Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PASUNDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Agama dan Masalah Sosial ini
dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Agama. Dalam
makalah ini penulis menjelaskan mengenai pengertian agama, pengertian masalah sosial,
sudut pandang agama terhadap masalah sosial, bentuk-bentuk masalah sosial, dan kontribusi
agama dalam masalah sosial. Penulis menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya sehingga penyusunan makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan banyak kekurangan dalam penulisan makalh ini. Oleh karena itu, diharapkan
adanya segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca juga tentunya bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.1 Pengertian Agama.....................................................................................................6
2.2 Pengertian Masalah Sosial........................................................................................6
2.3 Sudut Pandang Agama Terhadap Masalah Sosial.................................................7
2.4 Bentuk-Bentuk Masalah Sosial................................................................................9
2.5 Kontribusi Agama dalam Masalah Sosial.............................................................10
BAB III KESIMPULAN..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, karena masyarakat pada dasarnya
bersifat dinamis. Perubahan terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti
bidang sosial, pendidikan, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian
dan lain sebagainya. Perubahan sosial yang terjadi memberi efek bagi masyarakat secara
menyeluruh, perubahan di satu bidang akan diikuti perubahan di bidang lainnya. Salah
satu bagian dari perubahan sosial terdapatnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Efek
yang ditimbulkan dari perubahan sosial masyarakat bisa berbentuk positif dan juga bisa
berbentuk negatif.
Dalam hal ini perlu ada benteng nilai dan norma yang bisa mengarahkan manusia
dalam mengikuti perubahan sosial masyarakat yang terjadi dengan semakin pesat. Agama
dalam konteks ini memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan sosial
masyarakat dengan berbagai ragam fenomena dan fakta-fakta sosial, yang ada di
dalamnya. Dalam pergaulan sosial di masyarakat munculnya berbagai kemajuan
mempengaruhi perilaku dan pola bersikap warga masyarakat. Banyak perilaku-perilaku
yang menyimpang yang ditemukan dalam masyarakat, yang pada tahap selanjutya bisa
menggangu ketentraman juga keharmonisan masyarakat.
Dalam perspektif negatif, konflik antar umat beragama dan antar sesama agama di
Indonesia sepertinya masih terus saja menjadi ancaman. Rasanya, kehidupan harmoni
atau salam yang menjadi arah kehidupan masih sulit tercipta. Kenapa manusia Indonesia
yang beragama, berpancasila, yang senantiasa membangun jiwa, dan badan masih rentan
untuk saling mencederai, tidak hanya fisik tapi juga fsikis. Maka dari itu, untuk
mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan sosial, maka harus menciptakan harmoni
sosial kepada semua orang yang berbeda agama, suku dan budaya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mengambil pokok
permasalahan sebagai berikut :
Secara umum, agama diartikan sebagai kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta
dan pengawas alam semesta. Agama juga dipercaya sebagai suatu sistem kepercayaan dan
peribadatan yang didasarkan pada keyakinan tertentu. Sedangkan menurut para ahli
adalah sebagai berikut.
Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek yang
telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus, kepercayaan-kepercayaan
dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.
Harun Nasution, menjelaskan bahwa Agama adalah suatu sistem kepercayaan dan
tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan yang ghaib. Pendapat lain mengenai
Agama menurut Al-Syahrastani adalah kekuatan dan kepatuhan yang terkadang biasa
diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan (amal perbuatan di akhirat).
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat
yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu keditaksesuaian unsur-unsur
masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial
merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau
tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak
terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan.
1. Soerjono Soekamto
Soerjono Soekamto adalah guru besar bidang Sosiologi yang mendefinisikan masalah
sosial sebagai ketidaksesuaian antara unsur budaya. Bahkan, masyarakat yang jika
dibiarkan bisa membahayakan interaksi dalam kelompok sosial. Soerjono Soekamto
membagi masalah sosial menjadi 4 jenis. Diantaranya adalah:
Faktor budaya ; faktor budaya termasuk masalah sosial yang mencakup
kenakalan remaja, pergaulan bebas dan tawuran.
Faktor ekonomi ; faktor ekonomi paling dominan menjadi masalah sosial di
masyarakat. Faktor tersebut meliputi kemiskinan, pengangguran, gizi buruk
dan penjarahan.
Faktor psikologis ; faktor psikologis mencakup bunuh diri, depresi sampai
stress.
Faktor biologis ; untuk faktor biologis termasuk permasalahan sosial yang
mencakup wabah penyakit menular yang kerap dirasakan masyarakat. Bahkan,
wabah Covid 19 masuk ke dalam faktor biologis.
2. Earl Rubington dan Martin S. Weinberg
Earl Rubington dan Martin S. Weinberg memberikan pengertian masalah sosial
sebagai kondisi di masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai yang dianut masyarakat.
Bahkan, kesenjangan tersebut tidak diinginkan dan tidak perlu ada kesepakatan
bersama di masyarakat untuk mengubahnya lebih baik. Ketidaksesuaian tersebut
memicu kecemasan di hati dan ketidaknyamanan masyarakat karena menyimpang
dari sifat dan kodrat masyarakat. Jika dibiarkan, masalah sosial bisa memberikan
pengaruh negatif terhadap kemajuan peradaban. Bahkan bisa menghancurkan generasi
dan merugikan lingkungan.
3. Allen Pincus dan Anne Minahan
Pengertian masalah sosial menurut para ahli selanjutnya adalah definisi dari Allen
Pincus dan Anne Minahan. Mereka mendefinisikan masalah sosial sebagai kondisi
sosial yang tidak sesuai dengan nilai masyarakat setelah dievaluasi oleh masyarakat.
Menurut masyarakat, masalah sosial bisa dikenali saat terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan maupun menurut penilaian individu. Itulah pengertian masalah sosial
menurut para ahli. Memang tiap ahli memiliki caranya tersendiri dalam menentukan
pengertian masalah sosial. Tetapi pada dasarnya, semua itu tetap mengacu pada hal
yang sama. Sebagai masyarakat, kita harus bijak menerapkan nilai-nilai kehidupan
sehingga tidak terjerumus ke masalah sosial yang merugikan diri sendiri dan orang
lain.
Agama sering memberikan pandangan dan pedoman terkait masalah sosial. Berbagai
agama memiliki nilai-nilai etika, moralitas, dan perikemanusiaan yang membimbing
umatnya dalam menghadapi isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perdamaian, dan
keadilan sosial. Pandangan agama bisa bervariasi tergantung pada interpretasi dan
konteksnya, namun banyak agama mengajarkan pentingnya empati, kasih sayang,
keadilan, dan kepedulian terhadap sesama.
Sudut pandang agama terhadap masalah sosial dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
Pada praktiknya, sudut pandang agama terhadap masalah sosial dapat bervariasi,
tergantung pada agama dan interpretasi masing-masing individu. Namun, secara umum,
agama memiliki potensi untuk menjadi solusi bagi masalah sosial.
Dari dulu hingga sekarang, masalah sosial selalu ada dan dihadapi oleh masyarakat.
Bahkan mungkin saat ini masalah tersebut sedang dirasakan dan belum terselesaikan.
Beberapa masalah sosial yang sering ditemukan dalam masyarakat menurut beberapa
sumber adalah sebagai berikut :
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri.
Ketika semakin banyak individu yang mengalami kemiskinan, maka hal itu tumbuh
menjadi masalah yang lebih besar yaitu masalah sosial. Kemiskinan menjadi masalah
sosial karena dapat memicu timbulnya masalah sosial lainnya, seperti kriminalitas.
2. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan bentuk kejahatan yang melanggar norma dalam masyarakat.
Sampai detik ini juga masih banyak kasus kriminalitas dalam masyarakat, baik di
perkotaan maupun pedesaan. Bahkan kejahatan juga bisa terjadi secara digital atau
cybercrime dalam dunia internet.
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan sosial dalam
masyarakat yang menimbulkan perbedaan. Di Indonesia kesenjangan sosial ini sangat
terlihat antara yang kaya dan miskin. Kesenjangan sosial menjadi masalah sosial
dikarenakan bisa menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial dan akhirnya bisa
timbul konflik sosial.
4. Kependudukan
Masalah kependudukan dalam suatu negara juga dapat menimbulkan adanya masalah
sosial. Di Indonesia, masalah kependudukan ini berkaitan dengan persebaran
penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Masalah
ini tentu menjadi masalah sosial karena melibatkan banyak orang atau penduduk
negara.
5. Kebodohan
Masalah kebodohan ini berkaitan pula dengan kualitas SDM penduduk yang rendah.
Tidak hanya itu, apabila masyarakat masih menghadapi masalah kebodohan maka
akan timbul masalah lain yang mungkin lebih serius.
Di satu pihak, agama telah menghadirkan diri dalam sosok yang jelas. Upaya sekolah-
sekolah yang didirikan lembaga dan organisasi keagamaan memberikan bukti nyata akan
adanya peranan agama dalam memajukan kecerdasan intelektual dan spiritual bangsa
yang biasa disebut sumber daya manusia. Selain itu, keikutsertaan para tokoh agama, para
cendekiawan, muballigh dalam melakukan dakwah yang semuanya dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas umat.
Amran, A. (2015). Peranan agama dalam perubahan sosial masyarakat. HIKMAH: Jurnal
Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(1), 23-39.
Ayu, N. (n.d.). Contoh Masalah Sosial Lengkap dengan Pengertian, Karakteristik, dan
Faktornya. Retrieved from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6927236/contoh-
masalah-sosial-lengkap-dengan-pengertian-karakteristik-dan-faktornya
Istilah, P. dan. (2023). Pengertian Agama, Sejarah, dan Fungsinya. Retrieved from
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-agama-sejarah-dan-
fungsinya-20BuiqnzcHe
Samiyono, D., Setyawan, Y. B., & Retnowati. (1970). Gereja, agama, dan masalah-masalah
sosial. Retrieved from https://repository.uksw.edu/handle/123456789/4180
Sosial, S. dan. (2023). Mengenal Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli. Retrieved
from https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-pengertian-masalah-sosial-
menurut-para-ahli-20DuM3YEgMg
St Aisyah, B. M. (2014). Konflik sosial dalam hubungan antar umat beragama. Jurnal
Dakwah Tabligh, 15(2), 189-208.