusahaan untuk mencapai
kinerja perusahaan yang optimal. Kinerja perusahaan juga dapat dicapai dengan
(Dahlstrom, et al, 1996 dalam Listyarso, 2005). Menurut Johnson (dalam Listyarso,
2005), strategi yang berkualitas dapat meningkatkan daya terima mitra bisnis terhadap
efektif juga dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Penerapan strategi yang
dilaksanakan secara efektif oleh perusahaan dalam proses distribusi dapat mencapai