Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA

AGAMA DAN MASALAH SOSIAL

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama

Dosen Pengampu :

Budi Rahayu Diningrat, S.Sos., M.Ag.

Disusun oleh :

Muhammad Ali Pasya (232040011) Tia Maharani Rahayu (232040032)

Adi Firman Gani (232040012) Nafisa Irsalika Mazaya (232040042)

Elisabet Fidelis Trielsi Sitanggang Dini Rahmawati (232040045)


(232040015)
Ayuri Shaktie Putri Prayoga (232040049)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Agama dan Masalah Sosial ini
dengan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Agama. Dalam
makalah ini penulis menjelaskan mengenai pengertian agama, pengertian masalah sosial,
sudut pandang agama terhadap masalah sosial, bentuk-bentuk masalah sosial, dan kontribusi
agama dalam masalah sosial. Penulis menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.

Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya sehingga penyusunan makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan banyak kekurangan dalam penulisan makalh ini. Oleh karena itu, diharapkan
adanya segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca juga tentunya bagi kita semua.

Lengkong, 27 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.1 Pengertian Agama.....................................................................................................6
2.2 Pengertian Masalah Sosial........................................................................................6
2.3 Sudut Pandang Agama Terhadap Masalah Sosial.................................................7
2.4 Bentuk-Bentuk Masalah Sosial................................................................................9
2.5 Kontribusi Agama dalam Masalah Sosial.............................................................10
BAB III KESIMPULAN..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai kehidupan harmoni sosial-spiritual maka diperlukan seperangkat


kebijakan yang mencakup pembangunan kesejahteraan sosial (social welfare
development) dan pengembangan atau peningkatan keagamaan (religius development).
Kedua persyaratan utama yaitu hubungan yang harmoni diantara sesama. Tindakan sosial
belum menjadi gaya hidup masyarakat di Indonesia. Hal ini nampak dari kurang
kepedulian masyarakat terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat
atau orang disekitar.

Ada pepatah “Being religious in Indonesia is being interreligious”. Artinya,


beragama di negara Indonesia berarti beragama bersama dengan umat yang beragama
lainnya. Karena itu, pemahaman antar iman diperlukan untuk mengurangi fanatisme
agama yang berlebihan.

Setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, karena masyarakat pada dasarnya
bersifat dinamis. Perubahan terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti
bidang sosial, pendidikan, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian
dan lain sebagainya. Perubahan sosial yang terjadi memberi efek bagi masyarakat secara
menyeluruh, perubahan di satu bidang akan diikuti perubahan di bidang lainnya. Salah
satu bagian dari perubahan sosial terdapatnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Efek
yang ditimbulkan dari perubahan sosial masyarakat bisa berbentuk positif dan juga bisa
berbentuk negatif.

Dalam hal ini perlu ada benteng nilai dan norma yang bisa mengarahkan manusia
dalam mengikuti perubahan sosial masyarakat yang terjadi dengan semakin pesat. Agama
dalam konteks ini memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan sosial
masyarakat dengan berbagai ragam fenomena dan fakta-fakta sosial, yang ada di
dalamnya. Dalam pergaulan sosial di masyarakat munculnya berbagai kemajuan
mempengaruhi perilaku dan pola bersikap warga masyarakat. Banyak perilaku-perilaku
yang menyimpang yang ditemukan dalam masyarakat, yang pada tahap selanjutya bisa
menggangu ketentraman juga keharmonisan masyarakat.
Dalam perspektif negatif, konflik antar umat beragama dan antar sesama agama di
Indonesia sepertinya masih terus saja menjadi ancaman. Rasanya, kehidupan harmoni
atau salam yang menjadi arah kehidupan masih sulit tercipta. Kenapa manusia Indonesia
yang beragama, berpancasila, yang senantiasa membangun jiwa, dan badan masih rentan
untuk saling mencederai, tidak hanya fisik tapi juga fsikis. Maka dari itu, untuk
mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan sosial, maka harus menciptakan harmoni
sosial kepada semua orang yang berbeda agama, suku dan budaya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mengambil pokok
permasalahan sebagai berikut :

1. Apa pengertian agama dan masalah sosial?


2. Bagaimana sudut pandang agama terhadap masalah sosial?
3. Apa saja bentuk-bentuk masalah sosial?
4. Bagaimana kontribusi agama dalam masalah sosial?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama

Secara umum, agama diartikan sebagai kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta
dan pengawas alam semesta. Agama juga dipercaya sebagai suatu sistem kepercayaan dan
peribadatan yang didasarkan pada keyakinan tertentu. Sedangkan menurut para ahli
adalah sebagai berikut.

Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek yang
telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus, kepercayaan-kepercayaan
dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.

Harun Nasution, menjelaskan bahwa Agama adalah suatu sistem kepercayaan dan
tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan yang ghaib. Pendapat lain mengenai
Agama menurut Al-Syahrastani adalah kekuatan dan kepatuhan yang terkadang biasa
diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan (amal perbuatan di akhirat).

2.2 Pengertian Masalah Sosial

Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat
yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu keditaksesuaian unsur-unsur
masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial
merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau
tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak
terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan.

Berikut ini pengertian masalah sosial menurut para ahli.

1. Soerjono Soekamto
Soerjono Soekamto adalah guru besar bidang Sosiologi yang mendefinisikan masalah
sosial sebagai ketidaksesuaian antara unsur budaya. Bahkan, masyarakat yang jika
dibiarkan bisa membahayakan interaksi dalam kelompok sosial. Soerjono Soekamto
membagi masalah sosial menjadi 4 jenis. Diantaranya adalah:
 Faktor budaya ; faktor budaya termasuk masalah sosial yang mencakup
kenakalan remaja, pergaulan bebas dan tawuran.
 Faktor ekonomi ; faktor ekonomi paling dominan menjadi masalah sosial di
masyarakat. Faktor tersebut meliputi kemiskinan, pengangguran, gizi buruk
dan penjarahan.
 Faktor psikologis ; faktor psikologis mencakup bunuh diri, depresi sampai
stress.
 Faktor biologis ; untuk faktor biologis termasuk permasalahan sosial yang
mencakup wabah penyakit menular yang kerap dirasakan masyarakat. Bahkan,
wabah Covid 19 masuk ke dalam faktor biologis.
2. Earl Rubington dan Martin S. Weinberg
Earl Rubington dan Martin S. Weinberg memberikan pengertian masalah sosial
sebagai kondisi di masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai yang dianut masyarakat.
Bahkan, kesenjangan tersebut tidak diinginkan dan tidak perlu ada kesepakatan
bersama di masyarakat untuk mengubahnya lebih baik. Ketidaksesuaian tersebut
memicu kecemasan di hati dan ketidaknyamanan masyarakat karena menyimpang
dari sifat dan kodrat masyarakat. Jika dibiarkan, masalah sosial bisa memberikan
pengaruh negatif terhadap kemajuan peradaban. Bahkan bisa menghancurkan generasi
dan merugikan lingkungan.
3. Allen Pincus dan Anne Minahan
Pengertian masalah sosial menurut para ahli selanjutnya adalah definisi dari Allen
Pincus dan Anne Minahan. Mereka mendefinisikan masalah sosial sebagai kondisi
sosial yang tidak sesuai dengan nilai masyarakat setelah dievaluasi oleh masyarakat.
Menurut masyarakat, masalah sosial bisa dikenali saat terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan maupun menurut penilaian individu. Itulah pengertian masalah sosial
menurut para ahli. Memang tiap ahli memiliki caranya tersendiri dalam menentukan
pengertian masalah sosial. Tetapi pada dasarnya, semua itu tetap mengacu pada hal
yang sama. Sebagai masyarakat, kita harus bijak menerapkan nilai-nilai kehidupan
sehingga tidak terjerumus ke masalah sosial yang merugikan diri sendiri dan orang
lain.

2.3 Sudut Pandang Agama Terhadap Masalah Sosial


Sudut pandang agama terhadap masalah sosial bervariasi tergantung pada keyakinan
dan nilai-nilai masing-masing agama. Banyak agama yang mengajarkan untuk peduli
terhadap sesama, memajukan keadilan, dan mengatasi ketidaksetaraan. Namun,
interpretasi dan implementasi nilai-nilai ini dapat berbeda antar pemeluk agama.

Agama sering memberikan pandangan dan pedoman terkait masalah sosial. Berbagai
agama memiliki nilai-nilai etika, moralitas, dan perikemanusiaan yang membimbing
umatnya dalam menghadapi isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perdamaian, dan
keadilan sosial. Pandangan agama bisa bervariasi tergantung pada interpretasi dan
konteksnya, namun banyak agama mengajarkan pentingnya empati, kasih sayang,
keadilan, dan kepedulian terhadap sesama.

Sudut pandang agama terhadap masalah sosial dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:

1. Nilai-nilai agama sebagai solusi masalah sosial


Agama memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi solusi bagi masalah sosial. Nilai-nilai
tersebut, antara lain :
 Nilai keadilan sosial ; nilai keadilan sosial mengajarkan bahwa semua manusia
memiliki hak dan kewajiban yang sama, terlepas dari latar belakangnya. Nilai
ini dapat menjadi solusi bagi masalah sosial seperti kemiskinan, ketimpangan
sosial, dan diskriminasi.
 Nilai kesetiakawanan sosial ; nilai kesetiakawanan sosial mengajarkan bahwa
manusia harus saling membantu dan menolong sesamanya. Nilai ini dapat
menjadi solusi bagi masalah sosial seperti bencana alam, kemiskinan, dan
penyakit.
 Nilai perdamaian ; nilai perdamaian mengajarkan bahwa manusia harus saling
menghormati dan menghargai perbedaan. Nilai ini dapat menjadi solusi bagi
masalah sosial seperti konflik sosial, kekerasan, dan terorisme.
2. Agama sebagai institusi sosial
Agama juga merupakan institusi sosial yang memiliki peran dalam menyelesaikan
masalah sosial. Institusi agama dapat berperan sebagai :
 Pendidikan ; institusi agama dapat memberikan pendidikan agama kepada
masyarakat. Pendidikan agama dapat mengajarkan nilai-nilai agama yang
dapat menjadi solusi bagi masalah sosial.
 Penyelesaian konflik ; institusi agama dapat berperan dalam menyelesaikan
konflik sosial. Institusi agama dapat menggunakan nilai-nilai agama untuk
membangun dialog dan rekonsiliasi.
 Penanggulangan kemiskinan ; institusi agama dapat berperan dalam
penanggulangan kemiskinan. Institusi agama dapat memberikan bantuan sosial
kepada masyarakat miskin.

Pada praktiknya, sudut pandang agama terhadap masalah sosial dapat bervariasi,
tergantung pada agama dan interpretasi masing-masing individu. Namun, secara umum,
agama memiliki potensi untuk menjadi solusi bagi masalah sosial.

2.4 Bentuk-Bentuk Masalah Sosial

Dari dulu hingga sekarang, masalah sosial selalu ada dan dihadapi oleh masyarakat.
Bahkan mungkin saat ini masalah tersebut sedang dirasakan dan belum terselesaikan.
Beberapa masalah sosial yang sering ditemukan dalam masyarakat menurut beberapa
sumber adalah sebagai berikut :

1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri.
Ketika semakin banyak individu yang mengalami kemiskinan, maka hal itu tumbuh
menjadi masalah yang lebih besar yaitu masalah sosial. Kemiskinan menjadi masalah
sosial karena dapat memicu timbulnya masalah sosial lainnya, seperti kriminalitas.
2. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan bentuk kejahatan yang melanggar norma dalam masyarakat.
Sampai detik ini juga masih banyak kasus kriminalitas dalam masyarakat, baik di
perkotaan maupun pedesaan. Bahkan kejahatan juga bisa terjadi secara digital atau
cybercrime dalam dunia internet.
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan sosial dalam
masyarakat yang menimbulkan perbedaan. Di Indonesia kesenjangan sosial ini sangat
terlihat antara yang kaya dan miskin. Kesenjangan sosial menjadi masalah sosial
dikarenakan bisa menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial dan akhirnya bisa
timbul konflik sosial.
4. Kependudukan
Masalah kependudukan dalam suatu negara juga dapat menimbulkan adanya masalah
sosial. Di Indonesia, masalah kependudukan ini berkaitan dengan persebaran
penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Masalah
ini tentu menjadi masalah sosial karena melibatkan banyak orang atau penduduk
negara.
5. Kebodohan
Masalah kebodohan ini berkaitan pula dengan kualitas SDM penduduk yang rendah.
Tidak hanya itu, apabila masyarakat masih menghadapi masalah kebodohan maka
akan timbul masalah lain yang mungkin lebih serius.

2.5 Kontribusi Agama dalam Masalah Sosial

Kontribusi agama sangat diharapkan untuk menunjang kebaikan dan menekan


kejahatan seminimal mungkin, bukan menghapuskannya. Peranan ini dilakukan dengan
melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau yang disebut dengan kontrol sosial.
Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab saat ini adalah : benarkah agama berperan dalam
memecahkan problema sosial?

Di satu pihak, agama telah menghadirkan diri dalam sosok yang jelas. Upaya sekolah-
sekolah yang didirikan lembaga dan organisasi keagamaan memberikan bukti nyata akan
adanya peranan agama dalam memajukan kecerdasan intelektual dan spiritual bangsa
yang biasa disebut sumber daya manusia. Selain itu, keikutsertaan para tokoh agama, para
cendekiawan, muballigh dalam melakukan dakwah yang semuanya dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas umat.

Dalam perkembangannya upaya pemecahan problema-problema sosial seperti yang


disebutkan di atas membutuhkan pijakan normatif dan moral serta etis. Karena pada
gilirannya pembangunan yang dilakukan harus mengacu pada pengakuan bahkan
pemuliaan atas kedaulatan seseorang ataupun kelompok untuk mengembangkan diri
sesuai dengan keyakinan dan jati diri serta bisikan nuraninya. Di sinilah kemudian aspek
religius agama-agama memainkan peranan penting dalam pembangunan.

Di tengah-tengah semakin kerasnya kehidupan umat manusia dengan tontonan konflik


yang melibatkan faktor agama, maka para pemuka agama memiliki peranan penting untuk
mengambil bagian dalam usaha perdamaian dunia. Mereka bisa tampil sebagai suatu
kekuatan untuk memformulasikan etika global yang diharapkan dapat menunjang
kelangsungan perdamaian dunia. Maka untuk sekarang ini sudah saatnya membangun
perdamaian dunia dengan spirit agama. Komitmen ini diharapkan dapat memberikan
kontribusinya bagi proses sosialisasi dan penyadaran hidup damai sekaligus untuk
mempersempit ruang konflik agama di masyarakat plural.

Menag Yaqut mengatakan, Indonesia sebagai negara multikultural dan multiagama,


ditantang untuk mengelola keragaman dan permasalahan sosial keagamaan. Belakangan,
ada beberapa orang yang memiliki pemikiran keagamaan eksklusif dan ekstrem. Mereka
mengklaim kebenaran hanya untuk dirinya sendiri dan menyalahkan orang lain. Hal ini
menimbulkan ketegangan di masyarakat dan mengancam kerukunan intra dan antar umat
beragama di Indonesia.

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Agama mengembangkan konsep


Moderasi Beragama. Moderasi Beragama adalah cara pandang yang membawa orang ke
jalan tengah, jauh dari jalan yang berlebihan atau ekstrem. Dengan Moderasi Beragama,
cara beragama masyarakat menjadi toleran, tanpa kekerasan, menghargai budaya, dan
memiliki komitmen kebangsaan yang kuat," papar Gus Yaqut saat menyampaikan
keynote speech secara virtual pada International Conference On Islam And Humas Rights
(ICIHR), di Jakarta, Jum'at (10/12/2021).
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Amran, A. (2015). Peranan agama dalam perubahan sosial masyarakat. HIKMAH: Jurnal
Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(1), 23-39.

Ayu, N. (n.d.). Contoh Masalah Sosial Lengkap dengan Pengertian, Karakteristik, dan
Faktornya. Retrieved from https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6927236/contoh-
masalah-sosial-lengkap-dengan-pengertian-karakteristik-dan-faktornya

Istilah, P. dan. (2023). Pengertian Agama, Sejarah, dan Fungsinya. Retrieved from
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-agama-sejarah-dan-
fungsinya-20BuiqnzcHe

Samiyono, D., Setyawan, Y. B., & Retnowati. (1970). Gereja, agama, dan masalah-masalah
sosial. Retrieved from https://repository.uksw.edu/handle/123456789/4180

Sosial, S. dan. (2023). Mengenal Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli. Retrieved
from https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-pengertian-masalah-sosial-
menurut-para-ahli-20DuM3YEgMg

St Aisyah, B. M. (2014). Konflik sosial dalam hubungan antar umat beragama. Jurnal
Dakwah Tabligh, 15(2), 189-208.

(N.d.). Retrieved from https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/gapai/Durkheim.html

N, S. (2020). Pengertian Masalah Sosial Dan Contohnya Maupun Penyebabnya. Retrieved


from https://pengertianku.net/2015/08/pengertian-masalah-sosial-dan-contohnya-
maupun-penyebabnya.html

Anda mungkin juga menyukai