Dwik Putra Nickontara Laporan LBM 3 SGD 7
Dwik Putra Nickontara Laporan LBM 3 SGD 7
BLOK MEDIKOLEGAL
“KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK”
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHARMATARAM
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat- Nya dan
dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan laporan SGD (Small Group Discussion) LBM 3
yang berjudul “Kenapa ayah tega padaku” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini membahas mengenai hasil SGD lembar belajar mahasiswa LBM 3 yang meliputi
seven jumps step yang dibagi menjadi dua sesi diskusi. Penyusunan laporan ini tidak akan berjalan
lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
dr. Aulia Mahdaniyati, S.Ked sebagai dosen fasilitator kelompok SGD 7 yang senantiasa
memberikan saran serta bimbingan dalam pelaksanaan SGD. Serta kepada penulis jurnal dan sumber
literatur yang terpercaya sehingga laporan ini bisa terbentuk.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas untuk menyusun makalah/laporan
ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................................
PEMABAHSAN.........................................................................................................................................
BAB III.......................................................................................................................................................
PENUTUP...................................................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario
Seorang anak perempuan berusia 15 tahun mengeluh datang diantar bibinya ke kantor polisi
untuk melaporkan adanya pelecehan seksual pada anak. Sebelumnya anak tersebut hanya tinggal
Bersama ayah tirinya setelah ibu kandung sang anak pergi keluar negeri untuk bekerja. Si anak sudah
tinggal selama 5 tahun Bersama ayah tirinya. Si anak baru berani melaporkan kepada bibinya tentang
perbuatan tersebut karena sudah tidak tahan dengan perlakukan ayahnya. Selama ini si anak diancam
akan dibunuh oleh ayah tirinya. Pelecehan terakhir dilakukan dua hari yang lalu oleh si ayah. Polisi
kemudian mengantar anak tersebut ke RS untuk dilakukan pemeriksaan forensic. Dokter kemudian
melakukan pemeriksaan, didapatkan hasil pada kelamin dicurigai terjadi kejahatan/pelecehan seksual
dan ditemukan bekas gigitan (bite mark) warna kebiruan pada paha dalam sebelah kiri.
Gambar :
Deskripsi: Keluhan demam disertai nyeri pada bagian alat vital ini dicurigai akibat adanya
kejahatan / pelecehan seksual. Demam umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam
melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Hal ini dapat terjadi pada
kejadian kekerasan seksual, kemungkinan akibat tertularnya penyakit dari pelaku kekerasan seksual
tersebut, ataupun kebersihan yang tidak terjaga dapat menimbulkan reaksi dari sistem imun. Nyeri pada
bagian alat vital dapat menjadi indikasi adanya infeksi pada bagian tersebut. Selain itu, adanya
kekerasan pada alat vital tersebut saat terjadinya kekerasan seksual karena paksaan dari pelaku sehingga
menimbulkan luka
Pada alat vital korban. Pada celana dalam pasien ditemukan lendir yang kental dan berbau
disertai bercak warna kemerahan. Lendir yang kental dan berbau kemungkinan merupakan semen hasil
ejakulasi. Keadaan fisik semen yang baru diejakulasi adalah kental dan umumnya berwarna agak putih
hingga kuning keabu-abuan. Semen atau air mani memiliki aroma yang sangat khas. Pada skenario tidak
dijelaskan karakteristik bau yang ditemukan, tetapi kemungkinan bau tersebut berasal dari semen hasil
ejakulasi. Sehingga, dapat disimpulkan lendir yang ditemukan pada celana dalam korban adalah semen
yang mungkin juga telah bercampur dengan cairan vagina yang keluar setelah senggama. Ditemukannya
bercak kemerahan pada celana dalam korban dapat disebabkan akibat robeknya hymen, dan kekerasan
seksual. Melakukan penetrasi yang dilakukan dengan paksa dapat menyebabkan terjadinya lecet
ataupun perlukaan pada vagina yang dapat menyebabkan terjadinya bercak kemerahan tersebut. Untuk
memastikan lebih lanjut penyebab pasti lendir yang kental dan berbau disertai bercak warna kemerahan
ini, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium.
Kekerasan seksual cenderung menimbulkan dampak traumatis baik pada anak maupun pada orang
dewasa. Namun, kasus kekerasan seksual sering tidak terungkap karena adanya penyangkalan terhadap
peristiwa kekerasan seksual yang terjadi. Lebih sulit lagi adalah jika kekerasan seksual ini terjadi pada
anak-anak, karena anak-anak korban kekerasan seksual tidak mengerti bahwa dirinya menjadi korban.
Korban sulit mempercayai orang lain sehingga merahasiakan peristiwa kekerasan seksualnya. Selain itu,
anak cenderung takut melaporkan karena mereka merasa terancam akan mengalami konsekuensi yang
lebih buruk bila melapor, anak merasa malu untuk menceritakan peristiwa kekerasan seksualnya, anak
merasa bahwa peristiwa kekerasan seksual itu terjadi karena kesalahan dirinya dan peristiwa kekerasan
seksual membuat anak merasa bahwa dirinya mempermalukan nama keluarga.
Interpretasi gambar pada scenario Dari gambar tersebut terlihat:
Rambut pubis: Pertumbuhan rambut yang jarang di sepanjang labia menunjukkan pertumbuhan
dan perkembangan tanda-tanda seks sekunder pada anak tersebut berada pada stage tanner II
Labia mayora: terlihat kemerahan dan sedikit bengkak menunjukkan adanya sentuhan fisik
(terlalu kasar ataupun kebersihan yang kurang) pada alat vital sehingga menyebabkan inflamasi
Hymen: terlihat robekan
BAB II
PEMABAHSAN
Keterangan :
a. Vulva
b. Hymen Pada Perempuan virgin (perawan)
c. Perempuan dengan kekerasan seksual
d. Multipara
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan swab dan sampel
Pemeriksaan swab dan sampel penting untuk dijadikan sebagai bukti adanya kontak seksual
antara korban dengan pelaku dan membantu penyidik dalam menemukan pelaku kejahatan seksual
(Samatha et al., 2018). Pemeriksaan cairan biologis pada tubuh merupakan hal yang sangat penting
hal ini dikarenakan hasil dari pemeriksaan ini digunakan sebagai bukti dalam sebuah kasus
kejahatan seksual. Swab yang diperoleh dari tubuh korban diperlukan untuk pemeriksaan DNA yang
dapat digunakan oleh penyidik dalam menemukan pelaku kejahatan seksual (Samatha et al., 2018).