1:
Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan Fenomenologi Husserl dan apakah yang ditekankan dalam model
penelitian tersebut?
Soal No. 2:
Menurut Anda, apakah yang disebut dengan penelitian kuantitatif dan apakah yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif? Rincikanlah secara detail!
Soal No. 3:
Apakah sebab yang melatarbelakangi penelitian perlu dilakukan sehubungan dengan Teori Motivasi Maslow?
Jelaskannlah! Apakah yang menyebabkan terjadinya penelitian ilmiah berdasarkan materi kuliah?
~---Selamat Mengerjakan---~
Jawaban :
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori tetapi
dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu
analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan
kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian
kualitatif melakukan analisis data untuk membangun hipotesis, sedangkan dalam penelitian
kuantitaif melakukan analisis data untuk menguji hipotesis.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data
yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang
merupakan suatu nilai di balik data yang tampak, oleh karena itu dalam penelitian kualitatif
tidak menekankan pada generalisasi, tapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi
dalam penelitian kulitatif dinamakan transferability, artinya hasil penelitian tersebut dapat
digunakan di tempat lain, manakala tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh
berbeda.
3. Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar, terarah dan terukur
dalam proses pelaksanaan pembelajaran menuju tercapainya kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang bermanfaat bagi
individu maupun masyarakat luas. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa proses
Pendidikan membutuhkan integrasi banyak elemen baik sistem, input, outpun, kurikulum,
SDM dan lain sebagainya. Seluruh hal tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan bagi
peserta didik dalam mencapai cita-citanya di masa depan. Namun, pada kenyataannya
jalannya proses Pendidikan masih diwarnai dengan banyak sekali permasalahan, salah
satunya adalah permasalahan yang terjadi dalam diri peserta didik sendiri. Salah satu
permasalahan yang banyak terjadi adalah prokrastinasi akademik di kalangan pelajar,
khususnya dikalangan mahasiswa. Prokrastinasi akademik merupakan suatu kebiasaan
dalam menunda-nunda pengerjaan tugas akademik yang diberikan tenaga pengajar kepada
peserta didik.
Penundaan pengerjaan tersebut terjadi diantaranya disebabkan oleh manajemen
waktu yang buruk, fokus kendali diri yang minim, perfeksionis, takut gagal dan bahkan
menghindari tugas. Tak hanya dari sisi pelajar saja, prokrastinasi akademik juga
disebababkan oleh kegagalan pengajar dalam memahami kondisi peserta didik dan
ketidakseimbangan mereka dalam memberikan tugas. Dari sini, bisa dipahami bahwa
dibutuhkan kerjasama kedua pihak dalam menangani permasalahan prokrastinasi ini, tidak
hanya pada sisi pelajar melainkan juga dari sisi pengajar.
1. Memenuhi kebutuhan fisik dalam kegiatan pembelajaran. Seperti ruang kelas yang
kondusif, kantin yang hiegienis, toilet yang bersif, tempat ibadah yang nyaman dan
lain sebagainya.
2. Memenuhi kebutuhan akan keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar. Seperti
mempersiapkan pembelajaran dengan baik, sikap pengajar yang humble dan humanis,
penerapan kedisiplinan yang adil dan lain sebagainya.
3. Memenuhi kebutuhan akan cinta. Seperti hubungan baik antara pengajar dan pelajar,
sikap empati dalam dunia Pendidikan, lemah lembut dalam proses pembelajaran, dan
lain sebagainya.
4. Memenuhi kebutuhan harga diri (Self Esteem). Seperti pemberian pujian disaat
mencapai prestasi, diberikan kepercayaan dalam melaksanakan tugas, diterima dalam
lingkungan sekolah, dilibatkan dalam suatu projek dan lain sebagianya.
5. Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Seperti memberikan kesempatan untuk
berekspolrasi dengan bebas, memberikan ruang untuk kreatifitas yang luas,
memberikan kesempatan dalam menyampaikan pendapat dan lain sebagainya