Anda di halaman 1dari 3

Outline Pembicara 29 Januari 2017

--------------------------------------------------
BERJUANG UNTUK IMAN
Pembacaan Alkitab : Yudas 1-7

Pembicara Pertama:

I. Latar Belakang
Dalam berita ini kita memulai Pelajaran Hayat Surat Yudas. Yudas, hamba
Yesus Kristus dan saudara Yakobus (yang menulis Surat Yakobus) adalah
saudara kandung Tuhan Yesus (Mat. 13:55) – (ayat 1). Yudas tidak termasuk
dalam kedua belas murid, juga tidak disebut sebagai seorang penatua gereja.
Namun, ia menulis Surat Kiriman ini, Kitab yang pendek namun baik sekali.
kitab ini ditulis kira-kira 69 M, sebelum penghancuran Yerusalem dan
waktunya hampir bersamaan dengan penulisan 2 Petrus, Latar belakang
penulisan kitab ini juga diyakini menunjukkan gambaran tentang
kemerosotan gereja saat itu, serupa dengan yang terdapat dalam 2 Petrus 2.
Isi pokok Surat Yudas adalah berjuang untuk iman. Yudas menasihati kita
agar “berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada
orang-orang kudus.” (ayat 3)

Pembicara Kedua: (Note: Tidak semua butir perlu dibahas)

II. Isi, Beban, Aplikasi

A. Pendahuluan
1. Penerima Surat kiriman Yudas adalah Mereka yang dipanggil, yang
dikasihi, dan dipelihara. Surat ini ditujukan kepada “mereka yang terpanggil,
yang dikasihi dalam Allah Bapa dan dipelihara untuk Yesus Kristus. (ay.1)”
Semua orang beriman telah diberikan kepada Tuhan oleh Bapa (Yoh. 17:6).
Mereka adalah orang-orang yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa,
dan dipelihara oleh Yesus Kristus.
2. Rahmat disebutkan dalam ayat 2 bukan anugerah.
a. Rahmat Allah menjangkau lebih jauh daripada anugerah-Nya. Rahmat
sanggup mencapai mereka yang berada dalam kondisi yang kasihan.
b. Dalam situasi gereja-gereja yang merosot, diperlukan rahmat Allah.

B. Berjuang Untuk Iman


1. Dorongan dan nasihat Yudas supaya tetap berjuang untuk iman (ayat 3)
a. Iman yang Allah berikan memiliki aspek subyektif dan aspek obyektif.
Aspek subyektif menyangkut tindakan percaya kita, sedang aspek
obyektif menyangkut hal-hal yang kita percayai.
b. Iman dalam ayat ini adalah iman (kepercayaan) yang telah disampaikan
kepada orang-orang kudus, iman obyektif sebagai kepercayaan kita
mengenai isi Perjanjian Baru sebagai iman kita (Kis. 6:7; 1 Tim. 1:19; 3:9;
4:1; 5:8; 6:10, 21; 2 Tim. 3:8; 4:7; Tit. 1:1). Untuk iman ini, kita harus
berjuang sungguh-sungguh (1 Tim. 6:12). Contoh berjuang untuk iman
(obyektif) adalah Kita perlu berjuang untuk mempertahankan kebenaran
tentang penebusan Kristus. Kristus mati bukan sebagai Martir.
C. Bidah Ajaran yang Murtad
1. Bidah ini dibawa oleh orang-orang tertentu yang telah “menyusup”, “masuk
dari samping”, atau “menyelinap dari pintu samping”. Orang-orang murtad
ini menyusup masuk secara diam-diam.
2. Mereka adalah orang-orang fasik, orang-orang Murtad yang bidah, kejahatan
mereka adalah
a. Menyalahgunakan anugerah Allah untuk melampiaskan hawa nafsu,
untuk menyalahgunakan kebebasan (lihat Gal. 5:13; 1 Ptr. 2:16), Dalam
ayat 5-7 Yudas memberikan beberapa contoh sejarah dari penghakiman
Tuhan atas orang yang murtad.
i. Contoh yang pertama adalah bani Israel (ayat 5). Di antara orang-
orang yang dipimpin keluar dari Mesir ada yang murtad, tidak
percaya. Yudas mengatakan bahwa Tuhan membinasakan mereka
yang tidak percaya.
ii. Yang kedua ada dalam ayat 6. Malaikat-malaikat yang jatuh tidak
memelihara kewibawaan dan kedudukan mereka yang semula,
malahan meninggalkan tempat kediaman mereka, yaitu surga, untuk
datang ke bumi pada zaman Nuh dan melakukan percabulan dengan
anak-anak perempuan manusia (Kej. 6:2; 1 Ptr. 3:19).
iii. Contoh terakhir dalam ayat 7. Laki-laki Kota Sodom dan Gomora, dan
kota-kota sekitarnya melampiaskan nafsu mereka dengan laki-laki
(Rm. 1:27; Im. 18:22), dengan daging yang berbeda dengan yang telah
Allah tetapkan berdasarkan hakiki ciptaan-Nya untuk pernikahan
manusia (Kej. 2:18-24). Akibatnya mereka akan mengalami siksaan
api kekal.
b. Menyangkal kekepalaan dan ketuhanan Tuhan. Menyangkal persona
Kristus dan pekerjaan penebusanNya adalah perkara yang sangat serius.

D. Sikap Kita Atas Situasi Zaman yang Bengkok Ini


1. Kita perlu belajar dari Surat Yudas untuk takut kepada Allah dan berhati-
hati mengenai persona Tuhan serta pekerjaan penebusan-Nya.
2. Kita harus mempunyai pengertian dasar terhadap firman Allah. Hal ini akan
melindungi kita.
3. Waspada dan berjaga-jaga bila kita bertemu dengan kaum bidah dan
murtad, kita akan tahu bahwa pengajaran mereka tentang persona Kristus
dan karya penebusanNya itu keliru dan menghujat.
4. Kita semua perlu dengan setia berjuang untuk iman yang telah disampaikan
sekali untuk selamanya kepada orang-orang kudus.

Pembicara Ketiga:

III. Kesimpulan dan Penutup

A. Menekankan kembali satu-dua butir penting di atas dengan ringkas.


B. Kembali kepada firman kebenaran, Firman itu akan menjadi pelita
yang bercahaya di dalam kita (2 Ptr. 1:19). Mengerti dan memahami
setiap firman kebenaran yang menjadi iman obyektif kita, serta setia
memperjuangkannya.
Perhatian bagi pembicara:
(1) Mengingat waktu di sesi pemberitaan firman yang sangat terbatas dan adanya
kebutuhan kaum saleh yang beragam, maka dalam penyampaian firman,
pembicara boleh memilih poin-poin tertentu saja yang dirasa penting, yang
relevan dengan kondisi rohani kaum saleh di tempat Anda masing-masing,
sehingga kaum saleh tersuplai. Garis besar ini memang dibuat agak lengkap untuk
kepentingan persiapan pembicara, namun dalam penyampaiannya, tidak semua
poin perlu dibahas.
(2) Usahakan agar pembahasan Anda tidak melebar atau menyimpang dari garis
besar ini sehingga kaum saleh bisa dengan jelas menangkap beban dari berita ini.
Selain itu, pembicaraan yang melebar akan menyita lebih banyak waktu, sehingga
saudara/i yang lain tidak beroleh kesempatan untuk berbicara.
(3) Karena pemberita firman berdiri berbicara mewakili Tuhan dan juga mewakili
gereja, maka dihimbau dalam kasih agar bisa mengenakan pakaian formal rapi:
Kemeja putih berlengan panjang, mengenakan dasi, dan bersepatu pantofel hitam.

Panduan Bagi Pembicara:


A. Pembicara Pertama
1. Alokasi waktu: 7 – 10 menit saja.
2. Mengajak kaum saleh berdoa guna menyiapkan diri untuk mendengarkan
firman Tuhan.
3. Memberitahu kaum saleh judul berita hari ini.
4. Membaca ayat kunci / ayat sentral dari pokok bahasan hari ini.
5. Menjelaskan latar belakang dan fakta dari pokok bahasan hari ini.
B. Pembicara Kedua
1. Alokasi waktu: 15 – 20 menit saja.
2. Mengupas firman, menyampaikan beban berita, dan mengaplikasikan firman
Tuhan ke atas kaum saleh, sehingga di atas diri kaum saleh terdapat peralihan
konsep yang memberikan dampak dalam kehidupan mereka.
3. Bila perlu, di tengah-tengah pemberitaan, setelah melepaskan suatu beban,
bisa mengajak kaum saleh berdoa singkat untuk mencerna beban itu.
C. Sesi tutur-sabda atau bagi-nikmat
1. Alokasi waktu keseluruhan: 15-20 menit
2. Alokasi waktu per-orang: 2-3 menit saja. (Kaum saleh perlu diberitahu)
3. Disarankan agar sebelumnya kaum saleh diminta untuk mempersiapkan
naskah tutur-sabda mereka dengan matang terlebih dahulu, sehingga mereka
benar-benar siap untuk berbicara di sesi ini. Beberapa kaum saleh mungkin
perlu didampingi/ digenapi untuk mempersiapkan tutur-sabda yang baik.
D. Pembicara Ketiga
1. Alokasi waktu: 8 – 10 menit saja.
2. Membuat kesimpulan dengan menekankan kembali butir-butir penting dari
beban berita hari ini berikut aplikasi konkritnya. Tidak perlu mengupas
kembali secara mendetil seperti pembicara kedua.
3. Setelah pemberitaan firman berakhir, ajaklah kaum saleh untuk menyanyi dan
berdoa dengan kuat (memperbarui persembahan diri, memperbarui
komitmen – menjadi suatu tuaian).

Referensi:
1) Pelajaran Hayat Yudas berita 1-2

Anda mungkin juga menyukai