Anda di halaman 1dari 26

PERSPEKTIF PERILAKU ORGANISASI

PADA PT PRIMA ABADI MIGAS


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Besar
Mata Kuliah: Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu: Dr. Sirajuddin Omsa, S.E.M.Ed.Mgmt

Disusun Oleh:
Kelas 4B-D4
Kelompok 5
Ketua Kelompok:
Andi Nurjumianti (46120034)
Anggota Kelompok:
St. Nurul Atika (46120039)
A.Muh.Radhi Isyat (46120040)
Nur Mutiara Tenri Pada R (46120044)
Arny Maharani (46120045)

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D-IV AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
RINGKASAN EKSEKUTIF

PT Prima Abadi Migas merupakan perusahaan yang bergerak di sektor


produksi gas dan distribusi solar. Perusahaan berdomisili di Jl. Bangau No.4, Mario,
Kec. Mariso, Kota Makassar. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 2019 –
sekarang. Struktur organisasinya terdiri dari pimpinan kemudian di bawahnya
diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja.
PT Prima Abadi Migas menerapkan sistem kepemimpinan transformasional
dengan mendengarkan saran dan pendapat dari karyawannya. Perusahaan tersebut
memegang erat prinsip kekeluargaan dengan tujuan mencipatkan lingkungan kerja
yang nyaman bagi para karyawannya. Selain itu, perusahaan tersebut menjungjung
tinggi kepribadian yang positif, sehingga mereka menyediakan fasilitas yang
nyaman serta lingkungan kerja yang nyaman agar perilaku setiap karyawannya
menjadi positif dan senang dalam mengerjakan tugasnya.

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II PERILAKU INDIVIDU .......................................................................... 3
2.1 Keragaman di Organisasi ......................................................................... 3
2.2 Sikap dan Kepuasan Kerja........................................................................ 4
2.3 Emosi dan Suasana Hati ........................................................................... 4
2.4 Kepribadian dan Nilai-nilai ...................................................................... 5
2.5 Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individu .......................................... 6
2.6 Konsep dan Penerapan Motivasi .............................................................. 8
BAB III PERILAKU KELOMPOK/GROUP .................................................. 10
3.1 Perilaku Kelompok dan Kerja Tim ........................................................ 10
3.2 Komunikasi ............................................................................................ 11
3.3 Kepemimpinan ....................................................................................... 12
3.4 Konflik dan Negoisasi ............................................................................ 13
BAB IV PERILAKU ORGANISASI ................................................................. 15
4.1 Budaya Organisasi .................................................................................. 15
4.2 Perubahan Organisasi ............................................................................. 15
4.3 Manjemen Stress .................................................................................... 16
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 18
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
5.2 Rekomendasi .......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN ......................................................................................................... 22

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 ......................................................................................................... 22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama


untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perilaku organisasi merupakan suatu
pembelajaran tentang sifat/karakteristik individu yang tercipta di suatu lingkungan
organisasi. Orang-orang dalam suatu organisasi memiliki hubungan yang
berkelanjutan. Rasa koneksi ini tidak berarti keanggotaan seumur hidup. Di sisi
lain, organisasi menghadapi perubahan konstan dalam keanggotaannya, bahkan
ketika mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara
relatif teratur.
Organisasi dan perilaku organisasi saling berhubungan erat, dengan
perilaku individu dan kelompok menjadi komponen penting dalam membentuk dan
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Perilaku individu dalam
organisasi mencakup tindakan, pengambilan keputusan, dan interaksi individu
dengan lingkungan organisasi. Perilaku individu dapat mempengaruhi motivasi,
kinerja, dan kepuasan kerja individu tersebut. Misalnya, perilaku individu yang
positif, seperti kejujuran, inisiatif, dan kerja keras, dapat meningkatkan
produktivitas dan efektivitas kerja di dalam organisasi.
Perilaku kelompok juga menjadi faktor penting dalam organisasi.
Kelompok dalam organisasi dapat terdiri dari tim kerja, departemen, atau unit kerja
tertentu. Perilaku kelompok melibatkan interaksi dan dinamika antara anggota
kelompok, seperti komunikasi, koordinasi, dan pembagian tugas. Perilaku
kelompok dapat mempengaruhi efektivitas kerja kelompok dan pencapaian tujuan
organisasi. Ketika anggota kelompok dapat bekerja secara sinergis, membangun
kepercayaan dan kolaborasi, serta saling mendukung, produktivitas dan kinerja
kelompok dapat ditingkatkan. Namun, jika terjadi konflik, perbedaan pendapat
yang tak teratasi, atau ketidakefektifan dalam koordinasi, maka kinerja kelompok
dan organisasi dapat terganggu.
Kerangka dasar mengenai perilaku organisasi ditemukan dalam dua
komponen, yaitu individu yang berperilaku baik perilaku secara individu, perilaku
kelompok/group maupun perilaku organisasi. Komponen kedua adalah organisasi

1
formal sebagai sarana bagi individu-individu dalam bermasyarakat yang ditandai
dengan partisipasi dalam suatu organisasi dan memainkan perannya. Dalam
organisasi memiliki keberagaman yang menjadi hal sangat penting. Dengan
keberagaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan dan
berbagai hal untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan efektivitas
organisasi atau perusahaan.
Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A Judge (2008:1) mengatakan bahwa
perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki
oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam suatu organisasi yang
bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan sebuah
organisasi. Perilaku organisasi berfokus pada cara meningkatkan produktivitas,
menurunkan tingkat absen tanpa ijin, perputaran karyawan, perilaku menyimpang
di tempat kerja dan meningkatkan perilaku kewargaan organisasional dan kepuasan
kerja.
PT Prima Abadi Migas merupakan perusahaan yang bergerak di sektor
produksi gas dan distribusi solar. Perusahaan berdomisili di Jl. Bangau No.4, Mario,
Kec. Mariso, Kota Makassar. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 2019 –
sekarang. Permasalahan yang timbul dalam perusahaan tersebut belum menerapkan
program khusus dalam memotivasi dan mengembangkan keterampilan
karyawannya.

2
BAB II
PERILAKU INDIVIDU

2.1 Keragaman di Organisasi


Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization)
merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini. Diversity in Organization
adalah keragaman atau perbedaan didalam suatu organisasi. Menghadapi
keragaman dalam organisasi adalah suatu tantangan yang harus dihadapi
secara proaktif oleh perusahaan. PT Prima Abadi Migas menerapkan
beberapa strategi dalam menghadapi keragaman dalam organisasi, yaitu:
1. Menerapkan ebijakan kesetaraan
Perusahaan menyusun kebijakan yang jelas tentang kesetaraan dan
penolakan terhadap diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin,
atau latar belakang lainnya. Kebijakan ini diterapkan secara konsisten
dan mengkomunikasikan pentingnya keragaman sebagai nilai inti
perusahaan.
2. Menerapkan praktik penggajian yang adil
Perusahaan memastikan bahwa keputusan terkait dengan penggajian
dan promosi didasarkan pada kompetensi dan kinerja, bukan faktor-
faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya.
3. Mendorong inklusi dan kolaborasi
Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif di mana
semua karyawan merasa diterima dan dihargai. Hal ini dicapai dengan
mendorong kolaborasi antarkaryawan dari berbagai latar belakang,
menciptakan platform untuk saling berbagi pengalaman dan
pengetahuan, serta menyelenggarakan kegiatan atau acara yang
mempromosikan pertukaran budaya.
4. Penyampaian umpan balik dan evaluasi yang objektif
Perusahaan memastikan bahwa pemberian umpan balik dan
penilaian dilakukan secara objektif dan adil. Ini dilakukan untuk

3
mencegah adanya bias yang dapat mempengaruhi keputusan tentang
promosi atau pengakuan.

2.2 Sikap dan Kepuasan Kerja


Sikap kerja merujuk pada sikap dan pendekatan seorang individu
terhadap pekerjaannya. Sikap kerja dapat mempengaruhi perilaku, motivasi,
keterlibatan, dan kinerja seseorang dalam lingkungan kerja. Sikap kerja
yang positif dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan
kebahagiaan seseorang di tempat kerja. Kepuasan kerja adalah keadaan di
mana seorang individu merasa puas dan terpenuhi dengan pekerjaannya. Ini
melibatkan perasaan positif yang muncul dari kesejajaran antara harapan
individu terhadap pekerjaan dan realitas pekerjaan yang dijalankan.
Pada PT Prima Abadi Migas untuk menghasilkan sikap kerja dan
kepuasan kerja yang positif, pimpinan perusahaan mendengarkan aspirasi
dari setiap karyawan sehingga kepuasan kerja dapat tercapai. Selain itu,
pimpinan memberikan fleksibilitas dalam berbagai hal sehingga karyawan
tidak merasa tertekan. Namun, perusahaan tersebut tidak memiliki program
khusus untuk menilai sifat kerja maupun kepuasan kerja. Tapi, untuk
mencapai agar kepuasan kerja dapat meningkat, perusahaan mendengarkan
setiap aspirasi sehingga karyawan merasa aman dan nyaman.

2.3 Emosi dan Suasana Hati


Emosi (emotion) adalah perasaan-perasaan intens yang ditunjukkan
kepada seseorang atau sesuatu. Sedangkan, suasana hati (Mood) adalah
perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan
sering kali (meskipun tidak selalu) tanpa rangsangan kontekstual.
Perusahaan harus memiliki beberapa strategi untuk menangani
emosi dan suasana hati setiap karyawannya yang terkadang berubah-ubah
dan mempengaruhi cara kerja mereka agar produktivitas tetap berjalan
dengan baik. Maka dari itu, PT Prima Abadi Migas menerapkan beberapa
strategi berikut:

4
1. Menjaga komunikasi terbuka
Perusahaan menjaga komunikasi terbuka dengan karyawan, dengan
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengungkapkan perasaan
dan masalah yang sedang mereka hadapi. Dalam hal ini, perusahaan
membuka diri dan terbuka terhadap masukan dan saran yang diberikan
oleh karyawan.
2. Menggalakkan budaya yang positif
Perusahaan mendorong budaya positif di tempat kerja dengan
memperkuat nilai dan etos perusahaan. Selain itu, perusahaan
menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan saling mendukung antar
karyawan, sehingga suasana kerja menjadi lebih positif dan produktif.
3. Melibatkan karyawan dalam keputusan penting
Perusahaan melibatkan karyawan dalam keputusan penting agar
karyawan merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan. Selain itu,
karyawan dapat merasa lebih terlibat dan memiliki rasa kepemilikan pada
perusahaan tempat mereka bekerja. Hal ini membantu mengurangi stress
dan menjaga motivasi serta suasana hati karyawan, karena mereka
merasa dihargai dan diakui oleh perusahaan.

2.4 Kepribadian dan Nilai-nilai


Kepribadian adalah keseluruhan pola pikir, emosi, dan perilaku
seseorang yang menentukan bagaimana seseorang berinteraksi dengan
dunia luar. Hal ini mencakup karakteristik individual yang berbeda seperti
kecenderungan, kebiasaan, preferensi, dan sikap yang berkaitan dengan
gairah, motivasi, dan cara individu berperilaku. Sedangkan, nilai-nilai
adalah keyakinan atau prinsip yang dipegang oleh seseorang atau kelompok
sebagai panduan dalam mengambil keputusan dan berperilaku. Nilai-nilai
ini sering kali bersifat abstrak dan diterima secara pribadi atau dalam
masyarakat tertentu. Nilai-nilai dapat membentuk pandangan hidup,
menentukan prioritas, dan menjadi landasan etika dan moral individu.
Setiap individu memiliki kepribadian dan nilai-nilai yang berbeda,
maka dari itu setiap perusahaan harus memperhatikan perbedaan tersebut.

5
Oleh karena itu, PT Prima Abadi Migas menerapkan beberapa strategi
berikut:
1. Penerimaan dan penghargaan
Perusahaan menerima kenyataan bahwa setiap karyawan memiliki
kepribadian dan nilai-nilai yang berbeda-beda. Maka dari itu, mereka
menghargai keragaman ini dan mengakui kontribusi yang berbeda yang
dapat diberikan setiap karyawan berdasarkan kepribadian mereka.
2. Komunikasi yang terbuka
Perusahaan mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur antara
karyawan dan manajemen. Hal ini membuat karyawan mengekspresikan
perbedaan mereka dengan aman dan menciptakan lingkungan yang
inklusif.
3. Kebijakan keadilan dan inklusif
Membuat kebijakan dan prosedur yang adil dan inklusif sehingga
membuat lingkungan kerja yang menghormati perbedaan. Contoh
kebijakan yang diterapkan yaitu kebijakan yang melindungi hak-hak
individu dan menghormati hak untuk memiliki nilai-nilai yang berbeda.
4. Penyelesaian konflik yang konstruktif
Ketika perbedaan kepribadian dan nilai-nilai menyebabkan konflik
di tempat kerja, perusahaan melakukan mediasi atau diskusi terbuka
untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.

2.5 Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individu


Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara individu memahami dan
menafsirkan stimulus yang diterima dari lingkungan. Ini melibatkan proses
seleksi, interpretasi, dan organisasi informasi dari stimulus eksternal dan
internal untuk membentuk suatu gambaran atau pemahaman tentang dunia
di sekitarnya. Sedangkan, pembuatan keputusan individu adalah proses
mental di mana individu memilih satu tindakan atau alternatif dari beberapa
pilihan yang tersedia. Ini melibatkan evaluasi, pembandingan, dan penilaian
berbagai pilihan atau konsekuensi yang mungkin terjadi.

6
Kedua konsep ini saling terkait dalam konteks pengambilan
keputusan individu. Persepsi individu tentang situasi dan stimulus tertentu
dapat mempengaruhi bagaimana mereka memandang alternatif yang ada
dan akhirnya mempengaruhi keputusan yang dibuat. Persepsi juga dapat
mempengaruhi preferensi individu terhadap alternatif tertentu. Ketika
individu mempersepsikan atau memahami sesuatu dengan cara tertentu, hal
itu dapat mempengaruhi preferensi dan penilaian mereka terhadap opsi-opsi
yang ada dalam pengambilan keputusan.
Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda dan terkadang
berubah-ubah karena adanya faktor eksternal maupun internal. Maka dari
itu, perusahaan harus memperhatikan perbedaan tersebut agar dapat
menghasilkan keputusan individu yang baik. Berikut strategi yang
diterapkan oleh PT Prima Abadi Migas dalam mengelola perbedaan
persepsi di antara individu dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Komunikasi yang efektif
Perusahaan memastikan bahwa komunikasi yang jelas dan terbuka
dilakukan antara individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Ini dilakukan untuk mengurangi kesalahpahaman dan memfasilitasi
pemahaman yang lebih baik antara individu dengan persepsi yang
berbeda.
2. Menggunakan pemikiran kolektif
Perusahaan mendorong kolaborasi dan pemikiran kelompok dalam
pengambilan keputusan. Dalam pendekatan ini, berbagai perspektif
dikumpulkan dan dipertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir.
Ini dilakukan untuk mengatasi perbedaan persepsi dengan
menggabungkan sudut pandang yang berbeda-beda.
3. Penilaian objektif
Perusahaan menggunakan proses penilaian yang objektif dan
berbasis fakta untuk mengurangi pengaruh persepsi individu dalam
pengambilan keputusan. Hal ini termasuk penggunaan metode analisis

7
data, penggunaan indikator kinerja yang terukur, atau pendekatan
pengumpulan informasi yang terstruktur.
PT Prima Abadi Migas juga menerapkan beberapa strategi untuk
meningkatkan kreativitas dalam pengambilan keputusan individu, berikut
beberap strategi tersebut:
1. Mendorong lingkungan yang terbuka
Perusahaan menciptakan lingkungan yang mendorong pegawai
untuk berbagi ide-ide baru dan berani berpikir di luar kotak. Ini dilakukan
dengan menciptakan saluran komunikasi yang terbuka, mengadakan
forum diskusi, atau merangsang kolaborasi antar tim.
2. Memberikan kebebasan berpikir
Perusahaan memberikan kebebasan kepada individu untuk berpikir
kreatif dan mengekspresikan ide-ide mereka tanpa takut salah atau
ditolak. Ini memberikan dorongan bagi karyawan untuk berani
mengambil risiko dalam pengambilan keputusan dan mengeluarkan ide-
ide yang inovatif.

2.6 Konsep dan Penerapan Motivasi


Konsep motivasi merujuk pada kekuatan internal atau eksternal
yang mendorong individu untuk bertindak, berperilaku, dan mencapai
tujuan. Motivasi adalah kombinasi dari faktor-faktor psikologis, sosial, dan
lingkungan yang mempengaruhi dan membangkitkan minat, keinginan, dan
dorongan individu untuk mencapai hasil atau pencapaian tertentu.
Penerapan motivasi melibatkan penggunaan strategi, teknik, dan
tindakan tertentu untuk memotivasi individu atau kelompok dalam
mencapai tujuan atau kinerja yang diinginkan. Penerapan motivasi bisa
dilakukan dalam berbagai konteks, baik di tempat kerja, dalam pendidikan,
atau dalam kehidupan sehari-hari.
Perusahaan harus memberikan strategi yang dapat membuat
karyawan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas mereka di
perusahaan. Maka dari itu, PT Prima Abadi Migas menerapkan beberapa
strategi berikut:

8
1. Pemberian insentif
Pemberian hadiah atau insentif menjadi sumber motivasi yang kuat
bagi individu untuk mencapai tujuan. Contohnya memberikan bonus
kinerja kepada karyawan yang mencapai target penjualan tertentu.
2. Pengakuan dan pujian
Pengakuan dan pujian atas pencapaian atau kinerja individu menjadi
motivator yang kuat. Memberikan apresiasi kepada karyawan yang
bekerja dengan tekun dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terus
menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
3. Penetapan tujuan
Menetapkan tujuan yang jelas dan terukur kepada individu atau tim
menjadi motivator yang efektif. Hal ini memberikan arah dan fokus yang
jelas dalam mengarahkan energi dan upaya untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

9
BAB III
PERILAKU KELOMPOK/GROUP

3.1 Perilaku Kelompok dan Kerja Tim


Perilaku kelompok dan kerja tim memegang peran kunci dalam
meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bersama di lingkungan
perusahaan. Kelompok formal dalam perusahaan umumnya bersifat
permanen dan terbentuk untuk memenuhi kepentingan ekonomi, sedangkan
kelompok informal muncul sebagai respons terhadap dinamika sosial
tertentu. Perilaku kelompok di perusahaan dapat memiliki dampak
signifikan pada kinerja individu maupun kelompok, serta berpengaruh pada
keputusan dan tindakan yang diambil. Sebaliknya, kerja tim di perusahaan
melibatkan kolaborasi antar individu untuk mencapai tujuan bersama,
dengan setiap anggota tim memegang peran dan tanggung jawab yang
terdefinisi dengan jelas.
Organisasi yang berkomitmen untuk memanfaatkan manfaat kerja
tim dan memperjuangkan kesuksesan setiap anggotanya dapat membangun
kepercayaan dengan mendorong setiap individu untuk menyatakan
pendapat, sudut pandang, dan ketidaksetujuan mereka, menghasilkan rasa
kebersamaan yang kuat. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
terhadap dinamika kelompok dan kerja tim dapat meningkatkan kinerja dan
pencapaian tujuan bersama di dalam konteks perusahaan.
Untuk mendorong dan membangun kerja tim yang efektif di antara
karyawan, PT Prima Abadi Migas melakukan beberapa strategi diantaranya:
1. PT Prima Abadi Migas meningkatkan keterlibatan karyawannya melalui
penciptaan lingkungan kerja yang memotivasi dan mendorong partisipasi
aktif dalam aktivitas perusahaan
2. PT Prima Abadi Migas mendorong komunikasi yang efektif. Inisiatif
perusahaan dalam mendorong komunikasi yang baik antara manajemen
dan karyawan dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan peluang
kerja

10
3. PT Prima Abadi Migas memberikan apresiasi serta menghargai
kontribusi karyawannya melalui pemberian pujian, penghargaan, atau
bonus kepada yang berprestasi, hal ini dapat memotivasi tim.
4. PT Prima Abadi Migas menyediaan pelatihan atau program
pengembangan karir yang dapat membantu karyawan mengasah
keterampilan dan menunjukkan perhatian perusahaan terhadap
pertumbuhan profesional karyawan.
5. PT Prima Abadi Migas juga menyediakan lingkungan kerja yang
mendukung. Menurut perusahaan, suasana kerja yang nyaman, aman,
dan mendukung memiliki dampak besar pada motivasi dan produktivitas
karyawan.

3.2 Komunikasi
Komunikasi memiliki peran utama dalam dinamika organisasi.
Dalam lingkungan kerja yang kompleks dan berubah-ubah, keefektifan
komunikasi menjadi dasar untuk membina hubungan yang solid antara
manajemen dan karyawan, serta antar rekan kerja. Di perusahaan,
komunikasi tidak hanya mencakup aliran informasi mengenai tugas dan
tanggung jawab, tetapi juga ikut membentuk budaya dan nilai-nilai
perusahaan. Komunikasi yang terbuka, jelas, dan berkelanjutan dapat
membantu menghindari kesalahpahaman, meningkatkan kolaborasi, serta
memberikan sudut pandang yang seimbang terkait tujuan dan visi
organisasi. Selain itu, saluran komunikasi yang efektif juga memiliki peran
kunci dalam manajemen konflik, memungkinkan perusahaan untuk
menangani perbedaan pendapat atau masalah dengan cepat dan efisien. Oleh
karena itu, usaha untuk meningkatkan kemampuan komunikasi di seluruh
lapisan organisasi dapat memberikan dampak positif pada produktivitas,
keterlibatan karyawan, dan kinerja keseluruhan perusahaan.
Dalam memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif di antara
karyawan dan antara lapisan manajemen, PT Prima Abadi Migas melakukan
beberapa hal. Pertama, dengan mengadakan rapat bersama yang melibatkan
seluruh karyawan, serta menyelenggarakan sesi tanya jawab untuk

11
mendiskusikan tujuan perusahaan, keseimbangan kehidupan kerja, dan isu-
isu terkini. Kedua, perusahaan mendorong komunikasi dua arah yang aktif
antara manajemen dan karyawan, serta antar sesama karyawan, guna
menciptakan lingkungan yang terbuka dan responsif. Ketiga, menjaga
transparansi dalam kebijakan, tujuan, dan perkembangan perusahaan
bertujuan untuk membangun kepercayaan di antara semua pihak. Selain itu,
memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi karyawan
menjadi motivator yang kuat. Terakhir, mengembangkan budaya
komunikasi yang terbuka dan mendukung membantu meningkatkan
produktivitas dan memelihara hubungan kerja yang kuat.
Untuk memfasilitasi komunikasi terbuka serta jujur di lingkungan
kerja, yang dilakukan oleh PT Prima Abadi Migas yaitu dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi modern seperti email, chat, atau
konferensi video, dengan hal ini perusahaan dapat mendukung komunikasi
yang efektif dan cepat di seluruh organisasi. Selanjutnya, PT Prima Abadi
Migas juga menciptakan lingkungan yang mendorong kolaborasi dan
pertukaran ide antara tim dan departemen melalui sesi diskusi, pertemuan
rutin, dan proyek bersama.

3.3 Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah keterampilan atau proses yang
memungkinkan seseorang untuk membimbing, mengarahkan, dan
memotivasi individu atau kelompok dalam pencapaian tujuan atau visi
tertentu. Konsep kepemimpinan melibatkan dinamika pengaruh sosial dan
interaksi antara pemimpin dengan para pengikutnya. Terdapat beragam
model dan teori kepemimpinan yang berusaha menjelaskan sifat, gaya, dan
strategi yang diterapkan oleh pemimpin dalam memimpin dan mengelola
tim atau organisasi.
PT Prima Abadi Migas menganut model kepemimpinan
transformasional yang menekankan aspek-aspek seperti komunikasi,
kepercayaan, rasa hormat, dan manajemen risiko. Yang dimana ini merujuk
pada gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin mampu menginspirasi

12
pengikutnya untuk mengutamakan kebaikan organisasi daripada
kepentingan pribadi mereka. Pemimpin perusahaan mendengarkan aspirasi
dari setiap karyawan sehingga hal ini menyebabkan kepuasan kerja juga
tercapai.
Mengukur serta mengevaluasi keberhasilan dari kepemimpinan pada
PT Prima Abadi Migas, terdapat sejumlah indikator yang digunakan pada
tingkat individu maupun tim. Beberapa dari indikator tersebut melibatkan
kemampuan seorang pemimpin dalam mendelegasikan tugas kepada
anggota timnya, tanggung jawab yang ditunjukkan dalam mengakui,
bertanggung jawab, serta belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang
terjadi. Selain itu, kemampuan komunikasi dan mendengarkan anggota tim,
bersama dengan keterampilan membangun kerja sama dan hubungan yang
baik, juga menjadi penilaian yang relevan.

3.4 Konflik dan Negoisasi


Konflik adalah dinamika sosial antara dua orang atau lebih yang
dapat terjadi di berbagai tingkatan, seperti antar individu, dalam kelompok,
atau antar kelompok di masyarakat. Konflik memiliki sifat destruktif yang
dapat merusak dan merugikan pihak yang terlibat, atau bersifat konstruktif
yang membangun dan memperkuat hubungan antar individu atau kelompok.
Sumber konflik dapat berasal dari perasaan tidak senang, rasa benci,
dendam, perbedaan pendapat, atau ketidakadilan dalam alokasi sumber
daya. Jenis konflik mencakup bentuk seperti konflik individu dengan
individu, konflik antar kelompok, konflik antar rasial, konflik agama, dan
konflik ekonomi. Pengelolaan konflik dapat dilakukan melalui akomodasi
untuk mengurangi ketegangan antar individu atau dengan menggunakan
teknik resolusi dan stimulasi untuk mencapai tingkat konflik yang
diinginkan.
Di sisi lain, negosiasi merupakan interaksi antara dua pihak atau
lebih dengan kepentingan yang saling bertentangan, dengan tujuan
mencapai kesepakatan bersama. Proses negosiasi melibatkan bentuk
distributif yang kompetitif, di mana pihak-pihak berupaya memaksimalkan

13
keuntungan individu, serta bentuk integratif yang kooperatif, di mana pihak-
pihak berusaha mencapai kesepakatan saling menguntungkan. Dalam
negosiasi, peran konsultan sebagai pihak ketiga netral dengan keahlian
dalam manajemen konflik turut berperan dalam memfasilitasi penyelesaian
masalah kreatif melalui komunikasi dan analisis.
Pada PT Prima Abadi Migas, dalam mengatasi dan menyelesaikan
konflik interpersonal di antara karyawan, perusahaan mengambil beberapa
tindakan.
1. Perusahaan mendorong komunikasi yang efektif di antara karyawan
sebagai langkah untuk membangun ikatan yang kuat antara perusahaan
dan anggota tim.
2. Perusahaan melakukan pengelolaan konflik interpersonal dengan
memahami sumber konflik dan mengembangkan strategi untuk
mengatasi masalah tersebut. Hal ini melibatkan pemahaman terhadap
perbedaan pribadi, mengatasi kesalahan informasi, dan mengakui peran
nilai-nilai organisasi dalam manajemen konflik.
3. Perusahaan juga fokus pada pengembangan semangat kerja, karena
konflik interpersonal dapat berdampak negatif pada semangat kerja
karyawan. Oleh karena itu, menjaga semangat kerja agar tetap tinggi
menjadi langkah penting yang dilakukan oleh PT Prima Abadi Migas
dalam mengelola konflik interpersonal dengan baik.
4. Menerapkan strategi penyelesaian konflik, seperti pemecahan masalah,
kolaborasi, dan komunikasi yang efektif, ini membantu menangani dan
menyelesaikan konflik interpersonal di lingkungan kerja.

14
BAB IV
PERILAKU ORGANISASI

4.1 Budaya Organisasi


Budaya organisasi merujuk pada seperangkat norma, nilai-nilai,
kepercayaan, kebiasaan, dan perilaku bersama yang menggambarkan
identitas dan cara kerja suatu organisasi. Budaya ini dapat mempengaruhi
cara karyawan berinteraksi, mengambil keputusan, dan bekerja bersama.
Budaya organisasi adalah komponen penting dari keberhasilan jangka
panjang suatu organisasi. Dengan memahami dan mengelola budaya
organisasi secara efektif, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dan
membentuk lingkungan kerja yang positif.
Pada PT Prima Abadi Migas dalam membangun dan
mempertahankan budaya organisasi yang baik Perusahaan melakukan
beberapa hal seperti:
1. PT Prima Abadi Migas memastikan nilai-nilai dan budaya perusahaan
jelas dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
2. Pemimpin di perusahaan harus menjadi contoh dalam menerapkan nilai-
nilai inti dalam tindakan sehari-hari.
3. PT Prima Abadi Migas mendorong agar nilai-nilai perusahaan
terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur organisasi.

4.2 Perubahan Organisasi


Perubahan organisasi merujuk pada transformasi atau penyesuaian
yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam struktur, budaya, proses, atau
strategi untuk mencapai tujuan tertentu atau menanggapi perubahan dalam
lingkungan eksternal. Perubahan ini dapat mencakup berbagai aspek, mulai
dari restrukturisasi internal hingga pengenalan teknologi baru.
Perubahan organisasi adalah proses yang kompleks dan seringkali
menantang, tetapi juga merupakan kebutuhan untuk menjaga keberlanjutan
dan daya saing organisasi di lingkungan bisnis yang terus berubah. Dengan

15
manajemen perubahan yang baik, organisasi dapat mengelola perubahan
dengan efektif dan mencapai tujuan jangka panjang mereka.
PT Prima Abadi Migas dalam melakukan perubahan dalam
organisasinya, ada beberapa cara yang diambil oleh manajemen dalam
proses perencanaan dan pengimplementasiannya, yaitu:
1. PT Prima Abadi Migas mengikutsertakan karyawan dalam proses
perubahan, sehingga mereka merasa ikut andil dalam perubahan yang
terjadi.
2. PT Prima Abadi Migas menerapkan prinsip keterbukaan dan menerima
umpan balik, sehingga memberikan ruang bagi karyawan untuk
menyuarakan pendapat dan memberikan umpan balik.
3. Perusahaan juga menimbang sejauh mana budaya organisasi mendukung
adaptasi dan inovasi dari perubahan yang dilakukan.

4.3 Manajemen Stress


Manajemen stres adalah proses identifikasi, pengelolaan, dan
pencegahan stres agar individu dapat mengatasi tantangan dan tekanan
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang sehat. Stres dapat timbul dari
berbagai sumber seperti pekerjaan, hubungan, masalah keuangan, atau
perubahan hidup. Manajemen stres melibatkan teknik dan strategi untuk
mengurangi dampak stres pada kesejahteraan fisik dan mental.
Manajemen stres merupakan komponen kunci dari kesehatan fisik
dan mental. Dengan mengadopsi strategi manajemen stres yang efektif,
individu dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, meningkatkan daya
tahan terhadap tekanan, dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Penting untuk mengenali dan mengatasi stres secara proaktif untuk
mencegah dampak negatifnya terhadap kesehatan dan produktivitas.
Manajemen stress cukup penting untuk diperhatikan oleh karena itu
PT Prima Abadi Migas telah melakukan beberapa hal dalam penerapannya
seperti:

16
1. PT Prima Abadi Migas menerapkan kebijakan kerja yang cukup fleksibel
yang memungkinkan karyawannya memiliki kontrol lebih besar atas
jadwal kerjanya.
2. PT Prima Abadi Migas nenciptakan lingkungan kerja yang mendukung
kesejahteraan fisik dan mental.
3. Didalam Perusahaan juga terjadi komunikasi terbuka antara pemimpin
dan karyawan, sehingga karyawan merasa nyaman menyampaikan
kebutuhan atau masalah mereka jika dibutuhkan.

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan
bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perilaku organisasi merupakan
suatu pembelajaran tentang sifat/karakteristik individu yang tercipta di suatu
lingkungan organisasi. Kerangka dasar mengenai perilaku organisasi
ditemukan dalam dua komponen, yaitu individu yang berperilaku baik
perilaku secara individu, perilaku kelompok/group maupun perilaku
organisasi.
Perspektif perilaku individu pada PT Prima Abadi Migas, yaitu (1)
keberagaman di organisasi, perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang
inklusif di mana semua karyawan merasa diterima dan dihargai, (2) sikap
dan kepuasan kerja, menghasilkan sikap kerja dan kepuasan kerja yang
positif, pimpinan perusahaan mendengarkan aspirasi dari setiap karyawan
sehingga kepuasan kerja dapat tercapai, (3) emosi dan suasana hati,
perusahaan menjaga komunikasi terbuka dengan karyawan, dengan
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengungkapkan perasaan
dan masalah yang sedang mereka hadapi, (4) kepribadian dan nilai-nilai,
ketika perbedaan kepribadian dan nilai-nilai menyebabkan konflik di tempat
kerja, perusahaan melakukan mediasi atau diskusi terbuka untuk mencari
solusi yang saling menguntungkan, (5) persepsi dan pembuatan keputusan
individu, perusahaan mendorong kolaborasi dan pemikiran kelompok dalam
pengambilan keputusan, berbagai perspektif dikumpulkan dan
dipertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir, dan (6) konsep dan
penerapan motivasi, pengakuan dan pujian atas pencapaian atau kinerja
individu menjadi motivator yang kuat serta memberikan apresiasi kepada
karyawan yang bekerja dengan tekun dapat meningkatkan motivasi mereka
untuk terus menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
Perspektif perilaku kelompok/group pada PT Prima Abadi Migas,
yaitu (1) perilaku kelompok dan kerja tim, perusahaan meningkatkan

18
keterlibatan karyawannya melalui penciptaan lingkungan kerja yang
memotivasi dan mendorong partisipasi aktif dalam aktivitas perusahaan, (2)
komunikasi, perusahaan melakukan beberapa hal salah satunya mengadakan
rapat bersama yang melibatkan seluruh karyawan, serta menyelenggarakan
sesi tanya jawab untuk mendiskusikan tujuan perusahaan, keseimbangan
kehidupan kerja, dan isu-isu terkini, (3) kepemimpinan, perusahaan
menganut model kepemimpinan transformasional yang menekankan aspek-
aspek seperti komunikasi, kepercayaan, rasa hormat, dan manajemen risiko,
perusahaan akan mendengarkan aspirasi dari setiap karyawan sehingga hal
ini menyebabkan kepuasan kerja juga tercapai, dan (4) perusahaan
melakukan pengelolaan konflik interpersonal dengan memahami sumber
konflik dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Perspektif perilaku organisasi pada PT Prima Abadi Migas, yaitu (1)
budaya organisasi, memastikan nilai-nilai dan budaya perusahaan jelas dan
dipahami oleh seluruh anggota organisasi, (2) perubahan organisasi,
menerapkan prinsip keterbukaan dan menerima umpan balik, dan (3)
manajemen stress, dalam perusahaan juga terjadi komunikasi terbuka antara
pemimpin dan karyawan, sehingga karyawan merasa nyaman
menyampaikan kebutuhan atau masalah mereka jika dibutuhkan.

5.2 Rekomendasi
Perilaku individu, dari keenam aspek dari perilaku tersebut,
perusahaan memastikan bahwa pemberian umpan balik dan penilaian
dilakukan secara objektif dan adil. Ini dilakukan untuk mencegah adanya
bias yang dapat mempengaruhi keputusan tentang promosi atau pengakuan.
Untuk membuat perilaku individu setiap karyawan menjadi positif,
perusahaan dapat melakukan beberapa program seperti pelatihan
kepribadian agar mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Perilaku kelompok/group, dari keempat aspek dalam perilaku
tersebut, perusahaan menerapkan fokus pada pengembangan semangat
kerja, karena konflik interpersonal dapat berdampak negatif pada semangat
kerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus konsisten dalam menjaga

19
semangat kerja agar tetap tinggi yang bertujuan dapat mengelola konflik
interpersonal dengan baik.
Perilaku organisasi, dari ketiga aspek dalam perilaku tersebut
perusahaan menimbang sejauh mana budaya organisasi mendukung
adaptasi dan inovasi dari perubahan yang dilakukan. Oleh karena itu,
perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada karyawannya agar dapat
dengan mudah beradaptasi atas perubahan yang terjadi dan dapat
menghasilkan karyawan yang memiliki kreativitas dalam menghadapi
perubahan.

20
DAFTAR PUSTAKA
P. Robbins, Stephen, Timothy A. Judge and Katherine E. Breward. 2018. Modul
Essentials of Organizational Behaviour. Canada Edition.
Prasodjo, Tunggul. 2022. Perilaku Organisasi. Cetakan 1. Yogyakarta: Zahir
Publishing

21
LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Dokumentasi wawancara

22

Anda mungkin juga menyukai