Anda di halaman 1dari 4

Asam Traneksamat (Tranexamic Acid)

Nama : Wulan Tumanggal NSS

NRP : 2217011

Judul Penelitian : Efektivitas Tranexamic Acid serum Topikal Dalam Menurunkan Score

mMASI

Nama kimia: asam trans-4-aminomethylcyclohexane-karboksilat. Rumus empiris asam

traneksamat adalah C7H15NO2 dan berat molekul adalah 157,2. Struktur kimia asam

traneksamat adalah :

Farmakodinamik asam traneksamat (tranexamic acid) merupakan derivat asam amino

lisin yang bekerja menghambat proses fibrinolisis, sehingga mempercepat perdarahan berhenti.

Farmakokinetik asam traneksamat adalah diabsorpsi secara cepat di plasma darah, berikatan

dengan protein dan didistribusikan melalui plasma ke jaringan, sebagian kecil yang

dimetabolisme, dan kemudian dieliminasi melalui ginjal.


Farmakodinamik asam traneksamat bekerja pada proses pembekuan darah. Asam

traneksamat merupakan derivat asam amino lisin yang bekerja menghambat proses fibrinolisis.

Asam amino lisin yang memiliki afinitas tinggi akan menempel pada reseptor plasminogen,

sehingga plasmin tidak dapat diaktifkan. Akibatnya proses degradasi fibrin dan faktor

pembekuan lainnya oleh plasmin tidak terjadi.

Ketika terjadi perdarahan, faktor pembekuan akan teraktivasi, dan platelet akan berkumpul

membentuk bekuan darah. Aktivasi faktor pembekuan darah dimulai dari platelet dihancurkan

dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinase akan mengaktifkan trombin dari bentuk

inaktifnya protrombin. Trombin akan mengaktifkan fibrinogen menjadi fibrin. Benang-benang

fibrin akan memperkuat bekuan darah. Di samping itu, pada saat proses pembekuan darah, tissue

plasminogen activator (tpa) akan mengaktivasi plasminogen menjadi plasmin. Plasmin berperan

dalam proses fibrinolisis, dimana plasmin akan menghancurkan fibrin dan faktor pembekuan

lain. Disini asam traneksamat bekerja menghambat proses fibrinolisis.

Selain itu, asam traneksamat juga diketahui mempunyai efek antiinflamasi secara tidak

langsung, yaitu dengan cara mengurangi jumlah plasmin yang beredar. Plasmin diketahui

berperan dalam mengaktivasi sel inflamasi dan protein, termasuk monosit, neutrofil, platelet,

komplemen, dan sitokin. Karena itu asam traneksamat dapat dipertimbangkan untuk

terapi angioedema herediter, yaitu mencegah serangan angioedema jangka Panjang.

Efek asam traneksamat juga diketahui dapat menghambat aktivasi plasminogen menjadi

plasmin oleh sinar ultraviolet. Dipahami bahwa plasmin dapat mengaktivasi enzim tirosinase
yang kemudian menyebabkan sintesis melanin. Oleh karena itu, asam traneksamat dapat

mengurangi hiperpigmentasi sehingga digunakan sebagai terapi alternatif melasma. Asam

traneksamat (trans-4-amino methyl cyclohexane carboxylic asam) adalah analoglisin yang telah

terbukti untuk mencegah hiperpigmentasi akibat UV. TA mengurangi aktivitas tirosinase

melanosit dengan mencegah pengikatan plasminogen kekeratinosit, yang menghasilkan

pengurangan prostaglandin dan asam arakidonat, yang merupakan mediator inflamasi yang

terlibat dalam melanogenesis. Asam traneksamat bekerja pada tingkat pertama proses

melanogenesis, yaitu pada proses menghambat hidroksilasi tirosin menjadi DOPA. Dengan

makin sedikitnya jumlah DOPA di kulit, proses terbentuknya melanin yang berlebih dikulit akan

sangat jauh berkurang.


REFERENSI

1. Canders C. Tranexamic Acid in Trauma. Available at:

https://www.reliasmedia.com/articles/140445-tranexamic-acid-in-trauma.

2. Nishida T, Kinoshita T, Yamakawa K. Tranexamic acid and trauma-induced

coagulopathy, 2017, J. Intensive Care. 5. 1–7.

Anda mungkin juga menyukai