Anda di halaman 1dari 6

B.

KEGIATAN
1. Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 1
Pembelajaran selalu dimulai dari asesmen awal untuk memetakan kemampuan peserta didik. Untuk
memetakan kemampuan berlari jarak pendek, peserta didik diminta berlari mengikuti garis terluar
lapangan basket atau lapangan yang ada di sekolah. Dari hasil asesmen tersebut akan diperoleh informasi
mengenai kemampuan peserta didik di dalam suatu kelas.
Hasil asesmen ini tidak akan dinilai tetap digunakan sebagai informasi untuk merancang diferensiasi
pembelajaran selanjutnya.
Bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik sesuai standar tahap perkembangan maka akan
mendapatkan pembelajaran mengenai teknik lari dan bernafas untuk menunjang kegiatan berlari.
Bagi anak yang melampaui standar berlari guru akan memonitor konsistensinya.apabila peserta didik
konsisten menunjukkan kemampuan rata-rata maka akan direkomendasikan untuk mendapatkan
pembinaan prestasi.
Bagi siswa dibawah kemampuan standar, maka akan guru mencari informasi mengenai kondisi kesehatan
peserta didik tersebut.
Setelah asesmen awal peserta didik akan menyaksikan video lari jarak pendek Usain Bolt. Contoh video
yang dapat digunakan adalah https://www.youtube.com/watch?v=82zT2FzOMK0 . Peserta didik
kemudian mendiskusikan hasil pengamatan gerakan yang telah mereka lihat dari video yang telah
disajikan guru:
- Apa yang kalian lihat ketika mengamati Usain Bolt Berlari?
- Bagaimana gerakan tangan Usain Bolt Ketika Berlari?
- Bagaimana posisi kaki Usain Bolt ketika berlari?
- Apa yang menyebabkan Usain Bolt memenangkan perlombaan lari?

Sebagai penutup, peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini dengan menjawab pertanyaan
pemantik, ”Mengapa atletik menjadi salah satu induk olahraga?”
PERTEMUAN 2
● Peserta didik melakukan gerakan peregangan otot agar siap melakukan aktivitas olahraga dengan
pengamatan guru.
● Peserta didik melakukan gerakan latihan koordinasi, kecepatan dan kelincahan sebagai aktivitas
pemanasan.
● Peserta didik bermain permainan aba-aba dengan gerakan.
● Guru memberikan 2 instruksi untuk 2 gerakan. Misalnya:
❖ 1x peluit = peserta didik melakukan gerakan berlari
❖ 2x peluit = peserta didik melakukan gerakan diam
● Peserta didik mengikuti instruksi gerakan berdasarkan jumlah peluit yang diberikan
● Instruksi terakhir merupakan satu peluit panjang dan peserta didik boleh beristirahat.
● Peserta didik mendemonstrasikan satu contoh gerakan lari jarak pendek yang telah mereka lihat.
● Peserta didik melakukan latihan lari jarak pendek, mereka fokus pada gerakan kaki, tangan,
pandangan dan sikap tubuh.
● Peserta didik mengamati peserta didik lain yang sedang melakukan gerakan lari jarak pendek.
● Apabila terdapat peserta didik yang menguasai keterampilan gerak lari jarak pendek, maka akan
ditugaskan sebagai tutor pada rekan sebaya yang membutuhkan dukungan.
● Peserta didik mendapatkan penjelasan teknik-teknik berlari jarak pendek.
Materi Pembelajaran
Secara teknis, pelaksanaan lari jarak pendek didasarkan pada beberapa teknik dasar, yaitu start, gerakan
lari, dan saat melewati garis finish. Uraiannya sebagai berikut.
1. Start
Teknik start jongkok dibagi dalam tiga tahap pelaksanaan, yang untuk mudahnya disebut:
a. Tahap aba-aba “Bersedia” (On your Mark)
Dalam tahap ini, ada 3 macam cara penempatan kaki pada aba-aba “bersedia” ini.
1). bunch start (start pendek): ujung kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan (gambar 1).

Gambar 1 start pendek


2)medium start (start menengah): lutut dari kaki belakang (ketika diletakkan di tanah) sejajar dengan ujung
kaki depan (gambar 2).
Gambar 2. start menengah

3) long start (start panjang): lutut dari kaki belakang ketika diletakkan di tanah sejajar dengan tumit dari kaki
depan (gambar 3)

Gambar 3 start panjang

b. Tahap aba-aba “Siap” (get set) c. Tahap aba-aba “Ya”

Gambar 4 Get set

2. Gerakan Lari
3. Melewati Garis Finish
Dalam prakteknya, teknik melewati garis finish ada tiga macam sesuai dengan kebutuhan.
a. Shrug adalah mendorongkan kedua bahu ke depan dengan cara mencondongkan badannya sesaat
melewati garis finish dan melempar kedua lengannya ke belakang bersamaan.
b. Lunge adalah memajukan salah satu bahu ke depan dengan cara memiringkan badannya sesaat, dan
segera berlari normal kembali ketika sudah melewati garis finish.
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Sprint
1) Kegiatan Mengajar Pada kegiatan mengajar ini, setidaknya semua guru tahu bahwa beberapa
pembelajaran mengenai lari Sprint yang bisa dijadikan bagian pembelajaran mengenai lari jarak pendek,
diantaranya:
1) Pembelajaran start jongkok dan Sprint 30 meter

● Mulailah latihan start jongkok secara terpisah dengan mendahulukan sikap aba-aba “bersedia”
berulang-ulang. Pilihlah salah satu teknik penempatan kaki, apakah bunch start, medium start, atau
long start.

● Kemudian, lanjutkan pada latihan sikap tubuh sewaktu aba-aba “siap” yang ditekankan pada latihan
membuat tubuh labil ke depan pada saat mengangkat pinggul. Setelah kedua tahap ini dianggap
terkuasai dengan baik, mulailah memberi aba-aba start jongkok yang lengkap yang dilanjutkan
dengan berlari sepanjang 30 meter dari garis start

● Lakukan secara berulang-ulang agar penguasaan start jongkok dapat terjadi dengan cepat.

● Untuk memberikan pengalaman melakukan start yang sebenarnya, akan baik jika dalam proses
latihan di atas gunakan start block, sehingga semua murid mencobanya. Jika start block tidak
mungkin disediakan, bisa digunakan start block tiruan yang dibuat dari kaki teman sendiri.

● Pelaksanaannya, lakukan latihan dengan berpasangan. Satu orang bertindak sebagai pelari, yang
lainnya menjadi start block dengan memasang kakinya sedemikian rupa, sambil duduk berlunjur
kaki di tanah (salah satu kaki lurus, kaki yang lain bengkok. Tempatkan kedua kaki menyerupai start
block dengan menyediakan tempat pijakan kaki pelari di kedua telapak kaki yang terjulur tersebut.

● Cobalah berlomba satu sama lain dengan jarak antara 20-30 meter. Dengan begitu, latihan ini di
samping melatih kemahiran melakukan start jongkok, dapat juga digunakan untuk meningkatkan
kemampuan kecepatan (speed) dan percepatan (acceleration), selain menekankan pada latihan
penguasaan teknık lari sprint yang benar.

2) Latihan Start Jongkok Kemudian Sprint Sejauh 50 Meter

● Jika latihan dengan jarak 25meter di atas sudah dianggap cukup, cobalah lakukan lomba lari sesama
teman dengan mengambil jarak 50 meter. Siswa bisa berlatih bersama dengan bergiliran memegang
peranan yang berganti-ganti, baik sebagai pelari, starter, dan start block.

● Bahkan kalau tersedia stopwatch beberapa buah, siswa dapat sesekali mencoba peranan sebagai
timer. Pelaksanaan latihannya hampir sama dengan latihan sebelumnya. Tetapi tidak perlu
diperbanyak latihan pendahuluan dalam start jongkok, karena pada tahap ini semua pelari dianggap
sudah menguasai teknik start jongkok. Tekankan pada penguasaan teknik sprint. Lakukan paling
banyak tiga kali per siswa.
Latihan start jongkok lalu lari 50 meter

3) Latihan Frekuensi Langkah.

● Setelah tahap gerak start jongkok dan gerak lari dikuasai siswa, tahap selanjutnya siswa belajar
meningkatkan frekuensi langkah. Pasangkan setiap siswa berdua, dan bergantian saling membantu
temannya.

● Caranya adalah, minta siswa yang melakukan siap dengan mengambil posisi seperti start berdiri,
satu kaki di depan, kaki yang lain di belakang, badan condong ke depan. Siswa pasangannya berdiri
di belakang siswa pelaku, dan memegang kedua sisi pinggang dengan tangannya.

● Kedua kaki si pemegang dilebarkan, dan ia bertindak sebagai pemberat lari (pegangan pada
pinggang dapat diganti oleh tali atau pita yang dilingkarkan di pinggang, kedua ujung tali dipegang
oleh si penahan.

● Lakukan gerak berlari di tempat, dengan penekanan pada ayunan dan gerakan kaki serta lengan
secara cepat. Dengan bantuan temannya yang menahan, si pelari di tempat dapat meningkatkan
frekuensi larinya setinggi mungkin.

Refleksi
Peserta didik melakukan refleksi secara lisan terhadap latihan lari jarak pendek yang telah mereka lakukan
“Saat mempraktikan gerakan lari jarak pendek________ saya merasa ________ saat melakukan gerakan
tadi kaki saya…………….., tangan saya……………….., tubuh saya…………..dan badan saya………”

PERTEMUAN 3
● Peserta didik melakukan gerakan peregangan otot agar siap melakukan aktivitas olahraga dengan
pengamatan guru.
● Peserta didik melakukan gerakan latihan koordinasi, kecepatan dan kelincahan sebagai aktivitas
pemanasan.
● Peserta didik bermain permainan lari bergantian untuk melatih keterampilan gerak lari jarak
pendek, sebagai pemanasan sebelum perlombaan.
Ilustrasi Kegiatan:

● Peserta didik dalam kelompok mengevaluasi hasil rekomendasi kelompok lain dalam mempolakan
keterampilan lari jarak pendek.

PERTEMUAN 4

● Peserta didik melakukan lomba lari jarak pendek sepanjang 30-meter berkelompok.
● Peserta didik mencatat hasil lari rekan mereka dan memberikan umpan balik kepada rekannya
kelompoknya saat mereka sudah melakukan lari jarak pendek.
● Peserta didik mendiskusikan, ”Strategi apa yang akan saya gunakan agar bisa berlari cepat dan
memenangkan perlombaan?”
● Peserta didik melakukan refleksi secara lisan:
● Presentasi “Saya memberikan kemampuan…………saat melakukan lomba lari jarak pendek”
● Peserta didik bersama guru membahas beberapa umpan balik saat mempelajari nomor lari jarak
pendek. Berikut contoh umpan balik yang bisa diberikan:
1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam aktivitas pembelajaran lari jarak pendek?
2. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas pembelajaran
keterampilan gerak lari jarak pendek tersebut.
3. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran keterampilan gerak lari
jarak pendek tersebut.
4. Bertanya kepada peserta didik, apakah mereka sudah melakukan hal terbaik ketika melakukan
aktivitas keterampilan gerak lari jarak pendek?
5. Apa yang perlu dilakukan oleh peserta didik jika mereka masih menemukan kesalahan ketika
melakukan keterampilan gerak lari jarak pendek.

Anda mungkin juga menyukai