Disusun oleh:
Sebagai bagian dari prasyarat yang dibutuhkan untuk memenuhi kelulusan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan VI Tahun 2023 pada Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Coach
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aksi
Perubahan dengan judul " Optimalisasi Pengawasan Pelaksanaan Kontrol Internal dengan
Pemanfaatan Aplikasi Telegram Pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB
Waikabubak" Pemilihan tema tersebut dilandasi permasalahan yang dihadapi di kantor
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak serta sebagai prasyarat yang
harus dipenuhi penulis dalam menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan
VI yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Nusa
Tenggara Timur Tahun 2023 .
Rancangan Aksi Perubahan ini Penulis susun sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan Pengawasan Pelaksanaan Kontrol Internal yang sebelumnya Kurang maksimal
dalam melakukan kontrol internal secara efektif dan efisien, yaitu dengan memantau,
mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekitar wilayah lembaga
pemasyarakatan, baik yang dilakukan oleh WBP maupun pihak lain yang berhubungan dengan
WBP agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan efisien. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, salah satu langkah strategis adalah dengan memanfaatkan telegram dengan berbagai
fitur unggulannya dalam memaksimalkan pelaksanaan kontrol internal.
Adapun dalam penulisan ini, penulis ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rancangan Aksi Perubahan ini,
yaitu:
1. Ibu Marciana Dominika Jone, SH, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM NTT selaku penguji yang telah mengevaluasi dan menguji Rancangan Aksi
Perubahan ini;
2. Bapak Muhammad Yani, A.Md.IP.S.H, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Waikabubak selaku mentor yang telah memberikan masukan, arahan, dan bimbingan serta
dukungan terhadap Rancangan Aksi Perubahan ini .
3. Bapak Ir. Raden Agung Eko Pitono, MT selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dukungan dan sumber inspirasi dalam penyusunan Rancangan Aksi
Perubahan ini;
4. Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Nusa Tenggara Timur
yang telah membekali penulis dengan berbagai materi dan pengalaman yang sangat
bermanfaat dalam pelaksanaan tugas .
5. Tim Efektif yang telah bekerja keras untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna
menghasilkan hasil Rancangan Aksi Perubahan ini yang berkualitas.
6. Seluruh rekan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VI pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Nusa Tenggara Timur .
Semoga Rancangan Aksi Perubahan ini dapat memberikan manfaat yang nyata, Penulis
berharap Rancangan Aksi Perubahan ini dapat menjadi kontribusi Penulis dalam meningkatkan
dan mendukung pencapaian kinerja di kantor .
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa Rancangan Aksi Perubahan ini masih memiliki
keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat Penulis harapkan untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap langkah
perjuangan Penulis.
Hormat saya,
Penulis
1
1
DAFTAR ISI
COVER
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak adalah
salah satu unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia yang bertugas melaksanakan pembinaan terhadap warga
binaan pemasyarakatan (WBP) yang menjalani pidana penjara di wilayah
kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu tugas pokok dan fungsi dari
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak adalah
menjaga keamanan dan ketertiban lembaga pemasyarakatan, yang
meliputi antara lain:
2
barang terlarang, pelanggaran disiplin, tindak pidana, atau
pemberontakan.
3
dalam melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap kegiatan WBP.
Hal ini tentu berdampak negatif terhadap kinerja organisasi, baik dalam
hal pelayanan, kualitas, maupun akuntabilitas. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perubahan kinerja organisasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran petugas penjagaan dalam melaksanakan kontrol
internal.
4
mereka, seperti data WBP, jadwal piket, atau peraturan-peraturan
yang berlaku.
5
Tujuan dari aksi perubahan ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan penjagaan dan pengawasan terhadap warga binaan
pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB
Waikabubak dengan memanfaatkan telegram sebagai alat bantu dalam
melaksanakan kontrol internal. Tujuan ini sejalan dengan visi organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak, yaitu:
“Menjadi lembaga pemasyarakatan yang profesional dan humanis
dalam memberikan pelayanan pembinaan kemandirian bagi WBP sesuai
dengan standar pelayanan publik dan standar pelayanan inovasi”
Tujuan ini juga sesuai dengan misi organisasi Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak, yaitu:
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur sipil negara
dan WBP
• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang
pembinaan WBP
• Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan
keimigrasian bagi WBP
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
keterampilan bagi WBP
• Meningkatkan kualitas pelayanan kerjasama dengan pihak
eksternal dalam rangka pembinaan WBP
• Meningkatkan kualitas pelayanan pengawasan dan pengendalian
internal
Tujuan aksi perubahan ini dapat dikategorikan dalam 3 (tiga)
tahapan yaitu Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Jangka Pendek
1. Menyusun rencana aksi perubahan kinerja organisasi dengan
melibatkan seluruh stakeholder terkait
2. Melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan
telegram sebagai alat bantu dalam melaksanakan kontrol
internal kepada seluruh petugas penjagaan
6
3. Melakukan instalasi dan konfigurasi aplikasi telegram pada
perangkat seluler atau komputer yang digunakan oleh petugas
penjagaan
4. Membuat grup telegram khusus untuk petugas penjagaan
dengan menetapkan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh
anggota grup
5. Membuat bot telegram yang dapat memberikan data atau
informasi yang relevan dengan tugas penjagaan, seperti data
WBP, jadwal piket, atau peraturan-peraturan yang berlaku
b. Jangka Menengah (6-12 bulan)
1. Meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan motivasi petugas
penjagaan dalam melaksanakan kontrol internal dengan
menggunakan telegram
2. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam
pelaksanaan kontrol internal dengan menggunakan telegram
3. Meningkatkan kualitas data dan informasi yang relevan dengan
tugas penjagaan dan pengawasan terhadap WBP dengan
menggunakan telegram
4. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara petugas
penjagaan dengan atasan atau rekan kerja dalam satu grup
telegram
5. Meningkatkan kepuasan WBP terhadap pelayanan penjagaan
dan pengawasan yang diberikan oleh petugas penjagaan;
7
3. Menjadi lembaga pemasyarakatan terbuka yang berprestasi
dan menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya
8
c. Aspek pelayanan publik: Aksi perubahan ini dapat meningkatkan
kepuasan WBP terhadap pelayanan penjagaan dan pengawasan
yang diberikan oleh petugas penjagaan. Hal ini dapat berdampak
positif terhadap penciptaan lingkungan lembaga pemasyarakatan
yang aman dan tertib, serta terlaksananya pelayanan yang
profesional dan humanis kepada WBP. Selain itu, aksi perubahan ini
juga dapat meningkatkan citra positif lembaga pemasyarakatan di
mata masyarakat, pemerintah, dan mitra kerja, sehingga dapat
memperkuat kepercayaan dan dukungan terhadap lembaga
pemasyarakatan.
9
iii. Terwujudnya pengawasan yang ketat terhadap penggeledahan
blok/kamar hunian WBP
iv. Terwujudnya pencegahan dan penanganan gangguan
keamanan dan ketertiban lembaga pemasyarakatan
v. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan penjagaan dan
pengawasan terhadap WBP
c. Manfaat jangka panjang (di atas satu tahun sampai dengan
maksimal dua tahun):
i. Terwujudnya lingkungan lembaga pemasyarakatan yang aman
dan tertib, serta terlaksananya pelayanan yang profesional dan
humanis kepada WBP
ii. Terwujudnya predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan
WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
iii. Terwujudnya lembaga pemasyarakatan terbuka yang
berprestasi dan menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan
lainnya
4. RUANG LINGKUP
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak adalah
unit organisasi eselon III, yang dipimpin oleh Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak setingkat eselon III B.
Secara struktural dibawah Kepala Kantor terdapat pejabat struktural
eselon IV B pada masing-masing seksi dan sub bagian. Terkait dengan
area organisasi yang bermasalah terdapat pada Kesatuan Pengamanan
Lembaga Pemasyarakatan, dimana Kurangnya Pelaksanaan kontrol oleh
petugas penjagaan sebagai bentuk pelaksanaan pengawasan melekat.
10
otoritas untuk melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan
kinerja unit organisasi eselon IV yang dipimpinnya.
11
BAB II
PROFIL ORGANISASI
A. GAMBARAN UMUM
Kementerian Hukum dan HAM melalui Surat Keputusan tentang
Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Terbuka yaitu Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor: M.03.PR.07.03.
Tahun 2003 tanggal 16 April 2003 perihal pembentukan Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka di wilayah Kabupaten Pasaman, Provinsi DKI
Jakarta, Kabupaten Kendal, Pulau Nusakambangan, Kota Mataram, dan
Kabupaten Waikabubak.
12
B. TUGAS DAN FUNGSI
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB
Waikabubak sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M. HH-05.OT.01.01 TAHUN 2011
Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-
Pr.07.03 Tahun 1985 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Pemasyarakatan terdiri dari:
1. 1 (satu) orang Kepala Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB
Waikabubak;
2. 1 (satu) orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
3. 1 (satu) orang Kepala Seksi Binadik dan Giatja;
4. 1 (satu) orang Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban;
5. 1 (satu) orang Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan;
6. 1 (satu) orang Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan;
7. 1 (satu) orang Kepala Urusan Umum;
8. 1 (satu) orang Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimkemas;
13
9. 1 (satu) orang Kepala Sub Seksi Perawatan;
10. 1 (satu) orang Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja;
11. 1 (satu) orang Kepala Sub Seksi Keamanan;
12. 1 (satu) orang Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib.
14
Jumlah 31 100 %
Tabel 1. pegawai berdasarkan jenjang pendidikan
4 Fungsional Umum 22
Jumlah 31
Tabel 2. komposisi petugas berdasarkan jabatan
1. Komputer 1 Kurang
2. Printer 1 Kurang
4. Borgol - Kurang
6. Pentungan 1 Kurang
15
BAB III
ANALISA MASALAH
16
Kriteria Pemilihan Isu/
Isu/ Masalah Prioritas Total
No. Nilai Ranking
Masalah A P K L
1. Rendahnya kesadaran 5 4 4 5 18 I
petugas penjagaan dalam
melaksanakan kontrol
sebagai manifestasi
pelaksanaan tugas dan
fungsi dalam melakukan
penjagaan dan
pengawasan terhadap
kegiatan warga binaan
pemasyarakatan
2. Rendahnya pemahaman 4 4 4 4 16 II
warga binaan
pemasyarakatan tentang
aturan dan penindakan
atas pelanggaran disiplin
dalam lembaga
pemasyarakatan
3. Masih ditemukannya 4 3 3 3 13 III
benda terlarang di
blok/kamar hunia warga
binaan pemasyarakatan
17
2. Penyebab Masalah
18
19
BAB IV
1. Terobosan / Inovasi
20
kontrol internal kapanpun secara harus dikirim secara manual
terjadwal
1. Ilustrasi Pelaksanaan:
a. Kesatuan Pengamanan membuat grup telegram yang berisi
petugas pengamanan;
b. Melalui grup telegram pengamanan tersebut, petugas
pengamanan dapat mengirimkan pesan teks atau multimedia
(gambar atau video) yang berisi informasi mengenai kegiatan
warga binaan pemasyarakatan dan kondisi kantor Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak;
c. Data yang masuk melalui grup telegram pengamanan
tersimpan secara Cloud pada server Telegram;
d. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyaratakan
akan menindaklanjuti laporan-laporan yang diterima melalui
grup telegram pengamanan yang berisi informasi mengenai
kegiatan warga binaan pemasyarakatan dan kondisi kantor
Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak
sehingga Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga
Pemsyarakatan mengetahui seluruh informasi dan keadaan
yang terjadi di Lapangan sebagai bentuk pelaksanaan kontrol
internal secara langsung terhadap pelaksanaan pengamanan
oleh petugas pengamanan.
21
2. Keuntungan dari Gagasan:
a. Telegram merupakan aplikasi komunikasi yang populer dan
mudah diakses oleh banyak orang. Telegram memiliki fitur
yang jauh lebih banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk
terus menunjang pelaksanaan tugas petugas pengamanan
b. Grup Telegram akan memudahkan Kepala Kesatuan
Pengamanan untuk berperan aktif dalam pengawasan
pelaksanaan tugas petugas pengaman selama 24 jam;
c. Memberi kemudahan bagi Kesatuan Pengamanan untuk
inventarisasi terhadap dokumentasi pelaksanaan tugas
pengamanan;
d. Dengan menerima laporan melalui Grup Telegram, Kepala
Kesatuan Pengamanan dapat melaksanakan tugas
pengawasannya selama 24 jam tanpa harus terus standby
dan dengan mudah meneruskan laporan yang diterima dari
petugas pengamanan kepada pimpinan.
Gagasan "Optimalisasi Pengawasan Pelaksanaan Kontrol Internal
dengan Pemanfaatan Aplikasi Telegram Pada Lembaga Pemasyarakatan
Terbuka Kelas IIB Waikabubak" dapat menjadi alternatif yang kreatif dan
inovatif dalam meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas petugas pengamanan. Implementasi gagasan ini harus
disertai dengan komunikasi yang efektif kepada petugas pengamanan dan
pihak terkait lainnya, sehingga seluruh pihak dapat terlibat dan
mendukung langkah-langkah pengawasan yang dilakukan oleh Kesatuan
Pengamanan.
22
melaporkan keberadaan dan kegiatan warga binaan
pemasyarakatan;
b. Kegiatan ini dapat direplikasi, bahwa inovasi ini dapat
diterapkan oleh unit kerja pemasyarakatan lainnya di lingkungan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam rangka optimalisasi
pengawasan orang khususnya pada unit kerja yang letak
geografis wilayah kerjanya sama dimana memiliki luas wilayah
yang cukup luas dengan petugas pengamanan yang kurang;
c. Kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan, bahwa
inovasi ini dapat terus dikembangkan terutama setelah dilakukan
monitoring dan evaluasi atas pelaksanaannya.
23
Tahapan kegiatan akan dilakukan memiliki beberapa tahapan waktu
dan karakteristiknya, yang dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan besar sebagai
berikut:
1. Jangka Pendek
No Tahap Utama Kegiatan Output
1. Membentuk Tim dan Rapat SK Tim Efektif
Melakukan koordinasi Pembentukan Tim
dengan stakeholder Efektif
terkait baik internal
maupun eksternal
4. Uji coba grup telegram Uji coba terhadap Laporan hasil uji
pengamanan fitur fiturnya coba grup
telegram
pengamanan
2. Jangka Menengah
No. Tahap Utama Kegiatan Ouput
1. Pelaksanaan Pelaksanaan Laporan
pengawasan terhadap Pengawasan Pelaksanaan
pelaksanaan tugas menggunakan grup Pengawasan
petugas pengamanan telegram tugas
menggunakan grup pengamanan
telegram pengamanan menggunakan
grup telegram
24
2. Meningkatakan Pelaksanaan Laporan
pemahaman petugas peningkatan Pelaksanaan
penjagaan tentang kapasitas petugas peningkatan
pentungnya kontrol pengamanan kapasitas petugas
penjagaan dan pengamanan
memaksimalkan laporan
kontrol penjagaan
menggunakan aplikasi
telegram
3. Jangka Panjang
No Tahapan Utama Kegiatan Ouput
.
1. Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan Laporan
dan monitoring terhadap monitoring, Pelaksanaan
laporan kontrol evaluasi_dan monitoring,
penjagaan pengolahan data evaluasi_dan
menggunakan aplikasi pengolahan data
telegram
25
Gambar 3. Tata Kelola Aksi Perubahan
Keterangan:
26
Adapun susunan tugas dan tanggung jawab masing-masing
sumber daya aksi perubahan diperlihatkan pada table dibawah ini:
27
Konsultan teknis dalam
merancang Aplikasi
3 Tim 1. Muhammad a. Mengkoordinir anggota
Koordinasi Yani / Kepala tim;
Kantor
b. Berkoordinasi dengan
2. Adi Maxim Li/ stakeholder eksternal;
Ka. KPLP
c. Bertanggungjawab
3. Syane S. terhadap seluruh
Makandolu/ kegiatan koordinasi.
Kasubag TU
4 Tim 1. Adi Maxim Li/ a. Membuat dan
Pengelola Ka. KPLP Merancang Grup
dan Aplikasi Telegram Penjagaan
2. Rian
Pratama/ b. Mengelola penggunaan
Petugas aplikasi telegram untuk
Pengamanan kontrol internal
c. Melakukan uji coba dan
memastikan grup
telegram berjalan sesuai
rencana aksi
5 Tim 1. Muhammad a. Bertanggungjawab
Monitoring Yani / Kepala terhadap berlangsungnya
dan Aplikasi Kantor rencana aksi
b. Melakukan monitoring
2. Adi Maxim Li/ dan evaluasi terhadap
Ka. KPLP pelaksanaan
Pemanfaatan telegram
3. Adi Maxim Li/ dengan berbagai fitur
PLH Kasi unggulannya dalam
Kamtib memaksimalkan
pelaksanaan kontrol
internal
28
bertugas menyusun dan memaksimalkan
merancang mulai dari sumber daya yang
pengumpulan data, ada untuk SDM dan
pembuatan administrasi, serta sarana dan
merancang dan prasarana yang
pelaksana melakukan uji ada.
coba, mensosialisasikan
kepada seluruh petugas
pengamanan dan
sebagai pelaksana
penggunaan Grup
Telegram Pengamanan
d. Identifikasi Stakeholder
Stakeholders atau pemangku kepentingan yang berperan dalan
aksi perubahan terdiri atas stakeholders dari internal dan eksternal
unit kerja dengan rincian sebagai berikut:
No Stakeholder Hubungan / Resistensi
(Internal / Pengaruh
Eksternal)
INTERNAL
1 Kepala Lembaga Memberikan Tidak ada resistensi
Pemasyarakatan dukungan, arahan, dan sangat
Terbuka Kelas IIB dan persetujuan mendukung aksi
Waikabubak (++++) perubahan sebagai
bentuk peningkatan
29
pengawasan orang
asing
EKSTERNAL
1 Kantor Wilayah Memberikan Menyetujui
Kemenkumham Dukungan kepada Pelaksanaan Inovasi
NTT Project Leader (Tidak ada
(+++) Resistensi)
Keterangan:
(+) : Dukungan Kecil
(++) : Dukungan Sedang
(+++) : Sangat Mendukung
(++++) : Sangat Mendukung dan Menerima Manfaat
e. Analisa Pemetaan Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder
Setelah dilakukan identifikasi stakeholders, untuk mengetahui
siapa saja yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap
program yang dimiliki oleh organisasi, maka masing-masing
ditempatkan dalam 4 (empat) kelompok berdasarkan analisis
kuadran dengan mempertimbangkan ciri-cirinya sebagai berikut:
30
1. Promoters
Stakeholder memiliki kepentingan besar terhadap pelaksanaan
aksi perubahan dan juga kekuatan untuk membuatnya berhasil
atau menggagalkannya.
2. Defenders
Stakeholder memiliki kepentingan pribadi dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi aksi perubahan.
3. Latents
Stakeholder ini tidak memiliki kepentingan khusus maupun
terlibat dalam aksi perubahan, tetapi memiliki kekuatan besar
untuk mempengaruhi aksi perubahan jika mereka tertarik.
4. Apathetics
Stakeholder kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan,
bahkan mungkin tidak mengetahui adanya aksi perubahan.
LATENTS PROMOTERS
Kantor Wilayah
Kepala Kantor
Kemenkumham NTT
APATHETICS DEFFENDERS
Warga Binaan Tim Efektif, rekan kerja,
Pemasyarakatan dan coach,
Lembaga Pemsyarakatan
Terbuka Kelas IIB
Waikabubak
31
Gambar 4. Tabel Analisa Pemetaan Pengaruh dan Kepentingan
Stakeholders
32
4. Strategi Keep Monitor bagi kelompok APATHETICS, yaitu
dengan memberikan informasi pelaksanaan inovasi dan menjaga
agar tidak menjadi penghambat dari kegiatan aksi perubahan.
g. Anggaran
Pelaksanaan Aksi Perubahan membutuhkan anggaran dalam hal
Perancangan Grup Telegram Pengamanan maka akan
dipertanggungjawabkan melalui anggaran pada DIPA Lembaga
Pemasyarakatan Terbuka Kelas IIB Waikabubak Tahun anggaran
2023 pada dukungan manajemen layanan data dan informasi.
33
Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada individu maupun
organisasi agar dapat meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan
dalam aksi perubahan.
3. Pembelajaran Kolaboratif:
Mendorong individu atau anggota organisasi untuk saling belajar dan
berkolaborasi dalam meningkatkan kompetensi yang diperlukan dalam
aksi perubahan.
4. Mentoring dan Coaching:
Menggunakan program mentoring dan coaching untuk membantu
individu atau anggota organisasi dalam mengembangkan kompetensi
yang diperlukan dalam aksi perubahan.
5. Evaluasi Kompetensi:
Melakukan evaluasi secara rutin untuk mengetahui sejauh mana
kompetensi yang sudah dikembangkan dan menentukan langkah-
langkah selanjutnya yang perlu diambil.
6. Penghargaan:
Memberikan penghargaan atau reward bagi individu maupun
organisasi yang berhasil mengembangkan kompetensi yang
diperlukan dalam aksi perubahan, untuk memberikan motivasi dan
dorongan pada mereka yang ingin terus berkembang.
34
merancang dan
merealisasikan Layanan
Grup Telegram
Pengamanan
5. Manajemen Risiko
Pelaksanaan tahapan-tahapan Rancangan Aksi Perubahan dapat
mengalami sejumlah kendala dan resikonya yang telah diidentifikasi
dengan rincian sebagai berikut:
N Kendala Resiko Mitigasi
o
1 Resistensi anggota tim Pelaksanaan a.Memberikan
terkait kesibukan Rancangan Aksi pemahaman terkait
dengan pelaksanaan Perubahan tidak pentingnya aksi
tugas dan fungsi berjalan sesuai perubahan guna
sehari-hari timeline menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas dan
fungsi
b.Memberikan dorongan
dan motivasi agar tim
dapat lebih berperan
aktif dalam kegiatan
Rancanan Aksi
Perubahan
35
2 Terjadi Kendala di Pelaksanaan Memastikan ketersediaan
Sarana dan Prasarana Rancangan Aksi sarana dan prasarana
dalam pelaksanaan Perubahan tidak pendukung dan koordinasi
Layanan Grup berjalan sesuai dengan bagian internal
Telegram timeline
Pengamanan
BAB V
PEMETAAN SIKAP PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
A. Kepemimpinan:
1. Memimpin dengan visi dan misi yang jelas dalam mencapai tujuan
pelayanan publik yang lebih baik
2. Memotivasi dan menginspirasi para pegawai dalam meningkatkan
kinerja dan pelayanan publik yang lebih baik
36
3. Menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan
pelayanan publik
4. Menunjukkan kepemimpinan yang transparan, akuntabel, dan
berintegritas dalam seluruh kegiatan
B. Strategi pengembangan:
1. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan
kompetensi pegawai
2. Mengembangkan sistem informasi pelayanan publik yang efektif
3. Meningkatkan kualitas layanan publik melalui penerapan standar
pelayanan yang lebih baik
4. Melakukan peningkatan terus-menerus dalam proses dan sistem
pelayanan public
C. Aksi perubahan:
1. Melakukan evaluasi dan audit terhadap seluruh sistem dan proses
pelayanan publik
2. Melakukan perbaikan atau reformasi terhadap sistem dan proses
pelayanan publik yang kurang efektif atau tidak sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Mengembangkan program inovatif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan pengelolaan pelayanan publik
37
dilakukan untuk mencapai tujuan pelayanan publik yang lebih baik dan
efektif.
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
DISUSUN OLEH:
NAMA : ADI MAXIM LI, S.H.
NIP : 198604242002121001
ANGKATAN : VI
NOMOR PRESENSI : 2
Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan
Kepemimpinan Administrator, untuk selanjutnya dilaksanakan di tempat tugas.
Kupang, 16 Agustus 2023
Pembimbing/Coach
Nama : Ir. Raden Agung Eko Pitono, MT
NIP : 196404041992031018 _______________
Mentor
Nama : Muhammad Yani, A.Md.IP., S.H
NIP : 197604081998031001 _______________
Penguji
Nama : Marciana Dominika Jone, S.H.
NIP : 196411261991032001 _______________
Mengetahui,
Kepala badan Pengembangan SDM Daerah
38
Provinsi Nusa Tenggara Timur
39