Anda di halaman 1dari 24

KONSENTRASI AKUNTANSI

MODUL 1

PEMBUKUAN TUNGGAL DAN PEMBUKUAN


BERPASANGAN UNTUK AKUNTANSI KEUANGAN
LEMBAGA/PEMERINTAH

Penyusun

Lilis Nurmalatiningsih, SE.

SMK NEGERI 1 TASIKMALAYA

2023
MODUL AJAR

MATA PELAJARAN : KONSENTRASI AKUNTANSI


FASE/ KELAS : F / XII
ELEMEN :Praktikum Akuntansi Lembaga/ Instansi Pemerintah
MATERI : Pembukuan Tunggal dan Pembukuan Berpasangan untuk
Akuntansi Keuangan Lembaga / Pemerintah
ALOKASI WAKTU : 10 JP X 45 Menit
NAMA PENULIS : Lilis Nurmalatiningsih, SE,
INSTANSI : SMKN 1 TASIKMALAYA

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami pembukuan tunggal dan
pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah,
menerapkan sistem akuntansi keuangan, dan struktur akuntansi keuangan
lembaga/pemerintah, menerapkan standar pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan/disclosur akuntansi lembaga/pemerintah, mengevaluasi laporan
keuangan lembaga/pemerintah, serta menerapkan komputerisasi data akuntansi
lembaga/pemerintah.

B. PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu Mampu Menyusun Siklus Akuntansi Lembaga/ Pemerintah

2. Rencana Asesmen :

a. Asesmen awal dilaksanakan di awal pembelajaran TP, jika bukan


pembelajaran TP pertama dapat menggunakan data hasil sumatif TP
sebelumnya untuk kompetensi prasyarat namun untuk pembelajaran yang TP
baru tetap perlu dilakukan asesmen awal. Bentuk asesmen awal
menggunakan test tulis.
b. Asesmen Proses merupakan asesmen pembimbingan untuk mencapai
kompetensi. Hasil asesmen digunakan untuk dasar pembimbingan
c. Asesmen Sumatif berfungsi untuk menetapkan ketercapaian, dilaksanakan di
akhir pembelajaran TP dapat berupa tes tulis, projek atau penugasan
Rencana Assesmen:

NO Indikator Pencapaian Instrumen Penilaian

Asesmen Asesmen Asesmen Akhir


Awal proses
Memahami Bukti Transaksi Test tertulis Ceklist Tugas ( LKPD )
1
penerimaan dan pengeluaran Observasi
kas pada pengelolaan
keuangan daerah
Memahami Sistem metode Test tertulis Ceklist Tugas ( LKPD )
2
pencatatan dan pengelolaan Observasi
dalam sistem akuntansi
keuangan daerah
Memahami sistem pembukuan Test tertulis Ceklist Tugas ( LKPD )
3
tunggal dan sistem pembukuan Observasi
berpasangan untuk akuntansi
keuangan lembaga

C. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1
1. Kegiatan Pendahuluan
 Penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai

 Peserta didik melakukan pengamatan dari sumber video dan buku sumber yang
berkaitan dengan :
Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan lembaga/pemerintah:
a. Bukti Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada pengelolaan
keuangan daerah
b. Sistem metode pencatatan dan pengelolaan dalam sistem akuntansi
keuangan daerah
c. sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan Lembaga
https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-keuangan-daerah-
pengertian-metode-pencatatan-dan-siklus-akuntansi/ , link bukti
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, serta metode pencatatan
https://www.youtube.com/watch?v=IeZGzuPVL2Q link system pembukuan
tunggal dan berpasangan.
 Peserta didik melakukan asesmen awal materi Sistem Pembukuan tunggal
dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan
lembaga/pemerintah
 Peserta didik di berikan tugas secara berkelompok sesuai dengan kesiapan
dalam belajar, asesmen awal

Belum Memahami Memahami


Peserta didik belum memahamii Prasyarat Peserta didik sudah memahami prasyarat yang
yang di perlukan untuk mempelajari di perlukan untuk mempelajari Sistem
Sistem Pembukuan tunggal dan Pembukuan tunggal dan pembukuan
pembukuan berpasangan untuk berpasangan untuk akuntansi keuangan
akuntansi keuangan lembaga/pemerintah
lembaga/pemerintah

2. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilakukan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah tindak lanjut setelah dilakukan asesmen awal. Hasil
asesmen awal digunakan sebagai Langkah menyesuaikan strategi pembelajaran
agar sesuai kebutuhan belajar dan perkembangan peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi dirancangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik
yang berarti adanya perbedaan dalam perlakuan terhadap peserta didik. Dalam hal
ini peserta didik di bagi tiga kelompok yaitu : belum memahami, memahami, sangat
memahami.maka perlakukannya sebagai berikut :
Kelompok Belum Memahami : Dilakukan pendampingan untuk peserta didik yang belum
memahami dengan menjelaskan tentang Sistem
Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah dan
mendiskusikan Tugas yang ada pada LKPD 1
Kelompok Memahami : Mengarahkan peserta didik mengikuti proses sesuai dengan
Langkah pembelajaran dan menyelesaikan tugas pada LKPD
2 dan menjadi tutor sebaya

a. Penanaman (internalize) dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasi dalam


langkah pembelajaran :
 Peserta didik mencari literatur secara mandiri untuk mengembangkan
kemandirian dan kreatifitas.
 Peserta didik melaksanakan tugas secara kelompok untuk mengembangkan
dimensi gotong-royong.
b. Langkah pembelajaran merupakan tahapan pencapaian Tujuan
Pembelajaran
 Peserta didik mempresentasikan tentang hasil diskusi dari video yang telah
dibuat resume
 Peserta didik melakukan proses tanya jawab
 Peserta didik mengambil kesimpulan tentang Sistem Pembukuan tunggal
dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan
lembaga/pemerintah sesuai tanyangan video, kemudian membahas dalam
diksusi kelompok.
c. Memuat langkah pelaksanaan asesmen proses
 Guru melakukan observasi Ketika peserta didik mengerjakan tugas.
Berdasarkan asesmen proses guru melakukan tindakan pembinaan untuk
mencapai ketuntasan
d. Memuat langkah pelaksanaan asesmen sumatif

3. Kegiatan Penutup
 Peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
 Peserta didik melakukan refleksi.
 Memberikan umpan balik dari hasil refleksi peserta didik
 Memberikan tindak lanjut dengan mengkomunikasikan kepada peserta didik
tentang hasil belajar.
 Menyampaikan topik pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan do’a.
4. Media Pembelajaran
a. Media
 LCD
 Komputer/laptop
 Alat pembelajaran : alat-alat praktik Akuntansi Manual
 Sumber Belajar : Buku Buku Paket Akuntansi yang Relevan
 Internet

b. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)


D. ASESMEN

1. Asesmen Awal
Memahami Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan untuk
akuntansi keuangan lembaga/pemerintah
Unit Kompetensi : Sistem Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan lembaga/pemerintah
Waktu : 30 Menit

a. PETUNJUK UMUM

1. Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah


disediakan.
2. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
3. Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.
4. Soal nomor 2 hanya dapat dikerjakan apabila peserta didik menjawab
benar pada soal sebelumnya begitu seterusnya
b. ESSAY
Adapun pertanyaan yang disampaikan pada peserta didik :
1. Sebutkan bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada
pengelolaan keuangan daerah ?
2. Sebutkan metode pencatatan dan pengelolaan keuangan daerah ?
3. Apa yang dimaksud sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan
berpasangan ?

c. KUNCI JAWABAN
Terlampir

1. Asesmen Proses
Adapun Ceklist Observasi yang harus di isi oleh peserta didik, untuk mengetahui
indicator pencapaian selama pembelajaran per peserta didik pada saat Proses
Pembelajaran Berlangsung :

a. Asesmen Proses

Nama Peserta Didik : ……..


NO Indikator Pencapaian Assesmen Proses
Belum Memahami Sangat
Memahami Memahami

Memahami Bukti
1
Transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas
pada pengelolaan
keuangan daerah
Memahami Sistem
2
metode pencatatan dan
pengelolaan dalam
sistem akuntansi
keuangan daerah
Memahami sistem
3
pembukuan tunggal dan
sistem pembukuan
berpasangan untuk
akuntansi keuangan
lembaga

b. RUBRIK ASESMEN PROSES

KKTP Perlu Bimbingan Memahami Sangat Menguasai

Belum Mampu Mampu Memahami Mampu Memahami


Memahami
Memahami Bukti Bukti Transaksi Bukti Transaksi
Bukti
Transaksi penerimaan dan penerimaan dan
Transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas pengeluaran kas pada
penerimaan
pengeluaran kas pada pengelolaan pengelolaan keuangan
dan
pada keuangan daerah daerah pada asesmen
pengeluaran
pengelolaan Pada asesmen dengan prosentase 100
kas pada
keuangan daerah dengan prosentase %
pengelolaan
pada asesmen 70 %
keuangan
daerah
Belum mampu Mampu Memahami Mampu Memahami
Memahami
Memahami Sistem metode Sistem metode
Sistem metode
Sistem metode pencatatan dan pencatatan dan
pencatatan
pencatatan dan penelolaan dalam penelolaan dalam
dan
penelolaan system akuntansi system akuntansi
pengelolaan
dalam system keuangan daerah keuangan daerah pada
dalam sistem
akuntansi pada asesmen asesmen dengan
akuntansi
keuangan keuangan daerah dengan prosentase prosentase 100%
pada asesmen 70%
daerah
Belum mampu Mampu Memahami Mampu Memahami
Memahami
Memahami system pembukuan system pembukuan
sistem
system tunggal dan system tunggal dan system
pembukuan
pembukuan pembukuan pembukuan
tunggal dan
tunggal dan berpasangan untuk berpasangan untuk
sistem
system akuntansi akuntansi keuangan
pembukuan
pembukuan keuangan lembaga lembaga pada asesmen
berpasangan
berpasangan pada asesmen dengan prosentase
untuk
untuk akuntansi dengan prosentase 100%
akuntansi
keuangan 70%
keuangan
lembaga pada
lembaga
asesmen

2. Asesmen Akhir
Memahami Memahami sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga
Unit Kompetensi : sistem pembukuan tunggal dan sistem pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga
Waktu : 90 Menit

a. PETUNJUK UMUM
 Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah
disediakan.
 Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
 Bacalah materi test secara cermat dan teliti.

b. ESSAY
https://quizizz.com/quiz/creator/64afa3537e79df001d5fce4c/edit?fromSearc
h=true, link soal quiziz

atau
jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

1. Pada tanggal 10 Januari 2019, pemerintah kota Y membeli peralatan


kantor senilai Rp10.000.000,00, terdapat saldo awal jumlahnya
Rp50.000.000,00. Apabila pihak pemerintah kota Y tersebut
menggunakan sistem pembukuan tunggal (single entry) maka
pencatatan yang benar, yaitu ....
2. Diketahui pada tanggal 2 April 2018, pemerintah kabupaten A membeli
aset berupa tanah seharga Rp200.000.000,00. Pembelian tersebut
dilakukan secara tunai. Apabila pihak pemerintah kabupaten A
menggunakan sistem pembukuan berpasangan maka pencatatan yang
benar, yaitu ....
3. Akuntansi pemerintah adalah suatu bidang akuntansi yang
berhubungan dengan lembaga pemerintahan seperti instansi
pemerintahan pusat dan daerah. Pengertian tersebut merupakan
pendapat dari tokoh yang bernama…
4. Semua jenis pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang dapat
mengurangi ekuitas dana disebut....
5. Catatan akuntansi secara individual untuk mencatat kenaikan atau
penurunan atas unsur aset, liabilitas, dan ekuitas dinamakan ....
6. Proses menyesuaikan data keuangan setiap akhir tahun sebelum disusun
laporan keuangan disebut.....
7. Sebuah jurnal yang dibuat setiap awal periode akuntansi tahun
berikutnya disebut...
8. Ciri khas akuntansi pemerintah daerah, yaitu ....
9. Segala sesuatu bentuk pengelolaan keuangan harus dapat
dipertanggungjawabkan menurut amanat konstitusi adalah tujuan
laporan keuangan …
10. Sistem pembukuan akuntansi pemerintah terdiri dari …

C.KUNCI JAWABAN

1.

2.

3.Revrisond Baswir
4. belanja daerah
5. Akun
6. proses penyesuaian
7. ayat jurnal pembalik
8. memiliki laporan LRA
9. Akuntabilitas
10. Pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan

d. RUBRIK ASESMEN SUMATIF

Tujuan Pembelajaran Belum Tuntas Tuntas

Peserta didik mampu. Nilai < 70 Nilai >= 70


Memahami system
pembukuan tunggal dan
system pembukuan
berpasangan untuk
akuntansi keuangan
Lembaga.

E. REFLEKSI PEMBELAJARAN

c. Refleksi Peserta Didik


Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu proses pembelajaran menurut persepsi subjek pembelajar. Refleksi dapat
dilakukan oleh guru maupun peserta didik secara bersama-sama dengan
menggunakan instrumen berikut:

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah pemilihan media


pembelajaran telah mencerminkan
tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
2 Apakah gaya penyampaian materi
mampu ditangkap oleh pemahaman
siswa?
3 Apakah keseluruhan pembelajaran
dapat memberikan makna
pembelajaran yang hendak dicapai?
No. Pertanyaan Jawaban

4 Apakah pemilihan metode sudah


efektif untuk membentu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran?
5 Apakah pelaksanaan pembelajaran
tidak keluar dari norma-norma?
6 Apakah pelaksanan pembelajaran
hari ini dapat memberikan semangat
kepada siswa untuk lebih antusias
mengikuti pembelajaran selanjutnya?

d. Umpan Balik Refleksi

No Aktivitas Guru Refleksi Guru Keterangan


Ya Tidak
1 Memberikan motivasi awal
pembelajaran
2 Melakukan asesmen awal

3 Melaksanakan asesmen proses

4 Melakukan asesmen akhir

5 Pembelajaran terdeferensiasi dan


kontektual

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai hasil 75%.
Sedangkan peserta didik yang belum mencapai hasil tersebut diberikan kegiatan
remedial.
1. Pengayaan:
 Peserta didik mencari contoh Bukti Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
pada pengelolaan keuangan daerah dari sumber yang lain
 Peserta mencari contoh system pembukuan tunggal dan system pembukuan
berpasangan untuk akuntansi keuangan lembaga

2. Remedial:
Peserta didik mempresentasikan kembali lembar aktivitas peserta didik hasil
perbaikan diskusi kelompok.
Program Pengayaan dan
Remedial
Elemen Nama Rencana Program Tanggal Hasil
No Keteranga
dan TP Siswa Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5 dst
LAMPIRAN

MATERI AJAR

Akuntansi Keuangan Daerah: Sistem Pencatatan dan Pengelolaan


Berikut ulasan lengkap tentang apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan
daerah lengkap dengan siklus hingga sistem pencatatan atau pengelolaan yant
tepat. Simak ya!

Kegiatan mencatat dan membuat jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur,


perdagangan, maupun jasa mungkin sudah sering Anda pelajari secara mendalam.

Namun, ada satu jenis pencatatan dan pelaporan yang terbilang berbeda dengan
pencatatan pelaporan terhadap ketiga jenis usaha di atas, yaitu akuntansi
keuangan daerah.

Dengan membaca artikel ini, mudah-mudahan Anda dapat menemukan jawaban atas
pertanyaan ini:

 Apa itu akuntansi keuangan daerah?


 Bagaimana siklus akuntansi keuangan pemerintah daerah?
 Hasil akhir dari akuntansi keuangan pemerintah daerah adalah laporan
keuangan yang meliputi?
 Aktivitas transaksi pemerintah daerah antara lain adalah?
 Bagaimana sistem pencatatan juga pengelolaan pada akuntansi keuangan
daerah?

Akuntansi keuangan daerah adalah serangkaian mekanisme teknis dan analisis


akuntansi yang diterapkan pada lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-
departemen yang ada di bawahnya seperti pemda, BUMD, BUMN, LSM, yayasan
sosial, serta proyek-proyek kerjasama antar sektor publik dan sektor swasta.

Proses pencatatan, penilaian dan identifikasi semua transaksi bisnis yang terjadi
pada entitas pemerintah daerah, seperti provinsi, kota atau kabupaten.

Sedangkan sistem akuntansi keuangan daerah (SAPD) adalah rangkaian


sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk
mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan
keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan daerah.

Output berupa laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak seperti:

 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)


 Badan Pengawas Keuangan (BPK)
 Kreditor
 Investor
 Donatur dan pihak berkepentingan lainnya.

Pemberlakuan akuntansi ini akan diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24
Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005
mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) nomor 13 Tahun 2006.
Output sistem pencatatan juga pengelolaan akuntansi keuangan daerah
yaitu berupa:

1. Laporan realisasi anggaran


2. Laporan neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas dana
5. Catatan atas laporan keuangan

ahapan siklus akuntansi keuangan daerah sejatinya sama dengan siklus akuntansi
perusahaan pada umumnya.

Perbedaannya yaitu setelah penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian (NSSP)


dapat langsung dibuatkan laporan perhitungan APBD.

Namun, untuk alasan kemudahan pembuatan laporan, setelah NSSP dibuat maka
akan ditutup oleh jurnal penutup dan akan langsung dibuatkan laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas (R/K Pemda) dan neraca.

Tentunya setiap pencatatan transaksi harus disertakan dengan dokumen-dokumen


dan bukti transaksi yang sah untuk kemudian dimasukkan ke dalam jurnal
dan buku besar pembantu.

Bukti transaksi dikategorikan menjadi tiga, yaitu bukti penerimaan kas, bukti
pengeluaran kas dan bukti memorial yang kemudian dimasukkan ke jurnal
umum.

Prosedur Akuntansi Pengelolaan Keuangan Daerah

Adapun prosedur akuntansi pengelolaan keuangan daerah berdasarkan Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 meliput:

Penerimaan Kas

Meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan


pelaporan keuanganyang berkaitan dengan penerimaan kas.

Hal ini dilakukan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD.

Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan


kas meliputi:

 Surat tanda bukti pembayaran


 Surat tanda setoran (STS)
 Bukti transfer
 Nota kredit bank
 Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)
 Surat Ketetapan Retribusi (SKR)
 Bukti tanda penerimaan kas lainnya

Pengeluaran Kas

Sebaliknya, prosedur ini berkaitan dengan pengeluaran kas dalam rangka


pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Ada dua hal yang harus dicatat yaitu pengeluaran kas langsung dan kas berupa uang
persediaan/ganti uang persediaan/ tambahan uang persediaan.

Bukti transasksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran


kas pada sistem pencatatan keuangan daerah meliputi:

 Surat perintah pencairan dana (SP2D)


 Nota debet bank
 Bukti transaksi pengeluaran kas lainnya.
 Bukti transaksi dilengkapi dengan SPM, SPD, dan kuitansi
 Pembayaran dan bukti tanda terima barang/jasa.
Aset

Meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan,


rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang
dikuasai/ digunakan SKPD.

Perlu dillaporkan juga penyusutan sistematis sesuai dengan masa manfaat dari
seluruh aset tetap (kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan.

Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset berupa


bukti memorial dilampiri dengan:

 Berita acara penerimaan barang


 Berita acara serah terima barang
 Berita acara penyelesaian pekerjaan

Selain Kas

Hal ini mencakup kegiatan yang berupa:

 Koreksi kesalahan pembukuan


 Penyesuaian terhadap akun tertentu dalam rangka menyususnlaporan
keuangan pada akhir tahun
 Reklasifikasi belanja modal menjadi asset tetap
 Reklasifikasi akibat koreksi yang ditemukan dikemudian hari

Bukti transaksi prosedur akuntansi selain kas berupa bukti memorial


dilampiri dengan:

 Pengesahanpertanggungjawaban pengeluaran(pengesahan SPJ)


 Berita acara penerimaan barang
 Surat keputusan penghapusan barang
 Surat pengiriman barang
 Surat keputusan mutasi barang (antar SKPD)
 Berita acara pemusnahan barang
 Berita acara serah terima barang
 Berita acara penilaian
Metode Pencatatan dan Pengelolaan dalam Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah

Sistem pembukuan (pencatatan) akuntansi pemerintah

Akuntansi pemerintah (keuangan daerah) merupakan salah satu jenis akuntansi, maka
di dalam akuntansi pemerintah (keuangan daerah) juga terdapat proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi-transaksi
keuangan ekonomi yang terjadi di pemerintah daerah. Ada beberapa sistem
pencatatan yang dapat digunakan, yaitu sistem pencatatan single entry, double entry,
dan triple entry. Salah satu yang membedakan pembukuan dan akuntansi adalah
dalam penggunaan sistem pencatatan. Pembukuan hanya menggunakan sistem
pencatatan single entry, sedangkan akuntansi dapat menggunakan double entry dan
triple entry.

Metode pencatatan Single Entry sekarang ini semakin ditinggalkan, walau masih ada
beberapa area Pemda yang masih memakai karena mempunyai beberapa kelemahan
seperti: tidak mencerminkan kinerja secara riil dan tidak memberikan informasi yang
komprehensif.

Maka dari itu, metode Double Entry hadir untuk mengisi kelemahan dari
metode Single Entry.

a. Sistem Pencatatan / Pengelolaan Keuangan Daerah Single Entry

Sebelum ada UU nomor 17 tahun 2003 pengelolaan keuangan negara dilakukan


dengan pencatatan tunggal (single entry) dengan menggunakan cash basis. Akuntansi
pemerintah sangat sederhana (simple). Buku yang digunakan antara lain, buku kas
umum (BKU), buku kas tunai, buku bank, buku pengawasan dana Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UHYD), buku pengawasan kredit anggaran permata
anggaran, buku persekot, buku pungutan dan penyetoran pajak. Pembukuan transaksi
ekonomi dilakukan dengan mencatat secara tunggalLaporan yang dibuat dalam
sistem single entry sangat sederhana, antara lain Laporan Keadaan Kas (LKK), dan
Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA). Kelebihan sistem pencatatan single
entry antara lain : sederhana, mudah dipahami, tidak memerlukan waktu lama untuk
membuatnya, dan SDM yang mengerjakan tidak harus profesional. Namun, akuntansi
berbasis single entry mempunyai beberapa kekurangan antara lain, kurang bagus
untuk pelaporan (kurang memudahkan penyusunan laporan), sulit menemukan
kesalahan pembukuan yang terjadi, kurang informatif karena hanya berisikan
informasi tentang aset dan kewajiban. Sistem tata buku tersebut merupakan sebagian
kecil dari akuntansi. Oleh karena itu dalam akuntansi terdapat sistem pencatatan yang
lebih baik, dan dapat mengatasi kelemahan di atas. Sistem ini disebut sistem double
entry. sistem pencatatan double entry inilah yang sering disebut akuntansi.

Ada banyak sistem pencatatan buku, salah satunya adalah sistem pencatatan buku
tunggal (Single Entry).

Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan satu kali.

Transaksi yang mengakibatkan pemasukan kas akan dimasukkan dalam sisi


penerimaan, sedangkan yang mengurangi kas dimasukkan dalam sisi pengeluaran.

Sistem pencatatan buku tunggal memiliki kelebihan, salah satunya adalah mudah
dipahami dan sederhana.

Contoh soal:

15 januari 2022 ,Penerimaan pendapatan Retribusi daerah dari Gelanggang Olahraga


sebesar Rp 15.000.000,00 dengan no BKU 001

17 Januari 2022, Biaya perjalanan dinas ke Jakarta selama 5 hari An. Jajang Abdul
tanggal 17 s.d 21 januari 2022 No.SP2D 080/02/DPPO/1/2022
dengan no BKU 002 sebesar Rp 3.000.000,00

Jawabannya :

DIKNAS KOTA TASIKMALAYA


PEMBUKUAN TUNGGAL
….../01/2022

No
Tanggal Kode Rek Uraian Penerimaan Pengeluaran
BKU
Penerimaan pendapatan Retribusi daerah dari
001 15/01/2022 8 1 2 23 03 Gelanggang Olahraga Rp 15.000.000,00
Biaya perjalanan dinas ke Jakarta selama 5
002 17/01/2022 9 1 2 15 02 hari An. Jajang Abdul Rp 3.000.000,00
tanggal 17 s.d 21 januari 2022 No.SP2D
080/02/DPPO/1/2022

JUMLAH Rp 15.000.000,00 Rp 3.000.000,00

Pada akuntansi pemerintahan ada BAS yakni Bagan Akun Standar

Bagan Akun Standar : 0.0.0.00.00

Artinya:

0. Adalah Kode Akun

0. Adalah Kode Kelompok Akun

0. Adalah kode jenis

00. Adalah kode objek

00. Adalah kode rincian objek

KODE AKUN :

1. Aset

2. Kewajiban

3. Ekuitas

4. Pendapatan -LRA

5. Belanja

6. Transfer

7. Pembiayaan

8. Pendapatan – LO

9. Beban

Kelebihan dan Kekurangan system Pencatatan Single Entry :


Kelebihan : Mudah dipahami dan sederhana

Kelemahan : tidak dapat digunakan untuk pembuatan laporan keuangan sulit untuk
menelusuri kesalahan pembukuan

b. Sistem Pencatatan / Pengelolaan Keuangan Double Entry

Sistem pencatatan double entry sering disebut juga sistem tata buku berpasangan.
Sistem double entry yaitu pencatatan debet dan kredit. Sejak digunakannya sistem
tata buku berpasangan, setiap pencatatan transaksi harus di analisa terlebih dahulu.
Rasionalnya setiap transaksi akan mempengaruhi persamaan akuntansi baik debit
(kiri) dan sisi kredit (kanan). Tata buku berpasangan akan mencatat setiap transaksi
di 2 buku yang berbeda.Dalam sistem pembukuan berpasangan pengaruh ganda (dua
sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga
menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika setiap
transaksi dicatat dengan jumlah debet dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh
debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Kesamaan antara debet
dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan (double entry system)
dalam pencatatan transaksi. Pencatatan dengan sistem double entry sering disebut
dengan istilah menjurnal.

Karena pemerintahan menerapkan dua basis pencatatan yakni akrual dan kas maka
jurnal yang dibuat pun harus dua yakni jurnal LO dan Jurnal LRA.

Contoh soal :

8 Februari 2022 ,Dinas Pendapatan menerima pembayaran pajak hotel bulan Januari
dari hotel permata sebesar Rp 7.500.000,00 no Bukti TBP 01

12 Februari 2022, dibeli Kendaraan Bermotor Perorangan untuk kendaraan dinas


seharga Rp 20.000.000,00 no Bukti TBP 02

Jurnal yang harus dibuat :

Jurnal LO

Tanggal No Kode Ring Uraian Debit Kredit


Bukti

8/02/2022 TBP01 1.1.1.02.01 Kas di Rp 7.500.000


Bendahara
Penerimaan
8.1.1.06.01 Rp 7.500.000
Pendapatan
Hotel -LO

12/2/2022 TBP02 1.3.2.04.01 Kendaraan Rp20.000.000


Dinas Bermotor
perorangan

3.1.3.01.01 RK-PPKD Rp20.000.000

Jurnal LRA

Tanggal No Kode Ring Uraian Debit Kredit


Bukti

8/02/2022 TBP01 0.0.0.00.00 Estimasi Rp 7.500.000


Perubahan SAL

4.1.1.06.01 Rp 7.500.000
Pendapatan
Hotel -LRA

12/2/2022 TBP02 5.2.2.04.01 Belanja Modal Rp20.000.000


Pengadaan
Kendaraan
Dinas Bermotor
perorangan

3.1.3.01.01 Estimasi Rp20.000.000


Perubahan SAL

Kelebihan double entry : Akurat

Kekurangannya : Rumit

Prinsipnya, metode pencatatan Double Entry sama dengan metode


pencatatan debit-kredit pada prinsip dasar akuntansi berterima umum.

Namun, ada sedikit perbedaan formulasi persamaan dasar akuntansi di ranah


akuntansi keuangan daerah.
Formulasi persamaan dasarnya adalah :

Belanja + Aset = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

Persamaan dasar Akuntansi Pemerintah :

1. ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA


2. ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA + PENDAPATAN – BELANJA

3. ASET + BELANJA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA + PENDAPATAN


4. ASET + BELANJA + KEWAJIBAN + EKUITAS DANA +
PENGELUARAN PEMBIAYAAN = PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aset akan dicatat pada sisi Debit,
sedangkan yang berakibat berkurangnya aset akan dicatat pada sisi Kredit. Hal yang
sama dilakukan untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan karena memiliki
kesamaan sifat dengan aset dalam konsep debit/kreditnya.
Hal yang sebaliknya dilakukan untuk kewajiban, ekuitas dana, dan pendapatan.
Apabila suatu transaksi mengakibatkan bertambahnya kewajiban, maka pencatatan
akan dilakukan pada sisi Kredit, jika mengakibatkan berkurangnya kewajiban,
pencatatan dilakukan pada sisi Debit. Hal serupa dilakukan untuk ekuitas dana,
pendapatan, dan penerimaan pembiayaan karena memiliki kesamaan sifat
dengan aset dalam konsep debit/kreditnya

Nama Akun Saldo Bertambah Berkurang


Normal
Aset Debit Debit Kredit
Kewajiban Kredit Kredit Debit
Ekuitas Kredit Kredit Debit
Pendapatan -LO Kredit Kredit Debit
Beban Debit Debit Kredit
Perubahaan SAL Menyesuaikan Transaksi
Pedapatan -LRA Kredit Kredit Debit
Penerimaan Pembiayaan Kredit Kredit Debit
Belanja Debit Debit Kredit
Transfer Debit Debit Kredit
Pengeluaran Pembiayaan Debit Debit Kredit
Estimasi Pendapatan Kredit Kredit Debit
Estimasi Penerimaan Pembiayaan Debit Debit Kredit
Apropriasi Belanja Kredit Kredit Debit
Apropriasi Pengeluan Pembiayaan Kredit Kredit Debit
Estimasi Perubahan SAL Menyesuaikan Transaksi

Contoh :
coba anda kerjakan soal kasus dibawah ini:

1. Kabupaten Bersemi pada tahun 2017 pertama kali mengadakan inventarisasi


dihasilkan data sebagai berikut: Kas di Kas Daerah Rp 468.750.000,00. Persediaan Rp
187.500.000,00. Aset
Tetap Rp 281.250.000,00. Dana Cadangan Rp 93.750.000,00. Hutang Jangka Pendek
Rp112.500.000,00. Hutang Jangka Panjang Rp 234.375.000,00

Berdasarkan data diatas, anda diminta membuat Persamaan Dasar Akuntansi


Pemerintah berdasarkan inventarisasi yang dilakukan oleh Kabupaten Bersemi!

2. Berikan keterangan Debet/Kredit pada titik titik untuk akun2 dibawah ini:

Saldo normal rekening kelompok Aset …, bertambah di sisi … dan berkurang di sisi
… ;
Saldo normal rekening kelompok Belanja …, bertambah di sisi … dan berkurang di sisi
…;
Saldo normal rekening kelompok Pengeluaran Pembiayaan …, bertambah di sisi … dan
berkurang di sisi … ;
Saldo normal rekening kelompok Kewajiban …, bertambah di sisi … dan berkurang
di sisi …
Saldo normal rekening kelompok Ekuitas Dana …, bertambah di sisi … dan berkurang
di sisi … ;
Saldo normal rekening kelompok Pendapatan …, bertambah di sisi … dan berkurang
disisi…;

Saldo normal rekening akun Penerimaan Pembiayaan …, bertambah di sisi …. dan


berkurang di sisi … , sedangkan saldo normal rekening akun Pengeluaran Pembiayaan
…, bertambah di sisi … dan berkurang di sisi ….
3. Jelaskan siklus keuangan daerah yang anda ketahui

GLOSARIUM
Aset adalah sumber-sumber ekonomis yang dikuasai oleh pemerintah dan diharap-
kan memberikan kemanfaatan di masa yang akan datang.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah di masa yang akan
datang.
Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
Pendapatan adalah semua penerimaan daerah dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan menambah ekuitas dana lancar.
Belanja adalah semua pengeluaran Pemerintah Daerah pada suatu periode anggaran
yang mengurangi ekuitas dana lancar.
Pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/22419394 ( diakses 16 juni 2022 pada pukul 10.10 )
https://brainly.co.id/tugas/13056803 ( diakses 16 Juni 2022 pada pukul 10.15 )
https://brainly.co.id/tugas/7553466 ( diakses 16 Juni 2022 pada pukul 10.20 )

Anda mungkin juga menyukai