Oleh:
Annisah Suherwan NIM. 2208436567
Dwi Rizki Ramadhanti NIM. 2208436568
Multiyus Hasnah NIM. 2208436565
Riky Candra NIM 2208436566
Pembimbing:
dr. Rince Restiviona, M.Ked(Ped), Sp.A
1
Penulis untuk korespondensi: Dokter Muda Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru/Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
Alamat: Jl. Diponegoro V No.05,
Pekanbaru E-mail:
Riky.candra66@gmail.com
2
Staff Dosen KJF Ilmu Kesehatan Anak Kedokteran Universitas Riau/RSUD
Arfin Achmad Pekanbaru
Abstract
Henoch Schonlein Purpura (HSP) is a clinical syndrome caused by systemic small
vessel vasculitis characterized by specific skin lesions in the form of
nonthrombocytopenic purpura, arthritis or arthralgia, abdominal pain or
gastrointestinal bleeding and sometimes nephritis or hematuria. HSP is a disease
mediated by immunoglobulin A (IgA). HSP is mainly found in children aged 2-15
years with a peak aged 4-7 years and is more common in boys than girls with a
ratio of 3:2. Until now the cause of this disease is unknown, factors that play an
important role include genetics, upper respiratory tract infection, food,
immunization, drugs, and infection. The diagnosis of HSP can be made if 2 of the
4 HSP criteria are found by the American College of Rheumatology (ACR).
Treatment of HSP is supportive and symptomatic, and is self-limiting within four
weeks. Complications that can occur include gastrointestinal bleeding,
obstruction, intussusception, perforation, acute kidney failure and neurological
disorders. Recurrence can occur in 50% of cases.
.Keywords: HENOCH SCHONLEIN PURPURA, immunoglobulin A (IgA).
Diagnostics,
Abstrak
Henoch Schonlein Purpura (HSP) adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh
vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan lesi kulit spesifik
berupa purpura nontrombositopenik, arthritis atau artralgia, nyeri abdomen atau
perdarahan gastrointestinal dan kadang-kadang nefritis atau hematuria. HSP
merupakan penyakit yang diperantai oleh immunoglobulin A (IgA). HSP
terutama terdapat pada anak usia 2-15 tahun dengan puncak usia 4-7 tahun dan
lebih banyak pada anak laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan 3:2.
Sampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui, faktor yang memegang
peranan penting meliputi genetik, infeksi tractus respiratorius bagian atas,
makanan, imunisasi, obat, dan infeksi. Diagnosis HSP dapat ditegakkan bila
ditemukan 2 dari 4 kriteria HSP oleh American College of Rheumatology
(ACR).Pengobatan HSP adalah suportif dan simptomatis, dan dapat sembuh
sendiri dalam empat minggu. Penyulit yang dapat terjadi antara lain perdarahan
saluran cerna, obstruksi, intususepsi, perforasi, gagal ginjal akut dan gangguan
neurologi. Rekurensi dapat terjadi pada 50% kasus.
Kata kunci: Henoch Schonlein Purpura, Imunoglobulin A(IgA), diagnosis
hematuria.1
merupakanpenyakit yang
ini.2
(Haemophilus,
Mycoplasma, Parainfluenza,
(adenovirus, varisela).
spesifisitas 87,7%.3
kasus.1-3
laporan kasus.
Nomor RM :
01132770
Umur : 12 Tahun 7
Keluhan utama
ada keluhan.
ada.
berindah-pindah disangkal.
Thorax (Paru)
● Inspeksi : Normochest, gerakan
dinding dada simetris kanan dan
kiri, retraksi dada (-)
2. Laboratorium urinalisa
Sensorik : dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang :
Status Neurologis:
Tabel 1.1 Lab 15 September 2023
● Refleks Fisiologis : (++/++) Hematologi
PEMBAHASAN
HSP merupakan kelainan
ekstravasasi eritrosit.2,5
strain streptococcus
perut.7 Pemeriksaan
thrombocytopenia purpura
pada pasien didapatkan hasil positif cairan infus seperti asering, ringer
palsu yang bisa dikarenakan adanya laktat, dekstrosa, KA-EN 1B, KA-
low intake, urin bersifat alkali, atau EN 3A & 3B, dan KA-EN 4A &
(27g/L),kcal/L (108). 13
sistemik diberikan
bila teridentifikasi
ceftriaxone. Pemberian
mencegah terjadinya
nefritis dan
peradangan, suntikan
metilprednisolon termasuk
lain dengan
mengurangi
pembengkakan dan
pengunaan metilprednisolon
dengan cara
penyerta. 16
dengan komposisi
penghitungan dosis
ginjal.18
kelainan gastrointestinal
sempurna. 18
Kesimpulan
Purpura Henoch-
teraba, keluhan
gastrointestinal, arthralgia,
sebagaimana semestinya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Roache-Robinson P, Hotwagner
DT. Purpura Henoch-Schonlein.
[Diperbarui 2022 Agustus8]. Di
StatPearls [Internet]. PulauHarta
Karun (FL): Penerbitan
StatPearls; 2023 Januari.
Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/b
ooks/NBK537252/
2. Matondang CS, Roma J.
HENOCH SCHONLEIN
PURPURA. Editor: Akib AAP,
Munazir Z, Kurniati N. Buku
Ajar Alergi imunologi Anak
Edisi kedua. IDAI; Jakarta
2010;373-7.
3. Tendean, Susiana & Siregar,
Sjawitri. (2016). Purpura
Henoch- Schönlein. Sari
Pediatri. 7. 45.
10.14238/sp7.1.2005.45-9.
4. Alfarra Y. Penatalaksanaan
Kasus Purpura pada Henoch-
Schonlein pada Anak. Jurnal
Wiyata. 2021;8(2):164–73.
5. Willard, R., & Montemarano, A.
(2006). Henoch-Schönlein
Purpura (anaphylactoid pur-
pura) Retrieved
from
http://www.emedicine.com/derm
/topic177.htm.
6. Bluman, J., & Goldman, R. D.