Anda di halaman 1dari 35

Tugas Kelompok Analisis Perusahaan

Waskita Karya (WSKT)

Disusun oleh :

1. Ignasius Robert S P M 120510200032


2. Ruben Daniel Hosea 120510200007
3. Faishal Syams Afif 120510200006
4. Muhammad Septiano Azhri 120510200016
5. Tommy Rade Tua Sihombing 120510200020

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Padjadjaran
2022
Perusahaan
Waskita Karya (WSKT)

Profile Company:
PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam industri konstruksi. Bisnis Perusahaan dibagi menjadi konstruksi termasuk konstruksi dan
layanan terkait lainnya, seperti desain dan pembangunan; layanan konsultasi manajemen; manajemen
gedung; fabrikasi bahan dan komponen bangunan; beton pracetak di pabriknya di Cibitung, Pasuruan,
Benoa, Sadang, dan Palembang; properti, yang mencakup konstruksi bangunan perkantoran, perhotelan,
apartemen, dan kondominium; energi terkait operasi pembangkit listrik mini-hidro di Sumatera Barat, dan
investasi dalam jalan tol. Pada tanggal 23 Juni 2014, Perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah
membentuk sebuah anak perusahaan baru, yaitu PT Waskita Toll Road untuk mengelola proyek-proyek
jalan tol di masa depan.

Visi :
"Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa
Konstruksi dan Posttension Precast Concrete".

Misi :
1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan mendapatkan pengakuan dari
pelanggan.
2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa
Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berkontribusi terhadap
kemajuan perusahaan.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.

Kegiatan Bisnis:
Kegiatan bisnis Waskita Karya adalah berusaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa
penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and
Construction/EPC), perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang
konstruksi, teknologi informasi, serta kepariwisataan. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan Waskita
Karya adalah pelaksanaan konstruksi dan pekerjaan terintegrasi Engineering, Procurement and
Construction (EPC).

Sejarah Perusahaan:
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Volker
Aannemings Maatschappij, sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi VolkerWessels.
Pada tahun 1958, perusahaan tersebut resmi diambil alih oleh Pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Perusahaan
Bangunan Waskita Karya. Pada tanggal 1 Januari 1961, Waskita Karya resmi dinasionalisasi oleh
Pemerintah Indonesia dan ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN). Pada tahun 1973, status
Waskita Karya resmi diubah menjadi persero. Pada dekade 1980-an, perusahaan ini berhasil membangun
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy. Sementara pada
dekade 1990-an, perusahaan ini berhasil membangun Wisma 46 (gedung tertinggi di Indonesia saat
diresmikan), Menara Kembar Bank Indonesia, dan Plaza Mandiri. Sebagai bagian dari upaya
restrukturisasi.

Pemerintah Indonesia sempat menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Perusahaan


Pengelola Aset mulai tahun 2010 hingga tahun 2012. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini resmi
melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha,
antara lain Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, dan Waskita Karya Realty. Pada bulan September
2016, Waskita Beton Precast resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2016 juga, perusahaan
ini mendirikan anak usaha baru yang diberi nama Waskita Karya Energi. Pada tahun 2017, Waskita Toll
Road telah memegang hak konsesi atas 18 ruas jalan tol dengan total panjang 997 km di Pulau Jawa dan
Sumatera. Untuk meningkatkan modalnya, Waskita Toll Road juga menjalin kemitraan strategis dengan
Sarana Multi Infrastruktur dan Taspen, sehingga mendapat tambahan modal senilai Rp 3,5 triliun. Pada
tahun tahun 2018, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan sejumlah Proyek Strategis
Nasional (PSN), yakni jalan tol ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang,
Salatiga-Kartasura, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono; LRT Palembang; gedung terminal baru Bandar
Udara Internasional Ahmad Yani; jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta; dan Bendungan Raknamo. Pada
tahun 2019, Waskita Karya Energi mengubah namanya menjadi Waskita Karya Infrastruktur. Pada tahun
yang sama, perusahaan ini juga berhasil mendivestasi dua ruas jalan tol, yakni Solo-Ngawi dan
Ngawi-Kertosono. Hingga tahun 2020, perusahaan ini berhasil membangun 19 ruas jalan tol dengan total
panjang 1.087 km. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga pernah dan sedang mengerjakan sejumlah
proyek di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Timor Leste, dan Malaysia.
Struktur Organisasi:
1. ANALISIS EKSTERNAL

Analisis PESTEL Waskita Karya


1. Political (politik):
a. Regulasi Ibukota Negara Baru
i. Opportunity :
Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Indonesia di Kalimantan. Hal ini membuka
peluang besar bagi perusahaan di bidang industri infrastruktur. Karena biaya
pembangunan infrastruktur dalam APBN 2021 untuk keseluruhan pembangunan
IKN baru akan menelan biaya lebih dari Rp 400 triliun. Berdasarkan dokumen
RPJM 2020-2024 yang diperoleh CNBC Indonesia, pembangunan Ibu Kota
Negara ini akan memakan biaya Rp 466,98 triliun. Dana ini terdiri dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta dan Kerja sama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU). Bangun Ibu Kota Baru Butuh Rp 466 T, Dari Mana
Uangnya? (cnbcindonesia.com).

ii. Threat
Pembangunan ibu kota baru dapat memperburuk perekonomian indonesia jika
gagal dalam pembangunannya yang dapat mempengaruhi perusahaan BUMN
seperti PT.Waskita Karya. Seperti kasus negara tanzania yang dinilai gagal dalam
memindahkan ibu kota karena lambatnya pembangunan.

b. Stabilitas Politik
i. Opportunity
Setelah meredanya pandemi Covid-19 pada tahun ini maka memiliki pengaruh
juga terhadap stabilitas politik. Dengan mulai stabilnya keadaan politik di
Indonesia maka proyek infrastruktur besar bisa dimulai kembali. Seperti
penyelesaian proyek jalan tol Bocimi yang sempat tertunda hingga proyek
tambang mineral Amman sebesar 262 miliar rupiah yang ada di Nusa Tenggara
Barat. Dengan kestabilan politik yang membaik saat ini akan ada banyak proyek
besar lainya yang dapat menjadi peluang besar untuk PT Waskita Karya. Waskita
Garap Proyek Tambang di NTB Senilai Rp 262 Miliar (kompas.com)
Waskita Rampungkan Tol Bocimi dan Cimanggis -Cibitung Akhir 2022
(inilah.com)
ii. Threat
Membaiknya stabilitas politik membuat semakin banyaknya proyek infrastruktur
besar yang cukup menguntungkan untuk pengusaha pada bidang infrastruktur ini.
Semakin banyak proyek yang ada maka akan semakin banyak pesaing yang akan
memperebutkan proyek tersebut. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk
PT Waskita Karya.

2. Economic (ekonomi):
a. Pembangunan Jalan Tol di Seluruh Indonesia
i. Opportunity
Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia menuju fase yang cukup
sulit, namun sekarang Indonesia kembali bangkit dan melakukan pembangunan
infrastruktur utamanya jalan tol untuk membangun perekonomian. Dengan
tingginya pembangunan jalan tol oleh pemerintah membuka kesempatan besar
bagi pihak swasta, utamanya Waskita Karya untuk melakukan pengembangan
usaha lebih jauh lagi. 16 Proyek Tol Masuk Rencana KPBU Tahun 2022, Ini
Daftarnya (kompas.com)

ii. Threat
Tingginya biaya akomodasi dikarenakan regulasi kenaikan BBM oleh
pemerintah serta belum selesai secara menyeluruh tentang Covid-19 di
Indonesia.

b. Meningkatnya proyek infrastruktur Pasca Covid-19


i. Opportunity
Beberapa program besar pembangunan infrastruktur terhambat dan terpaksa
ditunda pembangunannya namun pasca covid-19 proyek pembangunan sudah
bisa mulai dijalankan. Akibatnya perusahaan di bidang infrastruktur seperti
Waskita dan juga sektor usaha dan pengrajin lainnya dapat mendapatkan
pemasukan usaha lagi setelah banyak proyek ditunda dan menurunnya
permintaan.

ii. Threat
Akibat banyak proyek yang ditunda dan dibatalkan mulai dikerjakan saat pasca
covid-19 ini, banyak proyek menumpuk dikarenakan ada juga proyek-proyek
baru, jadi pihak perusahaan infrastruktur akan menghadapi kewalahan dalam
beberapa waktu pasca covid-19.

3. Social Culture
a. Adanya kepercayaan adat di Bali bahwa jalan tidak boleh dibangun diatas tempat ibadah
i. Opportunity
Banyaknya proyek infrastruktur jalan lain yang akan dibangun di Bali seperti
adanya tol laut dan pembangunan jalur lingkar yang memiliki anggaran proyek
cukup besar mengingat Bali merupakan destinasi wisata mancanegara yang
cukup terkenal di Indonesia. Hal ini dapat bisa menjadi keuntungan dan
kesempatan untuk Waskita mendapat proyek yang memiliki nominal besar.
ii. Threat
Tidak adanya proyek pembangunan infrastruktur jalan layang maupun jembatan
penyeberangan seperti pada kota lain di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan
untuk Waskita karena harus bersaing mendapatkan proyek lain di Bali.

b. Adanya budaya untuk membuat monumen pada tempat yang memiliki nilai sejarah
i. Opportunity
Adanya proyek pemugaran monumen dan juga pembuatan monumen baru seperti
pada monumen perjuangan yang ada di Bandung, monumen tugu yang ada di
Jogja dan monumen nasional yang ada di Jakarta. Waskita bisa mengambil
kesempatan untuk mendapatkan proyek pemugaran monumen maupun
pembangunan monumen baru.
ii. Threat
Pemugaran dan juga pembangunan monumen merupakan jenis proyek yang
lambat bergerak. Dimana proyek ini akan dilakukan jika sebuah monumen sudah
terlihat usang atau mulai dimakan usia. Untuk pembangunan monumen juga
biasanya dilakukan untuk memperingati sebuah kejadian. Persaingan yang ketat
akan dialami Waskita dalam proyek ini karena hal ini juga dapat menaikan nama
dari perusahaan Waskita.
4. Technology
a. Perkembangan Revolusi Industri 4.0
i. Opportunity
Pemanfaatan teknologi industri 4.0 diyakini memberikan keuntungan bagi
perusahaan, antara lain dapat menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar
12-15 persen.

ii. Threat
Di satu sisi revolusi industri bisa membuka peluang baru, namun ada juga
kekhawatiran revolusi industri yang mengarah pada automasi ini bakal
mendorong permasalahan di sektor ketenagakerjaan akibat munculnya tenaga
baru yaitu komputer.

b. Perkembangan Teknologi Konstruksi


i. Opportunity
Penggunaan software dengan teknologi digital yang digunakan agar bisa
mengoperasikan berbagai peralatan berat, sehingga bisa berjalan lebih efisien.

ii. Threat
Peningkatan kebutuhan akan kualitas SDM sehingga perusahaan sulit dalam
membuka lapangan pekerjaan secara besar, dikarenakan dibutuhkannya kualitas
SDM yang dapat bekerja lapangan tetapi juga paham akan teknologi terbarukan.

5. Environment
a. Pembangunan infrastruktur terhadap lingkungan
i. Opportunity
Pembangunan infrastruktur tentunya membawa perubahan signifikan terhadap
perkembangan ekonomi, salah satunya adalah meningkatkan perekonomian
daerah sekitar. Contohnya seperti pembangunan Jakarta International Stadium
(JIS). Selain digunakan untuk kegiatan olahraga, JIS juga dapat menjadi sarana
untuk pertunjukan konser sehingga bisnis lokal (pedagang kaki lima, tempat
penginapan, pedagang aksesoris) mendapat keuntungannya secara langsung.
ii. Threat
Kerusakan akibat perluasan infrastruktur berakibat pada hutan dan perbukitan,
gempa,kebakaran hutan, erosi tanah, dan akan membuat satwa yang ada di hutan
bermigrasi ke pemukiman penduduk

b. Pembangunan Ibu Kota Negara baru


i. Opportunity
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) membawa banyak kesempatan di berbagai
bidang seperti ekonomi, sosial, hukum, dan lain - lain. Salah satu contohnya di
sektor ekonomi adalah membawa investor dari stakeholder luar negeri secara
masif.

ii Threat
Dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru tentu sangat terasa terhadap
lingkungan sekitar, dimana terjadi pembebasan lahar hijau, hilangnya tempat
tinggal satwa dan lain - lain sehingga mengacaukan ekosistem yang sebelumnya
telah tercipta

6. Law/Legal
a. Diterbitkannya PP No 22 Tahun 2020
i. Opportunity
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan jasa konstruksi yang
transparan, persaingan usaha yang sehat, penyederhanaan skema dan pengaturan
jasa konstruksi agar tidak membebani masyarakat, serta menjamin arah kebijakan
jasa konstruksi yang baik dan mengedepankan profesionalisme.

ii. Threat
Kesiapan perusahaan terhadap peraturan baru harus bisa menyesuaikan
secepatnya sehingga tidak menyalahi aturan baru dan malah terkena sanksi.

b. Undang Undang Jasa Konstruksi

i. Opportunity
Orientasi yang lebih baik dari UU sebelumnya kepada kepentingan
pengembangan jasa konstruksi dan terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

ii. Threat
Sanksi administratif yang dapat dikenakan atas pelanggaran UU Jasa Konstruksi
adalah berupa (i) peringatan tertulis; (ii) penghentian sementara pekerjaan
konstruksi; (iii) pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi; (iv) larangan
sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi (khusus bagi pengguna jasa);
(v) pembekuan izin usaha dan/atau profesi; dan (vi) pencabutan izin usaha
dan/atau profesi. Selain sanksi administratif tersebut, penyelenggara pekerjaan
konstruksi dapat dikenakan denda paling banyak sebesar 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai kontrak atau pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

Porter's Five Forces Analysis Waskita Karya :

No Five Porter’s Forces Bobot Rating Score Argumentasi


( 1 - 5)

1 Threat of New Entrants 0,047 2 0,094 Low, karena sulit bagi sebuah
perusahaan baru untuk masuk
ke dalam sektor konstruksi.
Minimnya value yang bisa
dibawa, kondisi supplier yang
terbatas, modal yang besar,
serta persaingan yang ketat
membuat sektor konstruksi
sulit untuk dimasuki
perusahaan baru.

2 Bargaining Power of 0,199 4 0,796 High, karena disini pembeli


Buyer (kontraktor) memiliki daya
beli yang sangat besar,
dimana suatu proyek tentunya
dimulai dari sesi pelelangan
sampai pengumuman
pemenang proyek. Disitulah
kekuatan daya beli dari
kontraktor bisa terlihat.

3 Bargaining Power of 0,036 1 0,036 Low, karena supplier


Supplier (pemasok) kesulitan untuk
memiliki daya tawar. Hal
tersebut terjadi karena
masifnya supplier yang
tersedia, harga bahan
konstruksi yang seragam, dan
biasanya suatu perusahaan
konstruksi sudah memiliki
pemasoknya tersendiri.

4 Threat of Substitute 0,098 3 0,294 Medium, karena cukup


banyak pengganti jasa dari
PT. Waskita Karya tersendiri
dengan value serta cost yang
berbeda.

5. Rivalry Among Existing 0,064 3 0,192 Medium, banyaknya pesaing


Competitors pada sektor konstruksi
dengan pembawaan value
yang berbeda tentunya cukup
menghambat perkembangan
PT. Waskita Karya.

6. The Relative Power of 0,556 5 2,78 High, karena intervensi dari


Other Stakeholders stakeholder eksternal
umumnya pemerintah
pastinya akan berdampak
kepada PT. Waskita Karya.
Contohnya beberapa regulasi
tentang BBM, pembangunan
masif jalan tol di Indonesia,
dan pemindahan IKN
(ibukota Negara) ke
Kalimantan.

Total 1 4,192

Kesimpulan:
PT. Waskita Karya mendapat nilai five porter’s forces analysis sebesar 4,192 dimana nilai itu termasuk
dalam skala yang tinggi. PT. Waskita Karya harus memberikan upaya yang maksimal untuk bisa bertahan
terutama di industri infrastruktur. Berdasarkan analisis diatas, kita bisa melihat bahwa persaingan yang
cukup kompetitif di infrastruktur, adanya daya tawar antara pemasok dan pembeli yang bisa menghalangi
perkembangan, serta kemungkinan kekuatan dari stakeholder eksternal seperti regulasi dan peraturan
pemerintah. Maka dari itu, PT. Waskita Karya perlu memberikan inovasi, value proposition yang berbeda,
serta efisiensi manajemen untuk mengurangi production cost di setiap produksi jasanya.

Analisis persaingan

PT. WASKITA
PT, ADHI KARYA PT. WIJAYA KARYA PT. PP (PERSERO)
KARYA TBK.
TBK. (ADHI) TBK. (WIKA) TBK.
(WSKT)

Berdiri Sejak 1 Januari 1961 1 Maret 1960 29 Maret 1961 26 Agustus 1953

Perusahaan besar Termasuk perusahaan


Memiliki banyak dalam dunia konstruksi Memiliki diversifikasi yang menguasai
Key anak perusahaan di Indonesia dengan bisnis yang luas sehingga pembangunan jalan tol
Competitive yang dapat ekspansi bisnis sampai dapat menangkap potensi dan infrastruktur
Advantage mendukung bisnis sektor investasi, pasar nasional maupun terutama di Jawa
utama properti, konstruksi, internasional Tengah dan memiliki
industri, sampai universitas untuk
energi. mencari bibit unggul
yang bisa
mengembangkan
perusahaan ini
Perusahaan swasta
Pihak pemerintah dan Pihak pemerintah dan Perusahaan swasta dan
Customers nasional & internasional
perusahaan swasta perusahaan swasta pemerintah
serta pemerintah
1. Investasi energi,
infrastruktur &
prasarana air
1. Konstruksi 1. Pembangunan 1. Properti
2. Realti & Properti
2. Toll Road dan konstruksi 2. Energi
3. Prasarana &
3. Beton 2. Properti dan 3. Infrastruktur
Bangunan
Lini Produk Precast perhotelan 4. Konstruksi
4. Proyek energi &
4. Realty 3. Manufaktur 5. Industri beton
Industri
5. Energy 4. Investasi dan dan ready mix
5. Industri beton,
konsesi 6. Jalan tol
konstruksi,
kendaraan listrik,
dan aspal

Market
Rp13,65 Triliun Rp2.15 Triliun Rp8,16 Triliun Rp5.55 Triliun
Capitalization
1. Strengthening
Internal
Capabilities
(Penguatan
pemasaran di Strategi WIKA untuk
area properti, pasar domestik adalah
- Pengelolaan memperkuat dengan memilih proyek Strategi bisnis yang
risiko manajemen yang berasal dari dilakukan oleh PP yaitu
- Efisiensi resiko) Pemerintah yang telah dengan mendirikan
biaya 2. Business disesuaikan dengan universitas dimana PP
- Peningkatan Opportunities anggaran Pemerintah, dapat mencari bibit
Strategi
kapabilitas (Selektif Badan Usaha Milik unggul untuk masuk di
Perusahaan
internal dalam Negara dan perusahaan perusahaannya dan
- Pengelolaan pemilihan swasta yang dinilai berpotensi untuk
pendanaan proyek) menguntungkan. Untuk mengembangkan usaha
- Diversifikasi 3. Financial pasar luar negeri, WIKA dengan biaya yang
pendapatan Strategies memfokuskan diri pada lebih murah.
(IPO anak pasar yang sudah
usaha, dikuasai.
eksplorasi
skema
pendanaan
perusahaan)
BUMN mendapatkan Memiliki pengalaman
proyek-proyek dalam dunia konstruksi
infrastruktur besar yang cukup lama serta
yang direncanakan Brand image yang kuat Termasuk dalam
mempunyai strategi
oleh Pemerintah. pada masyarakat & perusahaan BUMN
perusahaan secara
Strength pengalaman bisnis sejak sehingga lebih mudah
internal dan eksternal
Memiliki banyak 1960 pada proyek dalam untuk mendapatkan
untuk
pilar bisnis yaitu diri dan luar negeri proyek dari pemerintah
mempertahankan
konstruksi, jalan tol,
bisnisnya
precast, realty, dan
energy
Memproduksi hanya Terlalu berfokus di
Terlalu luasnya sebagian kecil dari daerah Jawa Tengah,
BUMN
ekspansi bisnis konstruksi yaitu produksi bisa dilihat dari
perkembanganya betonnya
sehingga kondisi pendirian kantor dari
lebih lambat dalam sehingga
finansial perusahaan anak perusahaannya
Weakness mengambil sebuah pelanggannya
menjadi tidak sehat yang kebanyakan di
keputusan hal mayoritas berasal
(terlalu banyak dari kontraktor Jawa Tengah sehingga
tersebut dipengaruhi
pengeluaran serta (bergantung pada kurang bisa
oleh pemilik modal
kredit) penawaran berkembang dan
pemenang tender) bersaing di kota lain
yakni pemerintah

Strategic Group

Key Success Factor


● Tata kelola manajemen yang baik
● Jaringan pemasaran yang kuat
● Hubungan yang baik dengan pelanggan
● Menjaga kualitas hasil pekerjaan
● Dukungan modal yang memadai

ANALISIS INTERNAL
1. Analisis Sumber Daya (Resource Based View)
a. Organizational Analysis
- Kompetensi
Salah satu upaya Perusahaan dalam membangun tata kelola SDM yang
berkualitas adalah dengan membuat Manpower Planning. Manpower Planning
merupakan proses perencanaan kebutuhan SDM dalam Jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang terkait visi, misi, dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP). Dalam proses penyusunan Manpower Planning. Perusahaan
mengarah pada kebijakan strategis Perusahaan yang dikaitkan dengan kebutuhan
operasional Unit Kerja/Bisnis setiap tahun.
Guna mendapatkan SDM yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
usaha, Perusahaan menetapkan perkiraan perkembangan bisnis dalam jangka
pendek, menengah, dan panjang yang dituangkan dalam pertumbuhan
Perusahaan sebesar 20-30%. Kemudian dari perkembangan bisnis tersebut,
ditentukan kebutuhan tenaga kerja untuk dipenuhi pada setiap Unit Kerja, Unit
Produksi, Unit Area Penjualan, dan Unit Pendukung.

- Core Competency
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang setara dalam proses
pengembangan karier sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan
kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan
pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan, jiwa kepemimpinan dan
profesionalisme, serta membangun sikap mental positif kepada seluruh karyawan
untuk mengembangkan daya intelektual pribadi. Secara umum pendidikan,
pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan Perusahaan bertujuan untuk
meningkatkan “technical and behavioral competencies”.
Perusahaan memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM
secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan lingkungan
bisnis Perusahaan untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu
menjamin tercapainya target-target Perusahaan. Pelatihan dan pengembangan
Perusahaan dibagi menjadi tujuh kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar
Perusahaan, antara lain

- Distinctive Competency
Dengan dimilikinya program manajemen serta pengembangan karier
untuk memaksimalkan aset intelektual yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja
Waskita, perusahaan dapat memaksimalkan seluruh pengerjaan proyek yang
diambil. Penyampaian nilai serta budaya terhadap konsumen dapat dirasakan
secara nyata melalui setiap pengerjaan proyek yang dilakukan. Hal ini menjadi
komponen utama yang membedakan perusahaan Waskita dengan beberapa
perusahaan setipe yang bergerak pada sektor serta bidang yang sama.

b. Sumber Daya
- Tangible
Waskita termasuk perusahaan yang cukup besar dan memiliki aset yang
cukup banyak. Waskita tentunya memiliki alat berat dimana ini menjadi
kebutuhan utama perusahaan pada bidang konstruksi dan infrastruktur. Tercatat
Waskita memiliki sebanyak 1.836 unit alat berat. Selain itu Waskita juga
memiliki beberapa aset seperti anak perusahaan yang bergerak pada bidang beton
precast dan juga properti. Waskita juga memiliki beberapa hak kepemilikan jalan
tol besar yang ada di Indonesia.
- Intangible
Waskita merupakan perusahaan yang sudah berdiri sangat lama sehingga
Waskita memiliki reputasi yang sangat baik pada bidang konstruksi. Hal ini
menjadi aset yang sangat berharga untuk membantu berkembangnya perusahaan
ini. Selain itu Waskita juga memiliki sumber daya manusia hingga 6.000 orang di
seluruh Indonesia yang tentunya memiliki kapabilitas untuk membantu
perkembangan perusahaan ini.

c. Kapabilitas
Dengan kapabilitas sumber daya tangible (finansial,fisik),
intangible(teknologi,reputasi,budaya) dan SDM perusahaan di atas perusahaan waskita
mempunyai kapabilitas untuk membuka lini bisnis utama yaitu konstruksi, Jalan tol,
Beton pracetak, realty, dan fabrikasi baja dan dari kapabilitas ini juga diperoleh Grand
Strategy Waskita Karya yang disusun sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) 2021 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2020-2024,
dengan fokus pada aspek pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Grand Strategy
Waskita Karya Yaitu :
- Diversifikasi Pendapatan
Menyeimbangkan portofolio investasi serta menembus pasar eksternal dan
mengelola pendapatan berulang.
- Penghematan biaya
Efisiensi biaya dilakukan di seluruh segmen Waskita dengan tetap menjaga
margin laba usaha melalui perbaikan manajemen piutang serta peningkatan
kualitas dan K3LM.
- Manajemen Dana

Pengelolaan dana dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang


terstruktur, akurat, dan terkendali dengan tetap memenuhi persyaratan keuangan
yang dipersyaratkan oleh sistem perbankan, menjaga cost of fund dan menjaga
arus kas operasi yang positif.

- Peningkatan Kapasitas Internal


Waskita mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan dukungan
peningkatan kapasitas internal Perusahaan, termasuk peningkatan kapasitas untuk
pengelolaan arus kas, manajemen portofolio, manajemen risiko, standarisasi
produksi, optimalisasi dan integrasi sistem SAP, serta pengembangan SDM.
Peningkatan kapasitas internal tersebut sesuai dengan penilaian Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul (KPKU) dari Kementerian BUMN, dengan tujuan mencapai
level pemimpin industri.
- Manajemen risiko
Pertumbuhan Waskita yang pesat perlu didukung dengan pengelolaan risiko yang
terukur dan efektif melalui Enterprise Risk Management Framework (ERM)
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Direksi guna meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan perusahaan. Waskita telah
menetapkan target untuk meningkatkan kemampuan ERM menjadi 5 (terdepan)
dalam beberapa tahun ke depan.

Analisis Model Bisnis

Analisis Rantai Nilai

Functional Business Analysis


1. Marketing
A. Marketing Mix

Strength Weakness

Product ● Memiliki 5 produk pilar bisnis ● Karena terlalu banyaknya


berupa konstruksi, jalan tol, bidang usaha maka performa
precast, realty, dan energy dari Waskita kurang maksimal
● Dari tahun 2021, Waskita telah dan stabil di setiap bidangnya.
membangun 16 proyek
konstruksi, 18 jalan tol, 10
proyek investasi barang tetap,
dan beberapa manifestasi
konstruksi energi

Price ● Tercatat pada tanggal ● Berdasarkan analisis


10/10/2022, harga saham PT. fundamental bisa dilihat bahwa
Waskita Karya senilai PT. Waskita Karya belum bisa
498/lembar. memaksimalkan asset, utang,
● Range nilai kontrak yang dan modal yang dimilikinya
ditawarkan oleh Waskita mulai untuk meningkatkan performa
dari 100 miliar rupiah sampai perusahaannya. Hal tersebut
dengan 2 triliun rupiah bisa dipengaruhi oleh banyak
faktor secara ekonomi makro.
Sementara secara analisis
teknikal selama kurun waktu 1
tahun PT. Waskita Karya
mengalami penurunan sebesar
42,59%.

Place ● Seluruh informasi mengenai ● Terlalu banyaknya informasi


produk dari Waskita dapat yang dicantumkan sehingga
dilihat melalui platform media terkadang pengguna sulit untuk
sosial seperti Instagram, menemukan informasi yang
website resmi Waskita Karya, mereka cari.
dan lain - lain.

Promotion ● Waskita rutin mengikuti ● Pada saat pandemi tidak ada


pameran properti tahunan expo properti tahunan karena
seperti Indonesia Property daya beli sangat menurun.
Expo (IPEX).
● Melakukan kerjasama dengan
danareksa untuk meluncurkan
program akselerasi dan
peningkatan kinerja BUMN
sektor konstruksi.

B. Product Mix
Product Width ( The range of product lines )

Investment Construction Manufacture

Toll Road Bangunan Gedung Precast Concrete

Product Depth Realty Instalasi Mekanikal Steel Manufacturing


( The variations of dan Elektrikal
product lines )
Non-Toll Road Bangunan Sipil
Infrastructure

Jasa Konstruksi
Terintegrasi

2. Human Resources

Strength Weakness

Procurement ● PT. Waskita Karya ● Masih seringnya terjadi


melakukan proses kendala terhadap
Recruitment ( (process of rekrutmen melalui website (server down)
finding the right talent pool banyak platform media dan proses seleksi yang
for the vacant position in the sosial dengan kriteria terlalu massif sehingga
company) dan prosedur yang ketat terkadang terjadi human
● Sistem seleksi dilalui error
Selection (choosing the right melalui beberapa fase
candidate that meet the seperti pemberkasan, tes
requirement for vacant TKD, tes psikotes,
position) interview, dan diakhiri
dengan pengumuman
kelulusan seleksi
● Sistem seleksi telah
dievaluasi secara
berkala dan terus akan
diperbaharui
berdasarkan kebutuhan
perusahaan

Development ● Mengadakan program ● Kendala terbesar yang


management trainee terjadi seperti kerugian
Training (debriefing the ntuk menghasilkan perusahaan sehingga
human resources to pemimpin muda berdampak pada
Increase their competence) perusahaan pembayaran gaji yang
mengakibatkan
Development, (internal ● Mengadakan beberapa menurunnya performa
recruitment to fulfill higher program manajemen karyawan
positions being vacant in the SDM seperti sertifikasi,
company) pelatihan, dan
pengembangan untuk
meningkatkan
kemampuan dari masing
- masing pegawai
● Mengadakan Crisis
Management Training
oleh PT Waskita Karya
(Persero) Tbk. kepada
anak perusahaan nya
seperti PT Waskita
Beton Precast Tbk
(WSBP) dan yang
lainnya

Maintenance ● Benefit yang diberikan ● Pandemi Covid-19


oleh Waskita Karya berdampak pada internal
Benefit (financial and kepada karyawan perusahaan sehingga
non-financial (e.g: annual tergolong sangat banyak banyak keuntungan atau
bonus, health insurance,etc) sehingga membuat rasa benefit perusahaan yang
nyaman bagi seluruh tidak maksimal
Separation (retirement plan pegawai, benefit
and termination of tersebut yaitu: BPJS
employment) Kesehatan &
Ketenagakerjaan,
Tujangan, Bonus Target,
Jam lembur untuk
pendapatan tambahan
dan Cuti Tahunan 12
hari
● Adanya pelatihan pra
purna bakti yang
ditujukan kepada
karyawan yang akan
memasuki masa
pensiun.
3. Finance

Strength Weakness

Perusahaan saat ini memiliki ● Dengan penetapan ● Tingginya tingkat utang yang
struktur modal 47% utang struktur modal yang dimiliki perusahaan akan
dan 53% yang berasal dari optimal akan menimbulkan kemungkinan
modal sendiri. menghasilkan nilai adanya potensi kebangkrutan
perusahaan yang pada perusahaan
paling tinggi dengan
biaya yang rendah.

PT Waskita Karya (Persero) ● Waskita tetap akan ● potensi terkait investasi


Tbk (WSKT) menegaskan mendapatkan ruas-ruas jangka panjang bisa saja lepas
telah memiliki strategi untuk yang akan bisa
memutar kembali dana yang membantu recurring
didapat agar bisa dalam pendapatan
menciptakan peluang baru
investasi pada 2021 di
tengah rencana melepas
sembilan ruas jalan tol.

PT Waskita Karya (Persero) ● beban usaha yang ● WSKT harus lebih fokus pada
Tbk (WSKT) menerima good turun signifikan pada perolehan kontrak baru
funds senilai Rp 3,28 triliun tahun 2021 dengan target Rp 30 triliun,
melalui penerbitan obligasi ● Beban keuangan utang penyelesaian proyek tertunda.
dan sukuk dengan lama juga mengalami Selain itu juga melanjutkan
penjaminan pemerintah. Dana penurunan restrukturisasi secara grup dan
yang diterima WSKT tersebut melanjutkan strategic
akan digunakan untuk partnership dengan para
refinancing serta sebagai investor, termasuk INA untuk
modal kerja proyek tol Kayu melakukan asset recycling
Agung–Palembang–Betung.

Financial Year 2016 Financial Year 2017 Financial Year 2018

Cash dividend Rp 317.409.762.446,- Rp 750.247.601.943 Rp 551.607.222.015

Dividend per Share Rp 12,04 Rp 30,60 Rp 22,50

Dividend distribution ratio 50 % 75% 50%

4. Operations
Strength Weakness

Mengembangkan produk baru, ● Menarik konsumen baru ● EPC sangat tergantung


diantaranya konstruksi yang dan tentunya akan pada data yang akurat,
berbasis kepada K3LMP dan membuat WASKITA karena keakuratan data
green construction, semakin unggul dari ini akan menentukan
proyek-proyek engineering produk yang ditawarkan seberapa baik kualitas
procurement construction oleh perusahaan desain dan pemilihan
(EPC), serta proyek-proyek kompetitor lainnya material konstruksi
unggulan lainnya dengan
didukung sistem dan tenaga
kerja yang memiliki kompetensi
yang memadai untuk
menjalankan Perseroan.

Sertifikat yang telah diperoleh ● Sebagai bukti bahwa ● Tidak menjadi suatu
WASKITA : WASKITA sudah kelebihan yang begitu
- SMK3 2020-Plant dipercaya dan telah berarti jika
Klaten memiliki kredibilitas dibandingkan dengan
- Sertifikat Badan yang baik di Indonesia. kompetitor lain
Penanggulangan
Bencana Indonesia
- ISO 9001 : 2015
- ISO 14001 : 2015
- ISO 9001 :2008
- ISO 45001:2018
- SMK3
- WISCA 2020
- Dan lain-lain

Dalam memproduksi Spun Pile, ● Kuat dan tahan distorsi ● Masih memerlukan
Waskita Plant Prambon proses yang panjang
membutuhkan bahan baku untuk dalam proses
campuran beton dan kerangka produksinya
Spun Pile. Untuk bahan baku
campuran beton dibutuhkan
pasir, semen, Split, dan
admixture. Sedangkan untuk
bahan baku pembuatan kerangka
Spun Pile terdiri dari iron wire,
PC Bar , besi beton, joint plate,
tip plate, dan kawat bendrat. Tip
plate sendiri digunakan apabila
Spun Pile yang diproduksi
adalah Spun Pile bagian bottom,
karena memiliki fungsi untuk
menembus ke dalam tanah
sehingga harus kuat dan cukup
kaku untuk menahan distorsi.

PT Waskita memiliki kantor ● Memudahkan proses ● Aktivitas produksi


yang beralamat di Jl. produksi masih terpaku dan
PalembangTj. Api Api No.16, ● Mendorong aktivitas berfokus hanya di pulau
Kebun Bunga, Sukarami, Kota produksi yang efektif jawa dan sumatera saja,
Palembang, Sumatera Selatan dan efisien belum tersebar di
30961 dan lokasi pabrik yang seluruh pulau di
beralamat di Jl. Raya Tanjung Indonesia
Api-Api KM14 Desa Gasing,
Talang Kelapa,
Banyuasin–SumSel.
Selain itu, PT. Waskita
mengoperasikan 10 (sepuluh)
pabrik precast yakni Precast
Plant Karawang, Precast Plant
Cibitung, Precast Plant Sadang,
Precast Plant Sidoarjo, Precast
Plant Subang, Precast Plant
Kalijati, dan Precast Plant
Bojanegara, Precast Plant
Klaten, dan dua Precast Plant di
Palembang (Soekarno-Hatta dan
Gasing). Selain itu, Perseroan
juga telah memiliki 41 batching
plant yang tersebar di Pulau
Jawa, Sumatera, dan Sulawesi

● 9 plant dan 31 batching ● Keberadaan plant hanya


WSKT memiliki 9 plant di ini tentunya akan sangat ada di pulau Sumatera
membantu dalam dan Jawa saja.
Provinsi Sumatera Selatan, mempermudah proses
Banten, Jawa Barat, Jawa produksi dalam hal
mempercepat dan
Tengah, dan Jawa Timur dengan mengurangi ongkos
total kapasitas produksi produksi juga.
mencapai 3,7 juta ton/tahun.
Selain itu, WSKT juga memiliki
31 batching plant untuk produk
readymix yang terletak di
berbagai wilayah di Indonesia.
Manajemen WSKT juga
memiliki Quick Win Strategies
di tahun 2022.
Kemajuan organisasi Perseroan ● Tersedianya pegawai ● Membutuhkan dana dan
semakin hari semakin berkualitas dalam sumber daya manusia
meningkat, hal ini tentu saja memenuhi kebutuhan yang terlatih untuk
perlu diimbangi dengan sumber perkembangan melakukan MT
daya manusia yang semakin organisasi serta untuk
berkualitas dalam jumlah yang melanjutkan regenerasi
memadai. Sejak tahun 2003, dalam organisasi.
Perseroan telah memulai
program Management Trainee
(MT) yang diselenggarakan
secara terpusat dan
dikoordinasikan oleh
Departemen dan Sistem.

Dengan menggunakan metode ● Setiap inventori ● Dalam pengendalian


MRP diprediksi bahwa WASKITA dapat persediaan suatu bahan
WASKITA memiliki inventory diperinci dengan jelas baku untuk
yang terdiri dari semen memproduksi produk
49.345.038 Kg, Pasir 60.172 perlu tindakan untuk
kubik, Kerikil 70.360 kubik, menentukan persediaan
Beesi D13 5.876.541 Kg, Besi pengaman (safety
D16 235.169 Kg, Besi D19 stock), persediaan
100.570 Kg dan PC Bar minimal (minimum
3.628.641 Kg. stock), persediaan
maksimal (maksimal
stock), dan jumlah yang
perlu dipesan untuk
mengisi persediaan
kembali.

Sistem pengendalian Intern yang ● memberikan keyakinan ● Pelaksanaan yang kaku


dilakukan secara menyeluruh memadai atas dan masih bersifat
adalah proses yang integral pada tercapainya tujuan subjektif
tindakan dan kegiatan yang organisasi melalui
dilakukan secara terus menerus kegiatan yang efektif
oleh pimpinan dan seluruh dan efisien, keandalan
karyawan. pelaporan keuangan,
pengamanan aset, dan
ketaatan terhadap
peraturan
perundang-undangan

5. Research and Development


Strength Weakness

PT Waskita Karya (Persero) Tbk ● Proses integrasi aplikasi ● Penggunaan WAVE


berbasis digital ini masih dianggap sulit
(WSKT) melakukan integrasi
membuat proses bisnis ● Dibutuhkan dana yang
proses bisnis berbasis teknologi Waskita menjadi lebih cukup besar untuk
efisien, dengan tetap melakukan
informasi. Program Waskita
mengedepankan pengembangan terhadap
Integrated Digital Enterprise prinsip-prinsip Good aplikasi tersebut.
Corporate Governance
(WIDE) ini mengkompilasi
(GCG)
beberapa aplikasi teknis.
Aplikasi tersebut antara lain
Waskita Application Vendor
Excellence (WAVE), Waskita
Employee Self Service
Technology (WEST), Waskita
Enterprise Risk management
(WARM), Waskita Equipment
Log and list (WELL), Whistle
Blowing System (WBS), QHSE
Application, dan Project
Monitoring System (PROMIS)

● Target yang telah ● Proyek yang


Waskita Karya (WSKT) ditentukan membuat dikembangkan masih
targetkan pengembangan bisnis perusahaan mempunyai berfokus pada pulau
capai Rp 92 triliun dalam 5 tujuan terukur yang Sumatera dan Jawa saja
tahun. potensi pengembangan ingin dicapai
bisnis dalam lima tahun ke
depan tersebut meliputi proyek
di Jawa yakni infrastruktur,
konektivitas, dan pipanisasi
senilai Rp 49 triliun.
Selanjutnya, ada potensi proyek
di Kalimantan Timur dan
Sulawesi untuk infrastruktur
konektivitas dan EPC senilai Rp
20 triliun. Serta, nilai proyek
yang dikembangkan oleh entitas
anak usaha, PT Waskita Realty
yakni Waskita Modern Realty
(Jawa Barat).
Sumber :
https://industri.kontan.co.id/new
s/waskita-karya-wskt-targetkan-
pengembangan-bisnis-capai-rp-9
2-triliun-dalam-5-tahun

Menerapkan Standar Mutu ● Berhasil membangun ● Tidak menjadi suatu


Internasional, di antaranya ISO kepercayaan dengan kelebihan yang berarti
14001:2015 (Sistem Manajemen para pelanggan jika dibandingkan
Lingkungan), OHSAS dengan kompetitor lain
18001:2007 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja), ISO
9001:2015 (Sistem Manajemen
Mutu),serta Sertifikat Audit
Sistem Manajemen Pengamanan
(Sistem Manajemen
Pengamanan Swakarsa).

PT Waskita bertransformasi ● SAP S/4 Hana dapat ● Penggunaan SAP


menjadi perusahaan yang siap memberikan kontribusi membutuhkan dana
menghadapi era digital dengan dalam meningkatkan yang relatif besar. Selain
meluncurkan SAP S/4 Hana sinergi, konsolidasi, dan itu, biaya pemeliharaan
sebagai sistem operasional efektivitas kerja di dan upgrade-nya pun
perusahaan. Sistem tersebut seluruh unit organisasi terbilang cukup besar.
akan menggantikan Sistem ERP di perusahaan
yang sebelumnya digunakan ● Mendukung optimalisasi
anak perusahaan BUMN dan efektivitas proses
Waskita Karya itu sejak Juni bisnis di perusahaan
2017. sehingga mencapai
Waskita telah melakukan kinerja yang unggul
Go-Live SWAP pada 20 Januari
2021 lalu. Bekerja sama dengan
Metrasys, Altha Consulting, dan
Cubes, perusahaan telah
melakukan rangkaian tahap dari
kick off meeting pada Mei 2020
hingga ready to go-live.

-
6. Information System
Strength Weakness

ESS (Executive Support ● Memungkinkan pihak ● Masih sering terpaku


System) : eksekutif untuk pada pedoman sehingga
Pedoman Direksi dan Dewan mengakses data dan pada pelaksanaanya
Komisaris mencakup aspek informasi untuk dinilai bersifat kaku
terkait pelaksanaan hubungan mengidentifikasi
kerja antar Organ Dewan masalah,
Komisaris dan Organ Direksi di mengeksplorasi solusi,
lingkungan Perseroan dengan dan memproses
mengacu pada ketentuan yang perencanaan yang
terdapat dalam Anggaran Dasar sifatnya strategis
Perseroan dan/ atau ketentuan
lain yang terdapat dalam
peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang bertujuan
untuk menjadi rujukan/pedoman
tentang tugas pokok dan fungsi
kerja masing-masing Organ;
meningkatkan kualitas dan
efektivitas hubungan kerja antar
Organ; dan menerapkan
asas-asas Good Corporate
Governance yakni transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, dan kewajaran

DSS (Decision Support ● Mendukung ● Selain membutuhkan


System) pengambilan keputusan dana pengembangan,
WARM merupakan alat bagi dalam suatu organisasi aplikasi ini juga cukup
manajemen untuk atau perusahaan sulit digunakan. Oleh
mengumpulkan data risiko dari karena itu, hanya orang
seluruh bagian perusahaan dan tertentu saja yang bisa
memantau mitigasi risiko secara menjalankannya
berkala.

MIS (Management ● Menyajikan informasi ● Perusahaan


Information System) yang detail dan membutuhkan sumber
WASKITA menggunakan rangkuman informasi. daya manusia yang tepat
PROMIS dalam untuk penggunaan
mendokumentasikan segala sistem ini dan
rencana kerja divisi, mencatat membutuhkan biaya
eksekusi rencana kerja, serta pengembangan
menampilkan laporan evaluasi
kegiatan yang telah dilakukan
serta penggapaiannya.
TPS (Transaction Processing ● Menjadikan kinerja ● Pengembangan aplikasi
System) : karyawan lebih efektif yang mahal
Waskita membuat suatu sistem dan efisien
yang bernama WEST.WEST
digunakan untuk melayani
seluruh kebutuhan karyawani
dalam satu wadah, termasuk
absensi elektronik, proses cuti
dan data asesmen hasil kerja
pegawai.

IFAS, EFAS, SFAS of the company

1. IFAS

No Internal Factors Weight Rating Weighted Comments


Score

Strengths

1 Salah satu perusahaan infrastruktur 0,109 9 0,981 Berdasarkan data


BUMN terbesar di Indonesia dari website
sehingga memiliki demand yang https://bumn.go.id/p
tinggi dari swasta dan pemerintah ortfolio/cluster.
Waskita termasuk ke
dalam klaster
BUMN infrastruktur

2 Mempunyai media sosial yang 0,105 7 0,735 Sejauh ini, Waskita


lengkap tentang informasi memiliki beberapa
perusahaan dan juga up to date platform media
sosial seperti
Instagram, Website
dan, Linked yang
selalu up to date.
3 Memiliki development dan 0,081 8 0,648 Waskita memiliki
maintenance plan bagi karyawannya program
secara sistematis dan terstruktur management trainee
sehingga bisa mengembangkan serta program lain
perusahaan dari low level sampai untuk mendukung
top level secara terukur performa pegawai
perusahaan

4 Memiliki banyak pilar bisnis yaitu 0,268 10 2,68 Dilansir dari


konstruksi, jalan tol, precast, realty, https://www.waskita
dan energy .co.id/ bahwa
Waskita mempunyai
banyak pilar - pilar
bisnis untuk
mendukung
ekspansi perusahaan

Weaknesses

1 Belum bisa memaksimalkan asset, 0,144 1 0,144 Waskita memiliki


utang, dan modal yang dimilikinya aset dan modal yang
untuk meningkatkan performa cukup banyak selain
perusahaannya. itu bisa juga
menambah modal
dengan hutang akan
tetapi
pengelolaannya
masih kurang
maksimal

2 Tingginya liabilitas jangka panjang 0,112 3 0,336 Peraturan terhadap


perusahaan karena penerbitan obligasi dan juga
obligasi yang menyebabkan liabilitas jangka
tingginya beban pinjaman panjang membuat
perusahaan sehingga dapat Waskita terbebani
mengurangi laba perusahaan dengan pinjaman
yang cukup besar

3 Kendala terbesar yang terjadi seperti 0,062 4 0,248 Kerugian sebesar


kerugian perusahaan sehingga 7,4 triliun rupiah
berdampak pada pembayaran gaji yang dialami oleh
yang mengakibatkan menurunnya waskita berdampak
performa karyawan kepada pembayaran
gaji karyawan

4 Pandemi Covid-19 berdampak pada 0,119 2 0,238 Pada tahun 2020


internal perusahaan sehingga Waskita mengalami
banyak keuntungan atau benefit kerugian sekitar 7,4
perusahaan yang tidak maksimal triliun rupiah akibat
terdampak Covid -
19

Total Score 1 6,010

2. EFAS

No Eksternal Factors Weight Rating Weighted Comments


Score

Opportunities

1 Waskita memiliki anak perusahaan 0,076 7 0,532 Pada tahun 2014,


di banyak sektor dan termasuk perusahaan ini
dalam BUMN sehingga memiliki mendirikan sejumlah
peluang yang lebih besar untuk anak usaha, antara
mendapat proyek besar dari lain Waskita Toll
pemerintah dibanding perusahaan Road, Waskita Beton
non BUMN. Precast, dan Waskita
Karya Realty.

2 Tingkat pembangunan di indonesia 0,096 9 0,864 Waskita melakukan


sebagai negara berkembang yang joint research
meningkat/Waskita karya jalin kerja dengan perusahaan
sama dengan 2 raksasa konstruksi konstruksi dan
dan energi dari jepang yaitu energi
(kajima dan TOA)

3 Regulasi tentang ibu kota baru 0,079 8 0,632 Berdasarkan


Indonesia di Kalimantan. Hal ini dokumen RPJM
membuka peluang besar bagi 2020-2024 yang
perusahaan di bidang industri diperoleh CNBC
infrastruktur. Karena biaya Indonesia,
pembangunan infrastruktur dalam pembangunan Ibu
APBN 2021 untuk keseluruhan Kota Negara ini akan
pembangunan IKN baru akan memakan biaya Rp
menelan biaya lebih dari Rp 400 466,98 triliun.
triliun.

4 Pembangunan infrastruktur untuk 0,248 10 2,480 Dalam jangka waktu


akomodasi perjalanan seperti jalan 5 tahun sejak
Tol untuk daerah - daerah di seluruh Perusahaan
Indonesia didirikan, panjang
jalan tol yang
dimiliki oleh
Perusahaan berhasil
mencapai puncaknya
pada tahun 2019
dengan total lebih
dari 1.018 km
Threats

1 Harga BBM yang sedang tidak 0,102 2 0,204 Pada tanggal 3


stabil dapat mengakibatkan September 2022
menurunnya keuntungan perusahaan Pemerintah
karena rata - rata proyek menaikkan harga
mengandalkan alat berat dan Bahan Bakar
mobilisasi yang tinggi. Minyak (BBM) yang
diantaranya Solar,
Pertalite dan
Pertamax.

2 Situasi pandemi Covid-19 yang 0,328 1 0,328 Sebagian besar


menghambat kinerja pembangunan pembangunan fisik
infrastruktur seperti penundaan dan (aktivitas konstruksi)
pemberhentian sementara jadwal menjadi tertunda
pembangunan karena tingkat
penularan virus yang
sangat tinggi.

3 Memiliki kompetitor yang banyak 0,051 3 0,153 Badan Pusat Statistik


di dalam sektor konstruksi baik dari (BPS) mencatat,
BUMN maupun swasta terdapat 159.308
perusahaan
konstruksi di
Indonesia pada 2020.

4 Pemanfaatan sumber daya yang 0,020 4 0,080 Ketua Pelaksana


belum optimal di Indonesia dapat JCB 2021, Ari
menghambat pembangunan Iskandar
infrastruktur mengatakan,
Indonesia memiliki
sumber daya alam
(SDA) yang cukup
besar mulai dari
minyak dan gas
bumi, bahan mineral
dan tambang, panas
bumi, dan sumber
energi baru
terbarukan.Namun,
pengelolaan dan
pemanfaatan sumber
daya alam tersebut
belum optimal

Total Score 1 5,273


IFAS > EFAS

3. SFAS

Strategic Factors Weight Rating Weighted Duration Comments


Score
Short- Inter Long-
Term medi Term
ate

S1 : Memiliki banyak pilar bisnis yaitu 0,168 10 1,680 ✅ Dilansir dari


konstruksi, jalan tol, precast, realty, https://www.waskita.c
dan energy o.id/ bahwa Waskita
mempunyai banyak
pilar - pilar bisnis
untuk mendukung
ekspansi perusahaan

S2 : Salah satu perusahaan 0,109 9 0,981 ✅ Berdasarkan data dari


infrastruktur BUMN terbesar di website
Indonesia sehingga memiliki demand https://bumn.go.id/por
yang tinggi dari swasta dan pemerintah tfolio/cluster.
Waskita termasuk ke
dalam klaster BUMN
infrastruktur

W1 : Belum bisa memaksimalkan 0,130 1 0,130 ✅ Waskita memiliki aset


asset, utang, dan modal yang dan modal yang cukup
dimilikinya untuk meningkatkan banyak selain itu bisa
performa perusahaannya. juga menambah modal
dengan hutang akan
tetapi pengelolaannya
masih kurang
maksimal

W2 : Pandemi Covid-19 berdampak 0,119 2 0,238 ✅ Pada tahun 2020


pada internal perusahaan sehingga Waskita mengalami
banyak keuntungan atau benefit kerugian sekitar 7,4
perusahaan yang tidak maksimal triliun rupiah akibat
terdampak Covid - 19

O1 : Pembangunan infrastruktur untuk 0,148 10 1,480 ✅ Dalam jangka waktu 5


akomodasi perjalanan seperti jalan Tol tahun sejak
untuk daerah - daerah di seluruh Perusahaan didirikan,
Indonesia panjang jalan tol yang
dimiliki oleh
Perusahaan berhasil
mencapai puncaknya
pada tahun 2019
dengan total lebih dari
1.018 km

O2 Tingkat pembangunan di indonesia 0,096 9 0,864 ✅ Waskita melakukan


sebagai negara berkembang yang joint research dengan
meningkat/Waskita karya jalin kerja perusahaan konstruksi
sama dengan 2 raksasa konstruksi dan dan energi
energi dari jepang yaitu
(kajima dan TOA)

T1 Situasi pandemi Covid-19 yang 0,128 1 0,128 ✅ Sebagian besar


menghambat kinerja pembangunan pembangunan fisik
infrastruktur seperti penundaan dan (aktivitas konstruksi)
pemberhentian sementara jadwal menjadi tertunda
karena tingkat
penularan virus yang
sangat tinggi.

T2 Harga BBM yang sedang tidak 0,102 2 0,204 ✅ Pada tanggal 3


stabil dapat mengakibatkan September 2022
menurunnya keuntungan perusahaan Pemerintah menaikkan
karena rata - rata proyek harga Bahan Bakar
mengandalkan alat berat dan Minyak (BBM) yang
mobilisasi yang tinggi. diantaranya Solar,
Pertalite dan
Pertamax.

Total Score 1 5,943


Lampiran

Google Drive
https://bit.ly/FileLampiranPTWaskitaKarya

Kompetensi & Core Competency


https://web.waskitaprecast.co.id/uploads/Hak%20Asasi%20Manusia(1).pdf

Web Waskita
https://investor.waskita.co.id
https://www.waskita.co.id/wp-content/uploads/2021/01/WIDE-APLIKASI-DIGITAL-WASKITA-UNTU
K-KERJA-LEBIH-EFISIEN.pdf

Regulasi Ibu Kota Negara baru


https://www.cnbcindonesia.com/news/20210420230712-4-239411/bangun-ibu-kota-baru-butuh-rp-466-t-
dari-mana-uangnya

Proyek Waskita
https://www.kompas.com/properti/read/2022/09/13/170000921/waskita-garap-proyek-tambang-di-ntb-sen
ilai-rp-262-miliar

Strategi Perusahaan Adhi Karya


https://investasi.kontan.co.id/news/ini-strategi-adhi-karya-adhi-memperkuat-kondisi-keuangan-di-tahun-2
022

Dampak pembangunan terhadap lingkungan


https://student-activity.binus.ac.id/tfi/2022/07/dampak-pembangunan-infrastruktur-terhadap-lingkungan/#
:~:text=kerusakan%20akibat%20perluasan%20infrastruktur%20berakibat,penduduk%20(Baderi%20%2C
%202018).

Web Adhi Karya


https://adhi.co.id/tentang-adhi/

Web Wijaya Karya (WIKA)


https://www.wika.co.id/

Kepemilikan Hak Jalan Tol Waskita


https://www.wtr.co.id/id/waskita-toll-road-resmi-melepas-30-kepemilikan-saham-di-ruas-tol-medan-kuala
namu-tebing-tinggi/

Anda mungkin juga menyukai