Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tentang

“TEORI VIGOTSKY”
Dosen Pengampu : Dr. Siti Khabibah, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Marta Nur Faizah (2397214009)
2. Ainun Sofiatun Nia (2397214001)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Psikologi Pendidikan
Tentang “TEORI VYGOTSKY”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “TEORI VYGOTSKY”


ini dapat bermanfaat untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jombang, 21 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………….1
C. Tujuan…………………………………………………………………………….......................1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………… 2
A. Vygotsky………………………………………………… 2
B. Prinsip-Prinsip Dasar Teori Vygotsky……………………………………………..……..4
C. Tujuan Model Pembelajaran Vygotsky……………………………………………..…..6
D. Implikasi Terhadap Pembelajaran…………………………………………………………7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………..8
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan hal pokok yang perlu
diperhatikan, suatu waktu seorang siswa pasti akan mengalami kesulitan
dalam memahami sesuatu. Ini merupakan hal yang wajar karena siswa
sedang melakukan proses berpikir. Pada dasarnya pengetahuan dan
kemampuan masing-masing anak tidaklah sama sehingga tingkat
kesulitan yang dihadapi pun tidak sama. Maka dari itu, sebagai seorang
guru atau yang membimbing mereka belajar, sebaiknya kita dapat
memahami kesulitanyang dihadapi mereka para siswa. Karena jika
dibiarkan begitu saja maka kesulitan tersebut akan menjadi suatu
masalah yang dapat menghambat perkembangan intelektual anak.
Konsep matematika yang bersifat abstrak merupakan kendala
tersendiri bagi anak-anak. Sebagian besar anak tidak mampu
menyelesaikan beberapa tahap yang tidak ia kuasai, dari kesulitan-
kesulitan yang semakin bertumpuk kemudian muncullah anggapan atau
persepsi dalam diri anak bahwa pelajaran matematika itu sangat sulit
bahkan sampai dianggap momok yang menakutkan. nilai-nilai rendah
yang diperoleh sebagian besar siswa merupakan bukti nyata bahwa
Pelajaran matematika memang dirasa sangat sulit. Ketika hal ini
diketahui oleh orang tua atauguru-guru, mereka malah sering
beranggapan bahwa nilai yang rendah itu adalah akibat dari kemalasan
anak dalam belajar.
Pada kenyataannya masih banyak guru yang tidak menyadari atau
bahkan memperhatikan tingkat pemahaman anak didiknya dalam proses
pembelajran. Seringkali guru hanya mengajar sebatas apa yang dituntut
untuk diajarkan, bukan mengajar atas tuntutan pemahaman siswa.
Sedangkan disaat siswa memerlukan bantuan justru diabaikan. Jelas hal
ini akan membuat anak merasa terganggu. Salah satu teori yang
membahas mengenai tingkat kesulitan anak serta konsep pemberian
bantuan adalah teori kontruktivisime Vygotsky. Hal inilah yang menjadi
latar belakang penulis untuk Menyusun makalah ini dengan judul “Teori
Belajar Vygotsky”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar Vygotsky?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dalam belajar menurut Vygotsky?
3. Bagaimana Implikasi model pembelajaran Vygotsky ke dalam kbm?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi Teori pembelajaran menurut Vygotsky
2. Mengetahui Prinsip-prinsip belajar menurut Vygotsky
3. Mengetahui Tujuan pembelajaran dari model Vygotsky
4. Mengetahui Implikasi model pembelajaran Vygotsky ke dalam kbm
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Belajar Kognitif Vygotsky


Konstruktivisme Vygotskian memandang bahwa pengetahuan
dikonstruksi secara kolaboratif antar individual & keadaan tadi bisa diubah
sesuai setiap individu. Metode pada pemahaman diarahkan dengan
perkembangan intelektual pada konteks sosial budaya. Proses penyesuaian
sama dengan proses pengetahuan secara intra individual yaitu dengan melalui
proses regulasi diri internal. Pada interaksi ini, seorang konstruktivis Vygotskian
sangat mengutamakan penerapan teknik tukar gagasan antar individual. Dua
prinsip krusial yg diturunkan berdasarkan teori Vygotsky merupakan: (1)
tentang fungsi & pentingnya bahasa pada komunikasi sosial yg dimulai proses
pencanderaan terhadap tanda (sign) hingga pada tukar menukar keterangan &
pengetahuan, (2) zone of proximal development. Pengajar menjadi perantara
mempunyai kiprah mendorong & menjembatani murid pada upayanya
membangun pengetahuan, pengertian & kompetensi (Brown, 1965).
Sumbangan krusial teori Vygotsky merupakan fokus dalam hakikat
pembelajaran sosiokultural.
Hal penting pada teori ini adalah menekankan hubungan antara aspek
internal & eksternal berdasarkan pembelajaran & penekanannya dalam
lingkungan sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif insan
asal berdasarkan hubungan social masing-masing individu pada konteks
budaya. Vygotsky jua konfiden bahwa pembelajaran terjadi waktu murid
bekerja menangani tugastugas yg belum dipelajari tetapi tugas-tugas tadi masih
pada jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada pada zone of
proximal development mereka. Zone of proximal development merupakan
wilayah antar taraf perkembangan sesungguhnya yg didefinisikan menjadi
kemampuan memecahkan kasus secara berdikari & taraf perkembangan
potensial yg didefinisikan menjadi kemampuan pemecahan kasus pada bawah
bimbingan orang dewasa atau sahabat sebaya yg lebih mampu.

B. Prinsip-prinsip belajar Vygotsky


Wertsch menyatakan bahwa tiga tema utama yang berasal
dari teori Vygotsky terintegrasi dalam pemikiran berikut:
1. Metode perkembangan menekankan pada asal-usul, sejarah
dan proses perkembangan rentang kehidupan (life-span
development). (Hal ini melampaui tipe psikologi perkembangan
yang menitik beratkan pada perkembangan anak-anak)
2. Fungsi mental yang lebih tinggi memiliki asal-usul sosial dan
sifat kuasi-sosial. (Hal ini jelas bertentangan dengan penekanan
Piaget pada fungsi individu sosial).
3. Fungsi mental yang lebih tinggi dimediasi oleh penggunaan
alat-alat dan beberapa tanda secara sosio-kultural. (Tanda-
tanda dan simbol-simbol dari suatu budaya mempengaruhi
perkembangan individu. Ide ini telah digunakan dalam kajian
perkembangan bahasa yang tampaknya dapat diterapkan
dalam perkembangan matematika). (Taylor, 1997)
Teori Vygotsky yang lain adalah scaffolding. Scaffolding berarti
memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama
tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi
bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak
tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar
segera setelah mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang
diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan,
menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan
siswa dapat mandiri.

C. Implikasi Teori Vygotsky dalam Proses Pembelajaran Matematika

Implikasi teori Vygotsky dalam pembelajaran menurut


Oakley (2004:48-50) yaitu sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran yang diberikan oleh guru harus sesuai
dengan tingkat perkembangan potensial siswa. Siswa
seharusnya diberikan tugas yang dapatmembantu mereka
untuk mencapai tingkat perkembangan potensialnya.
b. Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif,dimana siswa dapat saling
berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi
pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing ZPD
mereka.
Berdasarkan teori Zone of Proximal Development dari
Vygotsky serta teori scaffolding dari Bruner, proses perubahan
dari tahapan perkembangan aktual ke perkembangan potensial
bisa terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara individu
dengan individu lain yang mempunyai kemampuan lebih. oleh
karena itu, guru memegang peranan penting dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menunjang
peningkatan pemahaman siswa sehingga siswa mampu
mencapai perkembangan potensialnya. Ketika siswa telah
mampu mencapai perkembangan potensialnya, maka siswa
tersebut telah mampu berpikir matematika tingkat tinggi.
Agar implementasi pembelajaran dapat mencapai hasil
yang memuaskan, maka teori pembelajaran Vygotsky-Bruner
yakni ZPD dan scaffolding perlu dijadikan sebagai landasan
utama. Hal yang tak kalah penting, di dalam perencanaan guru
perlu menyiapkan bahan ajar yang tepat dan relevan. Bahan
ajar yang digunakan harus dirancang oleh guru ke dalam
bentuk soal pemecahan masalah yang memungkinkan disajikan
di awal pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky

Anda mungkin juga menyukai