Anda di halaman 1dari 9

E-BOOK

RESUMEPERKULIAHAN

DISAIN PEMBELAJARAN
DAN PRODUKSI MEDIA
Macam-Macam dan Jenis Penelitian
Pengembangan
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari kata “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Russell media
merupakan saluran komunikasi yang menjadi perantara antara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a receiver). Menurut Gagne, media sebagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk
belajar. Arsyad (2006:3) menyatakan pengertian media cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dari pendapat
ini dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen komunikasi yang
berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima
Berdasarkan definisi media secara umum, dapat dibangun definisi media
pembelajaran secara terpisah. Media pembelajaran dapat dikatakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan materi
dari guru secara terencana sehingga siswa dapat belajar efektif dan efisien.
Dalam hal ini segala sesuatu yang digunakan tersebut mestilah yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan proses siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Kalau dijabarkan lebih rinci, media pembelajaran berupa bahan, alat,
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara ilmiah, interaktif, efektif, dan efisien.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa
dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Jenis media pembelajaran saat ini sangat beragam dipengaruhi oleh sifat dan
karakteristik yang dimilikinya. Oleh karena itu, media dapat digolongkan secara
variatif untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran di kelas. Pemahaman guru
yang tepat, cermat dan menyeluruh terhadap penggolongan dan pemilihan jenis
media menjadi faktor penentu ketepatan tersampaikannya isi pesan
pembelajaran dari sumber pesan kepada siswa sebagai penerima pesan. Jenis-
jenis media pembelajaran yang biasa digunakan terdiri atas: media audio, media
visual, dan media audio visual gerak.
3. Model-Model Penelitian Pengembangan

Research and Development (Penelitian dan Pengembangan)


merupakanmetode penelitian untuk mengembangkan dan menguji
produk yang nantinyaakan dikembangkan dalam dunia pendidikan.
Terdapat berbagai macam model penelitian yang dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penelitian Research and Development ini,
berikut ini macam-macam model yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan (Amali et al., 2019).

Model pengembangan Borg dan Gall ini memilikikelebihan dan


kekurangannya. Kelebihan dari model ini yaitu mampu menghasilkan
suatu produk dengan nilai validasiyang tinggi dan mendorong proses
inovasi produk yang tiada henti, sedangkan untuk kelemahandari
model ini yaitu memerlukan waktu yang relatifpanjang, karena
prosedurrealtif kompleks dan memerlukan sumber dana yang cukup
besar.

A.Model Pengembangan Borg dan Gall


Menurut (Borg & Gall, 1983) model pengembangan ini menggunakan
alur air terjun (waterfall) pada tahap pengembangannya. Model
pengembangan Borg dan Gall ini memiliki tahap-tahap yang relatif
panjang karena terdapat 10 langkah pelaksanaan: (1) penelitian dan
pengumpulan data (research and information colleting), (2)
perencanaan (planning), (3) pengembangan draft produk (develop
preliminary form of product), (4) uji coba lapangan (preliminary field
testing), (5) penyempurnaan produk awal (main product revision), (6)
uji coba lapangan (main field testing), (7) menyempurnakan produk
hasil uji lapangan (operational product revision), (8) uji pelaksanaan
lapangan (operasional field testing), (9) penyempurnaan produkakhir
(final product revision), dan
diseminasi dan implementasi (disemination and implementation)
(Hamdani, 2011). Langkah tersebut ditunjukkan pada bagan berikut:
4. Tahap Penelitian

Tahap yang dilaksanakan pada pengembangan penelitian ini secara rinci


sebagai berikut.
1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data
melalui survei), termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk
merumuskan kerangka kerja penelitian
2) Planning (perencanaan), termasuk dalam langkah ini merumuskan
kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan
tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan
melaksanakan studi kelayakan secara terbatas
3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk permulaan dari
produk), yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan
dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen
pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan
evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung
4) Preliminary field testing (ujicoba awal lapangan), yaitu melakukan uji coba
lapangan awal dalam skala terbatas. Dengan melibatkan subjek sebanyak 6 –
12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan
dengan cara wawancara, observasi atau angket
5) Main product revision (revisi produk), yaitu melakukan perbaikan terhadap
produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini
sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang
ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model)
utama yang siap diujicobakan lebih luas
6) Main field testing (uji coba lapangan), uji coba utama yang melibatkan
seluruh peserta didik
7) Operational product revision (revisi produk operasional), yaitu melakukan
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk
yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap
divalidasi
8) Operational field testing (uji coba lapangan operasional), yaitu langkah uji
validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan
9) Final product revision (revisi produk akhir), yaitu melakukan perbaikan
akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final)
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan
produk/model yang dikembangkan dan menerapkannya di lapangan.
RESUME MATERI DISAIN
PEMBELAJARAN
1. Dosen Pengampu 1
(Dr. Hasruddin,S.Pd ,M.Pd)
Bersama Pak Hasruddin kami melakukan 5 kali
pertemuan dengan rincian:
pertemuan 1 dan 2
kami hanya bertemu untuk membagikan kontrak
perkuliahan dan menjelaskan secara umum
kepada kami materi yang akan kami pelajari
dalam perkuliahan dan menyampaikan bahwa
bapak akan masuk kepada kami 5 kali pertemuan,
bu Ely Djulia 5 kali pertemuan dan bu Widya Arwita
6 kali pertemuan dan menyampaikan bahwa di
pertemuan ke dua bapak akan menjelaskan
tentang jenis-jenis penelitian pengembangan dan
sekaligus membagi topik yang akan kami
presentasikan di pertemuan ke 3,4 dan 5 sesuai
urutan materi yang terdapat di dalam kontrak
perkuliahan dengan ketentuan satu orang
membahas topik yang diberikan dan
mempresentasikan sekaligus dalam komponen
tugas KKNI yaitu (CBR,CJR, Mini Riset, dan
Rekayasa ide) dalam satu presentasi.
pertemuan 3
penyampaian materi presentasi oleh Rizka
Ramadhani dan sekaligus sesi diskusi
Pertemuan 4
penyampaian materi dari Nanda dan sesi diskusi
pertemuan 5
penyampaian materi oleh Aisyah Rahma
RESUME MATERI DISAIN
PEMBELAJARAN
1. Dosen Pengampu 1
(Dr. Hasruddin,S.Pd ,M.Pd)
Bersama Pak Hasruddin kami melakukan 5 kali
pertemuan dengan rincian:
pertemuan 1 dan 2
kami hanya bertemu untuk membagikan kontrak
perkuliahan dan menjelaskan secara umum
kepada kami materi yang akan kami pelajari
dalam perkuliahan dan menyampaikan bahwa
bapak akan masuk kepada kami 5 kali pertemuan,
bu Ely Djulia 5 kali pertemuan dan bu Widya Arwita
6 kali pertemuan dan menyampaikan bahwa di
pertemuan ke dua bapak akan menjelaskan
tentang jenis-jenis penelitian pengembangan dan
sekaligus membagi topik yang akan kami
presentasikan di pertemuan ke 3,4 dan 5 sesuai
urutan materi yang terdapat di dalam kontrak
perkuliahan dengan ketentuan satu orang
membahas topik yang diberikan dan
mempresentasikan sekaligus dalam komponen
tugas KKNI yaitu (CBR,CJR, Mini Riset, dan
Rekayasa ide) dalam satu presentasi.
pertemuan 3
penyampaian materi presentasi oleh Rizka
Ramadhani dan sekaligus sesi diskusi
Pertemuan 4
penyampaian materi dari Nanda dan sesi diskusi
pertemuan 5
penyampaian materi oleh Aisyah Rahma
2. Dosen Pengampu 2
(Ibu Dr. Ely Djulia, S.Pd,M.Pd.)
Bersama ibu kami belajar tentang media
pembelajaran dilihat dari sudut pandang yang
berbeda yaitu media pembelajaran berbasis
pendekatan multipelrepsentasi sebagai suatu era
baru dalam perkuliahan ilmu disain pembelajaran.
bersama ibu ely kami melakukan perkuliahan
sebanyak 3 kali perkuliahan karena kebetulan
berbenturan dengan libur nasional dan ada satu kali
ibu dalam keadaan sakit dan tidak fit
pertemuan 1
ibu menjelaskan kepada kami tentang
Mengembangkan Media Multiple Representation
Dalam Pendidikan Biologi dan ibu menceritakan
kepada kami pengalaman beliau
dalampertemuannya secara online dengan pencetus
teori ini yaitu Prof .David Treagust dan Prof.Mauro
Mocerino dan bahkan ppt yang ibu bagikan kepada
kami adalah PPT dari hasil pertemuan tersebut dan
perkuliahan kami lakukan secara ofline di gedung 5
dan di akhir perkuliahan ibu meminta kami
membuat media pembelajaran dengan pendekatan
multiple representation yang memenuhi 3
komponen yakni aspek makro,mikro dan simbolik
dalam multiple representation baik media ict
maupun non ict sampai pada tahap disain media
dengan pengembangan menggunakan model ADDIE
pertemuan 2
kami mempresentasikan rancangan media dan
menunjukkan aspek multiple representation yang
terdapat dalam media yang kami buat dan ibu
mengarahkan kami agar sesuai dengan aspek
multiple dan mengarahkan media pembelajaran yang
kami buat dan memberikan masukan-masukan untuk
perbaikan media
pertemuan 3
kami membawa media yang sudah jadi ke kampus
untuk ditujukkan kepada ibu dan di presentasikan
penggunaan media tersebut seolah kami sedang
menyampaikan di hadapan siswa yang kami tujukan
sebagai objek yang akan kami berikan penjelasan
media tersebut dan saya sendiri memilih untuk
membuat media kartu belajar untuk materi hewan
invertebrata dengan disain yang sudah saya siapkan
dan akan di lampirkan di akhir dan ibu meminta kami
untuk mengimplementasikan media yang sudah kami
buat ke sekolah dan membuat laporan efektivitas
penggunaan media di sekolah..
3. Dosen Pengampu
(Ibu Dr. Widya Arwita,S.Pd,M.Pd)
pertemuan kami dengan ibu ada dua kali
pertemuan karena kebetulan memang bertepatan
dengan libur nasional dan sudah berada di akhir
pertemuan proses perkuliahan.
pertemuan 1
kami di pertemuan 1 melakukan perkenalan dan
komfirmasi dengan pembahasan dengan dosen di
minggu-minggu sebelumnya
Pertemuan 2
pada pertemuan ini kami bergabung dengan kelas
b mendiskusikan terkait media Virtual Reality
sebagai media dalam pembelajaran biologi
Pertemuan 3
pertemuan ini ibu mengirimkan kepada kami tugas
uas berupa pembuatan e-book resume perkuliahan
dan tugas-tugas yang telah kami selesaikan dalam
perkuliahan

Anda mungkin juga menyukai