Anda di halaman 1dari 3

TEMAN PERTAMA

BUAH KARYA HALID AL HADID

Pernahkah kmu merasa kesepian,tidak mempunyai teman dan sangat di kucilkan? Aku halid.kalau
begitu izinkan saya membagi pengalamanku . Hari ini tanggal 17 oktober, dan aku berharap hari ini
pula dapat membuat kehidupan di sekolahku lebih baik. Disekolah ini aku tidak punya teman
satupun sungguh menyedihkan, bukan ? aku tidak pernah di lirik siapapun.aku dipandang rendah
dan sering sekali di hina oleh mereka.mereka yang membenciku,semua ini hanya karna rumor yang
sengaja di edarkan oleh seseorang yang amat membenciku,dia ridwan.

Bahkan semua orang tidak menghiraukanku sama sekali.tentu saja,ridwan sang ketua osis dan anak
direktur terkenal pasti akan dipatuhi oleh semua warga sekolah.tidak akan ada yang berani mencari
masalah dengannya.sering kali aku berfikir mengenai dua hal:mengapa ridwan begitu memusuhiku?
kapan aku dapat mempunyai teman!

Seperti biasa aku sedang ada di kelas dan duduk di bangku paling pojok belakang.ruangan kelas ini
dipenuhi murid murid yang saling mengobrol dan canda tawa,sementara aku diam memperhatikan
mereka,bel telah berbunyi 5 menit yang lalu.ketika aku hampir saja memutuskan untuk tidur,mataku
menangkap sosok guru yang memasuki ruangan kelas.setelah ceramah panjang lebarnya,ustadzah
wulan dengan wajah cerianya memberikan pengumuman.

“hari ini kelas kalian kedatangan murid baru.”bertepatan dengan perkataan ustadzah wulan,sesosok
cowok bertubuh jangkung memasuki kelas.banyak siswi yang berbisik bisik mengenai cowok
tersebut.ia berdiri didepan papan tulis dan senyumnya merekah.

“halo,nama gue gilan.pindahan dari smp muhammadiyah karena pengen nyoba yang baru.salam
kenal.”setelah beberapa siswi cewek yang genit dan centil itu bertanya seputar info pribadi gilan
seperti.

“pin BBM lo apa?

“udah punya pacar belum?”

Akhirnya ustadzah wulan kembali berujar sebelum topik tersebut benar benar melenceng.

“gilan,kamu boleh duduk di tempat kosong yang kamu mau”

Yang ku tahu,setelah ucapan ustadzah wulan tersebut,cowok itu melangkah menghampiri bangku
tepat di sampingku yang membuat seisi kelas bungkam.

“ hai nama lo halid al hadid ya? Gue panggil lo apa?

“iya gue halid al hadid lo bisa panggil gue halid”

“ooo,gitu ya salam kenal halid.”

“iya gilan salam kenal.”

“halid lo mu gak jadi temen gue?

“iya mau banget mulai sekarang mulai sekarang kita temenan ya.”
Terimakasi gilan sudah mau berteman denganku.aku seolah tidak percaya dan yakin bahwa ini
merupakan keajaiban.”

Anda mungkin juga menyukai