TUGAS 3
021542905
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :
………………………………………………………………………………………..
Demiliterisasi Politik:
1) Pengurangan Keterlibatan Militer dalam Politik:
Reformasi politik berfokus pada demiliterisasi politik, dengan mengurangi peran militer
dalam urusan politik sehari-hari, termasuk keterlibatan dalam pengambilan keputusan
politik.
2) Reformasi Institusi Militer:
Dilakukan upaya untuk mereformasi institusi militer, termasuk memperkuat kontrol sipil
atas militer. Ini melibatkan penataan ulang struktur, fungsi, dan tata kelola militer agar
lebih independen secara politik dan lebih fokus pada tugas-tugas pertahanan.
1) Desentralisasi Administratif:
Fokus pada pengalihan kewenangan administratif dan operasional dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah. Ini mencakup delegasi tanggung jawab dalam penyediaan layanan
publik, pengelolaan keuangan, dan administrasi umum kepada pemerintah daerah.
2) Desentralisasi Fiskal:
Melibatkan transfer dana dan sumber daya keuangan dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah untuk mendukung kemandirian keuangan daerah. Hal ini memungkinkan
pemerintah daerah untuk mengelola dan mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan
lokal.
3) Desentralisasi Politik:
Mengacu pada pemberian kekuasaan politik kepada pemerintah daerah dalam pengambilan
keputusan politik. Ini bisa berupa memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk
mengatur urusan lokal, mengadopsi kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan daerah, serta
memberikan kewenangan kepada warga dalam proses pengambilan keputusan.
4) Desentralisasi Pelayanan Publik:
Mengarah pada delegasi tanggung jawab dalam penyediaan layanan publik seperti
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan layanan sosial lainnya kepada pemerintah daerah.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan responsivitas layanan publik terhadap kebutuhan
lokal.
Analisis Bentuk Desentralisasi Menurut UNDP:
Dalam konteks yang disampaikan, terlihat bahwa kebijakan otonomi daerah yang
diterapkan belum sepenuhnya mencakup seluruh aspek desentralisasi yang diusulkan oleh
UNDP. Beberapa kelemahan yang disoroti, seperti fokus pada pengalihan kewenangan
administratif, tanpa memperhatikan esensi dan tujuan kebijakan tersebut, menunjukkan
bahwa desentralisasi yang terjadi cenderung bersifat formalitas belaka, tanpa memberikan
kemandirian yang sebenarnya kepada daerah.
3. Setiap negara yang berdaulat, pastilah akan mengatur kebijakannya mengenai
hubungannya dengan dunia Internasional, baik itu dengan negara lain maupun
organisasi yang berpengaruh di dunia Internasional. Kebijakan itu adalah bagian
dari politik luar negeri yang dilaksanakan oleh suatu negara dan merupakan
penggambaran dari kepentingan nasionalnya. Begitupun dengan Indonesia, sebagai
suatu negara yang berdaulat, juga melaksanakan politik luar negeri dimana
kebijakankebijakannya akan selalu berkembang menurut kebutuhan dalam negeri
dan berubahnya situasi serta kondisi internasional. Setiap periode pemerintahan,
pasti mempunyai pandangan yang bermacam-macam terhadap prinsip yang menjadi
pegangan dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Adanya perbedaan
pandangan tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi di dalam maupun di luar negeri,
sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat dapat berjalan sesuai harapan pemerintah
dan masyarakat Indonesia. Berdasarkan uraian diatas, buat anaslisis dan berikan
contoh apa yang dimaksud politik luar negeri bebas aktif!
Politik luar negeri bebas aktif adalah konsep yang menjadi landasan dari politik luar negeri
Indonesia. Konsep ini pertama kali diungkapkan oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno,
dan menjadi prinsip yang terus dipegang teguh oleh Indonesia dalam mengatur hubungannya
dengan dunia internasional. Berikut adalah analisis serta contoh dari konsep politik luar negeri
bebas aktif:
Indonesia juga terlibat dalam upaya mediasi dan penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia.
Contohnya, peran Indonesia dalam upaya mediasi konflik di Timor Leste, Aceh, serta
penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 sebagai wadah perjuangan melawan
kolonialisme.
3) Kerjasama Pembangunan:
Negara ini juga aktif dalam menjalin kerjasama pembangunan dengan negara lain, khususnya
dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, misalnya melalui bantuan pembangunan,
beasiswa bagi mahasiswa asing, dan kerjasama teknis.
Politik luar negeri bebas aktif Indonesia menunjukkan bahwa negara ini mempertahankan
kemerdekaan dalam pengambilan keputusan luar negeri sambil tetap aktif dalam memainkan
peran penting dalam isu-isu global dan regional. Hal ini membantu Indonesia untuk tetap
memperjuangkan kepentingan nasionalnya sambil tetap berkontribusi pada tatanan dunia yang
lebih damai, adil, dan berkeadilan.