MODUL 1
Penyusun
2023
MODUL AJAR
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami pembukuan tunggal dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah,
menerapkan sistem akuntansi keuangan, dan struktur akuntansi keuangan
lembaga/pemerintah, menerapkan standar pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan/disclosur akuntansi lembaga/pemerintah, mengevaluasi laporan
keuangan lembaga/pemerintah, serta menerapkan komputerisasi data akuntansi
lembaga/pemerintah.
B. PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu Mampu Menyusun Siklus Akuntansi Lembaga/ Pemerintah
2. Rencana Asesmen :
Pertemuan ke 1
1. Kegiatan Pendahuluan
Penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Peserta didik melakukan pengamatan dari sumber video dan buku sumber yang
berkaitan dengan :
Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan lembaga/pemerintah:
a. Bukti Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada pengelolaan
keuangan daerah
b. Sistem metode pencatatan dan pengelolaan dalam sistem akuntansi
keuangan daerah
c. sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan Lembaga
https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-keuangan-daerah-
pengertian-metode-pencatatan-dan-siklus-akuntansi/ , link bukti
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, serta metode pencatatan
https://www.youtube.com/watch?v=IeZGzuPVL2Q link system pembukuan
tunggal dan berpasangan.
Peserta didik melakukan asesmen awal materi Sistem Pembukuan tunggal
dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan
lembaga/pemerintah
Peserta didik di berikan tugas secara berkelompok sesuai dengan kesiapan
dalam belajar, asesmen awal
2. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah tindak lanjut setelah dilakukan asesmen awal. Hasil
asesmen awal digunakan sebagai Langkah menyesuaikan strategi pembelajaran
agar sesuai kebutuhan belajar dan perkembangan peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi dirancangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik
yang berarti adanya perbedaan dalam perlakuan terhadap peserta didik. Dalam hal
ini peserta didik di bagi tiga kelompok yaitu : belum memahami, memahami, sangat
memahami.maka perlakukannya sebagai berikut :
Kelompok Belum Memahami : Dilakukan pendampingan untuk peserta didik yang belum
memahami dengan menjelaskan tentang Sistem
Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah dan
mendiskusikan Tugas yang ada pada LKPD 1
Kelompok Memahami : Mengarahkan peserta didik mengikuti proses sesuai dengan
Langkah pembelajaran dan menyelesaikan tugas pada LKPD
2 dan menjadi tutor sebaya
3. Kegiatan Penutup
Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Peserta didik melakukan refleksi.
Memberikan umpan balik dari hasil refleksi peserta didik
Memberikan tindak lanjut dengan mengkomunikasikan kepada peserta didik
tentang hasil belajar.
Menyampaikan topik pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan do’a.
4. Media Pembelajaran
a. Media
LCD
Komputer/laptop
Alat pembelajaran : alat-alat praktik Akuntansi Manual
Sumber Belajar : Buku Buku Paket Akuntansi yang Relevan
Internet
1. Asesmen Awal
Memahami Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan lembaga/pemerintah
Unit Kompetensi : Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah
Waktu : 30 Menit
a. PETUNJUK UMUM
c. KUNCI JAWABAN
Terlampir
1. Asesmen Proses
Adapun Ceklist Observasi yang harus di isi oleh peserta didik, untuk mengetahui
indicator pencapaian selama pembelajaran per peserta didik pada saat Proses
Pembelajaran Berlangsung :
a. Asesmen Proses
Memahami Bukti
1
Transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas
pada pengelolaan
keuangan daerah
Memahami Sistem
2
metode pencatatan dan
pengelolaan dalam
sistem akuntansi
keuangan daerah
Memahami sistem
3
pembukuan tunggal dan
sistem pembukuan
berpasangan untuk
akuntansi keuangan
lembaga
2. Asesmen Akhir
Memahami Memahami sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga
Unit Kompetensi : sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga
Waktu : 90 Menit
a. PETUNJUK UMUM
Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah
disediakan.
Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
Bacalah materi test secara cermat dan teliti.
b. ESSAY
https://quizizz.com/quiz/creator/64afa3537e79df001d5fce4c/edit?fromSearc
h=true, link soal quiziz
atau
jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
C.KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.Revrisond Baswir
4. belanja daerah
5. Akun
6. proses penyesuaian
7. ayat jurnal pembalik
8. memiliki laporan LRA
9. Akuntabilitas
10. Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
E. REFLEKSI PEMBELAJARAN
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai hasil 75%.
Sedangkan peserta didik yang belum mencapai hasil tersebut diberikan kegiatan
remedial.
1. Pengayaan:
Peserta didik mencari contoh Bukti Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
pada pengelolaan keuangan daerah dari sumber yang lain
Peserta mencari contoh system pembukuan tunggal dan system pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga
2. Remedial:
Peserta didik mempresentasikan kembali lembar aktivitas peserta didik hasil
perbaikan diskusi kelompok.
Program Pengayaan dan
Remedial
Elemen Nama Rencana Program Tanggal Hasil
No Keteranga
dan TP Siswa Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5 dst
LAMPIRAN
MATERI AJAR
Namun, ada satu jenis pencatatan dan pelaporan yang terbilang berbeda dengan
pencatatan pelaporan terhadap ketiga jenis usaha di atas, yaitu akuntansi
keuangan daerah.
Dengan membaca artikel ini, mudah-mudahan Anda dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan ini:
Proses pencatatan, penilaian dan identifikasi semua transaksi bisnis yang terjadi
pada entitas pemerintah daerah, seperti provinsi, kota atau kabupaten.
Pemberlakuan akuntansi ini akan diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24
Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005
mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) nomor 13 Tahun 2006.
Output sistem pencatatan juga pengelolaan akuntansi keuangan daerah
yaitu berupa:
ahapan siklus akuntansi keuangan daerah sejatinya sama dengan siklus akuntansi
perusahaan pada umumnya.
Namun, untuk alasan kemudahan pembuatan laporan, setelah NSSP dibuat maka
akan ditutup oleh jurnal penutup dan akan langsung dibuatkan laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas (R/K Pemda) dan neraca.
Bukti transaksi dikategorikan menjadi tiga, yaitu bukti penerimaan kas, bukti
pengeluaran kas dan bukti memorial yang kemudian dimasukkan ke jurnal
umum.
Penerimaan Kas
Pengeluaran Kas
Ada dua hal yang harus dicatat yaitu pengeluaran kas langsung dan kas berupa uang
persediaan/ganti uang persediaan/ tambahan uang persediaan.
Perlu dillaporkan juga penyusutan sistematis sesuai dengan masa manfaat dari
seluruh aset tetap (kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan.
Selain Kas
Daerah
Akuntansi pemerintah (keuangan daerah) merupakan salah satu jenis akuntansi, maka
di dalam akuntansi pemerintah (keuangan daerah) juga terdapat proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi-transaksi
keuangan ekonomi yang terjadi di pemerintah daerah. Ada beberapa sistem
pencatatan yang dapat digunakan, yaitu sistem pencatatan single entry, double entry,
dan triple entry. Salah satu yang membedakan pembukuan dan akuntansi adalah
dalam penggunaan sistem pencatatan. Pembukuan hanya menggunakan sistem
pencatatan single entry, sedangkan akuntansi dapat menggunakan double entry dan
triple entry.
Metode pencatatan Single Entry sekarang ini semakin ditinggalkan, walau masih ada
beberapa area Pemda yang masih memakai karena mempunyai beberapa kelemahan
seperti: tidak mencerminkan kinerja secara riil dan tidak memberikan informasi yang
komprehensif.
Maka dari itu, metode Double Entry hadir untuk mengisi kelemahan dari
metode Single Entry.
Ada banyak sistem pencatatan buku, salah satunya adalah sistem pencatatan buku
tunggal (Single Entry).
Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan satu kali.
Sistem pencatatan buku tunggal memiliki kelebihan, salah satunya adalah mudah
dipahami dan sederhana.
Contoh soal:
17 Januari 2022, Biaya perjalanan dinas ke Jakarta selama 5 hari An. Jajang Abdul
tanggal 17 s.d 21 januari 2022 No.SP2D 080/02/DPPO/1/2022
dengan no BKU 002 sebesar Rp 3.000.000,00
Jawabannya :
No
Tanggal Kode Rek Uraian Penerimaan Pengeluaran
BKU
Penerimaan pendapatan Retribusi daerah dari
001 15/01/2022 8 1 2 23 03 Gelanggang Olahraga Rp 15.000.000,00
Biaya perjalanan dinas ke Jakarta selama 5
002 17/01/2022 9 1 2 15 02 hari An. Jajang Abdul Rp 3.000.000,00
tanggal 17 s.d 21 januari 2022 No.SP2D
080/02/DPPO/1/2022
Artinya:
KODE AKUN :
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan -LRA
5. Belanja
6. Transfer
7. Pembiayaan
8. Pendapatan – LO
9. Beban
Kelemahan : tidak dapat digunakan untuk pembuatan laporan keuangan sulit untuk
menelusuri kesalahan pembukuan
Sistem pencatatan double entry sering disebut juga sistem tata buku berpasangan.
Sistem double entry yaitu pencatatan debet dan kredit. Sejak digunakannya sistem
tata buku berpasangan, setiap pencatatan transaksi harus di analisa terlebih dahulu.
Rasionalnya setiap transaksi akan mempengaruhi persamaan akuntansi baik debit
(kiri) dan sisi kredit (kanan). Tata buku berpasangan akan mencatat setiap transaksi
di 2 buku yang berbeda.Dalam sistem pembukuan berpasangan pengaruh ganda (dua
sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga
menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika setiap
transaksi dicatat dengan jumlah debet dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh
debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Kesamaan antara debet
dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan (double entry system)
dalam pencatatan transaksi. Pencatatan dengan sistem double entry sering disebut
dengan istilah menjurnal.
Karena pemerintahan menerapkan dua basis pencatatan yakni akrual dan kas maka
jurnal yang dibuat pun harus dua yakni jurnal LO dan Jurnal LRA.
Contoh soal :
8 Februari 2022 ,Dinas Pendapatan menerima pembayaran pajak hotel bulan Januari
dari hotel permata sebesar Rp 7.500.000,00 no Bukti TBP 01
Jurnal LO
Jurnal LRA
4.1.1.06.01 Rp 7.500.000
Pendapatan
Hotel -LRA
Kekurangannya : Rumit
Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aset akan dicatat pada sisi Debit,
sedangkan yang berakibat berkurangnya aset akan dicatat pada sisi Kredit. Hal yang
sama dilakukan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan karena memiliki
kesamaan sifat dengan aset dalam konsep debit/kreditnya.
Hal yang sebaliknya dilakukan untuk kewajiban, ekuitas dana, dan pendapatan.
Apabila suatu transaksi mengakibatkan bertambahnya kewajiban, maka pencatatan
akan dilakukan pada sisi Kredit, jika mengakibatkan berkurangnya kewajiban,
pencatatan dilakukan pada sisi Debit. Hal serupa dilakukan untuk ekuitas dana,
pendapatan, dan penerimaan pembiayaan karena memiliki kesamaan sifat
dengan aset dalam konsep debit/kreditnya
Contoh :
coba anda kerjakan soal kasus dibawah ini:
2. Berikan keterangan Debet/Kredit pada titik titik untuk akun2 dibawah ini:
Saldo normal rekening kelompok Aset …, bertambah di sisi … dan berkurang di sisi
… ;
Saldo normal rekening kelompok Belanja …, bertambah di sisi … dan berkurang di sisi
…;
Saldo normal rekening kelompok Pengeluaran Pembiayaan …, bertambah di sisi … dan
berkurang di sisi … ;
Saldo normal rekening kelompok Kewajiban …, bertambah di sisi … dan berkurang
di sisi …
Saldo normal rekening kelompok Ekuitas Dana …, bertambah di sisi … dan berkurang
di sisi … ;
Saldo normal rekening kelompok Pendapatan …, bertambah di sisi … dan berkurang
disisi…;
GLOSARIUM
Aset adalah sumber-sumber ekonomis yang dikuasai oleh pemerintah dan diharap-
kan memberikan kemanfaatan di masa yang akan datang.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah di masa yang akan
datang.
Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
Pendapatan adalah semua penerimaan daerah dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan menambah ekuitas dana lancar.
Belanja adalah semua pengeluaran Pemerintah Daerah pada suatu periode anggaran
yang mengurangi ekuitas dana lancar.
Pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/22419394 ( diakses 16 juni 2022 pada pukul 10.10 )
https://brainly.co.id/tugas/13056803 ( diakses 16 Juni 2022 pada pukul 10.15 )
https://brainly.co.id/tugas/7553466 ( diakses 16 Juni 2022 pada pukul 10.20 )