Oleh
UMAHATI FATMANINGRUM
2320110014
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2
3
2) Konsep Scaffolding
Scaffolding erat kaitannya dengan gagasan zone of proximal
development (ZPD) adalah scaffolding. Sebuah teknik untuk mengubah
level dukungan. Selama sesi pengajaran orang yang lebih ahli (guru, atau
murid yang lebih mampu) menyesuaikan jumlah bimbingan dengan level
kinerja murid yang telah dicapai. Ketika tugas yang akan dipelajari si
murid adalah tugas yang baru, maka orang yang lebih ahli dapat
menggunakan teknik instruksi langsung. Saat kemampuan murid
meningkat maka semangkin sedikit bimbingan yang diberikan.
Dialog adalah alat penting dalam teknik ini di dalam ZPD. Vygotsky
menganggap anak punya konsep yang kaya tetapi tidak sistematis, tidak
teratur dan spontan. Anak akan bertemu dalam konsep yang lebih
sistematis, logis dan rasional yang dimiliki oleh orang yang lebih ahli
9
yang membantunya. Sebagai hasil dari pertemuan dan dialog antara anak
dengan penolongnya yang lebih ahli ini konsep anak akan menjadi lebih
sistematis, logis dan rasional. Kita akan membahas lebih banyak teknik
scaffolding dan aspek interaksi sosial lainnya. (Santrock, 2007:63)
3) Bahasa dan Pemikiran
Vygotsky bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk
komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku
mereka dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri
sendiri ini dinamakan “pembicaraan batin”(inner speech)
atau’pembicaraan privat”? (private speech). Menurut Piaget private
speech adalah alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak
(early childhood). Vygotsky percaya bahwa bahasa dan pikiran pada
mulanya berkembang sendiri-sendiri lalu kemudian bergabung. Dia
mengatakan bahwa semua fungsi mental punya asal usul eksternal atau
sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa untuk berkomuniaksi
dengan orang lain sebelum mereka bisa fokus ke dalam pemikirannya
sendiri. Anak-anak juga harus berkomunikasi ke luar menggunakan bahsa
selama periode yang agak lama sebelum transisi dari pembicaraan
eksternal kepembicaraan bathin (internal) terjadi. Periode transisi ini
terjadi antara usia tiga hingga tujuh tahun dan kadang mereka bicara
dengan diri sendiri. Setelah beberapa waktu kegiatan berbicara dengan
diri sendiri ini mulai jarang dan mereka bisa melakukannya tanpa harus
diungkapkan. Ketika ini terjadi, anak telah menginternalisasikan
pembicaraan egosentris mereka dalam bentuk inner speech, dan
pembicaraan batin ini lalu menjadi pemikiran mereka. Vygotsky percaya
bahwa anak yang banyak menggunakan private speech akan lebih
kompeten secara sosial ketimbang mereka yang tidak. Dia berpendapat
bahwa private speech merepresentasikan transisi awal untuk menjadi
lebih komunikatif secara sosial. Pandangan Vygotsky menentang gagasan
Piaget tentang bahasa dan pemikiran, Vygotsky mengatakan bahwa
bahasa bahkan dalam bentuk yangpaling awal sekalipun, berbasis sosial,
10
2. Model Pembelajaran
a) Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Handayani ( 2020 : 19) Model pembelajaran
diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasi-kan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi, sebenarnya
model pembela-jaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan
atau strategi pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan
berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai
model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat
bantu dalam penerapannya. Secara luas, Menurut Joyce dan Weil
dalam Hendracipta (2021 : 1 ) mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan
unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,
program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer.
Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar
(peserta didik) memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai,
cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar. Selain daripada itu
Joyce dan Weill (2000) juga mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam perencanaan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa
model pembelajaran secara spesifik memuat tentang pola pola
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pedoman pembelajaran.
Menurut Syaiful Sagala dalam Hendracipta (2021 : 1 ) model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2005).
Menurut Hendracipta (2021 : 2) model pembelajaran dapat
menggambarkan atau mendeskripsikan prosedur pembelajaran,
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar menangani tugas tugas yang belum dipelajari Namun tugas-tugas itu
masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of
proximal development daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu (Nur dan Wikandari, 2000).
Jadi bagi seorang pendidik perlu mengetahui ZPD peserta didik, agar dapat
secara spesifik sebuah teori belajar teori belajar muncul dari filasafat belajar
pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan lainnya yang
bersifat nonteknis
21
22
B. Saran
dibahas, yaitu:
1. Bagi Guru
jika terjadi suatu kesulitan yang dialami oleh peserta didik. Selain itu
99