Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TENTANG

TEORI BELAJAR HUMANISTIK


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen pengampu: Dr.H.Akhmadi.M.Pd.I

Oleh kelompok 11 :
Kamilatun ilmiyah (202191010039)
Karinatul Firdausiyah (202191010040)
Desta Ulmiyah (202191010105)
Salimah (202191010093)

KELAS 2021B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI AT-TAQWA BONDOWOSO
2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori Belajar Humnistik
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata
kuliah Psikologi Belajar Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Teori Belajar Humanistik. bagi para pembaca dan juga bagi para penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen, selaku dosen mata kuliah Psikologi Beljar. yang
telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................1


B. Rumusan masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan pembahasan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori.........................................................................................................2
B. Pengertian Belajar......................................................................................................2
C. Pengertian Humanistik...............................................................................................3
D. Teori Humanistik Menurut Ahli.................................................................................4
E. Ciri-ciri Belajar Humanistik.......................................................................................5
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Yang Menggunakan Teori Belajar Humanistik.....6
G. Implementasi Teori Belajar Humanistik Dalam Pendidikan......................................7
H. Guru Yang Efektif Berdasarkan Teori Humanistik....................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................6

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pengertian belajar secara umum adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan
oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah
belajar atau sebelum belajar.
Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya (Baharun, 2016). Belajar memiliki teori-teori yang terbagi menjadi lima jenis
menurut para ahli.Salah satu dari lima teori tersebut adalah teori belajar Humanistik. Menurut
Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.
Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya
sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengansebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar
dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya (Arbayah, 2013).
Teori ini tak hanya berpusat pada sisi pendidikan para peserta didik saja, namun juga sisi
psikologi mereka. Dengan kata lain, bahwa teori ini ingin menonjolkan sisi kemanusiaan dari
manusia itu sendiri.Teori humanistik lebih mengedepankan proses belajar bukan pada hasil
belajar, tidak ada penekanan pada peserta didik dalam belajar yang dapat mematikan potensi,
minat, dan bakat. Proses belajar akan dipandang sukses saat pelajar sudah bisa mengerti
lingkungannya dan dirinya, serta berupaya untuk sampai manifestasi diri dengan lebih baik.
A.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teori belajar humanistik?
2. Siapa saja tokoh-tokoh dari teori belajar humanistik?
3. Apa saja karakteristik teori belajar humanistik?
4. Apa saja tahap-tahap pembelajaran yang menggunakan teori belajar humanistik?
5. Bagaimana implementasi teori belajar humanistik dalam pendidikan?
6. Apa saja ciri-ciri guru yang efektif menurut teori humanistik?
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori belajar humanistik?
B. Tujuan Pembahasan.
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Untuk mengenali apa itu teori belajar humanistik.
2. Untuk mengenali siapa saja tokoh-tokoh yang menganut aliran humanistik.
3. Untuk mengenali karakteristik teori belajar humanistik.
4. Untuk mengenali apa saja tahap-tahap pembelajaran yang menggunakan teori belajar
humanistik.
5. Untuk mengetahui implementasi teori belajar humanistik dalam pendidikan.
6. Untuk mengetahui ciri-ciri guru yang efektif menurut teori humanistik.
7. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari teori belajar humanistik.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian teori
Istilah teori berasal dari bahasa latin yaitu “Theoria” yang memiliki arti perenungan,
spekuilasi atau visi. Teori menurut KBBI adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian
dan penemuan, didukung oleh data danargumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu
menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; asas dan hukum
umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan
untuk melakukan sesuatu.
Menurut Hoy & Miskel (dalam Sugiyono, 2010:55), “Teori adalah seperangkat konsep,
asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku
dalam berbagai organisasi”.
Menurut John W Creswell (1993) Teori merupakan serangkaian bagian atau variabel
definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variable, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.
Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan
fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori di rumuskan, di kembangkan, dan di
evaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti
kebenarannya.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa teori adalah kerangka atau pendapat yang didapatkan
setelah peniliti melakukan penelitian dan telah terbukti kebenarannya. Tujuan teori adalah untuk
mengetahui atau mengungkapkan dan menjelaskan perilaku individu dalam melakukan sesuatu

B.Pengertian belajar
Pengertian belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Seseorang dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu
proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Definisi Belajar Secara Umum Pengertian belajar secara umum adalah semua aktivitas
mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku
yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Belajar juga didefinisikan sebagai
sebuah proses perubahan didalam keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan-
kemampuan yang lain.

Definisi Belajar Menurut Para Ahli


1. Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu prosesinternal yang kompleks, yang
terlibat dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif
berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
2. Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi

C. Pengertian Teori Belajar Humanistik


Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses belajar,
dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam
bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati
dalam dunia keseharian. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para
ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
 Proses pemerolehan informasi baru.
 Personalia informasi ini pada individu.

Teori humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian ilmu filsafat,
kepribadian dan psikoterapi daripada bidang kajian-kajian psikologi dalam belajar. Teori ini
sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses belajar tersebut.
Teori humanistik ini lebih banyak membahas tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, dan mengenai proses belajar dalam bentuk yang
terbaik. Atau bisa dikatakan bahwa teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam
bentuknya yang paling sempurna dari pada pemahaman mengenai proses belajar seperti yang
selama ini telah dikaji berdasarkan teori-teori belajar.Di dalam pelaksanaannya, teori ini terlihat
juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan oleh Ausubel.
Dia berpandangan bahwa belajar bermakna atau yang juga tergolong dalam aliran
kognitif yang mengatakan bahwa belajar adalah asimilasi penuh makna. Materi pelajaran
diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam proses belajar, karena tanpa
motivasi dan keinginan dari pihak pelajar, tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke
dalam struktur kognitif yang sudah ada.

D. Teori Humanistik Menurut Ahli


Teori Humanistik adalah teori dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950an
sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikodinamika. Aliran ini secara eksplisit telah
memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam proses
pengembangan teori psikologis.
Permasalah ini dirangkum dalam lima postulat Psikologi Humanistik yang berasal dari
James Bugental (1964), sebagai berikut:
 Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen.
 Manusia tidak memiliki konteks yang unik di dalam dirinya.
 Kesadaran manusia sangat menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks orang lain.
 Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung jawab masing-masing
 Manusia bersifat intensional, mereka mencari makna, nilai, dan juga memiliki banyak
kreativitas.
Pendekatan humanistik ini banyak mempunyai akar pada pemikiran
eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegaard, Nietzsche, Heidegger, dan
Sartre.
Ada beberapa teori belajar yang dikenal dalam dunia psikologi. Teori belajar itu antara
lain teori belajar behavioristik, humanistik, teori belajar kognitif, konstruktif, pemrosesan
informasi, dan kinerja otak. Sebagai teori yang paling pertama, teori behavioristic dikenal
sebagai teori yang paling kolot. Teori ini menempatkan peserta didik sebagai pihak yang pasif
dan hasil pendidikan berkiblat teori behavioristik ini adalah perilaku yang ditampakkan. Teori
ini cenderung tidak mempertimbangkan sisi personal dan perasaan peserta didik,
sehingga tak heran jika hukuman adalah cara terbaik menertibkan penyimpangan. Misalkan
seorang murid yang terlambat datang sekolah, dihukum dengan membersihkan halaman sekolah
agar menimbulkan efek jera.
Teori ini kemudian mendapatkan banyak pertentangan yang kemudian memunculkan
teori baru untuk mengatasi kekurangan dari teori behavioristik ini. Teori tersebut adalah teori
humanistik. Seperti teori-teori di mana pun dan teori apapun, setiap teori pun memiliki beberapa
ahli yang berperan di baliknya. Seperti teori belajar humanistik yang terkenal dengan pendapat
dan pandangan dari 3 ahli yaitu; Arthur Combs, Abraham H. Maslow, dan Carl Rogers.
Pandangan Teori Humanistik Menurut Para Ahli sebagai berikut;
1. Arthur Combs
Ia memiliki pendapat bahwa belajar itu merupakan hal yang bisa terjadi dimana saja
dan tatkala bagi seseorang yang ada artinya. Guru tidak bisa memaksa seseorang untuk
mempelajari berbagai hal yang tidak disukai atau di anggap tidak relevan baginya.
Maka ketika muncul perlawanan, hal itu sebenarnya merupakan bentuk perilaku buruk
saja yang mencerminka ketidakmauan seseorang untuk mempelajari hal yang bukan diminatinya,
karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang baginya tidak mendatangkan kepuasan dan
manfaat.
2. Abraham Maslow
Memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan teori belajar humanistik ini.Maka
maslow sendiri berpendapat bahwa proses belajar pada manusia merupakan proses yang
dilaluinya untuk mengaktualisasikan dirinya.
Belajar adalah sebuah proses untuk mengerti sekaligus memahami siapa diri kita sendiri,
bagaimana kita menjadi diri kita yang lebih baik lagi, sampai potensi apa yang terdapat pada diri
kita untuk kita kembangkan ke arah yang lebih baik lagi.

E. Ciri-ciri Teori Belajar Humanistik


Ciri khas teori belajar humanistik adalah berusaha untuk mengamati perilaku seseorang
dari sudut si pelaku dan bukan si pengamat. Sebagai makhluk hidup, ia harus melangsungkan,
mempertahankan, dan mengembangkan, hidupnya dengan potensi-potensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, pembelajaran humanistik akan memiliki ciri sebagai berikut:
1. Pembelajaran akan merespon perasaan siswa, dan mengunakan ide-ide siswa
untuk melaksanakan interaksi yang sudah direncanakan.
2. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa.
3. Menghargai siswa sebagai manusia yang memiliki kebutuhan untuk pribadinya
(tidak dapat digeneralisir).
4. Memiliki kesesuaian antara perilaku dan perbuatan.
5. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk memantapkan
kebutuhan yang paling penting dari siswa).
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Yang Menggunakan Teori Belajar Humanistik
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi kemampuan belajar peserta didik.
4. Mengidentifikasi topik-topik Collage yang memungkinkan peserta didik aktif terlibat dan
mengalami pembelajaran.
5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media belajar.
6. Membimbing peserta didik untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya.
7. Pembimbing peserta didik membuat konsep tualisasi pengalaman belajarnya.
8. Membimbing peserta didik untuk dapat mengaplikasikan konsep-konsep situasi nyata.
9. Evaluasi proses dan hasil belajar.
G. Implementasi Teori Belajar Humanistik Dalam Pendidikan
Dalam praktek teori humanistik cenderung mengarahkan siswa untuk dapat berfikir
induktif, mementingkan pengalaman, dan membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif didalam
proses pembelajaran.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan humanistik:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi-materi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal dari peserta didik atau siswa.
4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan akan melibatkan siswa untuk
dapat belajar secara aktif.
5. Merancang fasilitas belajar, seperti lingkungan dan media-media pembelajaran.
6. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang nyata.
7. Membimbing siswa untuk dapat memahami hakikat dan makna dari pengalaman belajar.
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pembelajarn dinili efektif bila pesert didik memahami dirinya dan
lingkungan sekitarnya. Peserta didik dalam rangkaian pembelajaran hendaknya
berupaya agar cepat atau lambat dia dapat mengaktulisasikan dirinya sebaik
mungkin,dan juga bertujuan untuk memanusiakan manusia.Proses belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.Siswa dalam
proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi
diri dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fandi, Haryanto. 2011. Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis.


Yogyakarta: Ar Ruzzmedia
Makin dan Baharuddin. 2011. Pendidikan Humanistik Yogyakarta: Ar
Ruzzmedia. Marzuki. 2012, ‘’Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran
disekolah.
Hadzigeorgiou, Yannis. 2005, ‘’monograph On Humanistic Science Education’’(5
November 2013)

Anda mungkin juga menyukai