PROLOG
Di sebuah negeri merah putih yang subur dan makmur dengan rakyat yang hidup tentram, aman
dan damai di bawah kepemimpinan seorang Raja yang arif lagi bijaksana yang rela basah
terlebih dahulu agar rakyat tetap kering, yang rela lapar lebih lama supaya rakyat tetap kenyang,
yang rela berpanas terik agar rakyat tetap nyaman. Ini lah negeri Merah Putih.. (lampu stage
mati).
(Cinta mulai bersenandung dan para figuran mengambil tempat dalam permainan yeye, tam-tam
buku, estatak, congklak)
BABAK I
LAGU IRAMA TIMANG BURUNG..(3 Menit)
(...DI SAAT TUAN PUTERI KEMBALI KEDALAM, MUNCULAH JIN YANG TELAH
LAMA MEMPERHATIKAN SEHINGGA DAPAT MELARIKAN TUAN PUTRI YANG
TENGAH MENYIRAM TANAMAN, MEMINTA PERTOLONGAN SEMENTARA
DAYANG-DAYANG KEMBALI KE TAMAN DENGAN PERASAAN CEMAS...)
MEGAT SATRIA
Karya: H.Suhaimi S, dan Mufti. ED
BABAK II
RAJA DAN PEMBESAR ISTANA DATUK BENDAHARA BINTARA KHADAM DAN
DAYANG-DAYANG MENUJU BINTARA RAJA DIIRINGI MUSIK SYAIR...
RAJA : Bintara!!...
BINTARA RAJA : Daulat Tuanku
RAJA : Bagaimana dengan pasukan yang dikerahkan
menumpaskan jin laknat itu? Dan bagaimana hasilnya?
BINTARA RAJA : Ampun Tuanku, sembah patik harap diampu pasukan kita
telah kecundang di tangan jin sakti itu tuanku, dan tuan
putri belum dapat dibawa pulang.
Bintara!!!
Sampaikan maklumat keseluruh negeri, siapa saja satria
yang dapat menyelamatkan puteri beta, akan beta
nikahkan dengannya dan sekaligus akan beta lantik
menjadi raja muda.
BABAK III
MEREKA SEMUA MENUJU KE TEMPAT MASING-MASING DIIRINGI MUSIK SYAIR...
AWANG : (DATANG)
KHADAM : Aaa... Ini dia yang dicari-cari, Hei Awang! Apakah
engkau sudah tahu maklumat yang disampaikan oleh
utusan Raja...?
AWANG : Tentang apa itu wahai khadam?! Sampai saat ini beta
belum mendengar apapun!!!
KHADAM : Begini! Puteri baginda Sri Kemala Dewi telah dilarikan jin
Iprit yang bersemayam di Puncak Gunung Pasak Buana,
telah banyak panglima dan hulu balang dikerahkan untuk
menaklukkan jin sakti itu, namun semuanya telah
kecundang... hanya beberapa orang saja yang selamat
pulang, oleh sebab itu baginda Raja mengadakan
sayembara.
KHADAM : Pokoknya asal anak negeri ini, siapa saja boleh ikut tanpa
kecuali, asal saja tidak banyak isteri.
LABU : Kalau demikian nada bicara hamba juga akan ikut serta
BABAK IV
SYAIR PENGIRING
KHADAM : Awang! Sudah jauh kita berjalan, penat juga terasa badan,
marilah kita berehat sebentar, betul kan Bu! (MENOLEH
KE BELAKANG) E.. Eh... kemana pula si Labu ini...
Aduh... Hei... Bu... Cepatlah!!
JP. SAKTI : Bila gajah jadi ayam, lalu singa jadi ayam, dan kambing
jadi ayam, maka ayam jadi apeeeeeeeeeee?
LABU : Gajah jadi ayam, lalu Singa jadi ayam, Kambing jadi
ayam, maka ayam jadi.... jadi pusinglah
JP. SAKTI Salah lagi dipersalaaaaahkan!!! Kebenaran tidak
membutuhkan kepusingaaaaaan!!
JP. SAKTI : Tuk samad mempunya i tige orang anak, mak salmah juge
mempunya i tige orang anak. Jadi berapakah jumlah anak
mereka?
KHADAM : Berape? Enam lah kan?
JP. SAKTI : Karene tuk samad dan mak salmah adalah suami istri...
(ketawa)
LABU : Hah? Soalan ape ni!!!
BABAK V
(SEIRING BERJALANNYA WAKTU, ROMBONGAN LELA PERKASA TIBA DITEMPAT
JIN BERKUASA...)
LABU : Alah mak... suara ada, tapi orangnya tak nampak, kalau
begini bagaimana mau berlawan.
MEGAT SATRIA
Karya: H.Suhaimi S, dan Mufti. ED
JIN : (MENJELMA) Cis! Budak tak tau diri, umur baru setahun
jagung, darah baru setampuk pinang, sudah sombong
bukan kepalang, kalau kail panjang sejengkal, jangan laut
hendak diduga, bersedialah kau...!!!
AWANG : Aku akan ampunkan kau... tapi serahkan puteri raja yang
kau sembunyikan itu sekarang juga...! Cepat..!!
L.PERKASA : Jika tuan tidak memenuhi kehendak beta, maka beta tidak
akan pernah menyelamatkan tuan puteri!
BABAK VI
(ROMBONGAN AWANG DAN KAWAN-KAWAN TIBA DI ISTANA. SONTAK MEREKA
PUN KAGET DENGAN ACARA YANG TENGAH BERLANGSUNG)
RAJA : Para pembesar istana dan undangan sekalian pada hari ini
beta akan menunaikan janji beta yaitu melantik putra Dt.
Bendahara Lela Perkasa sebagai raja muda kerajaan dan
penetapan hari pernikahannya dengan puteri beta Sri
Kemala Dewi. Karena Lela Perkasa telah menenangkan
sayembara yang telah beta adakan...
SYAIR
Tuan putri junjungan negeri,
Mendapat jodoh satria perkasa,
Inilah pemimpin yang dicari-cari,
Telah selamatkan bangsa dan negara,
Tepuk tanganlah tangan, mari menari,
Pusaka asli, ibu pertiwi,
Tepuk tanganlah tangan, mari menyanyi,
Budaya bangsa tetap lestari.
SYAIR PENUTUP
TAMAT