Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP DAN

KARAKTERISTIK TEORI KEPRIBADIAN

ALFRED ADLER DAN CARL ROGERS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian

Dosen Pengampu: Ismarini Bekti Setiani S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 12
1. Serlina Dwi A (23010430009)
2. Yunita Widyastuti (23010430035)
3. Galuh Adya A (23010430045)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2023

0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT serta nikmat-Nya
sehingga Penulis dengan izin-Nya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian. Sholawat serta salam selalu
tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. serta keluarga, sahabat,
tabi’in dan tabi’at yang semoga kelak kita bisa dipertemukan dan berkumpul di surga-
Nya nanti.

Penulisan makalah ini ditulis berdasarkan ringkasan sebagian materi teoritis


yang bersifat dasar dari buku-buku referensi yang berkaitan dengan Konsep dan
Karakteristik Kepribadian menurut Alfred Adler dan Carl Rogers. Penulis berharap
makalah ini dapat menjadi bahan dasar acuan dan pembelajaran bagi para pembaca
yang ingin mempelajari materi tentang konsep dan karakteristik kepribadian Adler
dan Rogers.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan, pengarahan dan bimbingan dari


berbagai pihak, Penulis tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis memohon maaf apabila makalah ini terdapat ketidaksesuaian,


kesalahan dan juga keterbatasan dalam penulisan maupun materi. Oleh karena itu,
Penulis memohon kritik dan saran yang membangun agar bisa memperbaiki makalah
ini pada kesempatan berikutnya. Terima kasih.

Yogyakarta, 18 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................... 9
PENUTUP......................................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9
Saran.......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori kepribadian merupakan salah satu aspek penting dalam studi psikologi
kepribadian yang bertujuan untuk memahami bagaimana individu membentuk dan
mengekspresikan diri mereka. Terdapat banyak tokoh besar dalam sejarah psikologi,
diantaranya merupakan Alfred Adler dan Carl Rogers. Kedua tokoh tersebut membawa
pendekatan yang unik terhadap pemahaman tentang kepribadian manusia.
Alfred Adler adalah salah satu pendiri utama dari psikoanalisis. Adler menekankan
bahwa kepribadian terbentuk dari perasaan inferioritas yang kemudian memotivasi
individu untuk mencapai superioritas pribadi. Sedangkan Carl Rogers adalah tokoh kunci
dalam perkembangan psikologi humanistik. Pendekatannya yang terkenal adalah terapi
klien-pusat (client-centered therapy) yang menekankan pada empati, penerimaan tanpa
syarat, dan keaslian diri (kongruensi).
Perbedaan pendekatan kedua tokoh ini mencerminkan keragaman dalam studi
kepribadian. Sementara Adler menekankan pada pengaruh lingkungan sosial dan perasaan
inferioritas, Rogers lebih fokus pada aspek individu, penerimaan diri, dan pertumbuhan
melalui hubungan yang mendukung. Keduanya memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan teori-teori kepribadian yang memiliki aplikasi luas, baik dalam konteks
psikoterapi maupun pemahaman lebih dalam terkait bagaimana manusia membentuk
identitas dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teori Alfred Adler dan Carl Rogers?
2. Bagaimana konsep kepribadian menurut Alfred Adler dan Carl Rogers?
3. Bagaimana karakteristik kepribadian menurut Alfred Adler dan Carl Rogers?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Untuk mengetahui dan memahami teori Alfred Adler dan Carl Rogers.
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep kepribadian menurut Alfred Adler dan
Carl Rogers.
3. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik kepribadian menurut Alfred
Adler dan Carl Roger

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. 1. Teori Alfred Adler

Menurut Adler makhluk hidup adalah suatu kesatuan sosial yang tidak dapat
dipisahkan. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain disekitar
mereka dalam usaha kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan umum
diatas keinginan diri sendiri, dan mendapatkan gaya hidup yang bersifat lebih
kuasa dalam organisasi sosial. Adler memiliki sumbangan pemikiran yang
besar yaitu pertama, penekanan determinan sosial dari tingkah laku, kedua,
konsep tentang mengkreatifkan diri, dan ketiga, penekanan pada ciri khas dari
masing masing kepribadian.

2. Konsep Kepribadian Alfred Adler

a.Striving for Superiority (Perjuangan untuk Sukses atau menjadi Superior)

Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang
mengaktifkan perasaan inferior, perasaan yang menggerakkan orang untuk
berjuang menjadi superioritas atau untuk menjadi sukses. Individu yang
secara psikologis kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi yang
superior, dan individu yang secara psikologis sehat termotivasi untuk
mensukseskan umat manusia.

b. Subjective Perception (Pengamatan Subyektif)

Tujuan final yang fiktif bersifat subyektif, artinya orang menetapkan


tujuan-tujuan untuk diperjuangkan berdasarkan interpretasinya tentang
fakta, bukan berdasarkan fakta itu sendiri. Kepribadian manusia dibangun
bukan oleh realita, tetapi oleh keyakinan subyektif orang itu mengenai
masa depannya. Pandangan Subyektif yang terpenting adalah tujuan
menjadi superiorita atau tujuan menjadi sukses, tujuan yang diciptakan
pada awal kehidupan, yang hanya terfahami secara kabur.

4
c.Unity of Personality (Kesatuan Kepribadian)

Adler memilih nama Psikologi Individu dengan harapan dapat


menekankan keyakinannya bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat
dipecah-pecah. Psikologi Individu menekankan pentingnya unitas
kepribadian. Fikiran, perasaan, dan kegiatan semuanya diarahkan ke satu
tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan.

d. Social Interest (Minat Sosial)

Menurut Adler, interest sosial adalah bagian dari hakekat manusia dan
dalam besaran yang berbeda muncul pada tingkah laku setiap orang
kriminal, psikotik, atau orang yang sehat. Jadi interest sosial adalah sikap
keterikatan diri dengan kemanusiaan secara umum, serta empati kepada
setiap orang. Wujudnya adalah kerjasama dengan orang lain untuk
memajukan sosial alih-alih untuk keuntungan pribadi.

e. Life of Style (Gaya Hidup)

Dengan konsep gaya hidup ini, Adler menjelaskan keunikan manusia.


Setiap orang memiliki tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi superior,
dan dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha superiornya dengan minat
sosial. Namun setiap orang melakukannya dengan gaya hidup yang
berbeda-beda. Gaya hidup adalah cara unik dari setiap orang dalam
berjuang mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang itu dalam
kehidupan tertentu dimana dia berada.

f. Creative Power (Kekuatan Kreatif)

Self kreatif merupakan puncak prestasi Adler sebagai teoritisi kepribadian.


Self kreatif atau kekuatan kreatif adalah kekuatan ketiga yang paling
menentukan tingkah laku, penggerak utama, sendi dan obat mujarab
kehidupan, yang membawahi dua kekuatan dan konsep-konsep lainnya.
Jadi, diri kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan
mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat
subyektif, dinamik, menyatu, personal, dan unik. Diri kreatif memberi
arti kepada kehidupan, menciptakan tujuan maupun sarana untuk

5
mencapainya. Adler berpendapat, setiap orang memiliki kekuatan untuk
bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri.

3. Karakteristik Teori Alfred Adler

Menurut urutan kelahirannya setiap anak memiliki ciri kepribadiannya masing-


masing. Berikut ciri kepribadian menurut urutan kelahiran:

a.Anak Sulung

Anak sulung mendapat perhatian yang utuh dari kedua orang tuanya
sampai perhatian itu terbagi ketika dia memiliki adik. Perhatian dari
orang tua tersebut cenderung membuat anak memiliki perasaan mendalam
untuk menjadi superior atau kuat. Menjadi anak sulung memiliki dampak
positif diantaranya bertanggung jawab, melindungi dan memperhatikan
orang lain serta organisator yang baik. Selain itu, menjadi anak sulung
juga memiliki dampak negatif yaitu merasa tidak aman, takut jika tiba-tiba
kehilangan nasib baik, pemarah, pesimistik, tidak kooperatif serta senang
mengkritik orang lain .

b. Anak Kedua

Anak kedua biasanya mulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk
mengembangkan kerjasama dan minat sosial. Sampai tahap tertentu
kepribadian anak kedua dibentuk melalui pengamatannya terhadap sikap
kakaknya kepada dirinya. Menjadi anak kedua memiliki dampak positif
diantaranya memiliki motivasi yang tinggi, lebih mudah menyesuaikan
diri dibandingkan dengan kakaknya serta memiliki sifat kompetisi yang
sehat. Selain itu, menjadi anak kedua juga memiliki dampak negatif
diantaranya menjadi pemberontak dan cenderung berusaha mengalahkan
orang lain, memiliki sifat kompetitif yang berlebihan serta mudah berkecil
hati.

c.Anak Bungsu

Anak bungsu paling sering dimanja sehingga beresiko tinggi menjadi anak
bermasalah. Mereka mudah terdorong memiliki perasaan inferior yang
kuat dan tidak mampu berdiri sendiri. Menjadi anak bungsu memiliki
6
dampak positif diantaranya sering mengungguli semua saudaranya dan
ambisius yang realistik. Selain itu menjadi anak bungsu juga memiliki
dampak negatif diantaranya merasa inferior dengan siapa saja, bergantung
kepada orang lain, memiliki ambisi yang tidak realistik serta gaya hidup
yang manja

d. Anak Tunggal

Anak tunggal mempunyai posisi unik dalam kompetisi tidak dengan


saudara-saudaranya tetapi dengan ayah dan ibunya mereka sering
mengembangkan perasaan Superior yang berlebihan. Menjadi anak
tunggal memiliki dampak positif yaitu masak sosial. Selain itu menjadi
anak tunggal memiliki dampak negatif yaitu ingin menjadi pusat perhatian
merasa takut bersaing dengan orang lain merasa dirinya benar dan
memiliki perasaan kerjasama yang rendah serta memiliki gaya hidup yang
manja.

B. 1. Teori Carl Rogers


Teori Rogers bersifat klinis, karena didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun tentang
bagaimana seharusnya seorang terapis menghadapi seorang kliennya. Dalam dunia
psikologi teori ini disebut dengan teori teori yang berpusat pada klien dalam istilah carl
rogers disebut sebagai “client centered theraphy” atau “person-centered psychotherapy”.
Maksud dari berpusat pada klien adalah karena teori ini terapis harus mampu masuk
pada hubungan yang sangat pribadi dan subjektif dengan klien, yang hubungannya
tersebut bukan seperti ilmuwan dengan objek penelitian namun lebih pada antara pribadi
dengan pribadi. Terapis memandang bahwa klien; memiliki pribadi, memiliki harga diri
tanpa syarat, memiliki nilai nilai tak peduli bagaimana keadaannya, tingkah lakunya
atau perasaannya.

2. Konsep Kepribadian Carl Rogers


a. Organism
Organism adalah keseluruhan individu atau makhluk lengkap dengan fungsi fisik
dan psikologisnya. Organism adalah tempat semua pengalaman, segala sesuatu yang

7
secara potensial terdapat dalam kesadaran setiap saat, yakni persepsi seseorang
mengenai event yang terjadi di dalam diri dan di dunia eksternal.
b. Medan Phenomenal
Keseluruhan pengalaman itu, baik yang internal maupun eksternal, disadari maupun
yang tidak disadari dinamakan medan fenomena. Medan phenomenal adalah seluruh
pengalaman pribadi seseorang Sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi
subjektifnya.
c. Self
Konsep pokok dari teori kepribadian rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan
self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Self merupakan
bagian Medan phenomena yang terdiferensiasi dan terdiri dari pola-pola
pengamatan dan penilaian sadar dari “i” atau “me”.

3. Karakteristik Teori Carl Rogers


a. Positif Regard
Kebutuhan dasar manusia akan penerimaan dari lingkungannya. Penerimaan yang
dimaksud bisa berupa pengakuan, kasih sayang, kehangatan, persahabatan,
pengagungan, penghargaan, dan lainnya.

b. Self Consistency dan Congruence


Seseorang yang senantiasa berupaya untuk mempertahankan konsistensi antara
persepsi diri dan juga kesesuaian antara persepsi tersebut dengan pengalamannya.

c. Self Actualization
Daya dorong terhadap potensi diri individu untuk berkembang.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sesuai dengan pemaparan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Teori kepribadian merupakan salah satu aspek penting dalam studi psikologi
kepribadian yang bertujuan untuk memahami bagaimana individu membentuk dan
mengekspresikan diri mereka.

2. Menurut Teori Adler makhluk hidup adalah suatu kesatuan sosial yang tidak
dapat dipisahkan.
3. Teori Rogers bersifat klinis, karena didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun
tentang bagaimana seharusnya seorang terapis menghadapi seorang kliennya.
4. Adler lebih menekankan pada pengaruh lingkungan sosial dan perasaan inferioritas,
sedangkan Rogers lebih fokus pada aspek individu, penerimaan diri, dan pertumbuhan
melalui hubungan yang mendukung.

Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari jika dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya pembuatan makalah
ini dapat lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, L. N. (2008). Syamsu & Juntika Nurihsan. Achmad, Teori Kepribadian, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Alwisol.(2016). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Suryabrata, S. (1983). Psikologi kepribadian. C.V. Rajawali, Jakarta.
Rosyidi, H. (2015). Psikologi Kepribadian. Jaudar Press.

10

Anda mungkin juga menyukai