Dosen Pengampu:
Reni Guswita, M.Pd
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
A. Kajian Teori..................................................................................................3
B. Metode Penelitian.........................................................................................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Diabetes adalah masalah utama bagi
kesehatan masyarakat yang menjadi epidemi secara global. Indonesia berada
di urutan kelima pada tahun 2021 sebagai negara dengan pengidap diabetes
terbanyak di dunia dengan jumlah penderita sebanyak 19,5 juta orang yang
rentang usianya mulai dari 20-79 tahun.
Pada umumnya penderita diabetes akan mengobati penyakitnya ke rumah
sakit dengan biaya yang cukup mahal. Namun, dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, maka telah ditemukan cara mengobati diabetes dengan
menggunakan minuman seperti teh herbal.
Salak merupakan salah satu buah yang diminati oleh masyarakat. Salak
memiliki manfaat bagi kesehatan yang berasal dari kandungan nutrisinya yang
beragam, seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Secara umum
masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya saja dan membuang bagian
lain seperti kulit dan bijinya. Sedangkan bagian yang dibuang itu juga
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti kulit salak yang mengandung
simplicia dan cinnamic acid yang dapat menurunkan kadar gula. Sehingga hal
ini sangat baik untuk dikonsumsi oleh para penderita diabetes.
Pada penelitian ini, kulit salak akan diolah menjadi minuman herbal, yaitu
teh kulit salak yang pembuatannya sangat mudah dan praktis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja manfaat teh kulit salak?
2. Bagaimana cara pembuatan teh kulit salak?
2
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui manfaat teh kulit salak bagi penderita diabetes.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan teh kulit salak.
D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat dapat mengatasi penyakit diabetes dengan minuman herbal.
2. Dapat mengurangi angka penderita diabetes.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Buah Salak
Salak (Salacca zalacca) adalah sejenis palma dengan buah yang
biasa dimakan. Salak dikenal juga sebagai sala (Heyne, 1987). Dalam
bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya
adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip
dengan sisik ular. Buah salak tersusun atas 3 bagian utama, yaitu kulit,
daging buah dan bagian biji. Daging buah salak berwarna putih dengan
tekstur renyah memiliki rasa asam dan manis sehingga disukai banyak
orang.
Menurut Nusmawarhaeni, Diah, dan Endang (1999), ada beberapa
macam salak yang dikenal di Indonesia, yaitu:
a. Salak condet, asalnya dari Jakarta. Ukurannya kecil, sedang, sampai
besar. Warnanya coklat hingga kehitaman. Buahnya tebal, rasanya
manis, agak kelat, hingga agak kesat.
b. Salak bali, berasal dari Sibetan, Bali. Ukurannya kecil hingga sedang.
Warnanya coklat muda cenderung agak cerah, sisiknya jauh lebih
halus, daging buahnya tebal, serta manis rasanya, dan teksturnya
kering. Adapun bijinya kecil dan tunggal.
c. Salak gading dan salak kembang arum, kedua-duanya asalnya dari
Jogja pula. Bisa dibedakan dengan salak pondoh, berdasarkan warna
kulit dan dan ukuran buahnya. Salak gading warnanya kuning-gading
mengkilap, ukurannya sedang, serta salak kembang arum coklat
warnanya, ukurannya bermacam antara kecil, sedang, hingga besar.
d. Salak penjalinan, berasal dari Bangkalan, Madura. Kecil, coklat-
kekuningan, rasanya manis, renyah, dan masir.
e. Salak kersikan, asalnya dari Pasuruan. Memiliki karakteristik rasa
manis, masam dan mempunyai kandungan air yang tinggi.
4
3. Teh
Teh merupakan minuman yang menyegarkan, sejak dahulu teh
juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Manfaat teh bagi
kesehatan antara lain mencegah kanker, mengurangi stres, dan
menurunkan tekanan darah tinggi. Berdasarkan cara dan pengolahannya,
teh dapat diklasifikasikan menjadi 4, antara lain adalah teh putih, teh hijau,
teh oolong, dan teh hitam.
Komposisi kimia pada teh terdiri dari kafein, tanin, protein, gula,
dan minyak atsiri yang terbentuk karena fermentasi dan menghasilkan
aroma yang khas (Johnson dan Peterson, 1974). Menurut Potter (1973),
daun teh mengandung 3 komponen penting yang akan memengaruhi mutu
minuman, yaitu kafein, tannin, dan senyawa turunannya, juga minyak
atsiri.
Perkembangan teh tidak lagi hanya dikenal dari tanaman Camellia
sinesis saja, kini teh dari rempah-rempah menjadi inovasi baru (inti, 2008).
Teh herbal adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah
kering untuk membuat minuman yang juga disebut teh herbal. Walaupun
disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun dari
tanaman teh. Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk
mendapatkan minuman yang beraroma harum. Teh herbal biasanya tidak
mengandung kafein dan sering masyarakat konsumsi karena manfaat
kesehatan atau efek menenangkan.
4. Diabetes
Diabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah
melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes merupakan suatu penyakit
dimana tubuh penderita tidak dapat secara otomatis mengendalikan tingkat
gula dalam darah. Pada tubuh yang sehat, pancreas melepas hormone
insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan
jaringan lain untuk memasok energi. Jika dibiarkan, penyakit ini akan
menjadi semakin parah atau dapat dikatakan kronis (diabetes mellitus).
6
B. Metode Penelitian
Pengenalan pembuatan teh kulit salak dilakukan dengan melibatkan
beberapa mahasiswa semester 3 Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
Kegiatan pengenalan ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
1. Sosialisasi
Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan sosialisasi, yaitu:
a. Memberikan materi mengenai diabetes.
b. Menjelaskan manfaat kulit salak bagi penderita diabetes.
c. Menjelaskan aturan meminum teh kulit salak.
7
Dalam pembuatan teh kulit salak ini yang pertama dilakukan yaitu
menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan antara lain dua buah baskom,
dua buah sendok, satu buah saringan, dua buah gelas, satu buah blender, dan kulit
salak yang telah dikeringkan. Cara pembuatan teh kulit salak dilakukan dengan
metode sebagai berikut:
1. Kulit salak yang buahnya baru dipakai, dicuci bersih dengan air untuk
menghilangkan kotoran atau debu-debu yang menempel. Jangan memakai
kulit salak yang sudah lama karena rentan bakteri atau pembusukan.
2. Kulit salak dijemur sekitar 1-2 hari di bawah sinar matahari atau disangrai
hingga kulit salak kering. Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air
dan mencegah pertumbuhan jamur.
3. Hasil pengeringan kulit salak kemudian dipotong kecil-kecil agar lebih mudah
dihancurkan.
4. Potongan-potongan kecil kulit salak kemudian dihaluskan dengan
menggunakan blender hingga menjadi bubuk (rasa original) dan dapat
ditambahkan variasi rasa sesuai selera.
5. Hasil penggilingan diayak terlebih dahulu untuk mendapatkan serbuk yang
benar-benar halus.
6. Teh kulit salak yang telah menjadi bubuk direbus dengan air lalu disaring dan
siap untuk dikonsumsi.
Teh kulit salak dapat diminum sebanyak 1 liter per hari. Hal ini disebabkan
oleh kandungan serat yang tinggi dalam kulit salak, yang dapat menyebabkan
masalah pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh kulit salak dalam jumlah yang
berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan ginjal.
Karena bubuk teh kulit salak diolah dari bahan kering, maka bubuk teh kulit
salak akan awet. Tanpa bahan pengawet pun bubuk teh kulit salak dapat bertahan
8
9
lebih dari tiga bulan dalam suhu ruang. Hal itu akan menjadi lebih baik jika bubuk
teh kulit salak dapat disimpan di lemari es agar lebih tahan lama.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa
secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah. Tubuh tidak dapat
menghasilkan insulin atau tidak dapat merespon insulin seperti pada keadaan
normal. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan glukosa di dalam
darah. Kulit salak merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki efek
antidiabetes. Hal tersebut didukung oleh banyaknya kandungan senyawa
dalam kulit salak yang dapat mengobati penyakit diabetes, karena kulit salak
berperan sebagai penurun kadar gula darah.
B. Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisa yang lebih
lengkap sesuai dengan Standar Nasional Indonesia teh kulit buah salak dan
kepada masyarakat petani salak agar dapat mengembangkan wirausaha hasil
samping buah salak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11