Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENELITIAN SOSIAL

“PENGARUH DIFERENSIASI BERKENAAN PEMBAGIAN TUGAS RUMAH


DALAM LINGKUP JENIS KELAMIN”

ANGGOTA KELOMPOK:

BRIGITA MANPUTTY
DINA PILANDO
FENERIA PUTRI
MADE ARNAYA
MARIA ROBOTH
SOLAGRATIA RATU

SMA KATOLIK REX MUNDI MANADO


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami ucapkan Puji Syukur atas rahmat yang telah Tuhan berikan
kepada kita semua sehingga kita dapat diberikan nafas kehidupan sampai saat ini. Kelompok
kami membuat laporan ini agar guru mata pelajaran sosiologi ini dapat membaca serta
mengamati baik-baik laporan kami dengan seksama.

Judul yang kami ambil untuk menjadi dasar dan patokan untuk penelitian sosial kali
ini adalah PENGARUH DIFERENSIASI BERKENAAN PEMBAGIAN TUGAS RUMAH DALAM LINGKUP
JENIS KELAMIN. Kami mengambil judul ini atas keputusan bersama dengan kelompok
(kesepakatan bersama teman sekelompok)

Kami masih dalam tahap penulisan laporan penelitian sosial tahap yang biasa
sehingga jika ada kesalahan tulisan atau ejaan, mohon dimaafkan. Laporan ini kami buat agar
dapat memenuhi nilai tugas sosiologi dari kelompok kami.

Manado, November 2023


Penulis

Kelompok Sosiologi

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB 1.....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN.........................................................................4

C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................4

D. MANFAAT PENELITIAN...............................................................................................4

E. TINJAUAN KEPUSTAKAAN........................................................................................5

F. HIPOTESIS.......................................................................................................................7

G. BATASAN MASALAH....................................................................................................7

H. METODE PENELITIAN.................................................................................................7

I. WAKTU DAN BIAYA.......................................................................................................7

BAB 3.....................................................................................................................................8

PENUTUP.............................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.................................................................................................................8

B. SARAN...............................................................................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengaruh diferensiasi merupakan penngaruh yang sangat berdampak pada kehidupan


antara laki-laki dan perempuan. Tindakan diferensiasi tercipta dikarenakan adanya efek
ketidaksetaraan gender dalam pemikiran masyarakat yang tidak memahami patriarki dan
ajaran dari masa nenek moyang kita yang menerapkan pemikiran bahwa tugas perempuan
akan lebih banyak disbanding laki-laki. Hal itu membuat efek yang sangat besar pada
masyarakat lainnya (korban). Hampir semua orang di dunia ini menggunakan metode
pemikiran seperti tindakan diferensiasi antara laki-laki dan perempuan. Karena itu, kita
sebagai orang yang paham akan hal yang terjadi di masyarakat kita harus gesit dalam
menghadapi masalah yang sedang terjadi di masyarakat saat ini. Semua orang
menganggap masalah ini merupakan masalah sepele sehingga kami mengangkat topik ini
agar semua orang sadar tentang metode berpikir seperti ini.

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

1. Apa pengaruh yang akan timbul dari tindakan diferensiasi pembagian tugas antara laki-laki
dan perempuan?
2. Apa hambatan yang akan terjadi dalam menghadapi masalah diferensiasi ini?
3. Apa solusi yang bisa direkomendasikan untuk mengatasi masalah diferensiasi pembagian
tugas antara laki-laki dan perempuan?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh apa yang timbul dari tindakan diferensiasi pembagian tugas
antara laki-laki dan perempuan
2. Mengetahui hambatan apa yang muncul dari tindakan diferensiasi pembagian tugas
antara laki-laki dan perempuan
3. Mengetahui solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi tindakan diferensiasi
pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Meningkatnya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan


nyata
2. Membantu merubah norma sosial yang mendasari atas pembagian tugas berdasarkan
jenis kelamin yang ada
3. Pemahaman lebih mendalam tentang pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan

4
E. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

1. Pengaruh Diferensiasi Pembagian Tugas Laki-Laki dan Perempuan.


Patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai figur otoritas
sentral utama dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga bersifat
patrilineal. Secara umum budaya patriarki merupakan budaya dimana laki-laki
mempunyai pengaruh yang lebih besar atau mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Pada zaman dahulu, hal ini dipegang teguh oleh semua orang
dan mereka percaya bahwa laki-laki mempunyai tanggung jawab penuh sebagai
pemimpin. Mengingat budaya patriarki di Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat
kuat, maka laki-laki yang menganut budaya tersebut akan mempunyai pengaruh yang
mutlak dalam keluarga. Dimana laki-laki mempunyai hak untuk mengambil keputusan
terhadap suatu permasalahan, dan laki-laki juga menentukan apakah suatu hal akan
dilakukan oleh keluarganya atau tidak. Hal ini juga menghambat perempuan untuk
berkembang karena mereka akan merasa tidak berguna karena biasanya mereka hanya
berdiam diri di rumah mengurus urusan rumah tangga. Bagi sebagian perempuan tentunya
hal ini membuat perempuan merasa ingin dihormati dan menjadi pemberontak serta tidak
setuju dengan budaya patriarki.

2. Faktor-faktor terjadinya tindakan diferensiasi pembagian tugas


 Norma Sosial dan Budaya: Norma-norma sosial dan budaya memainkan peran kunci
dalam membentuk harapan masyarakat terkait peran laki-laki dan perempuan dalam
rumah tangga. Jika masyarakat cenderung mendukung pembagian tugas yang
tradisional, maka hal ini dapat menyebabkan diferensiasi yang kuat antara tugas-tugas
yang dianggap "pria" dan "wanita."
 Pendidikan dan Peran Model: Pendidikan dan peran model di lingkungan keluarga
dapat membentuk persepsi individu terkait peran gender. Jika sejak kecil seseorang
terpapar pada model-model yang menunjukkan perbedaan tugas rumah berdasarkan
gender, hal ini dapat memengaruhi pandangan mereka tentang pembagian tugas kelak
saat dewasa.
 Perubahan Peran Gender: Perubahan peran gender dalam masyarakat, seperti
peningkatan partisipasi perempuan di tempat kerja dan perubahan ekspektasi terhadap
peran laki-laki dalam keluarga, dapat memengaruhi pola pembagian tugas rumah.
 Pengaruh Media: Media memiliki peran dalam membentuk persepsi masyarakat
terhadap peran gender. Representasi yang tidak seimbang dalam media terkait dengan
tugas rumah dapat memperkuat stereotip dan norma yang tidak setara.
 Komunikasi dan Negosiasi: Kemampuan komunikasi dan negosiasi antara pasangan
juga dapat memengaruhi pembagian tugas. Jika pasangan tidak dapat membicarakan
dan menegosiasikan pembagian tugas secara efektif, maka kemungkinan besar pola
yang tidak setara akan bertahan.

5
3. Aspek dan bentuk diferensiasi pembagian tugas laki-laki dan perempuan

 Kesejahteraan Keluarga:
Aspek: Hubungan antara pola pembagian tugas dan tingkat kesejahteraan keluarga.
Bentuk Pengaruh: Jika pembagian tugas rumah lebih setara, kesejahteraan keluarga
cenderung meningkat karena adanya dukungan dan partisipasi aktif dari kedua pasangan
dalam tugas-tugas domestik.

 Keseimbangan Karier dan Keluarga:


Aspek: Dampak pembagian tugas rumah terhadap keseimbangan antara karier dan tanggung
jawab rumah tangga, terutama pada perempuan.
Bentuk Pengaruh: Pembagian tugas yang tidak setara dapat menyulitkan perempuan untuk
mencapai keseimbangan antara karier dan tanggung jawab rumah tangga, mempengaruhi
potensi pengembangan karier mereka.

 Persepsi terhadap Peran Gender:


Aspek: Bagaimana pembagian tugas rumah memengaruhi persepsi individu terhadap peran
gender.
Bentuk Pengaruh: Diferensiasi pembagian tugas rumah dapat memperkuat atau menantang
stereotip peran gender, memainkan peran dalam pembentukan identitas dan pandangan
individu terhadap peran mereka dalam rumah tangga.

 Kesehatan Mental dan Emosional:


Aspek: Hubungan antara pembagian tugas rumah dan kesehatan mental serta emosional
individu dalam keluarga.
Bentuk Pengaruh: Ketidaksetaraan dalam pembagian tugas rumah dapat menyebabkan stres,
kelelahan, dan konflik, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental dan
emosional anggota keluarga.

 Dinamika Hubungan dan Kualitas Pernikahan:


Aspek: Pengaruh pembagian tugas rumah terhadap dinamika hubungan dan kualitas
pernikahan.
Bentuk Pengaruh: Pembagian tugas yang adil dapat meningkatkan hubungan dan kualitas
pernikahan dengan mengurangi potensi konflik yang berkaitan dengan pembagian tugas.

6
 Pola Generasional:
Aspek: Dampak pembagian tugas rumah pada pembentukan pola perilaku dan ekspektasi
generasi berikutnya.
Bentuk Pengaruh: Pola pembagian tugas yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya dapat memengaruhi pandangan dan praktik peran gender dalam keluarga.

 Partisipasi Masyarakat dan Norma Sosial:


Aspek: Bagaimana pembagian tugas rumah mempengaruhi persepsi masyarakat dan norma
sosial terkait peran gender.
Bentuk Pengaruh: Pembagian tugas yang setara dapat membantu mengubah norma sosial dan
persepsi masyarakat tentang peran gender, mendukung perubahan menuju persamaan gender
dalam masyarakat lebih luas.

F. HIPOTESIS

Hipotesis Peningkatan Kesejahteraan Keluarga:

Hipotesis: Pembagian tugas rumah yang setara antara laki-laki dan perempuan berkontribusi
positif terhadap kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
Rasionale: Dengan adanya partisipasi yang seimbang dari kedua pasangan dalam tugas
rumah, diperkirakan akan menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan
mendukung, meningkatkan kualitas hubungan, dan mengurangi potensi konflik.

G. BATASAN MASALAH

H. METODE PENELITIAN

I. WAKTU DAN BIAYA

J.

7
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keimpulan yang kami dapatkan setelah menelaah hasil penelitian, kami mengambil kesimpulan
bahwa diferensiasi bisa terjadi karena berbagai factor yang ada terlebih khusus factor tersebut malah
berada dekat dengan kehidupan yang kita jalani sehari-hari hanya saja kita yang tidak sadar akan hal
tersebut. Sehingga kita mulai mengabaikan hal tersebut dan menganggap hal itu semua normal
karena tidak ada yang memgomentari akan hal tersebut.

B. SARAN

Saran dari kelompok kami bisa lakukan sebagai pencegahan yaitu:

1. Berkomunikasi secara baik-baik dengan kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan
2. Mengikuti social parenting yang menjelaskan akan hal tersebut
3. Tidak boleh mengabaikan masalah pembagian tugas dengan remeh

Anda mungkin juga menyukai