Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, taufik, serta hidayahNya saya dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Penggunaan Daun Jambu Biji Sebagai Antidiare dengan baik.
Saya berterimakasih kepada Bapak Didik selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah memberikan tugas
kepada kami, sehingga dapat mempelajari pentingnya Penggunaan Daun Jambu
Biji dalam kehidupan.
Saya harap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan kita mengenai pentingnya penggunaan daun jambu biji sebagai
antidiare. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi makalah yang lebih baik. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila ada
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.
I
3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 10
I
4
BAB I
PENDAHULUAN
Jambu Biji adalah salah satu tumbuhan yang sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat, namun pemanfaatannya hanya sebatas pada buahnya untuk
keperluan konsumsi karena mengandung Vitamin C yang sangat tinggi. Tetapi
pemanfaatan daunnya hanya sebagian kecil saja yaitu sebagai obat anti diare,
disentri, radang usus dan gangguan pencernaan karena mempunyai kandungan
zat tannin sebagai astringent dan anti mikroba.
Daun jambu biji (Psidium guajava L) mengandung berbagai senyawa
metabolit sekunder antara lain tanin, minyak atsiri, flavonoid, dan saponin.
Senyawa-senyawa tersebut berpotensi sebagai antioksidan dan bahan pengawet
alami. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan
diare.
Daun jambu biji (Psidium Guajava L.) berbau aromatik dan
rasanya sepat. Daunnya merupakan daun tunggal yang berwarna hijau keabuan,
helai-helai daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang, ujung daunnya
meruncingsedangkan pangkal daunnya juga meruncing tetapi ada pula yang
membulat, daun berukuran panjang antara 6 cm sampai 15 cm dan lebar antara
3 cm sampai 7,5 cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1 cm. Daun berambut
penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan
rongga-rongga lisigen, warnanya gelap namun bila dalam keadaan terendam air
menjadi tembus cahaya (Karta Sapoetra, 1992).
B. RUMUSAN MASALAH
I
5
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui berbagai manfaat daun jambu biji untuk pengobatan dan cara
memanfaatkannya.
D. MANFAAT PENELITIAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
I
6
BAB 3
HASIL PENELITIAN
I
7
Diare adalah salah satu masalah kesehatan umum yang menyebabkan kematian
anak-anak. Beberapa orang memutuskan untuk memanfaatkan pengobatan
alternatif, seperti tanaman obat di lingkungan mereka. Daun jambu biji ekstrak
dapat diberikan sebagai potensi antidiare pada anak anak.
Escherichia adalah bakteri gram negatif yang memiliki habitat alami pada
manusia saluran pencernaan. Escherichia E. coli merupakan penyebab diare
yang paling umum. Daun jambu biji dan daun salam mengandung minyak atsiri,
tanin, flavonoid, dan saponin yang memiliki efek antimikroba. Ekstrak etanol
dari daun jambu biji memiliki daya hambat yang lebih tinggi dibandingkan
dengan daun salam. Bakteri Esherichia coli dapat dibuktikan dapat menghambat
zat antibiotic ditemukan pada ekstrak daun Anredera Cordifolia, Psidium
Guajava, dan Pogostemon Cablin dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan tradisional ini memiliki
pengetahuan kuno.
I
8
BAB IV
KESIMPULAN
I
9
DAFTAR PUSTAKA
I
10
DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT/ Sandra Arifin Aziz