Bab 1-3 NOVI PRINT
Bab 1-3 NOVI PRINT
Proposal Penelitian
Oleh:
Novi Indriana
NIM PO7124322010
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim Pembimbing Poltekkes
Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu.
Palu, 2023
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu
Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 19650324 198803 2001
2
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu.
Palu, 2023
Penguji I
Palu, 2023
Penguji II
Lili Suryani,S.Kep,Ns.MPH
NIP: 19675161991022001
Palu, 2023
Penguji III
Mardiani Mangun.S,SiT.MPH
NIP: 1965012219840220001
Menyetujui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu
Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 19650324 198803 2001
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI.......................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................8
C. Tujuan Penelitian..............................................................................8
D. Manfaat Penelitian............................................................................9
DATAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hingga 20% adalah bayi dengan BBLR, mewakili lebih dari 20 juta kelahiran
menengah. Presentase bayi dengan berat lahir rendah di Indonesia, pada tahun
2019 dari data yang diperoleh terdapat 11,32% dengan bayi BBLR meskipun
dikala usia dewasa , dan akan berdampak pada pembangunan ekonomi bangsa.
lahan menurun. Karena penyebab dan penentu sebagian besar masih belum
diketahui, intervensi yang efektif terbatas. Selain itu, teknologi modern tidak
tersedia atau tidak dapat digunakan dengan baik, seringkali karena kekurangan
dan suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan sulit dan mahal, sehingga
peralatan tidak berfungsi dengan baik. Dalam keadaan seperti itu perawatan
6
yang baik dari bayi prematur dan BBLR sulit dilakukan, sehingga hipotermia
bayi dari ibu mereka, sehingga membuat mereka kehilangan kontak yang
tumbuh kembang anak di masa yang akan datang, dampak dari bayi dengan
intelektual yang lebih rendah dari pada bayi yang berat lahirnya normal.
Selain itu BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia
terjadi adalah tidak semua bayi dengan BBLR dapat di tempatkan di incubator
daripada peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit. (Astuti and Suryatama,
2021).
pengganti incubator. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk
mengurangi resiko bayi dengan berat lahir rendah, melindungi dari hipotermi,
bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan
bayinya, dari tingginya angka kematian neonatal maka PMK harus tetap
dilaksanakan dari bayi baru lahir di rumah sakit sampai pulang dari rumah
sakit, PMK juga sangat efektif dilakukan pada bayi dengan BBLR karena
dengan dilakukan PMK setiap hari berat badan pada bayi BBLR naik secara
pengganti inkubator salah satu metode yang dapat digunakan yaitu Metode
kekulit ibu (skin-to-skin contact) yang dilakukan untuk bayi baru lahir
khususnya bayi premature atau bayi berat lahir rendah (BBLR). (Sumiyati,
dkk 2020).
baru lahir dalam meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, meningkatkan
mirip dengan rahim dan dapat menigkatkan suhu tubuh bayi, Sehingga
berat badan pada bayi, menstabilkan suhu tubuh bayi, stabilisasi denyut
jantung dan pernafasan,perilaku bayi lebih baik, kurang menangis dan sering
hubungan kedekatan bayi dan ibu lebih baik, dan akan mengurangi terjadinya
infeksi pada bayi. Metode kangguru adalah metode perawatan dini dengan
sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti
9
kangguru. Metode ini mampu memenuhi kebutuhan asi bayi baru lahir
prematur dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim
ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia
tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil
pada bayi. Perawatan kulit ke kulit mendorong bayi untuk mencari putting dan
mengisapnya, hal ini mempererat ikatan antara ibu dan bayi serta keberhasilan
dalam pemberian ASI. Disa mping efek sentuhan kulit,metode tersebut akan
RSUD Balikpapan 413 bayi (89,65%) dilakukan PMK kontinu dan tercatat 98
tubuh bayi tidak ada yang menderita hipotermi, sementara pada kelompok ibu
badan pada bayi berat lahir diruang perinatologi RSUD DR.Rasidin hasil
Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh dan adanya
berat badan bayi BBLR sebelum perawatan metode kangguru adalah 187,33
gram dan rata-rata berat badan bayi BBLR sesudah perawatan metode
dkk , 2021).
Provinsi sulawesi tengah Tahun 2020 angka kelahiran BBLR berjumlah 668
(2,7%) dan kota palu angka kelahiran BBLR berjumlah 90 (2,47%). Tahun
2021 provinsi sulawesi tengah angka kelahiran BBLR berjumlah 1.417 bayi
(2,8%) dan Kota palu angka kelahiran BBLR berjumlah 194 bayi (2,64%)
tahun bayi BBLR (Dinkes provinsi sul-teng dan kota palu 2020,2021).
Berdasarkan data yang diambil dari rekam medik Rumah sakit Sis Aljufri
palu 2021 terdapat 48 (53%) bayi non rujukan dengan BBLR, serta 42 (46%)
bayi rujukan dengan BBLR. total bayi BBLR tahun 2021 berjumlah 90 bayi,
Jumlah kematian bayi dengan BBLR tahun 2021 berjumlah 5 bayi. Pada
(51%) bayi serta 47 (48%) bayi rujukan dengan BBLR dan total bayi BBLR
tahun 2022 berjumlah 96 bayi. Jumlah kematian bayi dengan BBLR periode
Tahun 2022 berjumlah 7 bayi. (Rumah Sakit Umum Sis aljufri Palu, 2022).
sebanyak 2 unit dan rata-rata lama perawatan bayi dengan BBLR adalah 6-12
hari, tetapi biasanya tergantung dengan berat badan lahir bayi dan kondisi bayi
11
yang cukup lama di rumah sakit sampai kondisi bayi stabil. Hal ini bisa
Sis aljufri palu, sejak 2019 sudah menerapkan metode PMK terhadap bayi
BBLR rata-rata dalam 1 tahun adalah 30 bayi BBLR. Jumlah bayi yang
BBLR yang ada, dikarenakan terdapat berbagai alasan yaitu, orang tua tidak
aljufri palu BBLR yang lahir dengan kriteria berat badan 2.100 gram-2.499
gram dan suhu badan 36,5C – 37,5C. lahir langsung menangis kuat dengan
keadaan umum bayi baik, bayi akan langsung dirawat gabung Bersama ibu
diruang nifas, dan selama perawatan gabung diruang nifas bayi tidak
keadaan stabil. Meskipun demikian, pada umumnya psikologis orang tua yang
lapangan yang terjadi adalah tidak semua bayi dengan BBLR dapat di
12
incubator lebih banyak daripada peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit.
Sehingga Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, mengurangi resiko bayi
pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayinya, dari
tingginya angka kematian neonatal maka PMK harus tetap dilaksanakan dari
bayi baru lahir di rumah sakit sampai pulang dari rumah sakit
(PMK) Terhadap suhu badan dan berat badan Pada Bayi Berat Badan Lahir
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Perawatan Metode
Kangguru Terhadap suhu badan dan berat badan Pada Bayi Berat Badan Lahir
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Terhadap Suhu badan dan Berat Badan pada Bayi Berat Lahir Rendah di
2. Tujuan Khusus
suhu badan dan berat badan pada bayi BBLR di RSU SIS Aldjufrie
Palu.
D. Manfaat Penelitian
BBLR untuk penelitian selanjutnya. dan sebagai bahan acuan bagi peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu.
Metode tersebut sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi baru lahir
yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Metode ini sangat tepat
yang lahir premature maupun yang aterm. Sumber panas yang efektif yaitu
ketika konseling PMK: Kesidiaan ibu untuk memberikan PMK, ibu harus
sehat dan nutrisi yang bagus dan ibu dalam kondisi bersih.
yang biasanya digunakan untuk bayi BBLR. Tetapi, tidak semua BBLR
bervariasi dari menit (misalnya 30 menit per hari rata-rata) hingga hampir
24 jam per hari dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Semakin lama
waktu yang lama, perawatan lebih banyak diberikan oleh ibu dari pada staf
antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact). Bayi diletakkan di
dada ayah atau ibu pada posisi vertikal, hanya mengenakan popok dan topi
yang sakit dan bayi prematur, tetapi mereka menyadari bahwa hal itu
meningkatkan risiko infeksi rumah sakit dan memisahkan bayi dari ibu
a. Skin to skin contact, kontak kulit dengan kulit pada bayi baru lahir
dengan ibu dapat dilakukan sejak awal dan terus menerus dalam waktu
yang lama.
d. Early discharge and follow up, ibu tetap melakukan KMC terus
dengan baik.
18
keseluruh tubuhnya pun lebih baik. Bayi tidur dengan nyenyak dan lama,
lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya lebih
Cara ini juga memper mudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin
keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri
dan kepuasan bekerja. Metode kanguru ini sederhana, praktis, efektif, dan
ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu di
(Legawati, 2018).
Posisi metode kanguru adalah kontak kulit ke kulit antara ibu dan
bayi yang diberikan secara seling atau terus menerus dan dapat dimulai
segera setelah lahir atau saat kondidi bayi sudah stabil. Pada posisi
dengan posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan dan sedikit tengadah
(ekstensi). Ibu mendekap bayi yang hanya memakai popok dan topi.Posisi
sumber panas dan kehangatan dari kulit ibu secara alami dan terus
ada 3, yaitu :
4) Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
4) Daerah aerola payudara bagian atas lebih terlihat dari pada aerola
(perlekatan lebih dari satu jam perhari) dilakukan saat ibu berkunjung
menit.
c. KMC kontinu, yaitu KMC dengan jangka waktu yang lebih lama
fisik dan mental sehat, mampu dan mau melakukan perawatan metode
kanguru. Bayi setelah melewati masa krisis dalam keadaan yang stabil
sudah bisa dirawat oleh ibunya dengan metode kanguru. Pakaian ibu
dan penutup kepala. Agar posisi bayi tetap melekat ke dada ibu, diluar
21
baju ibu bisa diikat dengan kain panjang dan jangan terlalu menekan
a. Setelah mencuci tangan ibu mengenakan baju kanguru atau baju biasa
e. Agar posisi ibu tidak berubah gunakan kain panjang untuk melilit
berbaring.
22
keberhasilan.
1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang setelah lahir (Manuaba, 2019). Klasifikasi Bayi
a. Prematuritas murni
dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
permukaan badan relatif luas oleh karena itu bayi prematuritas harus
dalam rahim. Bila bayi dirawat dalam inkubator maka suhu bayi
dengan berat badan, 2000 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan
2) Menghindari infeksi
dan pembentukan anti bodi belum sempuma. Oleh karena itu upaya
baik(Manuaba, 2019).
b. Dismaturitas
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
2. Klasifikasi BBLR
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berta lahir 2000–2499 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000- 1999
gram
c. Bayi berat lahir extrim rendah (BBLR) dengan berat lahir < 1000 gram
a. Faktor lbu
1) Penyakit
2) Umur ibu
3) Jarak kelahiran
Ibu hamil yang memiliki jarak paritas >2 tahun memiliki risiko
(2019).
b. Faktor janin
dan janin tumbuh dengan berat yang kurang untuk masa kehamilan
BBLR-small for gestational age atau bayi lahir kecil untuk masa
kehamilan.
27
kelainan pada tali pusat seperti kelainan insersi pada plasenta, dapat
2019).
c. Faktor lingkungan
sempurna
a. Suhu Tubuh
panas badan
b. Pernafasan
sempurna
baik
(Purwoastuti, 2017).
menyebabkan kematian.
6 Patofisiologi BBLR
lahir cukup bulan tetapi berat badan lahirnya kecil dari masa kehamilan
saat dikandungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh penyakit ibu,
7. Penanganan BBLR
b. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan
hangat
f. Berikan oksigen
g. Untuk bayi berat lahir rendah beri ASI bila tidak dapat mengisap
tapi bisa menelan tetesi langsung dari puting susu, bila tidak bisa
3. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami
hipotermi sedang (suhu 32C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin)
1. Hipotermi sedang
c. Tangisan lemah
2. Hipotermi berat
mengedip).
E. Hipotesis Penelitian
Palu
BAB III
METODE PENELITIAN
group design. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok yang dipilih ,
O1 X O2
O3 O4
Keterangan :
O1 : pre test pengukuran suhu badan dan berat badan bayi sebelum
dilakukan Tindakan metode kangguru
X : Perlakuan Tindakan perawatan metode kangguru
O2 : post test pengukuran suhu badan dan berat badan bayi setelah
dilakukan tindakan metode kangguru
37
O3: Pre test pengukuran suhu badan dan berat badan bayi sebelum di
tempatkan di infantwarmer.
O4: Post test pengukuran suhu badan dan berat badan bayi setelah di
tempatkan di infantwarmer.
1. Populasi
2. Sampel
1. Definisi sampel
3. Besar sampel
( z .1−∝/2 )2 x p x q
n=
d²
Keterangan:
q : 1-p
( z .1−∝/2 )2 x p x q
n=
d²
( 1,960 )2 x 0 ,5 x 0 ,5
n=
(0 , 25) ²
3 , 84 x 0 , 5 x 0 , 5
n=
0,0625
0 ,96
n= =15 ,36=15
0,0625
n 1=n2=30
BBLR yang memenuhi kriteria sebagai subjek dan cocok sebagai sumber
data sampel jumlah sampel yang di perlukan terpenuhi dalam waktu priode
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1. Variable penelitian
anggota suatu kelompok yang berb eda dengan yang dimiliki oleh
adalah Suhu badan dan Berat badan Bayi Berat Lahir Rendah.
2. Definisi operasional
Tindakan yang dilakukan pada bayi BBLR dengan mengukur suhu dan
kangguru.
b. Suhu badan
b. Berat Badan
hari.
E. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
b. Data sekunder merupakan data yang didapatkan peneliti dari data sekunder
dalam penelitian ini adalah dari Dinkes Provinsi Sul-Teng, Dinkes Kota
F. Jalannya penelitian
status pasien
bayi BBLR
4. Petugas kesehatan dan ibu mencuci tangan dan petugas kesehatan memakai
handscoon
5. Intervensi berat badan dan tanda-tanda vital bayi dilakukan dengan cara
lain : suhu badan, respirasi dan nadi bayi kelompok eksperimental (pre test).
6. Kemudian letakkan bayi di antara payudara ibu dengan kaki bayi dibawah
payudara ibu dan tangan bayi diatasnya. Kulit bayi harus melekat pada dada
ibu (kontak kulit dengan kulit) dengan kepala bayi menoleh pada satu sisi
(kiri atau kanan) dan petugas memakaikan topi pada bayi. Gunakan baju
43
bersama. Letakkan bagian tengah dari kain menutupi bayi didada ibu,
punggung ibu. Silangkan ujung kain dibelakang ibu, bawa kembali ujung
kain kedepan. Ikat ujung kain untuk mengunci di bawah bayi. Topang
kepala bayi dengan menarik pembungkus ke atas hanya sampai telinga bayi,
7. Setelah melakukan tindakan PMK 2 kali sehari pagi dan sore peneliti
badan,respirasi dan nadi bayi dan pengukuran berat badan dan tanda-tanda
vital bayi yang tidak diberi perlakuan (post test). Kemudian petugas
pertemuan.
BBLR
44
4. Petugas kesehatan dan ibu mencuci tangan dan petugas kesehatan memakai
handscoon
5. Intervensi berat badan dan tanda-tanda vital bayi dilakukan dengan cara
antara lain: suhu badan, respirasi dan nadi bayi kelompok kontrol (pre test ).
6. Kemudian letakkan bayi diatas infant warmer dan tekan tombol on untuk
selama 2 jam.
7. Setelah melakukan perawatan di infant warmer 2 kali sehari pagi dan sore
respirasi dan nadi bayi dan pengukuran berat badan dan tanda-tanda vital
bayi (post test), kemudian petugas merapikan alat, melepas handscoon dan
Yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh yang berbeda antara kedua
G. Pengolahan Data
2. Coding, yaitu memberi kode pada data atau memberi simbol tertentu
3. Tabulating,
4. Entry,
komputer.
5. Cleaning data,
6. Describing data,
H. Analisis Data
perawatan metode kangguru terhadap suhu badan dan berat badan bayi
BBLR di RSU SIS Aldjufrie Palu, maka analisa yang digunakan dalam
1. Analisis Univariat
f
Distribusi frekuensi : P= x 100 %
N
Keterangan:
p = Presentase.
2. Analisis Bivariat
antara variabel bebas dengan terikat. Dalam penelitian ini analisa bivariat
ditolak dan sebaliknya apabila p value > 0,05 Ho diterima. Uji sampel
Hasil pengujian hipotesis adalah apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak
I. Penyajian Data
J. Jalannya Penelitian
kapan saja.
F.
48
DAFTAR PUSTAKA
A.Angraeny (2019) ‘Hubungan usia ibu dan jarak kelahiran terhadap kejadian
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada RSUD Daya Kota Makassar
2017’, in Skripsi.
Almeida CM. (2017) Effects Of Kangaroo Mother Care On The Vital Signs Of
Low-Weight Preterm Newborns. ISSN 1809-9246.
Astuti, W. T. and Suryatama, N. (2021) ‘Literature Review : Penerapan Metode
Kangaroo Mother Care (Kmc) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh’, Jurnal
Keperawatan, 7, pp. 13–23.
Bety Maya Sari (2018) The Effect Of Kanguru Mother Care Method To Change
Of Body Temperature In Lbw (Low Body Weight) Babies. International
Journal of Nursing and Midwifery Science (IJNMS)
http://ijnms.net/index.php/ijnms
Campbell-Yeo, M. et al. (2017) ‘Understanding kangaroo care and its benefits to
preterm infants’, Pediatric Health, Medicine and Therapeutics, p. 15.
doi: 10.2147/phmt.s51869.
Damayanti (2019) ‘Pengaruh swaddling dan kangaroo mother care terhadap
peningkatan suhu tubuh bayi berat lahir rendah di Puskesmas Biak Muli
Aceh Tenggara’, Αγαη, 8(5), p. 55.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. (2021). Profil Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu : Dinkes Provinsi Sulawesi
Tengah
Dinas Kesehatan Kota Palu. (2021). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Palu. Palu : Dinkes Kota Palu
Farida, D. and Yuliana, A. . (2017) ‘Pemberian Metode Kanguru Mother Care
(KMC) Terhadap Kestabilan Suhu Tubuh dan Berat Badan Bayi BBLR
di Ruang Anyelir Rumah Sakit Umum RA Kartini Jepara’, Jurnal
Profesi Keperawatan (JPK), 4(2), pp. 99–111.
Ft. Kurt S.Kucukoglu (2021) The Effect of Kangaroo Care on Maternal
Attachment in Preterm Infants. [Downloaded free from
http://www.njcponline.com on Tuesday, February 23, 2021, IP:
223.164.2.253].
Legawati (2018) Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba
Medika.
Manuaba, I. B. . (2019) Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
49
Muliani & Lisnawati, The Effect of Kangaroo Mother Care Method toward
Weight Gain and Length of Stay among Low Birth Weight Baby.
International Journal of Public Health Science (IJPHS).Vol. 7, No. 2,
June 2018, pp. 91-96.
Masturoh, I. (2018) ‘Metode Penelitian Kesehatan’, Pusat Pendidikan sumber
daya Manusia Kesehatan.
Nurmasitoh (2018) ‘Universitas Sumatera Utara Poliklinik Universitas Sumatera
Utara’, Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 1(3), pp. 82–91.
Parti, Malik, S. and Nurhayati (2020) ‘Pengaruh Perawatan Metode Kanguru
(PMK) terhadap Pencegahan Hipotermi pada Bayi Baru Lahir’, Jurnal
Bidan Cerdas, 2(2), pp. 66–71. doi: 10.33860/jbc.v2i2.56.
Paulo (2019) ‘KMC Low Birth Weight Baby, 1, pp. 1–9.
Perwiraningtyas, P. et al. (2018) ‘Analisis faktor resiko tingkat berat bayi lahir
rendah’, 3(3).
Purwoastuti, W. E. S. & (2017) Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: In Media.
Rambe, N. (2018) ‘Universitas Sumatera Utara Poliklinik Universitas Sumatera
Utara’, Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 1(3), pp. 82–91.
Review, B. L., Rizqiana, H. and Sulistyanto, B. A. (2021) ‘Prosiding Seminar
Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Gambaran Pelaksanaan Kangaroo Mother Care ( KMC )
Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Prosiding Seminar
Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdian ’, pp.
554–561.
Riset, A. (2018) ‘The Effectiveness Of Kangoro Care Method With Support
Binder ( kain panjang batik / jarik ) on increasing of Low Birth Weigt Of
Baby in RSU Haji Medan’, 1(1), pp. 15–20. Available at:
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg/article/view/3940.
Rumah Sakit Umum Sis aljufri Palu (2022). Rekam medik Rumah Sakit Umum sis
aljufri Palu : Palu. RSU sis aljufri Palu