BAB I
PENDAHULUAN
Kebijakan rumah sakit dalam dalam penentuan gaji perawat berdasarkan pendapatan
unit layanan yang dapat meningkatkan kelelahan pada perawat, jarang terlibat dalam
kegiatan manajerial dan tidak mengetahui mutu pelayanan rumah sakit dapat
menggambarkan komitmen organisasi serta merasa jenuh dalam bekerja serta tidak
optimalnya dalam pengisian logbook juga dapat menunjukkan kurangnya motivasi kerja
perawat. Melihat pentingnya budaya organisasi dan komitmen organisasi dalam
meningkatkan motivasi kerja perawat, menurunkan kelelahan, dan niat berpindah
perawat, peneliti tertarik untuk mengkaji budaya organisasi dan komitmen organisasi
yang mempengaruhi motivasi kerja , kelelahan serta niat berpindah kerja perawat.
1
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dan komitmen
organisasi perawat terhadap motivasi, kelelahan serta niat berpindah perawat di rumah
sakit X Jakarta
2
1.4.3 Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan rujukan bagi penelitian selanjutnya
untuk mengeksplorasi lebih lanjut melalui penelitian kualitatif terkait persepsi perawat
tentang budaya organisasi dan komitmen organisasi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 menguraikan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian ini yaitu
berkaitan dengan budaya organisasi, komitmen organisasi, motivasi kerja, kelelahan,
niat berpindah perawat dan kerangka teori penelitian. Berikut paparan tentang hal-hal
yang disebutkan diatas.
Instrumen OCAI dikembangkan oleh Cameron & Quinn (2006) dimana instrumen ini
berbentuk kuesioner yang mengharuskan individu untuk menjawab enam pertanyaan.
Pada instrumen OCAI, responden diminta untuk menilai enam aspek budaya seperti
karakteristik dominan, kepemimpinan organisasi, manajemen karyawan, perekat
organisasi,penekanan strategis dan kriteria keberhasilan.
4
2.2 Komitmen Organisasi
Pada bagian ini akan diuraikan tentang pengertian, jenis dan alat ukur komitmen
organisasi.
5
Klein Unidimensional Target-free (KUT) Scale terdiri dari empat item pernyataan yang
diukur berdasarkan konseptualisasi bahwa komitmen di tempat kerja adalah sebuah
konstruk unidimensi dan bebas target, alat ukur tersebut mencakup empat item yaitu
seberapa besar komitmen, peduli, berdedikasi dan berkomitmen pada organisasi
(Procházka et al, 2019). Menurut Khajuria (2022) instrumen yang paling banyak
digunakan dari ketiga instrumen tersebut, yang paling banyak digunakan adalah Meyer
and Allen's Three-Component Model (TCM) of Commitment.
6
Oldenburg Burnout Inventory adalah instrumen yang terdiri dari 16 pernyataan yang
mencakup dua dimensi yaitu kelelahan (aspek fisik, kognitif, dan afektif) dan
ketidakterlibatan dalam pekerjaan (sikap negatif terhadap objek pekerjaan, konten
pekerjaan, atau pekerjaan secara umum). OLBI berisi pernyataan positif dan negatif
yang memiliki dua arah pertanyaan (Mulyo, 2020).
Copenhagen Burnout Inventory adalah instrumen yang terdiri dari 19 pernyataan yang
didistribusikan ke dalam 3 domain ;kelelahan pribadi, kelelahan kerja, dan kelelahan
klien (Bartin, 2022). Yang pertama mengacu pada kelelahan fisik dan psikologis yang
terakumulasi dalam diri seseorang sepanjang hari. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
lebih umum dan komprehensif dari semua peserta tanpa memandang pekerjaan mereka.
Tingkat kelelahan dan keletihan yang berasal dari pekerjaan diselidiki dalam subskala
kedua. Kelelahan yang dianggap sebagai konsekuensi dari hubungan interpersonal
dengan klien dimaksud sebagai kelelahan klien (Papaefstathiou, 2019).
7
2.6 Kerangka Teori
Berikut ini kerangka teori yang diambil dari beberapa sumber :
8
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL
Bab 3 membahas kerangka konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini dengan variabel
dependen dan independen yang dilanjutkan dengan definisi operasional, desain penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, etika penelitian, alat pengumpul data,
prosedur pengumpul data dan pengelolaan data. Berikut uraian bab 3 penelitian ini.
Bagan
3.1
Kerangka
Konsep
Penelitian
9
3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu hubungan logis antara dua atau lebih variabel dalam bentuk
pernyataan, yang selanjutnya akan diuji. Sehingga pada tahapannya akan didapatkan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Yang menjadi hipotesis pada penelitian ini,
yaitu :
3.2.1 Ada hubungan budaya organisasi terhadap motivasi kerja perawat di RS X Jakarta.
3.2.2 Ada hubungan budaya organisasi terhadap kelelahan perawat di RS X Jakarta.
3.2.3 Ada hubungan budaya organisasi terhadap niat berpindah perawat di RS X Jakarta.
3.2.4 Ada hubungan komitmen organisasi terhadap motivasi kerja perawat di RS X Jakarta.
3.2.5 Ada hubungan komitmen organisasi terhadap kelelahan perawat di RS X Jakarta.
3.2.6 Ada hubungan komitmen organisasi terhadap niat berpindah perawat di RS X Jakarta.
Karakteristik
Responden
10
Variabel / Sub Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Operasional
Independen
11
Variabel / Sub Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Operasional
Dependen
12
Variabel / Sub Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Operasional
13
3.4 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana
dilakukan pengukuran variabel budaya organisasi dan komitmen organisasi yang
dihubungkan dengan motivasi, kelelahan dan niat berpindah. Penelitian ini mengumpulkan
data pada waktu yang sama (Polit & Beck, 2010). Dimana pengukuran variabel variabel
tersebut dilakukan di waktu yang sama dengan menggunakan kuesioner dari responden.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari elemen populasi, yang merupakan unit paling dasar dalam
pengumpulan data (Polit & Beck, 2010). Metode pengumpulan sampel adalah (proportional
random sampling). Sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif dan
setiap responden ditentukan secara seimbang. Kriteria inklusi sampel penelitian ini adalah
perawat dengan masa kerja minimal 2 tahun dan bersedia menjadi responden. Lama kerja
usia 2 tahun dirasa peneliti sudah mendapat pengalaman orientasi kerja dan telah beradaptasi
dengan lingkungan kerja. Kriteria eksklusinya adalah berhalangan sakit, sedang masa cuti,
dan tidak dalam masa tugas belajar.
Perhitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penentuan besar sampel
Isaac dan Michael yaitu :
2
S = λ .N.P
2 2
d . (N-1) + λ . P . Q
Keterangan :
S = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
2
λ = Chi Square, untuk derajat kebebasan =1 dan kesalahan 5% nilai chi square = 3,841
P = Peluang benar (0,5)
Q = Peluang salah (0,5)
d = Perbedaan antara rata-rata dengan populasi (perbedaan bisa 0,01 ; 0,05 dan 0,10)
14
Jumlah populasi perawat yang adalah sebanyak 408 perawat. Tingkat kesalahan yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5% maka perhitungan sampelnya adalah:
S = 166,5 (167)
Peneliti mengantisipasi adanya drop out selama penelitian sehingga koreksi perhitungan
jumlah sampel sebesar 10%. Koreksi penghitungan sampe untuk mengantisipasi drop out
sebagai berikut:
n’ = n / (1-f)
Keterangan:
n’ = Besar sampel setelah drop out
n = Besar sampel
f = Perkiraan proporsi drop out
Perkiraan drop out sebesar 10% dengan besar sampel 167 perawat maka perhitungannya
adalah sebagai berikut:
n’ = 167 / (1-0,1)
= 185,5
= 186
Tabel 3.2 Pembagian Proporsi per Unit dan Jumlah Samper per Unit
Persentase
No Unit Jumlah Sampel
Porposi
1 Rawat Inap 40% 74
2 Rawat Jalan 30% 56
3 Rawat Intensif 10% 19
4 Instalasi Gawat Darurat 10% 19
5 Instalasi Kamar bedah 10% 19
15
diketahuinya jenis budaya organisasi dari setiap rumah sakit yang diteliti apakah berdampak
dengan motivasi, kelelahan dan niat berpindah perawat.
No Kegiatan Bulan
3 Uji Etik
4 Pengumpulan data
7 Ujian Sidang
3.8.1 Beneficence
Prinsip beneficence adalah prinsip etik yang menekankan pada pemberian manfaat sebanyak-
banyaknya dan meminimalkan kerugian bagi responden. Responden penelitian dihindarkan
dari risiko bahaya, eksploitasi atau ketidaknyamanan (Polit & Beck, 2010). Pada penelitian
ini manfaatnya adalah hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan rumah sakit untuk
16
memperbaiki budaya organisasi dan meningkatkan komitmen perawat sehingga dapat
meningkatkan motivasi perawat, mengurangi kelelahan dan niat berpindah perawat. Peneliti
juga berusaha meminimalkan kerugian dengan cara tidak mengganggu aktivitas responden
pada saat pengambilan data.
3.8. 4 Justice
Prinsip keadilan yaitu semua peserta yang dipilih menjadi responden adalah didasarkan pada
kriteria yang ditetapkan dan tidak ada keberpihakan pada status sosial atau kelompok tertentu
(Polit & Beck, 2010). Peneliti selama melakukan penelitian ini akan memperlakukan
responden secara adil mulai dari pemilihan responden sampai dengan data penelitian yang
dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya.
17
3.9.1 Kuesioner A
Kuesioner A yang digunakan merupakan karakteristik responden yang meliputi umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, lama kerja dan jenjang karir perawat klinik.
3.9.2 Kuesioner B
Kuesioner B yang digunakan merupakan tentang budaya organisasi. Domain yang diukur
berupa karakter dominan, manajemen personal, kepemimpinan, perekat organisasi,
penekanan strategi dan kriteria keberhasilan. Kuesioner ini merupakan kuesioner baku yang
dikembangkan dari competing value framework oleh Cameron & Quinn (1998). Terdapat
enam pernyataan dengan masing masing 4 jawaban yang mewakili setiap budaya organisasi.
Responden memberikan rangking antara 1 sampai 4 untuk setiap pernyataan dengan
memastikan setiap pernyataan tidak boleh memberikan ranking yang sama. Jawaban tersebut
di urutkan mulai dari ranking 1 adalah yang dominan sampai yang tidak dominan adalah 4.
Dalam pengisian kuesioner terdiri dari 2 bagian yang itu penilaiaan saat ini dan yang
diharapkan. Hasil yang akan diukur untuk penelitian ini adalah hanya pada kolom saat ini.
Sementara untuk hasil pada kolom yang diharapkan akan diberikan sebagai masukan dan
perbaikan bagi rumah sakit. Responden mengisi dengan urutkan 1,2,3,4 namun untuk skor
dibalik yaitu 4,3,2,1.
3.9.3 Kuesioner C
Kuesioner C yang digunakan merupakan tentang komitmen organisasi. Kuesioner ini
menggunakan instrumen baku organizational commitment scale yang dikembangkan oleh
Allen & Meyer. Terdiri dari tiga dimensi afektif, normatif dan berkelanjutan. Kuesioner
terdiri dari 18 item pernyataan dengan menggunakan skala likert yaitu untuk pernyataan
18
favorable 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (kurang setuju), 4 (tidak setuju), 5 (sangat
tidak setuju). Sedangkan untuk pernyataan unfavorable 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 3
(kurang setuju), 4 (tidak setuju), 5 (sangat tidak setuju). Kisi-kisi kuesioner komitmen
organisasi dijelaskan pada tabel 3.5.
Komitmen 7,8,9,10,11,12 -
Berkelanjutan
Total 14 4
3.9.4 Kuesioner D
Kuesioner D yang digunakan merupakan tentang motivasi. Kuesioner ini diambil dari teori
motivasi oleh Frederick Herzberg terdiri dari 41 pernyataan. Motivasi intrinsik meliputi
keberartian, tanggung jawab, kompetensi dan pencapaian terhadap hasil kerja. Motivasi
ekstrinsik meliputi kebijakan perusahaan, supervisi, remunerasi, hubungan antar pribadi dan
kondisi kerja.
Jawaban pada kuesioner memakai skala likert dimana kriteria jawaban 1 menyatakan
responden sangat tidak setuju, 2 menyatakan responden tidak setuju, 3 menyatakan responden
setuju dan 4 menyatakan responden sangat setuju. Pernyataan mengandung alternatif jawaban
positif serta negatif seperti pada tabel 3.6.
19
Motivasi ekstrinsik Kebijakan perusahaan 11,12,13,14,15,16
Supervisi 17,18,19,20,21,22
Hubungan antar pribadi 1,2,3,4,5,6,7
Kondisi kerja 8,9,10
3.9.5 Kuesioner E
Kuesioner E yang digunakan merupakan tentang kelelahan. Kuesioner ini bersifat baku
dengan Maslach Burnout Inventory (MBI). Terdiri dari 22 pernyataan dengan pilihan
jawaban yaitu tidak pernah, jarang , sering selalu. Nilai pada tiap pilihan yaitu 1=tidak
pernah, 2=jarang, 3=sering dan 4=selalu.
Depersonalisasi 9,10,11,12,13,14
3.9.6 Kuesioner F
Kuesioner F yang digunakan merupakan tentang turnover intention. Kuesioner menggunakan
Turnover intention scale merupakan adaptasi jehanzeb et al (2015). Terdiri dari 4 pernyataan
dalam skala likert yaitu untuk pernyataan favorable 1 (tidak pernah), 2 (pernah), 3 (hampir
selalu), 4 (selalu). Sedangkan untuk pernyataan unfavorable 1 (selalu), 2 (hampir selalu), 3
(pernah), 4 (tidak pernah).
20
Total 1 3
Uji reliabilitas menguji konsistensi informasi dan akurasi yang didapatkan dari penelitian
(Polit & Beck, 2010). Reliabilitas umumnya dinyatakan sebagai koefisien korelasi dimana
1,00 menggambarkan keandalan sempurna dan 0,00 menggambarkan tidak keandalan. Uji
reliabilitas dapat menggunakan tes cronbach alpha dimana pernyataan yang reliabel memiliki
nilai cronbach alpha 0.6. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
baku yang sudah dilakukan uji validitas dan realibilitas yang dapat dijelaskan pada tabel 3.9
21
nomor 11 2020).
namun tetap
dimasukkan ke
dalam
kuesioner
karena
kuesioner ini
merupakan
kuesioner baku
dan nilainya
mendekati nilai
r tabel.
3 Motivasi (0,00-0,755) ; 0,913 Uji validitas
0,374 dan reliabilitas
dilakukan
kepada 30
perawat di
RSUD Ciamis
(Muthmainnah,
2017).
4 Kelelahan Setiap variabel 0,724 Uji validitas
dinyatakan dan reliabilitas
valid dimana dilakukan
hasil p < 0,05 kepada 40
oerawat di
Puskemas RI
Sidomulyo,
Puskesmas
Sidomulyo dan
Puskesmas
Simpang Baru
(Nur, 2022).
5 Niat Berpindah 0,651 - 0,866 ; 0,784 Uji Validitas
0,364 dan reliabilitas
22
dilakukan
kepada 30
mahasiswa
perawat
Fakultas Ilmu
Keperawatan
yang bekerja di
instansi rumah
sakit
(Lusiyana,
2018).
23
g. Peneliti memasukkan data yang telah diisi oleh responden.
24
menggunakan uji statistik sesuai dengan skala data yang tepat. Uji statistik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
25