Ni Kadek Aryani Sumbawati Protein
Ni Kadek Aryani Sumbawati Protein
Disusun oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
TUJUAN .................................................................................................................................................3
3.2 Alat…...................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................viii
I. TUJUAN
Untuk mengetahui kerusakan protein oleh asam, basa, garam dan enzim.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kata protein berasal dari Protos atau proteos yang berarti pertama atauutama. Protein
ialah ikatan peptida yaitu terjadi antara atom C dari gugus –COOHdengan atom N dari gugus
–NH2. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.
Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsisebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita
memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang
berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhandisebut
protein nabati. Beberapa makanan sumber protein adalah daging, telur,susu, ikan, beras,
kacang, kedelai, gandum, jagung dan buah-buahan (Poedjiadi,1994).
Protein merupakan rangakaian asam-asam amino yang berkaitan satu sama lain dengan
ikatan peptide, dibentuk antara gugus karboksil asam amino yang satu dengan gugus asam
amino yang lain. Hidrolisis lengkap satu protein akan menghasilkan lebih kurang 20 macam
asam L-alpha-amino. Disebut demikian karena asam-asam amino yang terdapat dalam
molekul protein, semuanya berkonfigurasi L yaitu mempunya konfigurasi sama dengan L-
gliserida (Tjok gede belawa yadnya,2016).
Uji Xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk
menunjukan adanya gugus benzene (cincin fenil). Asam amino yang menunjukan reaksi
positif untuk tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan. Reaksi positif ada uji xantoprotein adalah
munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini, digunakan larutan HNO3 yang
berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus benzene (Anonim, 2011).
Uji presipitasi protein dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan
logam terhadap larutan protein. Penambahan CuSO4 untuk mengetahui reaksi yang terjadi
antara logam Cu2+ dengan protein yang dapat menghasilkan garam protein yang tidak
larut.Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein dengan ion logam antara lain ialah
Ag+, Ca2+, Zn2+, Cu2+, Pb2+. Sedangkan ion negatif yang dapat mengendapkan protein
adalah ion salisilat, trikorasetat, pikrat, tanat, dan sulfosalisilat (Poedjiadi,1994).
3
III. CARA KERJA/METODE
III.1 Bahan
Putih Telur
Getah papaya
Larutan HNO3
Larutan basa kuat NAOH
Larutan CuSO4
III.2 Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Alat pemanas
4
diamati, setelah itu panaskan larutan dan amati perubahan yang
terjadi
IV. HASIL/PEMBAHASAN
IV.1 HASIL
5
4.1.2 Uji Xanthoprotein
4.1.2.1 Putih telur + HNO3
6
4.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama uji Presipitat memakai putih telur yang yang mengandung protein
dengan warna asli berwarna bening ektika ditambahkan dengan getah papaya atau enzim papain
hingga menghasilkan presipitat muncul dan dari hasil percobaan tersebut menghasilkan warna
keruh hal ini dikarenanakan asama amino yang berada dalam keadaaan asam , sementara geta
atau enzim papain mempunyai PH normal/isolistrik (tidak bersifat asam atau basa) sehingga akan
berubah menjadi keruh dan timbul adanya endapan hal ini dapat terjadi diakibatkan adanya
pemutusan ikatan peptida.
Pada percobaan kedua uji Presipitat memakai albumin dari putih telur dengan CuSO4
mengahasilkan padatan pada bagian atas berwarna putih dan cairan berwarna biru dan hijau pada
bagian bawahnya hal ini dikarenakan terbentuknya kompleks Cu2+ dengan gugus CO dan NH
berada pada suasana basa. Putih telur +CUSO4 setelah dipanaskan menghasilkan padatan
berwarna biru cerah dan putih.
Pada percobaan pertama Xanthoprotein dalam praktikum ini memakai albumin pada putih
telur yang semulanya berwarna bening ditambahkan reagen HNO3 yang dimana HNO3 ini
merupakan asam pekat. Sehingga terjadi penggumpalan dan endapan berbuah berwarna putih
lalu dilakukan pemanasan dengan cara dimasukan ke dalam air mendididh dan yang terjadi
perubahan pada larutan yang terdapat didalam tabung reaksi yaitu terjadi penggumpalan berwarna
putih dan dibawahnya berwarna kuning cerah,hal ini di sebut nitrasi pada inti benzene yang
terdapat pada molekul dari protein. Hasil positif dari uji Xanthoprotein adalah munculnya
gumpalan atau cincin warna kuning. Dan hal ini juga menandakan terlepasnya N yang terdapat
pada gugus asam amino
7
Pada percobaan kedua uji Xanthoprotein memakai sampel ambumin putih telur dengan
ditambahin NAOH perubahan yang terjadi adalah terbentuknya penggumpalan tidak berada di
bagian bawah melainkan berada pada bagian atas hal ini terjadi karena berat jenis yang lebih
ringan.dan setelah itu dilakukan pemanasan agar dapat memutuskan rantai ikatan yang terdapat
dalam NAOH sehingga perubahan yang terjadi adalah kepadatan pada larutan tabung reaksi dan
muncul warna putih susu yang bersih dengan sedikit warnah kuning hal ini dikarenakanan adanya
pelepasan senyawa nitro pada larutan.
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN
9
Albumin putih Telur + HNO3
Albumin putih Telur + CuSO4 + Albumin putih telur +CuSO4
dipanaskan
Albumin putih Telur + HNO3 + Albumin putih telur + NAOH
dipanaskan
10