Disusun oleh :
Profile Company:
PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam industri konstruksi. Bisnis Perusahaan dibagi menjadi konstruksi termasuk konstruksi dan
layanan terkait lainnya, seperti desain dan pembangunan; layanan konsultasi manajemen; manajemen
gedung; fabrikasi bahan dan komponen bangunan; beton pracetak di pabriknya di Cibitung, Pasuruan,
Benoa, Sadang, dan Palembang; properti, yang mencakup konstruksi bangunan perkantoran, perhotelan,
apartemen, dan kondominium; energi terkait operasi pembangkit listrik mini-hidro di Sumatera Barat, dan
investasi dalam jalan tol. Pada tanggal 23 Juni 2014, Perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah
membentuk sebuah anak perusahaan baru, yaitu PT Waskita Toll Road untuk mengelola proyek-proyek
jalan tol di masa depan.
Visi :
"Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa
Konstruksi dan Posttension Precast Concrete".
Misi :
1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan mendapatkan pengakuan dari
pelanggan.
2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa
Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berkontribusi terhadap
kemajuan perusahaan.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.
Kegiatan Bisnis:
Kegiatan bisnis Waskita Karya adalah berusaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa
penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and
Construction/EPC), perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang
konstruksi, teknologi informasi, serta kepariwisataan. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan Waskita
Karya adalah pelaksanaan konstruksi dan pekerjaan terintegrasi Engineering, Procurement and
Construction (EPC).
Sejarah Perusahaan:
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Volker
Aannemings Maatschappij, sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi VolkerWessels.
Pada tahun 1958, perusahaan tersebut resmi diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Perusahaan
Bangunan Waskita Karya. Pada tanggal 1 Januari 1961, Waskita Karya resmi dinasionalisasi oleh
Pemerintah Indonesia dan ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN). Pada tahun 1973, status
Waskita Karya resmi diubah menjadi persero. Pada dekade 1980-an, perusahaan ini berhasil membangun
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy. Sementara pada
dekade 1990-an, perusahaan ini berhasil membangun Wisma 46 (gedung tertinggi di Indonesia saat
diresmikan), Menara Kembar Bank Indonesia, dan Plaza Mandiri. Sebagai bagian dari upaya
restrukturisasi.
ii. Threat
Pembangunan ibu kota baru dapat memperburuk perekonomian indonesia jika
gagal dalam pembangunannya yang dapat mempengaruhi perusahaan BUMN
seperti PT.Waskita Karya. Seperti kasus negara tanzania yang dinilai gagal dalam
memindahkan ibu kota karena lambatnya pembangunan.
b. Stabilitas Politik
i. Opportunity
Setelah meredanya pandemi Covid-19 pada tahun ini maka memiliki pengaruh
juga terhadap stabilitas politik. Dengan mulai stabilnya keadaan politik di
Indonesia maka proyek infrastruktur besar bisa dimulai kembali. Seperti
penyelesaian proyek jalan tol Bocimi yang sempat tertunda hingga proyek
tambang mineral Amman sebesar 262 miliar rupiah yang ada di Nusa Tenggara
Barat. Dengan kestabilan politik yang membaik saat ini akan ada banyak proyek
besar lainya yang dapat menjadi peluang besar untuk PT Waskita Karya. Waskita
Garap Proyek Tambang di NTB Senilai Rp 262 Miliar (kompas.com)
Waskita Rampungkan Tol Bocimi dan Cimanggis -Cibitung Akhir 2022
(inilah.com)
ii. Threat
Membaiknya stabilitas politik membuat semakin banyaknya proyek infrastruktur
besar yang cukup menguntungkan untuk pengusaha pada bidang infrastruktur ini.
Semakin banyak proyek yang ada maka akan semakin banyak pesaing yang akan
memperebutkan proyek tersebut. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk
PT Waskita Karya.
2. Economic (ekonomi):
a. Pembangunan Jalan Tol di Seluruh Indonesia
i. Opportunity
Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia menuju fase yang cukup
sulit, namun sekarang Indonesia kembali bangkit dan melakukan pembangunan
infrastruktur utamanya jalan tol untuk membangun perekonomian. Dengan
tingginya pembangunan jalan tol oleh pemerintah membuka kesempatan besar
bagi pihak swasta, utamanya Waskita Karya untuk melakukan pengembangan
usaha lebih jauh lagi. 16 Proyek Tol Masuk Rencana KPBU Tahun 2022, Ini
Daftarnya (kompas.com)
ii. Threat
Tingginya biaya akomodasi dikarenakan regulasi kenaikan BBM oleh
pemerintah serta belum selesai secara menyeluruh tentang Covid-19 di
Indonesia.
ii. Threat
Akibat banyak proyek yang ditunda dan dibatalkan mulai dikerjakan saat pasca
covid-19 ini, banyak proyek menumpuk dikarenakan ada juga proyek-proyek
baru, jadi pihak perusahaan infrastruktur akan menghadapi kewalahan dalam
beberapa waktu pasca covid-19.
3. Social Culture
a. Adanya kepercayaan adat di Bali bahwa jalan tidak boleh dibangun diatas tempat ibadah
i. Opportunity
Banyaknya proyek infrastruktur jalan lain yang akan dibangun di Bali seperti
adanya tol laut dan pembangunan jalur lingkar yang memiliki anggaran proyek
cukup besar mengingat Bali merupakan destinasi wisata mancanegara yang
cukup terkenal di Indonesia. Hal ini dapat bisa menjadi keuntungan dan
kesempatan untuk Waskita mendapat proyek yang memiliki nominal besar.
ii. Threat
Tidak adanya proyek pembangunan infrastruktur jalan layang maupun jembatan
penyeberangan seperti pada kota lain di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan
untuk Waskita karena harus bersaing mendapatkan proyek lain di Bali.
b. Adanya budaya untuk membuat monumen pada tempat yang memiliki nilai sejarah
i. Opportunity
Adanya proyek pemugaran monumen dan juga pembuatan monumen baru seperti
pada monumen perjuangan yang ada di Bandung, monumen tugu yang ada di
Jogja dan monumen nasional yang ada di Jakarta. Waskita bisa mengambil
kesempatan untuk mendapatkan proyek pemugaran monumen maupun
pembangunan monumen baru.
ii. Threat
Pemugaran dan juga pembangunan monumen merupakan jenis proyek yang
lambat bergerak. Dimana proyek ini akan dilakukan jika sebuah monumen sudah
terlihat usang atau mulai dimakan usia. Untuk pembangunan monumen juga
biasanya dilakukan untuk memperingati sebuah kejadian. Persaingan yang ketat
akan dialami Waskita dalam proyek ini karena hal ini juga dapat menaikan nama
dari perusahaan Waskita.
4. Technology
a. Perkembangan Revolusi Industri 4.0
i. Opportunity
Pemanfaatan teknologi industri 4.0 diyakini memberikan keuntungan bagi
perusahaan, antara lain dapat menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar
12-15 persen.
ii. Threat
Di satu sisi revolusi industri bisa membuka peluang baru, namun ada juga
kekhawatiran revolusi industri yang mengarah pada automasi ini bakal
mendorong permasalahan di sektor ketenagakerjaan akibat munculnya tenaga
baru yaitu komputer.
ii. Threat
Peningkatan kebutuhan akan kualitas SDM sehingga perusahaan sulit dalam
membuka lapangan pekerjaan secara besar, dikarenakan dibutuhkannya kualitas
SDM yang dapat bekerja lapangan tetapi juga paham akan teknologi terbarukan.
5. Environment
a. Pembangunan infrastruktur terhadap lingkungan
i. Opportunity
Pembangunan infrastruktur tentunya membawa perubahan signifikan terhadap
perkembangan ekonomi, salah satunya adalah meningkatkan perekonomian
daerah sekitar. Contohnya seperti pembangunan Jakarta International Stadium
(JIS). Selain digunakan untuk kegiatan olahraga, JIS juga dapat menjadi sarana
untuk pertunjukan konser sehingga bisnis lokal (pedagang kaki lima, tempat
penginapan, pedagang aksesoris) mendapat keuntungannya secara langsung.
ii. Threat
Kerusakan akibat perluasan infrastruktur berakibat pada hutan dan perbukitan,
gempa,kebakaran hutan, erosi tanah, dan akan membuat satwa yang ada di hutan
bermigrasi ke pemukiman penduduk
ii Threat
Dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru tentu sangat terasa terhadap
lingkungan sekitar, dimana terjadi pembebasan lahar hijau, hilangnya tempat
tinggal satwa dan lain - lain sehingga mengacaukan ekosistem yang sebelumnya
telah tercipta
6. Law/Legal
a. Diterbitkannya PP No 22 Tahun 2020
i. Opportunity
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan jasa konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, penyederhanaan skema dan pengaturan
jasa konstruksi agar tidak membebani masyarakat, serta menjamin arah kebijakan
jasa konstruksi yang baik dan mengedepankan profesionalisme.
ii. Threat
Kesiapan perusahaan terhadap peraturan baru harus bisa menyesuaikan
secepatnya sehingga tidak menyalahi aturan baru dan malah terkena sanksi.
i. Opportunity
Orientasi yang lebih baik dari UU sebelumnya kepada kepentingan
pengembangan jasa konstruksi dan terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
ii. Threat
Sanksi administratif yang dapat dikenakan atas pelanggaran UU Jasa Konstruksi
adalah berupa (i) peringatan tertulis; (ii) penghentian sementara pekerjaan
konstruksi; (iii) pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi; (iv) larangan
sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi (khusus bagi pengguna jasa);
(v) pembekuan izin usaha dan/atau profesi; dan (vi) pencabutan izin usaha
dan/atau profesi. Selain sanksi administratif tersebut, penyelenggara pekerjaan
konstruksi dapat dikenakan denda paling banyak sebesar 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai kontrak atau pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
1 Threat of New Entrants 0,047 2 0,094 Low, karena sulit bagi sebuah
perusahaan baru untuk masuk
ke dalam sektor konstruksi.
Minimnya value yang bisa
dibawa, kondisi supplier yang
terbatas, modal yang besar,
serta persaingan yang ketat
membuat sektor konstruksi
sulit untuk dimasuki
perusahaan baru.
Total 1 4,192
Kesimpulan:
PT. Waskita Karya mendapat nilai five porter’s forces analysis sebesar 4,192 dimana nilai itu termasuk
dalam skala yang tinggi. PT. Waskita Karya harus memberikan upaya yang maksimal untuk bisa bertahan
terutama di industri infrastruktur. Berdasarkan analisis diatas, kita bisa melihat bahwa persaingan yang
cukup kompetitif di infrastruktur, adanya daya tawar antara pemasok dan pembeli yang bisa menghalangi
perkembangan, serta kemungkinan kekuatan dari stakeholder eksternal seperti regulasi dan peraturan
pemerintah. Maka dari itu, PT. Waskita Karya perlu memberikan inovasi, value proposition yang berbeda,
serta efisiensi manajemen untuk mengurangi production cost di setiap produksi jasanya.
Analisis persaingan
PT. WASKITA
PT, ADHI KARYA PT. WIJAYA KARYA PT. PP (PERSERO)
KARYA TBK.
TBK. (ADHI) TBK. (WIKA) TBK.
(WSKT)
Berdiri Sejak 1 Januari 1961 1 Maret 1960 29 Maret 1961 26 Agustus 1953
Market
Rp13,65 Triliun Rp2.15 Triliun Rp8,16 Triliun Rp5.55 Triliun
Capitalization
1. Strengthening
Internal
Capabilities
(Penguatan
pemasaran di Strategi WIKA untuk
area properti, pasar domestik adalah
- Pengelolaan memperkuat dengan memilih proyek Strategi bisnis yang
risiko manajemen yang berasal dari dilakukan oleh PP yaitu
- Efisiensi resiko) Pemerintah yang telah dengan mendirikan
biaya 2. Business disesuaikan dengan universitas dimana PP
- Peningkatan Opportunities anggaran Pemerintah, dapat mencari bibit
Strategi
kapabilitas (Selektif Badan Usaha Milik unggul untuk masuk di
Perusahaan
internal dalam Negara dan perusahaan perusahaannya dan
- Pengelolaan pemilihan swasta yang dinilai berpotensi untuk
pendanaan proyek) menguntungkan. Untuk mengembangkan usaha
- Diversifikasi 3. Financial pasar luar negeri, WIKA dengan biaya yang
pendapatan Strategies memfokuskan diri pada lebih murah.
(IPO anak pasar yang sudah
usaha, dikuasai.
eksplorasi
skema
pendanaan
perusahaan)
BUMN mendapatkan Memiliki pengalaman
proyek-proyek dalam dunia konstruksi
infrastruktur besar yang cukup lama serta
yang direncanakan Brand image yang kuat Termasuk dalam
mempunyai strategi
oleh Pemerintah. pada masyarakat & perusahaan BUMN
perusahaan secara
Strength pengalaman bisnis sejak sehingga lebih mudah
internal dan eksternal
Memiliki banyak 1960 pada proyek dalam untuk mendapatkan
untuk
pilar bisnis yaitu diri dan luar negeri proyek dari pemerintah
mempertahankan
konstruksi, jalan tol,
bisnisnya
precast, realty, dan
energy
Memproduksi hanya Terlalu berfokus di
Terlalu luasnya sebagian kecil dari daerah Jawa Tengah,
BUMN
ekspansi bisnis konstruksi yaitu produksi bisa dilihat dari
perkembanganya betonnya
sehingga kondisi pendirian kantor dari
lebih lambat dalam sehingga
finansial perusahaan anak perusahaannya
Weakness mengambil sebuah pelanggannya
menjadi tidak sehat yang kebanyakan di
keputusan hal mayoritas berasal
(terlalu banyak dari kontraktor Jawa Tengah sehingga
tersebut dipengaruhi
pengeluaran serta (bergantung pada kurang bisa
oleh pemilik modal
kredit) penawaran berkembang dan
pemenang tender) bersaing di kota lain
yakni pemerintah
Strategic Group
ANALISIS INTERNAL
1. Analisis Sumber Daya (Resource Based View)
a. Organizational Analysis
- Kompetensi
Salah satu upaya Perusahaan dalam membangun tata kelola SDM yang
berkualitas adalah dengan membuat Manpower Planning. Manpower Planning
merupakan proses perencanaan kebutuhan SDM dalam Jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang terkait visi, misi, dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP). Dalam proses penyusunan Manpower Planning. Perusahaan
mengarah pada kebijakan strategis Perusahaan yang dikaitkan dengan kebutuhan
operasional Unit Kerja/Bisnis setiap tahun.
Guna mendapatkan SDM yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
usaha, Perusahaan menetapkan perkiraan perkembangan bisnis dalam jangka
pendek, menengah, dan panjang yang dituangkan dalam pertumbuhan
Perusahaan sebesar 20-30%. Kemudian dari perkembangan bisnis tersebut,
ditentukan kebutuhan tenaga kerja untuk dipenuhi pada setiap Unit Kerja, Unit
Produksi, Unit Area Penjualan, dan Unit Pendukung.
- Core Competency
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang setara dalam proses
pengembangan karier sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan
kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan
pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan, jiwa kepemimpinan dan
profesionalisme, serta membangun sikap mental positif kepada seluruh karyawan
untuk mengembangkan daya intelektual pribadi. Secara umum pendidikan,
pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan Perusahaan bertujuan untuk
meningkatkan “technical and behavioral competencies”.
Perusahaan memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM
secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan lingkungan
bisnis Perusahaan untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu
menjamin tercapainya target-target Perusahaan. Pelatihan dan pengembangan
Perusahaan dibagi menjadi tujuh kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar
Perusahaan, antara lain
- Distinctive Competency
Dengan dimilikinya program manajemen serta pengembangan karier
untuk memaksimalkan aset intelektual yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja
Waskita, perusahaan dapat memaksimalkan seluruh pengerjaan proyek yang
diambil. Penyampaian nilai serta budaya terhadap konsumen dapat dirasakan
secara nyata melalui setiap pengerjaan proyek yang dilakukan. Hal ini menjadi
komponen utama yang membedakan perusahaan Waskita dengan beberapa
perusahaan setipe yang bergerak pada sektor serta bidang yang sama.
b. Sumber Daya
- Tangible
Waskita termasuk perusahaan yang cukup besar dan memiliki aset yang
cukup banyak. Waskita tentunya memiliki alat berat dimana ini menjadi
kebutuhan utama perusahaan pada bidang konstruksi dan infrastruktur. Tercatat
Waskita memiliki sebanyak 1.836 unit alat berat. Selain itu Waskita juga
memiliki beberapa aset seperti anak perusahaan yang bergerak pada bidang beton
precast dan juga properti. Waskita juga memiliki beberapa hak kepemilikan jalan
tol besar yang ada di Indonesia.
- Intangible
Waskita merupakan perusahaan yang sudah berdiri sangat lama sehingga
Waskita memiliki reputasi yang sangat baik pada bidang konstruksi. Hal ini
menjadi aset yang sangat berharga untuk membantu berkembangnya perusahaan
ini. Selain itu Waskita juga memiliki sumber daya manusia hingga 6.000 orang di
seluruh Indonesia yang tentunya memiliki kapabilitas untuk membantu
perkembangan perusahaan ini.
c. Kapabilitas
Dengan kapabilitas sumber daya tangible (finansial,fisik),
intangible(teknologi,reputasi,budaya) dan SDM perusahaan di atas perusahaan waskita
mempunyai kapabilitas untuk membuka lini bisnis utama yaitu konstruksi, Jalan tol,
Beton pracetak, realty, dan fabrikasi baja dan dari kapabilitas ini juga diperoleh Grand
Strategy Waskita Karya yang disusun sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) 2021 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2020-2024,
dengan fokus pada aspek pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Grand Strategy
Waskita Karya Yaitu :
- Diversifikasi Pendapatan
Menyeimbangkan portofolio investasi serta menembus pasar eksternal dan
mengelola pendapatan berulang.
- Penghematan biaya
Efisiensi biaya dilakukan di seluruh segmen Waskita dengan tetap menjaga
margin laba usaha melalui perbaikan manajemen piutang serta peningkatan
kualitas dan K3LM.
- Manajemen Dana
Strength Weakness
B. Product Mix
Product Width ( The range of product lines )
Jasa Konstruksi
Terintegrasi
2. Human Resources
Strength Weakness
Strength Weakness
Perusahaan saat ini memiliki ● Dengan penetapan ● Tingginya tingkat utang yang
struktur modal 47% utang struktur modal yang dimiliki perusahaan akan
dan 53% yang berasal dari optimal akan menimbulkan kemungkinan
modal sendiri. menghasilkan nilai adanya potensi kebangkrutan
perusahaan yang pada perusahaan
paling tinggi dengan
biaya yang rendah.
PT Waskita Karya (Persero) ● beban usaha yang ● WSKT harus lebih fokus pada
Tbk (WSKT) menerima good turun signifikan pada perolehan kontrak baru
funds senilai Rp 3,28 triliun tahun 2021 dengan target Rp 30 triliun,
melalui penerbitan obligasi ● Beban keuangan utang penyelesaian proyek tertunda.
dan sukuk dengan lama juga mengalami Selain itu juga melanjutkan
penjaminan pemerintah. Dana penurunan restrukturisasi secara grup dan
yang diterima WSKT tersebut melanjutkan strategic
akan digunakan untuk partnership dengan para
refinancing serta sebagai investor, termasuk INA untuk
modal kerja proyek tol Kayu melakukan asset recycling
Agung–Palembang–Betung.
4. Operations
Strength Weakness
Sertifikat yang telah diperoleh ● Sebagai bukti bahwa ● Tidak menjadi suatu
WASKITA : WASKITA sudah kelebihan yang begitu
- SMK3 2020-Plant dipercaya dan telah berarti jika
Klaten memiliki kredibilitas dibandingkan dengan
- Sertifikat Badan yang baik di Indonesia. kompetitor lain
Penanggulangan
Bencana Indonesia
- ISO 9001 : 2015
- ISO 14001 : 2015
- ISO 9001 :2008
- ISO 45001:2018
- SMK3
- WISCA 2020
- Dan lain-lain
Dalam memproduksi Spun Pile, ● Kuat dan tahan distorsi ● Masih memerlukan
Waskita Plant Prambon proses yang panjang
membutuhkan bahan baku untuk dalam proses
campuran beton dan kerangka produksinya
Spun Pile. Untuk bahan baku
campuran beton dibutuhkan
pasir, semen, Split, dan
admixture. Sedangkan untuk
bahan baku pembuatan kerangka
Spun Pile terdiri dari iron wire,
PC Bar , besi beton, joint plate,
tip plate, dan kawat bendrat. Tip
plate sendiri digunakan apabila
Spun Pile yang diproduksi
adalah Spun Pile bagian bottom,
karena memiliki fungsi untuk
menembus ke dalam tanah
sehingga harus kuat dan cukup
kaku untuk menahan distorsi.
-
6. Information System
Strength Weakness
1. IFAS
Strengths
Weaknesses
2. EFAS
Opportunities
3. SFAS
Google Drive
https://bit.ly/FileLampiranPTWaskitaKarya
Web Waskita
https://investor.waskita.co.id
https://www.waskita.co.id/wp-content/uploads/2021/01/WIDE-APLIKASI-DIGITAL-WASKITA-UNTU
K-KERJA-LEBIH-EFISIEN.pdf
Proyek Waskita
https://www.kompas.com/properti/read/2022/09/13/170000921/waskita-garap-proyek-tambang-di-ntb-sen
ilai-rp-262-miliar