Anda di halaman 1dari 8

HUKUM

SYARA’ DAN
KLASIFIKASI
NYA
1. PUTRI GRIZQI
2. FAUZAN AKBAR NOVIANTO

KITAB AL BURHAN KARYA IMAM HAROMAIN PAGE 1


PENGERTIAN HUKUM SYARA’ CLICK

PENGERTIAN PEMBAGIAN HUKUM SYARA’ CLICK

DAN
PEMBAGIAN PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI CLICK

HUKUM
SYARA’ PEMBAGIAN HUKUM WADH’I CLICK

REFRENSI CLICK

PAGE 2
SECARA BAHASA

• Pengertian hukum secara bahasa


berarti Al-Qadha’ (‫ )القضاء‬yang
berarti keputusan.
PENGERTIAN
SECARA ISTILAH HUKUM SYARA’
• ،‫هو خطاب الشارع المتعلق بأفعال المكلفين‬
ً ‫ أو وضعا‬،ً‫طلبا ً أو تخييرا‬
Adalah titah syariat yang berkaitan dengan
perbuatan mukallaf, baik berupa tuntutan,
pilihan, dan peletakan

PAGE 3
PEMBAGIAN HUKUM SYARA’
▪ Hukum Taklifi
Hukum taklifi adalah tuntutan yang dibebankan
kepada mukallaf untuk mengerjakan atau meninggalkan
suatu pekerjaan, dan pilihan antara mengerjakan atau
meninggalkan suatu pekerjaan.

▪ Hukum Wadh’i
Hukum wadh’i adalah ketentuan-ketentuan hukum yang
mengatur tentang sebab, syarat, dan sesuatu yang menjadi
penghalang untuk melakukan hukum taklifi.

PAGE 4
PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI

▪ Wajib
Wajib adalah sesuatu yang diperintahkan
oleh pembuat syariat yang harus dikerjakan.
▪ Mandub/Sunnah
Mandub adalah sesuatu yang diperintahkan
oleh pembuat syariat yang tidak harus
dikerjakan.
▪ Haram
Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh
pembuat syariat yang harus ditinggalkan.
▪ Makruh
Makruh adalah sesuatu yang dilarang oleh
pembuat syariat dalam bentuk
ketidakharusan.

PAGE 5
▪ Sabab
sabab yang dalam bahasa indonesia berarti sebab. Secara
bahasa sebab adalah sesuatu yang bisa menyampaikan
kepada sesuatu yang lain.
Dalam istilah ushul fiqih sebab adalah sesuatu yang dijadikan
oleh pembuat syariat sebagai penanda atas keberadaan suatu
hukum. Dan ketiadaan sebab adalah penanda ketiadaan suatu
PEMBAGIAN hukum.
▪ Syarat
HUKUM Hukum wadh’i yang kedua adalah syarat. Syarat adalah
sesuatu yang keberadaan hukum bergantung pada
WADH’I keberadaannya, dan ketiadaannya itu berkonsekuensi tidak
adanya hukum.
▪ Mani’
mani’ yang berarti penghalang. Mani’ adalah sesuatu yang
mengharuskan ketiadaannya hukum karena keberadaannya,
atau batalnya sebab, yang terkadang terwujudnya
sebab syar’i, dan terpenuhinya semua syarat-syaratnya tetapi
terdapat mani’ yang menyebabkan terhalangnya keberadaan
hukum.
PAGE 6
▪ Sah dan Batal
Perbuatan mukallaf ketika syarat telah
terpenuhi, mani’ (penghalang) tidak ada, dan adanya suatu
sebab perbuatan itu dilakukan maka secara syariat hukumnya
sah. Kebalikan dari sah adalah batal,
Perbuatan mukallaf ketika tidak terpenuhinya sebagian atau
seluruh dari terpenuhinya syarat, sebab, dan tidak

PEMBAGIAN adanya mani’ maka secara syariat perbuatan tersebut


hukumnya batal.

HUKUM ▪ Azimah dan Rukhshah


WADH’I Azimah adalah ketentuan asal dari hukum-hukum yang
disyariatkan tanpa adanya faktor lain.
Sementara rukhshah adalah ketentuan hukum berupa
keringanan bagi mukallaf pada kondisi-kondisi tertentu yang
membutuhkan keringan tersebut. Atau dengan kata lain
rukhshah adalah keringanan yang diberikan oleh
Allah ta’ala karena adanya alasan syar’i.

PAGE 7
REFRENSI
• https://www.nasehatquran.com/2021/11/pengertian-hukum-syara-dan-
pembagiannya.html

PAGE 8

Anda mungkin juga menyukai