Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana pengelolaan untuk warga yang terdampak pembangunan plts terapung

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dapat memberikan manfaat besar
bagi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan dan
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, seperti halnya pembangunan
infrastruktur lainnya, pembangunan PLTS terapung dapat berdampak pada warga sekitar.

Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik agar warga yang terdampak pembangunan PLTS
terapung dapat terlayani dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
pengelolaan warga yang terdampak pembangunan PLTS terapung:

1. Komunikasi yang baik antara pihak pengembang PLTS terapung dengan warga sekitar
sebelum, selama, dan setelah pembangunan dilakukan. Hal ini penting agar warga dapat
memahami dampak dari pembangunan PLTS terapung dan mengajukan pertanyaan atau
kekhawatiran yang mereka miliki.
2. Menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang rencana pembangunan PLTS terapung
dan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Informasi ini dapat diberikan
dalam bentuk brosur, poster, atau pertemuan langsung.
3. Mengadakan pertemuan dengan warga untuk membahas kekhawatiran mereka dan mencari
solusi bersama untuk mengatasi masalah yang muncul. Dalam pertemuan ini, warga dapat
memberikan masukan atau saran tentang cara pengelolaan yang lebih baik.
4. Menyediakan insentif atau kompensasi bagi warga yang terdampak secara langsung oleh
pembangunan PLTS terapung. Insentif ini dapat berupa pembebasan pajak, bantuan
finansial, atau pemberian lapangan kerja.
5. Memastikan bahwa pembangunan PLTS terapung dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan tidak merusak lingkungan sekitar, termasuk memperhatikan kepentingan
masyarakat setempat dan hak-hak tanah.
6. Mengadakan program pelatihan atau pendidikan bagi warga sekitar agar dapat
memanfaatkan PLTS terapung dengan baik dan meningkatkan keterampilan mereka dalam
bidang energi terbarukan.

Dengan pengelolaan yang baik, pembangunan PLTS terapung dapat memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat sekitar, sekaligus meminimalkan dampak negatifnya.

bagaimana pengelolaan biota air yang terdampak oleh pembangunan plts terapung
Pembangunan PLTS terapung dapat berdampak pada biota air di sekitar lokasi pembangunan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengelolaan yang baik untuk melindungi dan meminimalkan dampak
yang ditimbulkan pada biota air. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
pengelolaan biota air yang terdampak oleh pembangunan PLTS terapung:

1. Studi dampak lingkungan harus dilakukan sebelum pembangunan dimulai untuk mengetahui
dampak yang mungkin terjadi pada biota air di sekitar lokasi pembangunan PLTS terapung.
2. Penempatan PLTS terapung harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak mengganggu
jalur migrasi dan perkembangbiakan biota air di sekitarnya.
3. Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk pembangunan PLTS terapung seperti
penggunaan bahan bangunan dan konstruksi yang tidak merusak ekosistem air.
4. Monitoring terus-menerus pada biota air dan kualitas air di sekitar PLTS terapung harus
dilakukan secara teratur, sehingga dapat mengukur dampak yang ditimbulkan oleh PLTS
terapung.
5. Penerapan teknologi dan sistem pengolahan limbah dan air limbah yang ramah lingkungan,
dan menjaga kualitas air agar tetap sesuai standar kualitas air yang diatur oleh undang-
undang.
6. Mengembangkan program restorasi lingkungan untuk memperbaiki ekosistem di sekitar
PLTS terapung yang terdampak.
7. Menyediakan daerah perlindungan untuk biota air yang terdampak oleh PLTS terapung
dengan membatasi akses dan aktivitas manusia di sekitar lokasi tersebut.
8. Melakukan kampanye atau program sosialisasi untuk masyarakat sekitar tentang pentingnya
menjaga ekosistem dan biota air yang terdampak oleh PLTS terapung, sehingga masyarakat
dapat berperan aktif dalam menjaga dan merawat lingkungan air.

Dengan pengelolaan yang baik, pembangunan PLTS terapung dapat dilakukan dengan tetap
memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan biota air di sekitarnya. Hal ini akan berdampak
positif pada keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

apakah plts terapung dapate merusak ekosistem air


PLTS terapung memiliki potensi untuk merusak ekosistem air tergantung pada bagaimana
pengelolaannya. Jika PLTS terapung tidak dikelola dengan baik, maka dapat terjadi kerusakan pada
ekosistem air di sekitarnya.

Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah perubahan kondisi lingkungan air, seperti
kenaikan suhu air, penurunan kadar oksigen, dan peningkatan tingkat polusi. Hal ini dapat
mengakibatkan perubahan pada ekosistem air dan berdampak pada biota air yang hidup di
dalamnya.

Selain itu, PLTS terapung juga dapat mengganggu habitat dan jalur migrasi biota air seperti ikan,
kepiting, dan moluska yang hidup di sekitar lokasi pembangunan. Jika hal ini terjadi, maka akan
terjadi penurunan populasi biota air di sekitar lokasi pembangunan PLTS terapung.

Namun, dampak negatif tersebut dapat diminimalkan dengan menerapkan pengelolaan yang baik
pada pembangunan PLTS terapung. Studi dampak lingkungan sebelum pembangunan, penempatan
PLTS terapung yang tepat, dan monitoring terus-menerus pada kondisi lingkungan air dan biota air
di sekitarnya, dapat membantu meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan
PLTS terapung pada ekosistem air.

apakah ada kebijakan yang mengkaji plts terapung


Ya, ada beberapa kebijakan yang mengkaji penggunaan PLTS terapung sebagai sumber energi
terbarukan. Beberapa contohnya antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi menyebutkan bahwa pemanfaatan
sumber energi terbarukan, termasuk energi matahari, diincentif melalui pengurangan pajak.
2. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional juga
menetapkan bahwa pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari, angin,
air, dan biomassa diutamakan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
3. Kebijakan Nasional Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (KPENK) yang
tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017, juga memuat tujuan untuk
meningkatkan kontribusi sumber energi terbarukan, termasuk PLTS terapung, dalam
pemanfaatan energi nasional.
4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) telah mengeluarkan regulasi tentang
penggunaan energi terbarukan, termasuk PLTS terapung. Salah satunya adalah Peraturan
Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Kebijakan Umum Pengembangan PLTS.
5. Selain itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah melakukan studi dan
pengujian teknologi PLTS terapung di perairan Indonesia.

Kebijakan-kebijakan tersebut menunjukkan adanya dukungan pemerintah terhadap pengembangan


PLTS terapung sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia. Namun, tentunya dibutuhkan
pengelolaan dan pengawasan yang baik agar PLTS terapung dapat dimanfaatkan secara optimal
tanpa menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan biota air di sekitarnya.

apakah plts terapung mengganggu sistem hidrologi


PLTS terapung sendiri tidak secara langsung mengganggu sistem hidrologi, karena PLTS terapung
hanya terletak di atas permukaan air. Namun, pembangunan PLTS terapung dapat mempengaruhi
kondisi hidrologi dan hidraulika di sekitarnya.

Pembangunan PLTS terapung dapat mempengaruhi pola aliran air dan arus laut di sekitarnya,
terutama jika PLTS terapung ditempatkan di dekat daerah yang rawan banjir atau daerah pesisir yang
sensitif terhadap perubahan arus air laut. Hal ini dapat mempengaruhi sistem hidrologi dan
hidraulika di sekitarnya, seperti perubahan pola aliran sungai dan arus laut, dan dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan hidrologi di daerah tersebut.

Selain itu, penggunaan PLTS terapung juga dapat mempengaruhi kualitas air di sekitarnya. PLTS
terapung dapat menimbulkan dampak pada kualitas air seperti peningkatan suhu air dan
peningkatan tingkat polusi, yang dapat mempengaruhi hidrologi dan ekosistem di sekitarnya.

Namun, dampak negatif ini dapat diminimalkan dengan melakukan studi dampak lingkungan
sebelum pembangunan, menempatkan PLTS terapung dengan tepat, dan melakukan pemantauan
terus-menerus terhadap kondisi lingkungan hidrologi di sekitarnya. Hal ini akan membantu
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh PLTS terapung pada sistem hidrologi di
sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai