Anda di halaman 1dari 20

BAGIAN RADIOLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2023


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

GASTRITIS

OLEH :
Mar’atun Sholehah
111 2023 1028

PEMBIMBING :
Dr. dr. Shofiyah Latief, M.kes, Sp.Rad(K),MHPE

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Mar’atun Sholehah

Stambuk : 111 2023 1028

Judul Laporan Kasus : Gatritis

Telah menyelesaikan refarat yang berjudul ”Gastritis” dan telah

disetujui serta telah dibacakan dihadapan Dokter Pendidik Klinik dalam

rangka kepaniteraan klinik pada bagian ilmu Radiologi Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Menyetujui, Makassar, September

2023

Dokter Pendidik Klinik, Penulis,

Dr. dr. Shofiyah Latief, M.kes, Sp.Rad(K),MHPE. Mar’atun Sholehah

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya serta salam dan shalawat

kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini dengan judul

“Gatritis” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan

Klinik di Bagian Radiologi.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian dan penulisan Laporan Kasus ini. Banyak terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Dr. dr. Shofiyah Latief, M.kes,

Sp.Rad(K),MHPE sebagai pembimbing dalam penulisan Laporan Kasus

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kasus ini

terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan Laporan Kasus ini. Saya berharap sekiranya Laporan

Kasus ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Makassar, September 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................1

BAB II LAPORAN KASUS....................................................................2


2.1. Identitas Pasien............................................................................2

2.2. Pemeriksaan Radiologi................................................................2

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................5


3.1. Definisi Gastritis...........................................................................2

3.2. Pemeriksaan Radiologi................................................................2

3.3. Epidemiologi ................................................................................2

2.2. Pencitraan Radiologi Pada Gastritis.............................................2

2.1. Diagnosis Banding.......................................................................2

2.2. Penatalaksanaan.........................................................................2

2.1. Prognosis.....................................................................................2

BAB IV KESIMPULAN..........................................................................11
3.1. Kesimpulan..................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Gastritis yaitu istilah yang sering dikenal oleh masyarakat sebagai

maag atau penyakit lambung adalah kumpulan gejala yang dirasakan

sebagai nyeri ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering

mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman. Biasanya keluhan

yang diajukan penderita tersebut ringan dan dapat diatasi dengan

mengatur makanan, tetapi kadang-kadang dirasakan berat, sehingga ia

terpaksa meminta pertolongan dokter bahkan sampai terpaksa diberi

perawatan khusus. 1

Tingginya angka kejadian gastritis dipengaruhi oleh beberapa faktor

secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu

adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung yang

berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi.2,3

Pemeriksaan CT scan meskipun tidak sering diperlukan untuk

pemeriksaan rutin, maag dapat terlihat sebagai penebalan lipatan dan

dinding lambung. Dalam kasus yang parah, dinding lambung akan

menunjukkan pelemahan rendah yang sesuai dengan edema dan

peradangan submukosa. Mukosa juga dapat membesar karena hiperemia

dan terkadang memberikan tampilan berlapis, yang dianggap paling

menonjol pada fase arteri. Adanya lapisan atau “halo sign” dapat

membantu membedakan gastritis dengan kondisi penebalan dinding

lambung lainnya. 4

1
BAB II

LAPORAN KASUS

2.1. Identitas Pasien

Nama : Ny. N

Umur : 61 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Kadea 3 LR 3, Baraya Makassar

Tanggal Pemeriksaan. : 14 Februari 2023

No. RM : 228028

2.2. Pemeriksaan Radiologi

2
Hasil Pemeriksaan USG Abdomen :
- Gaster: Hipersekresi
- Hepar: bentuk ukuran dan echotexture dalam batas normal. Vascular dan
bile duct tidak dilatasi. SOL (-)
- GB : Bentuk, ukuran dan dinding baik. Tak tampak echo batu/SOL
didalamnya.
- Lien & Pancreas: Echo normal
- Ginjal Kiri dan Kanan: Bentuk, ukuran dan echodifferensiasi kortex dan
medulla dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi dari pelvocalyceal
system. SOL (-)
- VU: Bentuk, ukuran dan dinding normal. Tak tampak echo batu/SOL
didalamnya.
Kesan: Gastritis

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Gastritis

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa

yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti

inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi

terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan

peradangan pada lambung. 2

Secara histologis dapat dibuktikan dengan inflamasi sel-sel radang

pada daerah tersebut didasarkan pada manifestasi klinis dapat dibagi

menjadi akut dan kronik.7 Kasus gastritis sering dikaitkan dengan

infeksi Helicobacter pylori. Gastritis perlu dibedakan dari dispepsia yang

merupakan istilah untuk menggambarkan sekumpulan gejala saluran

cerna atas tanpa adanya gangguan organik.1 Gastritis merupakan suatu

keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat

bersifat akut dan kronik. 6

3.2 Epidemiologi

Pada populasi negara-negara Barat, terdapat bukti penurunan kejadian


penyakit maag menular yang disebabkan oleh H. pylori dengan peningkatan
prevalensi penyakit maag autoimun.8 Gastritis autoimun lebih sering terjadi pada
wanita dan orang lanjut usia. Prevalensinya diperkirakan sekitar 2% hingga 5%.
Namun, data yang tersedia tidak memiliki keandalan yang tinggi. 8,9

4
Gastritis kronis masih merupakan penyakit yang umum terjadi di negara-
negara berkembang. Prevalensi infeksi H. pylori pada anak-anak di populasi Barat
adalah sekitar 10%, namun sekitar 50% di negara-negara berkembang. 10,11 Di
negara berkembang, prevalensi H. pylori secara keseluruhan bervariasi tergantung
pada wilayah geografis dan kondisi sosial ekonomi. Sekitar 69% berada di Afrika,
78% di Amerika Selatan, dan 51% di Asia. 10

Dalam sebuah studi yang melibatkan 267 pasien dengan gejala dispepsia
di 5 pulau terbesar di Indonesia (Jawa, Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan
Sumatera), ditemukan bahwa prevalensi infeksi H. pylori sebesar 22,1%. 10
Morbiditas dan mortalitas akibat gastritis tergantung pada etiologi yang
mendasarinya. Secara umum, sebagian besar kasus gastritis dapat sembuh tanpa
gejala sisa. Meski begitu, jenis gastritis yang disebut dengan gastritis
phlegmonous memiliki angka kematian hingga 65%. 12

2.6 . Manifestasi Klinik

Nyeri lambung atau epigastrik pain merupakan gejala klinis yang

paling sering umum ditemukan pada gastritis akut, gejala klinis lain

meliputi mual,muntah pusing,malaise,anoreksia. Pada gastritis kronis

kadang-kadang tidak menimbulkan gejala yang berat. Gastritis kronis

biasanya ditandai dengan penurunan berat badan, perdarahan dan

anemia pernisiosa sebagai akibat menurunnya absorpsi Vitamin B12

karena hilangnya faktor intrinsic lambung. Kondisi hypochlorhydria dan

anchlorhydria sering ditemukan pada kondisi ini. 1,2

2.7 Pencitraan Radiologi pada Gastritis

1. Ultrasonografi (USG)

5
Pada USG yaitu USG Abdomen dapat untuk mengevaluasi gaster dan

duodenum. Ketebalan mukosa > 4 mm di antrum lambung mungkin

menunjukkan adanya gastritis. Namun hal ini sulit dideteksi. 21

Gambar 3. USG Gastritis. 21


USG transabdominal dari
pasien dengan gejala lambung dan diagnosis infeksi H pylori, tampak hypoechoic
ketebalan pada lapisan mukosa (lingkaran) hingga ketebalan dinding antrum
meningkat. 21

6
Gambar 4. USG Gaster. 22
Gastritis pada pria berusia 19 tahun. (A) Penebalan dinding lambung
yang menyebar di antrum dengan stratifikasi yang terjaga. Lapisan yang paling
menebal adalah lapisan kedua yaitu muskularis mukosa (di antara dua anak
panah putih). (B) Zoom fokus dinding lambung pada gambar A, menunjukkan
lima lapisan hiper dan hipoekoik yang berselang-seling. Mulai dari dalam ke luar
terdapat antarmuka antara lumen lambung dengan mukosa, muskularis mukosa,
submukosa, muskularis propria, dan serosa. (C) Dinding lambung yang menebal
menunjukkan peningkatan sentripetal 17 detik setelah pemberian zat kontras,
dan terdapat pembuluh darah seperti gigi sisir (panah putih). 22

1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Sekitar 10% pasien dengan infeksi H. pylori mengalami perkembangan

menjadi ulkus peptikum. Sekitar 1-3% berkembang menjadi kanker lambung. Hal

7
ini dapat dibuktikan dengan dilakukannya pemeriksaan MRI dengan
26
ditemukannya massa/tumor pada lambung.

Gambar 7. MRI Abdomen Pada Gastic Cancer. 26


T2-weighted MRI pada karsinoma gaster dengan stadium yang berbeda.
Gambaran kanker lambung yang terletak di kardia lambung (panah).26

2. Computed Tomography (CT)

CT juga dapat membantu mendeteksi kondisi peradangan lambung,

termasuk penyakit gastritis dan peptic ulcers. CT angiografi sangat membantu

untuk menggambarkan pembuluh darah lambung, yang mungkin dipengaruhi

oleh berbagai kondisi penyakit. 23

Gambar 5. Abdominal CT scan: Emphysematous Gastritis. 23


Gastritis Emfisematosa. A - Bidang koronal dari dinding lambung
edematous yang menebal (panah putih) dan gas terlihat pada vena mural (panah
hitam); B -Gambar aksial menunjukkan gas di mukosa dinding lambung (panah
putih) dan di vena mural (panah hitam). 23

Temuan CT yang menunjukkan adanya gastritis meliputi: 17

 Edema dinding lambung: mengukur HU mungkin berguna untuk

membedakan edema dari lesi neoplastik dengan atenuasi rendah

8
 Halo sign: peningkatan mukosa yang dikelilingi oleh edema

submukosa dan dinding lambung

Gambar 6. CT Scan Gaster. Menunjukan lambung terjadi


penebalan dinding konsentris yang melibatkan antrum lambung
yang teregang dengan baik (panah). 18
2.8 Diagnosis Banding

Dispepsia

Pada dispepsia, gejala yang muncul sama dengan gastritis, yaitu nyeri

epigastrik, mual, muntah, kembung, ataupun begah. Meski demikian, pada

dispepsia tidak ada gangguan organik yang ditemukan mendasari

timbulnya gejala. 3

Ulkus Peptikum

9
Pada ulkus peptikum, telah terbentuk ulkus pada lambung atau duodenum

proksimal. Kondisi ini dapat dibedakan dari gastritis melalui

pemeriksaan endoskopi atau barium swallow. 27

Kanker Lambung

Kanker lambung juga menunjukkan gejala yang mirip dengan gastritis.

Untuk membedakan keduanya, dapat dilakukan endoskopi dan

pemeriksaan histopatologi. 28

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan gastritis secara umum adalah obat yang dapat

menurunkan asam lambung, seperti antasida, obat sitoprotektif, atau

omeprazole. Pengobatan spesifik lain akan tergantung pada jenis gastritis.

Gastritis akibat infeksi Helicobacter pylori adalah yang paling banyak

terjadi, dimana terapi melibatkan kombinasi antara proton pump

inhibitor (PPI) seperti omeprazole, dengan clarithromycin, dan amoxicillin

atau metronidazole. 3

3.10 Prognosis

Prognosisnya tergantung pada penyebabnya. Gejalanya memang

berkurang pada sebagian besar orang yang menjalani pengobatan,

namun kekambuhan sering terjadi. Penderita gastritis yang disebabkan

oleh H.pylori juga memiliki risiko kecil terkena kanker lambung di

kemudian hari. 3

10
BAB IV

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Pada pemeriksaan USG pasien ditemukan hipersekresi pada

gaster dengan kesan gastritis.

11
Pemeriksaan gold standart gastritis adalah endoskopi dan dapat

dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan USG dapat untuk mengevaluasi

gaster dan duodenum. Ketebalan mukosa > 4 mm di antrum lambung


19
mungkin menunjukkan adanya gastritis. Namun hal ini sulit dideteksi.

Hipersekresi lambung dapat menyebabkan penebalan lipatan di lambung

dan duodenum yang menunjukan penyakit gastritis. 22

Pemeriksaan lanjutan CT scan meskipun tidak sering diperlukan

untuk pemeriksaan rutin, maag dapat terlihat sebagai penebalan lipatan

dan dinding lambung. Dalam kasus yang parah, dinding lambung akan

menunjukkan pelemahan rendah yang sesuai dengan edema dan

peradangan submukosa. Mukosa juga dapat membesar karena

hiperemia dan terkadang memberikan tampilan berlapis, yang dianggap

paling menonjol pada fase arteri. Adanya lapisan atau “halo sign” dapat

membantu membedakan gastritis dengan kondisi penebalan dinding

lambung lainnya. 4

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Rugge M, Sugano K, Sacchi D, Sbaraglia M, Malfertheiner P.

Gastritis: An Update in 2020. Curr Treat Options Gastroenterol.

2020;18(3):488–503.

2. Feldman M, Jensen PJ. Gastritis: Etiology and diagnosis.

UpToDate. 2021.

3. Azer SA, Akhondi H. Gastritis. [Updated 2022 Jan 19]. In:

StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544250/Guniganti

4. P, Bradenham CH, Raptis C, Menias CO, Mellnick VM. CT of

Gastric Emergencies. RadioGraphics. 2015, 35 (7): 1909-21.

doi:10.1148/rg.2015150062

5. Chaudhry SR, Liman MNP, Peterson DC. Anatomy, Abdomen and

Pelvis: Stomach. [Updated 2022 Oct 10]. In: StatPearls [Internet].

Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.

6. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed 8. Jakarta:

EGC; 2016

7. Watari J, Chen N, Amenta PS, Fukui H, Oshima T, Tomita T, Miwa

H, Lim KJ, Das KM. Helicobacter pylori associated chronic gastritis,

clinical syndromes, precancerous lesions, and pathogenesis of

gastric cancer development. World J Gastroenterol. 2014 May

14;20(18):5461-73.

13
8. Coati I, Fassan M, Farinati F, Graham DY, Genta RM, Rugge M.

Autoimmune gastritis: Pathologist's viewpoint. World J

Gastroenterol. 2015 Nov 14;21(42):12179-89.

9. Carmel R. Prevalence of undiagnosed pernicious anemia in the

elderly. Arch Intern Med. 1996 May 27;156(10):1097-100.

10. Mana F, Vandebosch S, Miendje Deyi V, Haentjens P, Urbain D.

Prevalence of and risk factors for H. pylori infection in healthy

children and young adults in Belgium anno 2010/2011. Acta

Gastroenterol Belg. 2013 Dec;76(4):381-5.

11. Goh KL, Chan WK, Shiota S, Yamaoka Y. Epidemiology of

Helicobacter pylori infection and public health

implications. Helicobacter. 2011 Sep;16 Suppl 1(0 1):1-9.

12. Aspitasari, A., & Taharuddin, T. Analisis Pengaruh Terapi Non-

Farmakologi terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien dengan Kasus

Gastritis di Instalasi Gawat Darurat: Literatur Review. 2020

13. de Souza CRT, Almeida MCA, Khayat AS, da Silva EL, Soares PC,

Chaves LC, Burbano RMR. Association between Helicobacter

pylori, Epstein-Barr virus, human papillomavirus and gastric

adenocarcinomas. World J Gastroenterol. 2018 Nov

21;24(43):4928-4938.

14. Sabbagh P, Mohammadnia-Afrouzi M, Javanian M, Babazadeh A,

Koppolu V, Vasigala VKR, et al. Diagnostic methods for

14
Helicobacter pylori infection: ideals, options, and limitations. Eur J

Clin Microbiol Infect Dis. 2019;38(1):55–66.

15. Tokai, Yoshitaka & Fujisaki, Junko & Ishizuka, Naoki & Osumi,

Hiroki & Namikawa, Ken & Yoshimizu, Shoichi & Horiuchi, Yusuke

& Ishiyama, Akiyoshi & Yoshio, Toshiyuki & Hirasawa, Toshiaki &

Miki, Kazumasa & Tsuchida, Tomohiro. 2021. Usefulness of the l‐

type Wako Helicobacter pylori antibody J test. JGH Open. 5.

10.1002/jgh3.12553.

16. Sun, X., Bi, Y., Dong, T. et al. Linked colour imaging benefits the

endoscopic diagnosis of distal gastric diseases. Sci Rep 7, 5638.

2017. https://doi.org/10.1038/s41598-017-05847-3

17. Nagpal P, Prakash A, Pradhan G, Vidholia A, Nagpal N, Saboo SS,

Kuehn DM, Khandelwal A. MDCT imaging of the stomach:

advances and applications. Br J Radiol. 2017

Jan;90(1069):20160412. doi: 10.1259/bjr.20160412. Epub 2016

Dec 8. PMID: 27785936; PMCID: PMC5605014.

18. Wang R, Lu H, Yu J, Huang W, Li J, Cheng M, Liang P, Li L, Zhao

H, Gao J. Computed tomography features and clinical

characteristics of gastritis cystica profunda. Insights Imaging. 2022

Jan 24;13(1):14. doi: 10.1186/s13244-021-01149-5. PMID:

35072798; PMCID: PMC8786983.

15
19. Cakmakci, E., Ucan, B., Colak, B., & Cinar, H. G. Novel

Sonographic Clues for Diagnosis of Antral Gastritis andHelicobacter

pyloriInfection. Journal of Ultrasound in Medicine, 33(9), 1605–

1610. 2014. doi:10.7863/ultra.33.9.1605

20. Gupta S, Li D, El Serag HB, et al. AGA clinical practice guidelines

on management of gastric intestinal

metaplasia. Gastroenterology. 2020; 158(3): 693-702.

21. J Thomas Lamont M. Treatment regimens for Helicobacter pylori in

adults - UpToDate. 2020.

22. Zaher, T., Refaey, M., Dawod, H., Abo Warda, M., Elfeky, M., Amer,

S. The Assessment of Gastric Antral Wall Thickness in Helicobacter

pylori gastritis by Abdominal Ultrasonography, Case-Control Study

(2016-2018). 2020. Afro-Egyptian Journal of Infectious and

Endemic Diseases, 10(2), 141-150. doi:

10.21608/aeji.2020.25307.1055

16

Anda mungkin juga menyukai