MAKALAH
Disusun Oleh:
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Segala puji serta rasa syukur kehadirat Allah SWT pencipta segala alam
semesta beserta isinya. Karena atas segala limpahan Rahmat, Taufiq, dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Agung Muhammad SAW sebagai panutan dan ikatan terbaik bagi umat yang
membawa cahaya islam. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Desain dan Strategi Pembelajaran Biologi
dengan judul “Kurikulum Berbasis Kapabilitas, Transdisipliner dan BBK UM”.
Besar harapan penulis atas kebermanfaatan makalah ini dalam menambah
ilmu dan pengetahuan kita mengenai Kurikulum Berbasis Kapabilitas,
Transdisipliner dan BBK UM. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat
dipahami bagi pembaca. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata yang
kurang berkenan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis terbuka dengan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Wassalamualaikum.Wr.Wb.
Penulis (Kelompok 3)
i
DAFTAR ISI
PRAKATA…..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 21 ditandai oleh perubahan yang kencang yang disering ditandai
oleh VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Pengetahuan
menjadi cepat usang dan keahlian baru terus menerus diperlukan agar seseorang
berhasil dan tetap produktif. Dengan demikian, para pendukung pembelajaran
Abad XXI telah menyerukan epistemologi baru yang memandang pengetahuan
sebagai suatu proses dan apalagi sebagai produk. Oleh karena itu, pendidikan
tinggi semakin penting untuk bergulat dalam wacana lintas-batas disiplin, dan
adaptif terhadap perubahan konteks dan situasi, bukan hanya terpaku terlalu
khusus dalam keahlian rutin, dalam satu disiplin (Hung, Ling, & Lee, 2014)
sebagai bagian dari perubahan imperatif lanskap akademis pendidikan tinggi.
Pengembangan dan implementasi Kurikulum UM dilatar belakangi oleh
tuntutan penyesuaian pendidikan untuk mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kapabilitas yang dibutuhkan di era kehidupan abad ke-21, dan era
industri 4.0, serta tuntutan perlunya layanan pada generasi milenial akan
kebutuhan cara belajar yang berbeda dengan generasi sebelmnya. Lahirlah
Kurikulum UM sebagai salah respon nyata untuk menjawab tuntutan
penyesuaian tuntutan yang ada. Kurikulum UM menggunakan pendekatan
kapabilitas sebagai pendekatan dalam pengembangan Kurikulum UM,
pendekatan Belajar Berbasis Kehidupan sebagai pendekatan dalam proses
belajar dan pembelajaran, serta pendekatan Transdisipliner sebagai pendekatan
dalam pengelolaan kurikulum (Rofi’uddin, dkk., 2017).
Teknologi telah mengubah kehidupan manusia di segala aspek terutama
pada era revolusi 4.0 ini. Salah satu aspek yang terkena dampak kemajuan
teknologi adalah aspek pendidikan. Pendidikan tidak boleh membatasi peseta
didik untuk mempelajari satu disiplin tertentu yang bermuara pada satu bidang
keahlian tertentu. Pendidikan hendaknya mempertimbangkan kapabilitas yang
dibutuhkan peserta didik untuk
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kurikulum berbasis kapabilitas.
2. Untuk mengetahui kurikulum berbasis trandisipliner
3. Untuk mengetahui Kurikulum berbasis BBK UM.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kurikulum UM
Struktur kurikulum UM merupakan perwujudan dari kurikulum KKNI
dan SN PT, yang dipadukan dengan pendekatan kapabilitas, diharapkan akan
menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi sebagaimana dituntut
dalam KKNI dan SN PT, namun memiliki nilai lebih dalam pengembangan
kapabilitas. Pengembangan kapabilitas diwujudkan dalam kurikulum dengan
cara masing-masing prodi menyediakan beberapa matakuliah pilihan sesuai
dengan kapabilitas yang akan dikembangkan. Matakuliah pilihan yang
disediakankan oleh masing-masing prodi dapat diambil baik oleh mahasiswa
dari dalam program studi tersebut maupun dari luar program studi. Jumlah
matakuliah berkisar 15-20%, dari keseluruhan jumlah SKS untuk menempuh
S1 (kisaran 146 Sks) (Rafi’uddin, dkk., 2017).
Sketsa pergeseran paradigma pendidikan tinggi dari model training
berbasis kompetensi ke model pengembangan profesional (juga berbasis
kompetensi) ke model pengembangan kapabilitas disajikan dalam Gambar 1.
bahwa pembelajaran terpadu dan konsep-konsep lainnya tergolong dalam kategori yang
berbeda.
Transdisipliner adalah pendekatan yang berfokus pada pembelajaran yang
autentik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berlandaskan
transdisipliner tidak hanya melibatkan peserta didik atau pendidik dalam disiplin
khususnya, tetapi juga didukung dan diperkaya oleh siapa pun yang dapat terlibat dalam
sistem pembelajaran. Setiap Tema Transdisipliner mencakup area pemahaman yang luas
dan bersifat universal untuk semua manusia, dan cukup terbuka untuk mencakup
berbagai bidang konten. Hal ini tercermin dalam pelayanan kurikulum dan pembelajaran
untuk mengembangkan keterampilan abad 21 (Sulton et al., 2018).
Pendekatan transdisipliner memiliki sifat yang integratif sehingga memiliki
dampak sebagai berikut (Rofi’udin, 2020).
1. Mendorong mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang efektif dengan motivasi tinggi
sambil memupuk rasa saling membutuhkan dan kebebasan.
2. Memastikan bahwa mahasiswa dapat merasakan relevansi antara materi kurikulum
yang dipelajari dengan kebutuhan pembelajaran mereka.
3. Mengakui bahwa sikap dan nilai memiliki peran krusial dalam proses eksplorasi
konsep dan prinsip dalam area kurikulum.
4. Meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran jika dibandingkan dengan
pendekatan yang memisahkan mata pelajaran.