Anda di halaman 1dari 12

Lembar Kerja 3.

BEST PRACTICES

Disusun Oleh:

ELSA SHARA NABILA, S.Pd


No. UKG. 201901156475
Prodi: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN


PROGRAM PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN
KATEGORI 2TAHUN 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices – PPL Aksi 1

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Bali


Lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak
Tujuan yang ingin dicapai Melalui kegiatan menulis huruf, anak dapat membuat huruf di atas pasir
dengan benar.
Penulis Elsa Shara Nabila, S.Pd
Tanggal Jum’at, 14 Oktober 2022
Situasi: Ada 5 dari 9 anak di dalam kelompok A yang masih kurang dalam
Kondisi yang menjadi latar kemampuan menulis permulaan. Ini disebabkan bebrapa faktor yaitu,
belakang masalah, mengapa keterampilan motorik halus anak yang masih kurang, motivasi anak
praktik ini penting untuk masih kurang dalam belajar, serta media yang digunakan guru kurang
dibagikan, apa yang menjadi menarik dalam kegiatan menulis permulaan. Maka dari itu guru
peran dan tanggung jawab anda mengambil penentuan masalah berupa media yang inovatif seperti
dalam praktik ini. menggunakan media bahan alam pasir, berbantuan metode demonstrasi
untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak.
Kegiatan ini menjadi penting karena, kemampuan menulis yang
dimiliki anak akan berguna untuk jenjang pendidikan ditingkat
selanjutnya.
Dalam praktik Aksi 1 guru kelas dan guru pendamping memiliki
peran penting, yang akan membimbing dan melatih anak untuk
mengembangkan keterampilan motorik halus anak, kemampuan bahasa
reseptif anak dalam menulis permulaan berkembang dengan baik,
melalui media pasir dengan bantuan metode demonstrasi. Kemudian
Kepala Sekolah menjadi penanggung jawab dalam praktik ini.
Tantangan : Tantangan dalam melaksanakan atau mencapai tujuan yang
Apa saja yang menjadi tantangan diinginkan dalam praktik ini adalah, kurangnya kemampuan anak dalam
untuk mencapai tujuan tersebut? menulis permulaan. Waktu yang kurang dalam membimbing anak
Siapa saja yang terlibat, kurang, dikarenakan waktu anak disekolah yang sebentar.
Adapun tantangan dalam penggunaan media pasir dalam praktik ini
adalah:
1. Jika anak sedang bermain pasir, ada pasir-pasir yang tumpah,
dikhawatirkan bisa membuat anak yang jalan menjadi jatuh, karena
pasir yang berserakan di lantai.
2. Anak bisa saja menjadikan media pasir ini sebagai mainan lempar-
lemparan dengan teman lainnya.
3. Anak akan kehabisan waktu jika pasir yang disediakan hanya bisa
untuk dikerjakan satu anak saja.
Adapun tantangan dalam penggunaan metode demonstrasi dalam
praktik ini adalah:
1. Ketika guru menjelaskan menggunakan metode demonstrasi, anak-
anak ikut serta dan bermain dengan media yang digunakan.
Yang terlibat dalam praktik ini adalah kepala skolah, anak, guru
kelas dan guru pendamping.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktik ini menggunakan
Langkah-langkah apa yang media pasir adalah:
dilakukan untuk menghadapi 1. Guru mendata anak yang memiliki kemampuan menulis permulaan
tantangan tersebut/ strategi apa rendah
yang digunakan/ bagaimana 2. Mencari penyebab permasalahan yang mengakibatkan 5 anak kurang
prosesnya, siapa saja yang dalam menulis permulaan
terlibat / Apa saja sumber daya 3. Guru mulai mencari penentuan solusi yang akan dilakukan untuk
atau materi yang diperlukan meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak
untuk melaksanakan strategi ini 4. Guru menetapkan media yang akan digunakan, yaitu menggunakan
media pasir berbantuan metode demonstrasi
5. Kemudian guru menyusun RPPH serta alat dan yang akan digunakan
dalam praktik ini.
6. Guru kelas melaksanakan kegiatan praktik ini dibantu guru
pendamping yang akan membantu anak-anak
7. Sebelum anak melakukan kegiatan, dengan metode demonstrasi guru
memberi contoh anak cara menulis di atas pasir
8. Setelah itu anak dipersilahkan untuk melakukan kegiatan, anak mulai
menulis huruf di atas pasir yang sudah di sedikan pada nampan dan
beralaskan karpet agar pasir yang digunakan tidak tercecer kelantai.
Untuk mengatasi tantangan penggunaan pasir tersebut, guru
melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Guru bisa menggunakan alas saat kegiatan seperti tikar atau koran
bekas, agar pasir-pasir tersebut tidak tercecer di lantai.
2. Sebelum mengajak anak bermain, guru bisa melakukan
kesepakatan dengan anak untuk membuat aturan di dalam kelas
sebelum berkegiatan menggunakan pasir, agar anak tidak
menggunakan pasir tersebut untuk mainan.
3. Guru harus menyiapkan beberapa nampan yang sudah berisikan
pasir, agar semua anak bisa mengikuti kegiatan menulis di atas pasir
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan adalah, melalui
Bagaimana dampak dari aksi dari penggunaan media pasir anak-anak menjadi antusias saat kegiatan
Langkah-langkah yang menulis. Serta berbantuan metode demonstrasi yang dilakukan guru,
dilakukan? Apakah hasilnya anak mampu menulis huruf sesuai kartu huruf yang dipilihnya.
efektif? Atau tidak efektif? Adapun faktor yang menjadi keberhasilan praktik ini adalah,
Mengapa? Bagaimana respon dengan menggunakan media pasir anak-anak mampu melatih
orang lain terkait dengan strategi kemampuan menulis permulaan. Dilihat dari 7 anak yang bisa menulis
yang dilakukan, Apa yang huruf di atas pasir tanpa dibantu, dan ada 1 anak yang masih perlu
menjadi faktor keberhasilan atau bantuan. Faktor lainnya yaitu menggunaan media yang inovatif dan
ketidakberhasilan dari strategi tidak monoton hanya menggunakan pensil dan kertas, tapi menggunakan
yang dilakukan? Apa media pasir membuat ketertarikan anak untuk mencoba hal yang baru
pembelajaran dari keseluruhan lebih besar.
proses tersebut
LK 3.1 Menyusun Best Practices – PPL 2

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Bali


Lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak
Tujuan yang ingin dicapai Melalui penerapan model Problem Based Learning berbantuan media
audio visual dan bahan alam, anak mampu membilang angka 1-10
Penulis Elsa Shara Nabila, S.Pd
Tanggal Jum’at, 28 Oktober 2022
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Ada 4 dari 9 anak di dalam kelompok A yang belum bisa membilang 1-
belakang masalah, mengapa 10, anak-anak tersebut hanya mampu membilang sampai angka 4 dan 5,
praktik ini penting untuk seterusnya anak-anak meloncati angka setelah 5. Ini disebabkan bebrapa
dibagikan, apa yang menjadi faktor yaitu, motivasi anak masih kurang dalam belajar, strategi yang
peran dan tanggung jawab anda digunakan guru kurang bervariatif sehingga kegiatan menjadi kurang
dalam praktik ini. menarik, serta kurangnya daya tangkap anak terhadap kegiatan yang
diberikan. Maka dari itu guru mengambil penentuan masalah
mengguankan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbantuan media audio visual dan bahan alam untuk meningkatkan
kemampuan membilang angka 1-10 pada anak.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Kegiatan ini menjadi penting karena, anak-anak akan mudah mengenal
angka jika sudah bisa membilang, memudahkan anak untuk berlatih
menghitung ketika sudah naik tingkat menjadi kelas B. Selain itu jika
anak mampu mengenal angka, maka kemampuan kognitif anak akan
berkembang dalam bidang berfikir kritis dan juga kemampuan
matematika pada anak.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik
ini?
Dalam praktik Aksi 1 guru kelas dan guru pendamping memiliki peran
penting, yang akan membimbing dan melatih anak untuk
mengembangkan kemampuan membilang angka 1-10, melalui
penerapan Problem Based Learning (PBL) berbantuan media audio
visual dan bahan alam. Kemudian Kepala Sekolah menjadi penanggung
jawab dalam praktik ini.
Tantangan : Apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Apa saja yang menjadi tantangan Adapun tantangan penerapan model PBL dalam praktik ini adalah:
untuk mencapai tujuan tersebut? 1. Pada tahap 2 Problem Based Learning (PBL) mengkoordinasikan
Siapa saja yang terlibat, anak. Setelah guru menjelaskan tema yang akan digunakan, guru
memastikan anak memahami yang sudah disampaikan, sehingga
guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya, namun
hanya ada 1 anak saja yang mampu bertanya.
Adapun tantangan dalam penggunaan media audio visual dalam praktik
ini adalah:
1 Kurangnya pengadaan LCD di sekolah saat menampilkan video
pembelajaran
2. Ketika guru menggunakan laptop, rasa ingin tahu anak sangat besar
untuk memegang laptop tersebut
Siapa saja yang terlibat?
Yang terlibat dalam praktik ini adalah, kepala skolah, anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut?
dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tantangan tersebut/ strategi apa penerapan Problem Based Learning (PBL) tersebut adalah:
yang digunakan/ bagaimana 1. Menstimulus kemampuan anak untuk mau bertanya, dengan cara
prosesnya, siapa saja yang memberi kesempatan anak untuk berfikir apa yang akan anak
terlibat / Apa saja sumber daya tanyakan
atau materi yang diperlukan Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
untuk melaksanakan strategi ini penggunaan media audio visual adalah:
1) Untuk penggunaan LCD dari pihak sekolah memang belum
menyediakan, kemudian guru hendak meminjam dilingkungan
sekitar sekolah, namun ternyata LCD tersebut juga digunakan
dihari yang sama, sehingga guru tidak bisa menggunakan LCD
untuk menampilkan video pembelajaran yang sudah disiapkan.
2) Memberi pengertian bahwa laptop yang digunakan guru harganya
mahal, kemudian beri kesempatan anak untuk mengamati laptop
tersebut.
Strategi apa yang digunakan?
Strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut
adalah:
1. Sering mengajak anak untuk bertanya saat proses pembelajaran,
agar HOTS anak bisa berkembang dan anak jadi terbiasa untuk
berfikir kritis
2. Tetap menggunakan laptop, dengan mengatur posisi duduk anak,
agar semua anak bisa melihat video pembelajaran yang sudah
disediakan
3. Memberi pengertian kepada anak, bahwa laptop yang dibawa ibu
guru bukan mainan
Proses yang dilakukan dalam praktik ini adalah:
1. Guru mendata anak yang belum bisa membilang angka 1-10
2. Mencari penyebab permasalahan yang mengakibatkan 4 anak kurang
dalam membilang angka 1-10
3. Guru mulai mencari penentuan solusi yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam membilang
4. Guru menetapkan modelstrategi yang akan digunakan, yaitu
penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media
audio visual dan bahan alam
5. Kemudian guru menyusun RPPH serta alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktik ini.
6. Guru membuat video pembelajaran yang berkaitan dengan
membilang angka 1-10
7. Guru kelas melaksanakan kegiatan praktik ini dibantu guru
pendamping yang akan membantu anak-anak
8. Sebelum anak melakukan kegiatan, dengan media audio visual guru
mengajak anak menonton video pembelajaran yang sudah disiapkan
9. Setelah itu anak dipersilahkan untuk melakukan kegiatan, anak mulai
membilang menggunakan media bahan alam sesuai dengan angka.
Yang terlibat dalam plaksanaan praktik ini adalah anak-anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
Menggunakan media yang menarik bagi anak seperti menggunakan
Laptop, dan bahan-bahan alam yang ada di sekitar anak.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dari dilakukan?
Langkah-langkah yang Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan adalah anak-anak menjadi
dilakukan? Apakah hasilnya antusias saat kegiatan membilang angka 1-10. Anak terlihat lebih
efektif? Atau tidak efektif? semangat dalam mengerjakan kegiatan yang sudah disiapkan, karena
Mengapa? Bagaimana respon kegiatan yang disediakan guru sangat inovatif.
orang lain terkait dengan strategi Apakah hasilnya efektif?
yang dilakukan, Apa yang Praktik yang sudah dilaksanakan sudah efektif dalam mengajarkan anak-
menjadi faktor keberhasilan atau anak membilang angka 1-10. Pada hasil evaluasi yang sudah ditanyakan
ketidakberhasilan dari strategi guru kepada anak, bahwa anak merasa senang bermain menggunakan
yang dilakukan? Apa media yang guru sediakan.
pembelajaran dari keseluruhan Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang
proses tersebut dilakukan?
Guru pendamping sebagai teman sejawat mengatakan, kegiatan ini
menyenangkan jika diberikan kepada anak-anak, dan inovatif juga
dilihat dari penggunaan media yang digunakan.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi tersebut?
Adapun faktor yang menjadi keberhasilan praktik ini adalah, dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media
audio visual dan bahan alam -anak mampu melatih kemampuan
membilang angka 1-10. Dilihat dari 7 anak yang bisa membilang
menggunakan bahan alam sesuai dengan jumlah angka, dan ada 2 anak
yang masih perlu bantuan. Faktor lainnya yaitu menggunaan strategi
yang inovatif dan tidak monoton, seperti penerapan model Problem
Based Learning (PBL) berbantuan media audio visual dan bahan alam.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersbut?
1. Dengan menyediakan media yang menarik dan inovatif, anak-anak
akan merasa seperti bermain dan semangat dalam mengerjakan
kegiatan.
2. Dengan menggunakan model PBL berbantuan media audio visual
dan bahan alam, mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak
dalam membilang angka 1-10
LK 3.1 Menyusun Best Practices – PPL 3

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Bali


Lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak
Tujuan yang ingin dicapai Melalui kegiatan membuat playdough dan menjepit menggunakan jepit
jemuran, anak mampu mengembangkan motorik halusnya untuk
persiapan menggunting
Penulis Elsa Shara Nabila, S.Pd
Tanggal Sabtu, 12 November 2022
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Melalui observasi yang sudah dilaksanakan beberapa bulan lalu, ada 7
belakang masalah, mengapa dari 9 anak pada kelompok A yang belum bisa menggunting dengan
praktik ini penting untuk baik. Ketika pembelajaran menggunting tujuh anak tersebut kesusahan
dibagikan, apa yang menjadi dalam mengikuti kegiatan, dalam memegang gunting saja anak sudah
peran dan tanggung jawab anda salah, sehingga hasil pola guntingan tidak berbentuk dengan baik. Ini
dalam praktik ini. disebabkan, anak-anak belum tahu bagaimana cara menggunakan
gunting, selain itu motorik halus anak kurang berkembang, yang
mengakibatkan anak kesusahan dalam menggunakan gunting. Maka dari
itu guru mengambil penentuan masalahnya adalah, menggunakan
kegiatan membuat playdough dan menjepit dengan jepit jemuran untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Kegiatan membuat playdough dan menjepit menjadi penting karena,
perkembangan motorik halus sangat penting dikembangkan sejak usia
dini. Ini menjadi penting karena akan memudahkan anak-anak dalam
beraktivitas sehari-hari. Seperti anak tidak mudah takut untuk
memegang benda-benda yang teksturnya lembek, kasar, dan bergerigi.
Anak-anak juga akan mudah untuk mengkoordinasikan tangan kanan
dan kirinya dalam berbagai aktivitas, seperti makan, memegang pensil
serta menggunting.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik
ini?
Dalam praktik Aksi 3 guru kelas dan guru pendamping memiliki peran
penting, yang akan membimbing dan melatih anak untuk
mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Kemudian Kepala
Sekolah menjadi penanggung jawab dalam praktik ini.
Tantangan : Apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Apa saja yang menjadi tantangan Adapun tantangan dalam kegiatan membuat playdough adalah:
untuk mencapai tujuan tersebut? 1. Tidak ada tantangan yang signifikan dalam proses kegiatan
Siapa saja yang terlibat, membuat playdough bersama anak, anak-anak asik dan sangat
menikmati kegiatan tersebut
Adapun tantangan dalam kegiatan menjepit menggunakan jepit jemuran
adalah:
1. Beberapa jepit jemuran yang digunakan baru dibeli, sehingga ketika
pemakaiannya ada beberapa anak yang kesusahan untuk menjepit
karena jepit jemurannya masih kaku
Siapa saja yang terlibat?
Yang terlibat dalam praktik ini adalah, kepala skolah, anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut?
dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam
tantangan tersebut/ strategi apa kegiatan menjepit menggunakan jepit jemuran adalah:
yang digunakan/ bagaimana 1. Memberi arahan kepada anak untuk menggunakan jepit jemuran
prosesnya, siapa saja yang lainnya, yang tidak kaku. Serta mengajarkan kepada anak posisi
terlibat / Apa saja sumber daya atau cara yang benar saat menggunakan jepit jemuran.
atau materi yang diperlukan Strategi apa yang digunakan?
untuk melaksanakan strategi ini Strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut
adalah:
1. Menyediakan jepit jemuran yang sudah pernah digunakan sehingga
tidak kaku dan gampang digunakan
Proses yang dilakukan dalam praktik ini adalah:
1. Guru mendata anak yang belum bisa menggunakan gunting
2. Mencari penyebab permasalahan yang mengakibatkan anak tidak
bisa menggunting dengan baik
3. Guru mulai mencari penentuan solusi yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak
4. Guru menetapkan kegiatan yang akan dilakukan yaitu, membuat
playdough dan menjepit menggunakan jepit jemuran
5. Kemudian guru menyusun RPPH serta alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktik ini.
6. Guru kelas melaksanakan kegiatan praktik ini dibantu guru
pendamping yang akan membantu anak-anak
7. Sebelum anak melakukan kegiatan, guru menjelaskan kegiatan dan
aturan mainnya
8. Setelah itu anak dipersilahkan untuk melakukan kegiatan, anak-anak
berkelompok masing-masing 4 anak dengan satu guru membuat
playdough lalu membentuknya menjadi buah yang diinginkan
9. Kemudian anak mulai menjepit menggunakan jepit jemuran sesuai
dengan angka pada pola mangga
Yang terlibat dalam plaksanaan praktik ini adalah anak-anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
Memberikan kegiatan yang menarik bagi anak, seperti membuat
playdough dengan bahan-bahan tepung, garam, air hangat, minyak dan
pewarna makanan. Kemudian menggunakan jepit jemuran untuk
kegiatan menjepit sesuai dengan angka pada pola mangga
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dari dilakukan?
Langkah-langkah yang Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan adalah anak-anak menjadi
dilakukan? Apakah hasilnya antusias saat kegiatan membuat playdough dan menjepit. Dengan
efektif? Atau tidak efektif? kegiatan tersebut, kemampuan motorik halus anak akan lebih
Mengapa? Bagaimana respon berkembang karena, kegiatan yang disediakan lebih berfokus pada
orang lain terkait dengan strategi mengkoordinasikan tangan kanan dan kiri.
yang dilakukan, Apa yang Apakah hasilnya efektif?
menjadi faktor keberhasilan atau Praktik yang dilaksanakan sudah bisa dikatakan efektif, namun memang
ketidakberhasilan dari strategi perlu pengulangan lagi dalam memberikan kegiatan tersebut karena
yang dilakukan? Apa yang akan ditingkatkan adalah kemampuan motorik halus anak. Dengan
pembelajaran dari keseluruhan melakukan pengulangan kegiatan, dapat melatih kemampuan motorik
proses tersebut halus anak lebih berkembang, selanjutnya anak-anak akan mudah dalam
menggunakan gunting.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan?
Guru pendamping sebagai teman sejawat mengatakan, kegiatan ini
menyenangkan jika diberikan kepada anak-anak, dan inovatif juga
dilihat dari penggunaan media yang digunakan sudah pas untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi tersebut?
Praktik ini belum bisa dikatakan berhasil bukan juga tidak berhasil,
karena kegiatan ini baru sekali diterapkan kepada anak, perlu
pengulangan lagi untuk dikatkan berhasil dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersbut?
1. Dengan menyediakan media yang menarik dan inovatif, anak-anak
akan merasa seperti bermain dan semangat dalam mengerjakan
kegiatan.
2. Melalui kegiatan membuat playdough dan menjepit menggunakan
jepit jempuran, mampu meningkatkan kemampuan motorik halus
pada anak dalam persiapan menggunting
2. Perlu adanya pengulangan dalam praktik ini agar memaksimalkan
kemampuan motorik halus anak
LK 3.1 Menyusun Best Practices – PPL 4

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangasem Bali


Lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak
Tujuan yang ingin dicapai Melalui metode bermain peran dapat meningkatkan konsentrasi anak
Penulis Elsa Shara Nabila, S.Pd
Tanggal (refleksi akhir) Senin, 28 November 2022
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Melalui observasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya, 5 dari 9 anak
belakang masalah, mengapa pada jenjang kelompok A, memiliki konsentrasi yang rendah ketika
praktik ini penting untuk pembelajaran di kelas. Ke 5 anak tersebut kurang fokus pada
dibagikan, apa yang menjadi pekerjaannya sendiri, mereka hanya memperhatikan pekerjaan
peran dan tanggung jawab anda temannya. Sehingga kegiatan yang sedang dilakukan menjadi terhambat
dalam praktik ini. atau terlalu lama selesai. Ini disebabkan metode yang digunakan guru
kurang menarik fokus dan konsentrasi, media, bahan dan alat-alat yang
digunakan juga kurang bervariatif, seperti penggunaan pensil dan
majalah secara berkala. Maka dari itu guru mengambil penentuan solusi
menggunakan metode bermain peran, yang mampu meningkatkan
konsentrasi pada anak.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Pada umumnya anak usia dini memang memiliki konsentrasi yang
rendah, namun jika ini tidak dilatih sejak dini maka anak akan kesusahan
dalam mengikuti pembelajaran pada tingkat pendidikan yang lebih
tinggi. Maka dari itu guru harus lebih kreatif dan berinovasi dalam
memberi kegiatan kepada anak-anak. Salah satunya dengan penggunaan
metode bermain peran, yang diharapkan mampu meningkatkan
konsentrasi pada anak kelas A di TK ABA Karangasem.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik
ini?
Dalam praktik Aksi 3 guru kelas dan guru pendamping memiliki peran
penting, yang akan membimbing dan melatih anak untuk meningkatkan
konsentrasi anak. Memfasilitasi anak dengan metode dan media yang
menarik untuk melatih konsentrasinya. Kemudian Kepala Sekolah
menjadi penanggung jawab dalam praktik ini.
Tantangan : Apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Apa saja yang menjadi tantangan Adapun tantangan dalam kegiatan bermain peran adalah:
untuk mencapai tujuan tersebut? 1. Anak kesusahan dalam membuka kresek untuk memasukkan
Siapa saja yang terlibat, sayuran yang dibeli oleh pembeli. Ini disebabkan kresek yang guru
siapkan masih baru.
2. Salah satu anak yang menjadi pedagang suaranya terlalu kecil,
sehingga anak yang menjadi pembeli kesulitan mendengar
suaranya
3. Pada kegiatan bermain peran yang digunakan untuk transaksi jual
beli adalah uang mainan, jadi karena guru tidak mengajarkan anak-
anak mata uang, ada kesalahpahaman antara anak-anak dalam
proses pembayaran. Misalnya harga sayur 2000, jadi anak-anak
hanya membayar sebanyak 2 lembar uang mainan, namun anak
yang sudah mengerti mata uang membayarnya dengan satu lembar
uang mainan bernilai 2000.
Siapa saja yang terlibat?
Yang terlibat dalam praktik ini adalah, kepala skolah, anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut?
dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam
tantangan tersebut/ strategi apa kegiatan bermain peran adalah:
yang digunakan/ bagaimana 1. Guru membantu anak dalam membuka beberapa kresek yang akan
prosesnya, siapa saja yang digunakan, agar anak lebih mudah dalam proses bermain peran
terlibat / Apa saja sumber daya 2. Memotivasi dan membimbing anak agar mau bersuara lebih keras,
atau materi yang diperlukan supaya teman yang menjadi pembeli bisa mendengar suaranya
untuk melaksanakan strategi ini 3. Memberi pengertian kepada anak bahwa dalam bermain peran
menggunakan uang mainan, guru tidak mengajarkan mata uang
langsung. Kemudian guru mempraktikan cara transaksi
menggunakan uang mainan.
Strategi apa yang digunakan?
Strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut
adalah:
1. Mendemonstrasikan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
anak dalam kegiatan bermain peran
Proses yang dilakukan dalam praktik ini adalah:
1. Guru mendata anak memiliki konsentrasi rendah dalam proses
pembelajaran
2. Mencari penyebab permasalahannya
3. Guru mulai mencari penentuan solusi yang akan dilakukan untuk
meningkatkan konsentrasi anak
4. Guru menetapkan kegiatan yang akan dilakukan yaitu, metode
bermain peran. Berperan menjadi pedagang dan pembeli sayur
5. Kemudian guru menyusun RPPH serta alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktik ini.
6. Guru melaksanakan kegiatan praktik ini dibantu guru pendamping
yang akan membantu anak-anak dalam proses pembelajaran
berlangsung
7. Sebelum anak melakukan kegiatan, guru menjelaskan kegiatan dan
aturan mainnya
8. Setelah itu anak dipersilahkan untuk melakukan kegiatan, anak-anak
dibagi menjadi dua peran pedagang dan pembeli
9. Kemudian anak mulai bermain peran
Yang terlibat dalam plaksanaan praktik ini adalah anak-anak, guru kelas
dan guru pendamping.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini?
Memberikan kegiatan yang menarik bagi anak, seperti bermain peran
menggunakan bahan-bahan yang konkrit, seperti penggunaan berbagai
macam sayuran.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dari dilakukan?
Langkah-langkah yang Dampak dari aksi yang telah dilaksanakan adalah anak-anak terlihat
dilakukan? Apakah hasilnya senang dan fokus pada masing-masing peran yang dimainkannya.
efektif? Atau tidak efektif? Dengan demikian metode yang digunakan guru bisa dianggap efektif
Mengapa? Bagaimana respon dalam meningkatkan konsentrasi pada anak. Guru yang mendampingi
orang lain terkait dengan strategi pada praktik ini berpendapat, strategi yang digunakan sangat
yang dilakukan, Apa yang menyenangkan bagi anak. Serta banyak aspek perkembangan yang
menjadi faktor keberhasilan atau muncul dalam penggunaan metode bermain peran tersebut.
ketidakberhasilan dari strategi Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi tersebut?
yang dilakukan? Apa Faktor yang menyebabkan keberhasilan dari strategi yang digunakan
pembelajaran dari keseluruhan adalah, penggunaan metode yang menarik dan menyenangkan bagi
proses tersebut anak. Sehingga anak tidak merasa jenuh saat berkegiatan, sebaliknya
anak-anak lebih aktif dan konsentrasi anak meningkat ketika bermain
peran menjadi pedagang dan pembeli.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersbut?
1. Dengan menyediakan media yang menarik dan inovatif, anak-anak
akan merasa seperti bermain dan semangat dalam mengerjakan
kegiatan.
2. Melalui kegiatan bermain peran, mampu meningkatkan konsentrasi
pada anak.

Anda mungkin juga menyukai