Di Susun Oleh :
ROHIMIN
2228623039
KHOTIMAH TRI LESTARI
2228623041
DOSEN PENGAMPU :
HINDUN UMIYATI, S.IP., M. Pd., MH
A. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------29
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------30
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan potensi-potensi yang ada pada manusia. Suatu usaha yang tidak mempunyai
tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Ibarat seseorang yang bepergian tak
tentu arah maka hasilnya pun tak lebih dari pengalaman selama perjalanan.
ilmu. Bukti terkuat mengenai hal ini adalah bahwa ayat al-Qur'an yang pertama
belajar. Ayat tersebut juga menekankan bahwa dengan perantaraan kalamlah Allah
diketahuinya. Lebih jauh Islam menjelaskan, bahwa al-Qur'an adalah kalam Allah
yang berisi segala hal mengenai petunjuk, yang membawa hidup manusia menjadi
manusia sehingga kelak dapat menjadi seorang mukmin yang baik dapat
mengamalkan ajaran Islam secara baik dan sempurna. Dalam makalah ini penulis
tujuan pendidikan.
berbunyi:
1
1. "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
B. Rumusan Masalah
2
3. Bagaimana Pembahasan Tujuan Pendidikan Dalam Surah Ali Imran
Ayat 137-139, Surah Hud Ayat 61, Surah Al- Fath Ayat 29, Surah Al-
Zumar Ayat 39, Surah Al-Hajj Ayat 41, Dan Surah Adz-Dzariyat Ayat
56?
3
BAB II
PEMBAHASAN
dalam Bahasa dalam Bahasa inggris, "Tujuan" dinyatakan dengan goal atau
purpose. Secara umum istilah tersebut mengandung pengertian yang sama yaitu
arah suatu perbuatan atau yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.1
Tujuan pendidikan ialah suatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau
pendidikan itu harus tergambar dalam suatu kurikulum. Pendidikan formal ialah
dalam lokasi dan waktu yang tertentu pula, melalui suatu kurikulum.
kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran islam. Orang yang
suci yang terpelihara keasliannya dan Allah SWT sendiri yang menjamin
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), hlm. 209.
4
5
pemeliharaannya, serta tidak membebankan hal itu kepada seorang pun. Tidak
seperti yang dilakukan terhadap kitab-kitab suci lainnya, yang hanya dipelihara
oleh umat yang menerimanya. Makna dipeliharanya Al Quran karena Allah SWT
tidak seperti yang terjadi terhadap Taurat dan Injil sebelumnya. Oleh karena itu,
kemudian diterima oleh para sahabat setelah itu disampaikan ke generasi setelah
mereka, dari satu generasi ke generasi yang lain dipelihara dalam hati, dibaca
dengan lisan, tertulis dalam mushaf, dan dihafal oleh puluhan ribu kaum
Muslimin.
Terjemah :
karena itu. berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat
bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang
2
Hamid A, Pengantar Studi Al-quran, (Jakarta: Kencana 2016), hlm. 27.
6
bertakwa. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu
2. Asbabun Nuzul
tentang Perang Badar dan apa-apa yang telah dipastikan untuk mereka, sekalipun
Perang Uhud yang mana dalam ayat-ayat yang telah lalu Tuhan menerangkan,
kalau sekiranya mereka berpegang teguh pada sabar, takwa dan tawakal, malaikat
pun akan datang membantu. Tetapi antara mereka ada yang mengharapkan
SAW kocar kacir. Dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Khalid bin Walid datang
dengan sebuah pasukan berkuda dari kaum musyrik. Dia ingin menguasai gunung
hingga posisinya berada di atas para sahabat Rasulullah SAW. Maka Allah SWT
menurunkan ayat 139, surat Ali Imran. Ketika itu juga, sejumlah pemanah kaum
3
Ahmad Mustofa Al-Maghriibi, Tafsir Al-Maraghi (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2012), hlm.
103.
4
Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), Tafsir AL-Azhar (Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1983),
hlm.94.
7
muslimin segera berlari menaiki gunung dan menghujani pasukan berkuda kaum
sunnatullah tersebut, dan lebih pantas berjalan sesuai dengan petunjuk sunah itu.
Oleh karena itu sahabat Nabi saw. menyadari kekeliruan mereka sewaktu perang
Uhud. Lalu segera mereka membela diri dari Nabi saw. sampai kaum musyrikin
sendiri dan Nabi pun mendapat luka, kelihatan kelesuan, lemah semangat dan
dukacita; maka datanglah ayat ini : angkat mukamu, jangan lemah dan jangan
dukacita.
Sebab suatu hal masih ada padamu, modal tunggal yang tak pernah dapat
dirampas oleh musuhmu, yaitu iman. Jikalau kamu masih mempunyai iman dalam
dadamu, kamulah yang tinggi dan akan tetap tinggi. Sebab iman itu adalah
5
Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 539-540.
6
Ahmad Mustafa Al-Maragi, op. Cit., h. 104-105.
7
Hamka (Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah), op. Cit., h. 97
8
sunnah tersebut, ia akan sampai pada kebahagiaan. Dan barang siapa menyimpang
darinya, maka ia akan tersesat, akibatnya adalh sengsara dan kehancuran. Perkara
Oleh karena itu, ayat ini memerintahkan untuk mempelajari sunnah, yakni
mereka agar mengambil pelajaran dari apa yang pernah dialami oleh orang-orang
yang telah menimpa umat sebelum kalian. Jadikanlah hal tersebut sebagai
pelajaran, agar kalian mendapatkan ilmu yang benar, yang didasari oleh bukti.
8
Ahmad Mustofa Al-Maghriibi, op. Cit., h. 103.
9
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera
Hati, 2002), hlm. 225.
9
menyimak yang telah menimpa mereka, merupakan alat pembantu yang paling
kutipan peristiwa kemanusiaan yang telah jauh berlalu, yang manusia sekarang
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-
Al-Qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk untuk memberi bimbingan masa kini
hal yang tidak wajar bagi orang yang bertaqwa, yang antara lain mampu
masyarakat.12
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan pula bersedih hati,
َو ِإٰىَل ُمَثوَد َأَخ اُه ْم َٰص ِلًح اۚ َقاَل َٰيَق ْو ِم ٱْع ُبُد و۟ا ٱلَّلَه َم ا َلُك م ِّم ْن ِإَٰلٍه َغْيُرُهۥۖ ُه َو َأنَش َأُك م ِّم َن ٱَأْلْر ِض
Terjemah :
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
2. Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul dari surah Hud ayat ini ialah mengenai kisah kaum
Tsamud. Mereka menukil hikmah berharga dari pengalaman buruk kaum 'Ad,
12
M. Quraish Shihab,op.cit,. h.224.
11
Nabi Shaleh Alaihis salam untuk mengingatkan mereka, akan tetapi kaum Tsamud
Pada ayat ini terdapat perintah terhadap manusia untuk memelihara lingkungan
Dan kepada Samud (Kami utus) saudara mereka. Saleh. Saleh berkata,
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain Dia.
Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian
(Kami utus). (Hud: 61) Mereka adalah orang-orang yang bertempat tinggal di
kota-kota Hajar yang terletak di antara Tabuk dan Madinah. Mereka hidup
sesudah kaum 'Ad, lalu Allah mengutus seorang rasul kepada mereka yang juga
dari kalangan mereka. saudara mereka Saleh. (Hud: 61) Lalu Nabi Saleh
memerintahkah mereka agar menyembah Allah semata. Karena itu, Saleh a.s.
berkata kepada mereka: Dia telah menciptakan kalian dari tanah. (Hud: 6,1)
12
Maksudnya, Dia memulai penciptaan kalian dari tanah; dari tanah Dia
pemakmurnya. (Hud: 61) Yakni Dia menjadikan kalian sebagai para pembangun
mohonlah ampunan-Nya. (Hud: 61) atas dosa-dosa kalian yang telah lalu.
kemudian bertobatlah kepada-Nya. (Hud: 61) dalam menjalani masa depan kalian,
hamba-Nya). (Hud: 61) Makna ayat tersebut sama dengan apa yang disebutkan
oleh Allah dalam ayat yang lain, yaitu: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
ۖ ٰى َّك ا َّج ًد ا ُغوَن َفْض اًل ِّم ٱلَّلِه َّمٌد َّر وُل ٱلَّلِهۚ ٱَّلِذي ٓۥ ِش
َن َمَعُه َأ َّدٓاُء َعَلى ٱْلُك َّفاِر ُر َمَحٓاُء َبْيَنُه ْم َتَر ُه ْم ُر ًع ُس َيْبَت َو َن َحُّم ُس
ىِف ِجن ِة ىِف ِد َٰذ ِل ِه ِه ىِف ِس
َو ِر ْض َٰو ًناۖ يَم اُه ْم ُوُج و م ِّم ْن َأَثِر ٱلُّس ُج و ۚ َك َمَثُلُه ْم ٱلَّتْو َر ٰى ۚ َو َمَثُلُه ْم ٱِإْل يِل َك َزْر ٍع َأْخ َرَج
ِم ُلو۟ا ۟ا ِذ ِل ِغ ِهِب ِقِه ِج
َش ْطَٔـۥُه َفَٔـاَز َر ۥُه َفٱْس َتْغَلَظ َفٱْس َتَو ٰى َعَلٰى ُس و ۦ ُيْع ُب ٱلُّز َّر اَع َي يَظ ُم ٱْلُك َّفاَر ۗ َو َعَد ٱلَّلُه ٱَّل يَن َءاَم ُنو َو َع
ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ِم ْنُه م َّم ْغِف َر ًة َو َأْج ًر ا َعِظ يًۢم ا
Terjemah :
13
Ibnu Katsir. 1985. Al-Qur’an Dan Tarjamah. Jakarta: Jakarta Pelita.
13
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya;
2. Asbabun Nuzul
Mekkah dan tempat hijrahnya di Madinah, tidak keras dan tidak kasar, membalas
(kitab suci mereka), berbaris dalam perang, pengorbanan mereka adalah dengan
darah mereka (jihad fi sabilillah), pendeta di malam hari dan singa di siang hari.”
14
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan
tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diantara pokoknya;
berkata, “Supaya Allah membuat marah orang-orang kafir dengan kekuatan Nabi
bersabda,
، َوَأْح ِبْب َمْن ِش ْئَت َفِإَّنَك َم َف اِرُقُه، َيا َحُمَّم ُد ِعْش َم ا ِش ْئ َتِإَّنَك َم ِّيٌت: َفَق اَل،َأَتايِن ِج ِرْبيُل َعَلْيِه الَّس اَل ُم
َو ِعُّزُه اْس ِتْغَناُؤُه َعِن ال َّناِس، َيا َحُمَّم ُد شَ َرُف اْلُم ْؤ ِم ِن ِقَياُمُه ِبالَّلْيِل: َّمُث َقاَل،َواْع َمْل َم ا ِش ْئَت َفِإَّنَك ْجَمِزٌّي ِبِه
sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu
mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan
ِا ِا
َّن اَّلِذْيَن ُيَباِيُعْو َنَك َمَّنا ُيَباِيُعْو َن الّٰل َه َيُد الّٰلِه َفْو َق َاْيِدْيِه ْم ۚ َفَمْن َّنَك َث َفِاَمَّنا َيْنُك ُث َعٰل ى َنْف ِس ه َو َمْن َاْو ىٰف َمِبا ٰع َه َد
Terjemah :
sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas
tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia
melanggar atas (janji) sendiri; dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah
َفَلَّم ٓا َاٰجْنىُه ْم ِاَذا ُه ْم َيْبُغْو َن ىِف اَاْلْر ِض ِبَغِرْي اَحْلِّق ۗ ٰٓيَاُّيَه ا الَّناُس ِاَمَّنا َبْغُيُك ْم َعٰٓلى َاْنُف ِس ُك ْم َّمَتاَع اَحْلٰي وِة الُّد ْنَيۖا َّمُث ِاَلْيَنا
Terjemah :
kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q. S. Yunus 23)
16
Terjemah :
yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang
perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi
adalah Rasul Allah tanpa diragukan lagi dan tanpa disangsikan lagi sekalipun
diingkari oleh orang-orang yang ingkar dan didustakan oleh orang-orang yang
keras kepala. Ini merupakan mubtada’, sedang khabarnya termuat di dalam semua
sifat yang terpuji lagi baik. Kemudian Allah Memuji para sahabatnya yang
bersama dia.
ِش ِذ
َواَّل يَن َمَعُه َأ َّداُء َعَلى اْلُك َّفاِر ُرَمَحاُء َبْيَنُه ْم
17
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka )” inilah sifat seorang
mu’min yang mempunyai sifat keras dan bengis terhadap orang kafir, pengasih
dan berbuat kebaikan kepada orang yang suka berbuat baik, dan menunjukan
wajah yang marah dan cemberut terhadap orang kafir, dan murah senyum dan
wajah yang ramah terhadap orang muslim itu sendiri, seperti diterangkan dalam
firman Alloh :
sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan
123)
“(kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya ) Kamu lihat mereka senantiasa melakukan salat dan ikhlas kepada
Allah dengan mengharapkan pahala dalam salatnya itu serta upah yang banyak
shalat itu adalah amalan yang paling baik. Allah juga menyifati mereka dengan
yaitu, surga yang mencakup atas karunia dan kelapangan rezeki serta keridhaan
Allah. Karunia dari Allah itu adalah rezeki yang berlimpah bagi mereka dan ridlo-
18
Nya kepada mereka, yang hal ini jauh lebih banyak daripada nikmat yang
Pada mereka terdapat tanda yang baik kekhususan dan ketundukan yang
kebaikan itu mempunyai cahaya dalam hati dan sinar pada wajah keluasan pada
Tanda yang tampak pada wajah mereka ialah keelokan, cahaya, kecerahan
ketundukan dan penghambaan kepada Allah dengan sosok yang paling sempurna.
Sifat yang disebutkan mengenai kaum tersebut, yakni sifat-sifat dari para
dalam kitab Taurat dan menjadi berita gembira bagi penghuni bumi.
"(dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus di atas pokoknya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-
penanamnya)”
pada sisi-sisinya. Sehingga tanaman itu menjadi kuat dan berubah dari asalnya
yang kecil menjadi kuat dan tegak lurus pada pokoknya, sehingga membuat para
pertumbuhan umat Nabi Muhammad SAW. Jumlah mereka tidak terbatas pada
angka tertentu, tetapi dari hari ke hari semakin bertambah. Di sisi lain merekapun
ِل ِغ ِهِب
َي يَظ ُم اْلُك َّفاَر
orang-orang mukmin).”
terhadap mereka.
Berdasarkan ayat ini Imam Malik ra. Menurut riwayat yang bersumber
membenci para sahabat, dan pendapatnya ini disetujui oleh sebagian ulama.
َو َعَد الَّلُه اَّلِذيَن آَم ُنوا َو َعِم ُلوا الَّص اَحِلاِت ِم ْنُه ْم َم ْغِفَرًة َوَأْج ًرا َعِظ يمًا
Nabi Muhammad SAW bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka dan
surga yang penuh kenikmatan. Dan janji Allah itu adalah benar tidak akan
indah dilukiskan oleh Al-Qur’an dengan gaya yang unik. Cuplikan dari keadaan
dan sifat kelompok terpilih. Seperti keadaan lahiriah dan batiniyah dalam
beribadah, keadaan isi hati mereka serta apa yang terlintas dalam benak mereka,
dampak ibadah dan arah yang mereka tuju dengan ciri-cirinya yang dilukiskan
mengasihi sesama mereka adalah seumpama satu jasad. Apabila ada salah satu
anggota yang sakit maka seluruh anggita yang lain ikut demam dan tidak bisa
tidur.”
bangunan, sebagiannya memperkuat sebagian yang lain dan beliau menjalin jari
tangan beliau..”
hati dan suka memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan
bantuan, akibat kemurahan hari beliau, kerap kali beliau menanggung kesusahan
orang yang sedang menderita susah dan mengalahkan kepentingan diri sendiri
Beliau adalah orang yang sabar, tahan uji dan berani menderita, beliau
adalah orang yang tabah hati, tahan marah, dan tahan dendam jika kebetulan
22
marah, tidak ada tanda-tandanya, melainkan kerut urat yang berdiri diantara bulu
– bulu keningnya, memang beliau adalah seorang yang lapang dada, dapat
Beliau jujur dalam perkatan dan jujur dalam perbuatan serta sangat jauh
dari sifat pendusta atau pembohong karenanya sejak muda sudah terkenal dengan
c. Beliau suka menghormati yang lebih tua dan mengasihi yang lebih muda
dan beliau orang yang berterima kasih, suka membalas jasa dan tahu
membalas jasa.14
ُقْل َيا َقْو ِم اْع َم ُلْو ا َعلٰى َم َك اَنِتُك ْم ِايِّن َعِم ٌل َفَس ْو َف َتْع َلُمْو َن
Terjemah :
sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui”.
2. Asbabun Nuzul
14
Ibnu Katsir. 1985. Al-Qur’an Dan Tarjamah. Jakarta: Jakarta Pelita.
23
keringatmu dalam membuat makar dan tipu dayamu, karena aku pun berbuat pula
metodeku sendiri, yakni sesuai dengan caramu. Selain itu, ayat ini mengandung
agar menyampaikan kepada kaumnya untuk mengerjakan apa yang ingin mereka
kedudukanmu dan sikap hidup kalian, aku pun berbuat demikian sesuai dengan
sikap hidup dan kepercayaan yang telah dihidayahkan Allah kepadaku. Akibat
dari perbuatan ini, kelak kamu akan mengetahui apa hasil perbuatan tersebut.
dipertontonkan kepada orang-orang yang telah mati, yaitu dari kalangan kaum
sana, Allah akan memberitahukan kepada setiap orang tentang hasil dari
اَّلِذ ي ِإْن َم َّك َّناُه ْم يِف األْر ِض َأَقاُموا الَّص الَة آَت ا الَّزَك اَة َأَم وا ِباْل ْع وِف َنَهْوا َعِن اْل ْنَك ِر ِلَّلِه َعاِقَبُة األُموِر
ُم َو َو ُر َم ُر َو َو ُو َن
Terjemah :
berbuat yang makruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
2. Asbabun Nuzul
kepada kami Hammad ibnu Zaid, dari Ayyub dan Hisyam, dari Muhammad yang
mengatakan bahwa Usman ibnu Affan pernah mengatakan, "Ayat ini diturunkan
yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka
15
Dr Abdhullah. ‘bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh. Tafsir Ibnu Katsir
(Jilid 7).
25
mencegah dari perbuatan yang mungkar” (Al-Hajj: 41). Kami telah diusir dari
rumah kami tanpa alasan yang benar, melainkan hanya karena kami beriman
bahwa Allah adalah Tuhan kami. Kemudian Dia meneguhkan kedudukan kami di
suatu negeri, maka kami mendirikan salat, menunaikan zakat, dan memerintahkan
berbuat kebajikan serta mencegah dari perbuatan mungkar, dan kepada Allah-lah
dikembalikan semua urusan. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan aku dan
sahabat-sahabatku.
bumi. (Al-Hajj: 41) hingga akhir ayat. Kemudian Umar ibnu Abdul Aziz berkata,
"Ingatlah, sesungguhnya tugas ini bukan saja diwajibkan bagi penguasa semata,
tetapi di wajibkan bagi penguasa dan rakyatnya. Ingatlah, aku akan menceritakan
kepada kalian kewajiban kalian dari tugas ini terhadap penguasa kalian, dan
penguasa terhadap kalian dari tugas ini ialah hendaknya ia membimbing kalian ke
jalan Allah dan mempersatukan kalian serta menanamkan rasa gotong royong di
antara sesama kalian, dan memberikan petunjuk kepada kalian jalan yang paling
terhadap penguasa ialah hendaknya kalian taat kepadanya dengan hati yang tulus
{ }َو َعَد الَّلُه اَّلِذيَن آَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو َعِم ُلوا الَّص اَحِلاِت َلَيْس َتْخ ِلَف َّنُه ْم يِف األْر ِض
Nya: “dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. (Al-Hajj: 41). Yakni di sisi
Para sahabat Nabi yang diusir dari kampung halamannya hanya karena
mereka meyakini tidak ada tuhan selain Allah itu adalah orang-orang yang jika
16
Ibnu Katsir. 1985. Al-Qur’an Dan Tarjamah. Jakarta: Jakarta Pelita.
27
Kami beri kedudukan kepada mereka di bumi dengan menjadi umara, mereka
berjamaah di masjid awal waktu, menunaikan zakat, infak, dan sedekah dengan
manajemen yang baik untuk kesejahteraan umat dan menyuruh berbuat yang
makruf kepada seluruh lapisan masyarakat dan mencegah dari yang mungkar dari
siapa saja yang mengindikasikan melanggar hukum dan menyimpang dari aturan
yang berlaku dan kepada Allah-lah kembali segala urusan dengan seadil-adilnya
halaman mereka tanpa alasan yang benar itu. Mereka ialah para sahabat beserta
Nabi Muhammad yang kepada mereka Allah telah menjanjikan kemenangan. Jika
kemenangan telah mereka peroleh, mereka tidak seperti orang-orang musyrik dan
a) Salat pada setiap waktu yang telah ditentukan sesuai dengan yang
menyerahkan hak orang fakir dan miskin yang terdapat dalam harta
tangan mereka.
Arab.17
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan
17
Ibnu Katsir. 1985. Al-Qur’an Dan Tarjamah. Jakarta: Jakarta Pelita.
29
Terjemah :
beribadah kepada-Ku."
2. Asbabun Nuzul
secara terperinci. Dia memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari
para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus dipahami bahwa sujud
tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud ibadah
Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidaklah menjadikan jin dan manusia
َوَم ٓا ُاِم ُرْٓو ا ِااَّل ِلَيْع ُبُد ْٓو ا ِاًهٰلا َّواِح ًد ۚا ٓاَل ِاٰلَه ِااَّل ُه َو ُس ْبٰح َنُه َعَّم ا ُيْش ِرُك ْو َن
tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan”.
(at-Taubah/9: 31)
Pendapat tersebut sama dengan pendapat az-Zajjāj, tetapi ahli tafsir yang
lain berpendapat bahwa maksud ayat tersebut ialah bahwa Allah tidak menjadikan
jin dan manusia kecuali untuk tunduk kepada-Nya dan untuk merendahkan diri.
Maka setiap makhluk, baik jin atau manusia wajib tunduk kepada peraturan
takdirkan, mereka dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan
apa yang telah Dia tentukan. Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat
Ayat ini pula dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan
penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk "mengabdi" kepada Allah
SWT. Dalam gerak langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan
untuk mengabdi kepada Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam
menurut Al-Qur'an adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas
utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid.
31
Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau
berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah "untuk beribadah kepada
bertaqwa, maka dalam konteks pendidikan Islam justru harus lebih dari itu, dalam
muttaqina imaama).
maka kita perlu mengkaji makna takwa itu sendiri. Inti dari makna takwa
ada dua macam yaitu; itba' syariatillah (mengikuti ajaran Allah yang
(mengikuti aturan-aturan Allah, yang berlalu di alam ini), Orang yang itiba'
PENUTUP
A. Kesimpulan
tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Banyak sekali konsep dan
teori tujuan pendidikan yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan; baik
pada zaman klasik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat dipahami,
bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan Islam tersebut merupakan
bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim.
masyarakatnya.
berbunyi:
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
32
33
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdhullah,Dr bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh. Tafsir Ibnu
Katsir (Jilid 7).
Al-Maragi, Ahmad Mustafa. 2012. Tafsir Al-Maagi, (Edisi Elit ke-2). Semarang: PT.
Karya Toha Putra.
Al-Qurthubi, Syaikh Imam. 2008. Tafsir Al-Qurthubi, (edisi terjemahan oleh Dudi
Rosyadi, Nashirul Haq, dan Fathurrahman), Jakarta: Pustaka Azzam.
Karim Amrullah, Haji Abdul Malik, Hamka. 1983 Tafsir AL-Azhar .Jakarta: PT
Pustaka Panjimas.
Shihab,M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
Jakarta: Lentera Hati.