Anda di halaman 1dari 1

Terjemahan Kawruh Sapala Halaman 4

Melalui permainan tradisional, siswa dapat belajar menghargai, berteman baik, bergaul dengan teman, saling membantu,
dan bermanfaat bagi kesehatan. yang meliputi permainan tradisional seperti: egrang, patil lele, dhakon, gatheng, bekelan,
lumpatan, betengan, gobag sodor, engklek/gedrig, jamuran, cublak suweng, slekdhur, dhelikan, dan sebagainya.

Terjemahan Ringkasan Wulangan Halaman 5

a. Mendengarkan
1. Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan dengan menggunakan prinsip utama norma dan adat
istiadat yang sudah ada turun temurun. Artinya cara bermain dan tembang/lagu yang digunakan mengiringi
permianan dari dahulu hingga saat ini masih tetap sama, jika ada perubahan hanya pada alat yang digunakan dan
disamakan dengan zaman sekarang.

Permainan tradisional, memiliki manfaat yang baik dan berguna untuk perkembangan fisik dan mental. Dari segi
fisik permainan tradisional dianggap pekerjaan yang mewajibkan para pemainnya harus berjalan dan dari hal ini bisa
menguatkan otot-otot kaki atau tangan. Dengan car aitu, bisa memacu pertumbuhan fisik anak yang bermain. Contoh
permainan yang menggunakan kekuatan fisik yaitu, betengan, gobag sodor, kucingan, geblekan dan lain-lainnya..
dalam permainan tadi yang bermain haru berlari dan berkejaran. Selain itu ada yang tidak menggunakan kekuatan fisik
namun menggunakan olah piker contonya kemampuan berbahasa, menghitung, membuat strategi/siasat, mengatasi
hambatan/maalah dan melatih daya ingat. Contoh permainan yang menggunakan olah piker yaitu dhakon, pasaran,
macanan, dham-dhaman dan endhog-endhogan. Dalam pembelajaran ini teks yang akan dipelajari yaitu teks narasi.

2. Jenis paragraf
Tapi harus mengerti apa itu makna dari paragraf. Paragraf yaitu beberapa kalimat yang memiliki satu pikiran
poko/utamadan bisa disertai dengan kalimat-kalimat penjelas.
a. Jenis paragraf menurut letak kalimat pokok/utama.
Jenis paragraf menurut letak kalimat pokok/utama dibagi menjadi empat, yaitu antara lain.
1. Paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kalimat inti/pokok/utamanya ada di awal paragraf juga
dijelaskan/dijabarkan menggunakan kalimat penjelas.
2. Paragraf induktif, yaitu paragraf yang tembung intinya ada di akhir paragraf
3. Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya tersirat di tengah paragraf
4. Paragraf induktif dan deduktif, kalimat yang kalimat inti/pokoknya ada di awal dan akhir paragraf

b. Jenis paragraf menurut isinya


Paragraf menurut isinya dibedakan menjadi lima, yaitu seperti di bawah ini
1. Bacaan naratif
bacaan naratif adalah bacaan yang menceritakan peristiwa atau kejadian seolah-olah orang yang
membaca menyaksikan sendiri atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Atau bacaan yang
menceritakan dengan tepat/runtut urutan kejadian dalam suatu peristiwa, yang terbatas dalam suatu
waktu. Bacaan narasi ini mementingkan urutan dan ada tokoh didalam cerita. Bacaan narasi ada dua
macam, yaitu seperti dibawah ini.
A) Narasi ekspositoris, adalah bacaan yang hanya memberi keterangan lugu/apa adanya. Misalnya:
siswa meneceritakan kejadian di dalam kelas Ketika jam pelajaran Bahasa Jawa, atau jaksa
menceritakan kejadian pembunuhan di pengadilan.
B) Narsi sugestif, adalah bacaan yang merangkai dengan urut sehingga bisa membuat pemikiran orang
yeng membaca. Misalnya dongen Aji Saka, Serita Pende, Novel dan roman

Anda mungkin juga menyukai