Unsur Penilaian Struktur Proses SPIP Di Aplikasi
Unsur Penilaian Struktur Proses SPIP Di Aplikasi
Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengyendalian adalah kondisi di dalam Instansi Pemerintah yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern. Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan
memelihara lingkungan dalam organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap
manajemen organisasi yang sehat. Penilaian tingkat maturitas unsur lingkungan pengendalian dilakukan
terhadap delapan fokus, yaitu Penegakan Integritas dan Nilai Etika, Komitmen terhadap Kompetensi,
Kepemimpinan yang Kondusif, Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan, Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat, Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM,
Perwujudan Peran APIP yang Efektif, serta Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait
1.1.1.A Penegakan integritas dan nilai etika - Setiap individu dalam organisasi dapat mendorong
telah diperbaiki secara penerapan nilai-nilai organisasi
berkelanjutan sehingga tercipta - Setiap individu mendukung pencapaian kinerja
suasana kerja organisasi yang organisasi
kondusif yang dapat mendorong - Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat
kinerja para pegawai secara optimal dihubungkan dengan integritas dan perilaku individu serta
mempengaruhi remunerasi individu
1.1.1.B Kebijakan dan implementasi Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan
organisasi telah dievaluasi untuk ketentuan:
meningkatkan integritas dan nilai - Berkala
etika para pegawai - Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik’
1.1.1.C Penegakan integritas dan nilai etika - Terdapat wujud keteladanan dari pimpinan atas nilai
telah dilaksanakan oleh pegawai organisasi
dalam pelaksanaan tugas dan - Terdapat praktik pembangunan integritas dan nilai etika
fungsinya dalam organisasi - Terdapat praktik penegakan nilai etika
- Terdapat bukti penegakan disiplin
- Terdapat pemberian punishment bagi pegawai yang
melanggar dan reward bagi pegawai yang menegakan
integritas dan nilai etika
- Proses tersebut di atas dilaksanakan melalui struktur dan
mekanisme yang ditetapkan
1.1.1.D Kebijakan penegakan integritas dan Kebijakan telah dikomunikasikan dan dipahami oleh:
nilai etika organisasi telah dipahami - Pimpinan (struktural)
oleh seluruh pegawai - Penanggungjawab penegakan integritas dan nilai etika
- Pegawai
1.1.1.E Terdapat kebijakan penegakan Kebijakan telah mengatur:
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Ak
Kriteria si
1.2.1.A Pengelolaan kompetensi SDM telah - Setiap posisi dalam organisasi telah diisi oleh SDM sesuai
diperbaiki secara berkelanjutan dan dengan standar kompetensinya
secara optimal mampu mendukung - Penerapan standar kompetensi telah berhasil
pencapaian tujuan organisasi meningkatkan kinerja yang memberikan dampak bagi
pencapaian tujuan organisasi
- Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat
dihubungkan dengan kompetensi SDM-nya
1.2.1.B Standar kompetensi organisasi dan Standar kompetensi dan implementasi/pemanfaatannya
implementasi/pemanfaatannya telah telah dievaluasi dengan ketentuan:
dievaluasi untuk mengetahui - Berkala
efektivitasnya - Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
1.2.1.C Standar kompetensi telah - Standar kompetensi dimanfaatkan untuk menyusun
diimplementasikan/dimanfaatkan analisis kompetensi SDM
dalam pengelolaan/pembinaan SDM - Analisis kompetensi yang disusun berdasarkan standar
organisasi kompetensi dimanfaatkan untuk perencanaan rekrutmen
SDM
- Analisis kompetensi yang disusun berdasarkan standar
kompetensi dimanfaatkan untuk perencanaan
pengembangan SDM
- Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan pengisian jabatan (mutasi/ promosi/ seleksi)
1.2.1.D Standar kompetensi telah Standar kompetensi telah dikomunikasikan dan dipahami
dikomunikasikan dan dipahami oleh oleh:
seluruh pegawai organisasi - Pimpinan (struktural) - Penanggungjawab
pengelolaan SDM
- Pegawai - sesuai tusinya
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
1.2.1.E Terdapat standar kompetensi yang Terdapat standar kompetensi yang mengatur:
jelas untuk seluruh jabatan dan posisi - Standar kompetensi SDM struktural - Standar
dalam organisasi kompetensi SDM fungsional
- Standar kompetensi manajerial - Standar
kompetensi sosio kultural
- Standar kompetensi teknis
1.6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
1.6.1 Penerapan kebijakan manajemen dan praktik pembinaan SDM telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku
1.6.2. Pegawai telah mendapatkan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan manajemen
risiko terkait kecurangan/fraud SPIP MRI
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan
kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan risiko:
1. Strategis K/L/D untuk Eselon I adalah lebih dari 90%
pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah lebih
dari 90% pejabat;
3. Operasional Kerja/OPD untuk Eselon III ke atas sampai
dengan staf adalah lebih dari 90% pejabat dan staff di level
ini.
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan
kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan risiko:
1. Strategis K/L/D untuk Eselon I adalah lebih dari 90%
pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah lebih
dari 90% pejabat;
3. Operasional Kerja/OPD untuk Eselon III ke atas sampai
dengan staf adalah lebih dari 90% pejabat dan staff di level
ini.
1.6.2.C Terdapat upaya peningkatan A. Kriteria upaya peningkatan kompetensi yang memadai:
kompetensi dan keterampilan terkait 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen
manajemen risikoyang memadai risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik ditingkat
dengan cakupan sebagian besar K/L/Pemerintah daerah maupun Unit Kerja/OPD;
pegawai 2. Unit Kerja/OPD memiliki program in house training
tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program
pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan adanya
laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian
(setiap Unit Kerja/OPD terdapat pegawai yang memiliki
sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali
dalam satu semester oleh masing-masing unit Kerja/OPD
serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat
keahlian;
B. Kriria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan
kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan risiko:
1. Strategis Pemda untuk Eselon I adalah 71%-90% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah 71%-
90% pejabat;
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
sampai dengan staf adalah 71%-90% pejabat dan staff di
level ini.
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan
kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan risiko:
1. Strategis K/L/D untuk Eselon I adalah 50% - 70% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah 50% -
70% pejabat;
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas
sampai dengan staf adalah 50% -70% pejabat dan staff di
level ini.
1.6.2.E Terdapat upaya peningkatan Kriteria belum memadai apabila terdapat parameter point 1-
kompetensi dan keterampilan terkait 4 dalam kriteria memadai tidak terpenuhi.
manajemen risiko namun belum Kriteria Memadai:
memadai 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen
risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik ditingkat
K/L/Pemerintah daerah maupun Unit Kerja/OPD;
2. Unit Kerja/OPD memiliki program in house training
tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program
pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan adanya
laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian
(setiap Unit Kerja/OPD terdapat pegawai yang memiliki
sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali
dalam satu semester oleh masing2 Unit Kerja/OPD serta
instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan
kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan risiko:
1. Strategis K/L/D untuk Eselon I adalah < 50% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah < 50%
pejabat;
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas
sampai dengan staf adalah < 50% pejabat dan staff di level
ini.
1.6.3. Pegawai memiliki kesadaran manajemen risiko terkait kecurangan/fraud SPIP MRI
1.6.3.A Seluruh pegawai telah memiliki 100% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan
pemahaman terkait manajemen risiko dalam penerapan MR
1.6.3.B Sebagian besar pegawai telah 70-99% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan
memiliki pemahaman terkait dalam penerapan MR
manajemen risiko
1.6.3.C Sebagian pegawai telah memiliki 50% - 70% pegawai sampel menunjukan
pemahaman terkait manajemen risiko kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR
1.6.3.D Sebagian kecil pegawai telah memiliki 20% - 49% pegawai sampel menunjukan
pemahaman terkait manajemen risiko kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR
1.6.3.E Beberapa pegawai telah memiliki < 20% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan
kesadaran pemahaman terkait dalam penerapan MR
manajemen risiko
1.8.2. Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang baik, K/L/D telah mengidentifikasi, menilai, dan
mengelola risiko (termasuk implikasi dari transfer risiko) terkait kemitraan dalam pencegahan dan
pengendalian kecurangan/fraud SPIP MRI
2. Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan terjadinya ancaman pencapaian tujuan dan
sasaran Instansi Pemerintah. Dalam rangka penilaian risiko, pimpinan perlu menetapkan tujuan Instansi
Pemerintah dan tujuan pada tingkat kegiatan terlebih dahulu sebelum menghitung risiko pada setiap
kegiatan. Penilaian tingkat maturitas unsur penilaian risiko dilakukan terhadap dua fokus, yaitu
identifikasi risiko dan analisis risiko.
2.1.1.A K/L/D telah memiliki Kebijakan Kebijakan Manajemen Risiko memiliki kriteria memadai
Manajemen Risiko yang memadai, dan dalam kebijakan tersebut telah menjelaskan bahwa:
terintegrasi serta telah direviu 1. Penerapan manajemen risiko oleh Instansi Pemerintah
secara berkala telah menyatu/menjadi pertimbangan dalam proses
perencanaan (perumusan target dan strategi pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah),
2. Manajemen risiko diterapkan diseluruh level
organisasi
3. Manajemen risiko dirancang untuk mengelola seluruh
risiko yang muncul
4. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko
kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan
5. Kebijakan tersebut telah direviu secara berkala
2.1.1.B K/L/D telah memiliki Kebijakan Terintegrasi berarti bahwa Kebijakan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko yang memadai memiliki kriteria memadai dan dalam kebijakan tersebut
dan terintegrasi telah menjelaskan bahwa:
1. Penerapan manajemen risiko oleh Instansi Pemerintah
telah menyatu/menjadi pertimbangan dalam proses
perencanaan (perumusan target dan strategi pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah),
2. Manajemen risiko diterapkan diseluruh level
organisasi
3. Manajemen risiko dirancang untuk mengelola seluruh
risiko yang muncul
4. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko
kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan
2.1.1.C K/L/D telah memiliki Kebijakan Memadai apabila Kebijakan Manajemen Risiko yang
Manajemen Risiko yang memadai dibuat telah memuat:
1. Penetapan konteks manajemen risiko (konteks risiko
strategis dan Operasional)
2. Identifikasi risiko setidaknya memuat penyebab
risiko, dampak risiko, pihak yang terkena dampak
3. Analisis risiko setidaknya memuat metode prioritisasi
risiko
4. Penetapan kriteria penilaian risiko (kriteria dampak,
kriteria kemungkinan, dan skala nilai risiko);
5. Penetapan struktur manajemen risiko dan alur
pertanggungjawaban;
6. Penetapan risk appetite/selera risiko
7. Gambaran proses manajemen risiko.
8. Pembangunan budaya risiko
2.1.1 K/L/D telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko.
2.1.1.D K/L/D telah memiliki Kebijakan Belum memadai apabila K/L/D telah memiliki kebijakan
Manajemen Risiko namun belum terkait manajemen risiko namun belum memenuhi
memadai seluruh kriteria kebijakan yang memadai (hanya
memenuhi beberapa parameter yang ada dalam kriteria
memadai)
2.1.1.E K/L/D telah memiliki Kebijakan Sudah Jelas
Manajemen Risiko namun sama
sekali belum memuat persyaratan
dalam kriteria memadai
Cara Pengujian Wawancara (W) Dokumentasi (D) Observasi (O)
Link Dokumen : https://
Uraian Hasil Pengujian :
3. Kegiatan pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif. Penilaian tingkat maturitas unsur kegiatan pengendalian dilakukan
terhadap sebelas fokus, yaitu Reviu atas Kinerja, Pembinaan SDM, Pengendalian atas Pengelolaan
Sistem Informasi, Pengendalian Fisik atas Aset, Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran
Kinerja, Pemisahan Fungsi, Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting, Pencatatan yang
Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian, Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan
Pencatatannya, Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya, serta Dokumentasi yang
Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting.
3.1.1 Pimpinan K/L/D membandingkan tolok ukur kinerja dengan capaian kinerja secara berkala untuk
mengatasi hambatan kinerja, menetapkan strategi perbaikan, dan menilai kinerja suatu unit sampai
dengan periode tertentu dalam rangka mengawal pencapaian tujuan organisasi
3.2.1 Pembinaan SDM dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku sehingga setiap pegawai dapat
memberikan manfaat optimal dalam pencapaian tujuan organisasi
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
3.2.1.A Pembinaan SDM organisasi telah - Pembinaan SDM telah mampu menyesuaikan dengan
diperbaiki secara berkelanjutan dan perubahan lingkungan strategis
secara optimal mampu mendukung - Pembinaan SDM telah berhasil meningkatkan kinerja
pencapaian tujuan organisasi yang memberikan dampak bagi pencapaian tujuan
organisasi
- Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat
dihubungkan dengan pembinaan SDM-nya
3.2.1.B Kebijakan dan implementasi terkait Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan
pembinaan SDM organisasi telah ketentuan:
dievaluasi sehingga dapat diketahui - Berkala
efektivitasnya - Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
3.2.1.C Pembinaan SDM telah dilaksanakan - Pembinaan SDM dilakukan sebagai upaya untuk
sesuai kebijakan/prosedur yang mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi
ditetapkan organisasi - Pembinaan SDM dilakukan sesuai dengan perencanaan
yang disusun
- Perencanaan pembinaan SDM disusun dengan
mempertimbangkan gap kompetensi pegawai dan
penugasan yang akan dilaksanakannya
- Pembinaan SDM dilakukan sebagai upaya untuk
menangani risiko yang disebabkan kelemahan SDM/Man
3.2.1.D Kebijakan terkait pembinaan SDM - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab
telah dikomunikasikan dan dipahami pengelolaan SDM
oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan
(struktural) dan pegawai
3.2.1.E Terdapat kebijakan yang mengatur Kebijakan telah mengatur:
pembinaan SDM untuk mendukung - Prosedur pendidikan dan pelatihan pegawai
3.2.1 Pembinaan SDM dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku sehingga setiap pegawai dapat
memberikan manfaat optimal dalam pencapaian tujuan organisasi
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
3.6.1 Terdapat pemisahan fungsi sehingga seluruh aspek utama transaksi dan kejadian tidak dikendalikan
hanya oleh satu orang
SPIP
3.8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian
3.8.1 Terdapat proses untuk memastikan transaksi telah diklasifikasikan dengan layak dan
dikelompokkan dengan benar serta dicatat dengan segera sehingga relevan, bernilai,
dan berguna bagi manajemenSPIP
3.11 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting
3.11.1 Terdapat pengelolaan, pemeliharaan, dan pendokumentasian secara berkala yang mencakup seluruh
SPI serta transaksi dan kejadian penting yang dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk
memfasilitasi penelusuran transaksi, kejadian, dan informasi terkait
4.1.1.C Informasi yang relevan untuk - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan
mendukung pengendalian intern tugas fungsi dan pengaduan tersedia secara lengkap dan
tersedia secara lengkap dan mudah mudah diakses;
untuk diperoleh - Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum,
dsb) tersedia secara lengkap dan mudah diakses;
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian
kinerja, dsb) tersedia secara lengkap dan mudah diakses.
4.1.1.D Informasi yang relevan untuk - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan
mendukung pengendalian intern tugas fungsi dan pengaduan tersedia secara lengkap, namun
tersedia secara lengkap namun tidak mudah diakses;
tidak mudah diperoleh/akses - Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum,
terbatas dsb) tersedia secara lengkap, namun tidak mudah diakses.
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian
kinerja, dsb) tersedia secara lengkap, namun tidak mudah
diakses
4.1.4 Register risiko dan rencana tindak pengendalian telah dikomunikasikan ke pihak terkait MRI
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
4.1.4.A Register risiko dan rencana tindak Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian
pengendalian tingkat operasional tingkat operasional Unit Kerja/OPD, dan strategis Unit
Unit Kerja/OPD, strategis Unit Kerja/OPD telah dilakukan kepada semua pihak yang telah
Kerja/OPD dan Strategis K/L/D diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana
telah dikomunikasikan kepada tertuang dalam dokumen RTP yang telah disusun
seluruh pihak terkait dan dijadikan sebelumnya dan dijadikan bahan pembuatan keputusan oleh
bahan dalam pengambilan pihak-pihak tersebut serta menjadi bahan pembelajaran dan
keputusan serta menjadi bahan inovasi bagi K/L/D
pembelajaran dan inovasi
4.1.4.B Register risiko dan rencana tindak Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian
pengendalian tingkat operasional tingkat operasional Unit Kerja/OPD, dan strategis Unit
Unit Kerja/OPD, strategis Unit Kerja/OPD telah dilakukan kepada semua pihak yang telah
Kerja/OPD dan Strategis K/L/D diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana
telah dikomunikasikan kepada tertuang dalam dokumen RTP yang telah disusun
seluruh pihak terkait dan dijadikan sebelumnya dan dijadikan bahan pembuatan keputusan oleh
bahan dalam pengambilan pihak-pihak tersebut.
keputusan
4.1.4.C Register risiko dan rencana tindak Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian
pengendalian operasional Unit tingkat operasional Unit Kerja/OPD, strategis Unit Kerja/OPD
Kerja/OPD, strategis Unit Kerja/OPD dan strategis K/L/D telah dilakukan kepada semua pihak
dan Strategis K/L/D telah yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi
dikomunikasikan kepada seluruh sebagaimana tertuang dalam dokumen RTP yang telah
pihak terkait disusun sebelumnya.
4.1.4.D Register risiko dan rencana tindak Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian
pengendalian tingkat operasional tingkat operasional Unit Kerja/OPD dan strategis Unit
unit kerja/OPD dan strategis unit Kerja/OPD telah dilakukan kepada semua pihak yang telah
kerja/OPD telah dikomunikasikan diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana
kepada seluruh pihak terkait tertuang dalam dokumen RTP yang telah disusun
sebelumnya.
4.1.4.E Register risiko dan rencana tindak Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian
pengendalian tingkat operasional tingkat operasional Unit Kerja/OPD tidak dilakukan kepada
unit kerja telah dikomunikasikan semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana
kepada sebagian pihak terkait komunikasi sebagaimana tertuang dalam dokumen RTP
yang telah disusun sebelumnya.
Pemantauan Pengendalian Intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern
dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.
Pemantauan dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. Penilaian tingkat maturitas unsur pemantauan pengendalian
intern dilakukan terhadap dua fokus, yaitu pemantauan berkelanjutan serta evaluasi terpisah.
Pemantauan atas kinerja K/L/D, unit level I, unit level II, unit
level III dan pemantauan kinerja individu membahas:
a. Capaian pelaksanaan rincana aksi;
b. Hambatan;
c. Rencana ke depan.
5.1.1.C Pemantauan pelaksanaan Pemantauan dilakukan pada seluruh aktivitas pengendalian.
pengendalian telah dilaksanakan Pemantauan dilaksanakan:
pada seluruh aktivitas pengendalian a. Secara berkala;
dan terkait pemantauan kinerja b. Pemantauan menilai pelaksanaan pengendalian
telah dilaksanakan pada level (membandingkan rencana tindak pengendalian dengan
program, kegiatan, unit kerja level pelaksanaan dan memberikan rekomendasi perbaikan);
dibawahnya sampai dengan c. Hasil pemantauan dikomunikasikan kepada seluruh
pemantauan kinerja individu, anggota organisasi.
namun hasil pemantauan belum
dikelola (tidak lanjut tidak Pemantauan atas kinerja K/L/D, unit level I, unit level II, unit
Nomor Nama Kriteria Penjelasan Aksi
Kriteria
termonitor) level III dan pemantauan kinerja individu membahas:
a. Capaian pelaksanaan rincana aksi;
b. Hambatan;
c. Rencana ke depan.
5.1.1.D Pemantauan pelaksanaan Pemantauan dilakukan pada sebagian aktivitas
pengendalian telah dilaksanakan pengendalian.
pada sebagian aktivitas Pemantauan dilaksanakan:
pengendalian dan terkait a. Secara berkala;
pemantauan kinerja telah b. Pemantauan menilai pelaksanaan pengendalian
dilaksanakan pada level program (membandingkan rencana tindak pengendalian dengan
dan kegiatan pelaksanaan dan memberikan rekomendasi perbaikan);
c. Hasil pemantauan dikomunikasikan kepada seluruh
anggota organisasi.
Pemantauan atas kinerja K/L/D, unit level I, unit level II, unit
level III dan pemantauan kinerja individu membahas:
a. Capaian pelaksanaan rincana aksi;
b. Hambatan;
c. Rencana ke depan.
5.1.1.E Pemantauan pelaksanaan - Pemantauan pelaksanaan pengendalian telah dilaksanakan;
pengendalian telah dilaksanakan - Pemantauan pelaksanaan kinerja telah dilaksanakan.
5.2.1.A Perbaikan berkelanjutan atas - Hasil tindak lanjut mampu mengurangi dampak dan
pelaksanaan evaluasi terpisah frekuensi risiko.
berdampak pada peningkatan - Hasil tindak lanjut mampu mengakselerasi pencapaian
kualitas pengendalian intern dan indikator program dan kegiatan.
pencapaian tujuan organisasi
5.2.1.B Seluruh hasil evaluasi terpisah Seluruh hasil evaluasi terpisah dikelola dan ditindaklanjuti.
dikelola dan ditindaklanjuti Pengelolaan hasil antara lain dilakukan dengan
dokumentasi yang baik dan monitoring atas penyelesaian
tindak lanjut hasil evaluasi terpisah.
5.2.1.C Evaluasi terpisah telah dilaksanakan - Evaluasi dilakukan pada seluruh aktivitas pengendalian.
pada seluruh aktivitas pengendalian Evaluasi dianggap dilaksanakan jika:
dan seluruh program dan kegiatan a. Dilaksanakan oleh pihak yang kompeten dan
serta dilaksanakan oleh pihak yang independen;
kompeten dan dengan metodologi b. Evaluasi menilai kecukupan pelaksanaan pengendalian
yang tepat, namun hasil evaluasi (maturitas dan efektifitas pengendalian);
terpisah belum ditindaklanjuti c. Memberikan rekomendasi yang relevan;
seluruhnya d. Rekomendasi perbaikan telah ditindaklanjuti sebagian.