Anda di halaman 1dari 105

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Webinar

Series

STRATEGI RS PASCA BERLAKUNYA UU NO. 17 TAHUN 2023


TENTANG KESEHATAN
Topik 1
Di Ujung Tahun 2023: Menafsirkan UU
Kesehatan

Laksono Trisnantoro
Magister Manajemen Rumahsakit UGM
29 Desember 2023
Tujuan
Memahami:
1. makna UU Kesehatan sebagai faktor besar lingkungan rumah sakit
yang mempengaruhi sistem manajemen RS
2. cara berfikir dalam membuat respon tindakan
3. perubahan eksternal di lingkungan RS dan perubahan sistem
internal.
4. respon tim manajemen RS terhadap UU Kesehatan
5. relevansi revisi Rencana Stratejik RS akibat adanya UU Kesehatan

2
Seri berikutnya di bulan Januari 2024
Para Executive RS berbicara:
1. Dr. dr. Ediansyah, MARS: Pengelolaan RS yang Bertumpu pada BPJS
2. Assoc.Prof. Hans P. Wijaya, MM: Pengelolaan RS dengan Pengguna Non BPJS
3. Dr. Mohammad Syahril, Sp.P MPH: Pengelolaan RS dengan Pengguna
Campuran

Sesi dari para praktisi akan diakhiri dengan webinar mengenai Penyusunan
Rencana Strategis Berbasis pada Pengguna oleh Ni Luh Putu Eka Andayani, SKM,
M.Kes
Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan secara kelompok
Perlu diikuti oleh:
• Pemilik RS
• Pimpinan Tenaga Medik
• Direksi RS
• Pengelola Keuangan
• dll
Secara bersama-sama
Dilakukan secara paralel dengan:
• Seri Webinar untuk Sistem Akuntansi RS dalam
strategi RS yang berbeda-beda dengan fasilitator drs.
Johny Setyawan MBA
• Dapat dipelajari di website:
www.manajemenrumahsakit.net
Isi:
1. Tantangan Sektor Kesehatan
2. UU Kesehatan dan Metode berfikir Sense
Making untuk Organisasi
3. Memahami Pasal-pasal terkait RS
4. Penafsiran oleh manajer dan pemilik
Rumahsakit
5. Diskusi: Respon oleh RS

6
Isi:

1. Tantangan Sektor RS

7
Tantangan Rumahsakit

8
Tantangan 1: DI
domestik ada
Ketidak adilan
• Sejak tahun 2015, terjadi
kenaikan biaya klaim BPJS
di Regional I. Sangat
tajam.
• DI Regional 5: Landai
• Regional I paling tinggi
besaran klaimnya
• Regional V biaya klaim
paling rendah
• Tahun 2020, di semua
regional biaya klaim
menurun karena dampak
pandemi COVID-19 Region 1: DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Banten
Region 2: Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Bali, NTB
Region 3: NAD, Sumut, Jambi, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung,
Kepri, Kalbar, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Gorontalo, Sulbar
Region 4: Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara
Sumber: Sample 1% data rutin BPJS Region 5: NTT, Maluku, Malut, Papua Barat, Papua 9
Tantangan 2: Indonesia hanya menjadi pasar dalam
persaingan internasional.
• Thailand,
• Singapura, dan
• Malaysia

Pembeli kesehatan dari negara-negara


Asia:
• Indonesia, China, Timur Tengah
+
• AS dan Inggris,
Tantangan 3: Situasi Pendanaan Kesehatan

11
Sistem pajak Rp18.000.000
Kenaikan GDP dan Pemasukan Pajak

yang belum Rp16.000.000

efektif dalam Rp14.000.000

Ekonomi Rp12.000.000

Indonesia Rp10.000.000

Rp8.000.000

Catatan: Rp6.000.000

1. GDP meningkat tinggi Rp4.000.000

2. Pengumpulan pajak
tidak meningkat Rp2.000.000

tinggi Rp-
PDB2007atas2008
2006 dasar harga
2009 2010 berlaku
2011 (dlm 2013
2012 miliar)
2014 Penerimaan
20152016 2017Perpajakan
2018 2019 (dlm
2020 miliar)
2021
3. Tax Ratio di bawah
10%
Share belanja
kesehatan dalam
GDP yang kecil dan
stagnan
• Stagnan antara 2011 - 2019.
“Membuat sesak napas industri
obat-alkes”.
• Meningkat di tahun 2020 karena
Covid19. Pengeluaran kesehatan
naik, GDP turun
• Tertinggal dari negara-negara lain
• Amerika Serikat sampai 16%.

13
Malaysia Thailand China

Trend % Belanja Kesehatan dalam GDP meningkat dari tahun ke tahun


14
Data Gabungan 4 negara

15
Tantangan 4: BPJS masih tergantung PBI APBN dan
ancaman defisit

16
Dana PBI
APBN
banyak
dipakai
untuk
mendanai
yang PBPU
Catatan
BPJS rentan terhadap Defisit
lagi.

Surplus terjadi karena 2


faktor:
1. Kenaikan Premi PBI APBN di
tahun 2020
2. Adanya kebijakan Pasien
Covid19 didanai oleh
pemerintah
1. Tantangan Sektor Kesehatan dan Tujuan UU
Kesehatan
2. Metode untuk memahami UU
Kesehatan dan melakukan Respon:
Sense Making
3. Memahami Pasal-pasal terkait RS:
- Khusus untuk RS
- Perubahan Eksternal Lingkungan Organisasi RS
- Perubahan di dalam RS
4. Penafsiran
5. Respon 19
Menafsirkan UU Kesehatan
untuk RS

20
Tujuan
UU
Kesehatan:

21
Sudah mencakup tujuan Reformasi Kesehatan

Meningkatkan Akses dan Meningkatkan


Cakupan • Status Kesehatan dan
Meningkatkan Quality Pemerataan
membangkitkan sumber- • Responsiveness pelayanan
sumber dana baru dalam • Proteksi Katastropik
pelayanan kesehatan.
Memberikan kepastian hukum • Peningkatan efisiensi
Meningkatkan ketahanan

22
Pendekatan UU Kesehatan

UU Kesehatan menggunakan metode


Omnibus Law (OBL) terdiri atas 20 Bab,
yang mencakup 11 UU terkait
kesehatan, di luar UU SJSN dan UU
BPJS.
23
Perlu Pemahaman akan 20 Bab dalam UU Kesehatan dengan pola
Transformasi:

Setiap Bab dan Pasal saling terkait sesuai dengan prinsip Transformasi
24
Metafora:
Lembaga rumahsakit sebagai makhluk hidup dan perubahan
lingkungan

UU no 17 tahun
2023 tentang
Kesehatan Rumahsakit

25
Model Berfikir dan bertindak secara
Sense Making
Deteksi adanya
Perubahan Pemahaman
besar dalam Melakukan
Mengenai Penafsiran
lingkungan tindakan
makna
RS sebagai
Perubahan,
respons

26
Mendeteksi adanya UU Kesehatan sebagai pemicu
perubahan

Kemampuan deteksi perubahan ini akan


- menghasilkan, atau
- tidak menghasilkan
dorongan untuk melakukan langkah berikutnya
Memahami Pasal-pasal terkait RS

• Pasal-pasal langsung tentang RS


• Pasal-pasal yang mempengaruhi lingkungan luar RS
• Pasal-pasal yang mengatur internal RS
dan memaknai untuk perubahan
Melakukan penafsiran akan pasal-pasal yang ada
secara keseluruhan dan keterkaitannya

Kemampuan Penafsiran:
untuk melakukan tindakan, misal:
❑Sangat Buruk - Mereview kembali Rencana Stratejik RS
❑Buruk - Melakukan Revisi Rencana Stratejik dan
Rencana Tahunan
❑Baik
❑Sangat baik
Respon: misal Mereview Rencana Stratejik RS

Kemampuan Mereview:
Tantangan:
❑Sangat Buruk - Apakah perlu merubah Visi?
❑Buruk - Apakah perlu merubah Misi?
- Apakah perlu merubah Strategi?
❑Baik - Apakah perlu merubah Program?
❑Sangat baik ....
1. Tantangan Sektor Kesehatan dan Tujuan UU
Kesehatan
2. Metode berfikir: Sense Making untuk
Organisasi

3. Memahami Pasal-pasal
terkait RS:
4. Penafsiran
5. Respon

31
Topik-topik terkait RS, antara lain:
1. RS sebagai Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Isu Pendanaan RS sebagai faktor
penting Eksternal di Lingkungan
Organisasi RS
3. Berbagai pasal yang
mempengaruhi Internal dalam RS
3.1. Pasal-pasal tentang RS

33
Upaya Kesehatan sebagai tulang punggung: Bab V

Upaya Kesehatan

34
Sumber Daya Kesehatan

Upaya Kesehatan

RS sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mendukung


Upaya Kesehatan di berbagai penyakit
35
RS sebagai Fasilitas
Kesehatan yang
berfungsi sebagai
salah satu Sumber
Daya Kesehatan
RS :
Milik pemerintah
Milik masyarakat:
- For Profit (PT)
- Non-for PRofit
(nirlaba, Yaysan-
Perkumpulan)
diatur oleh UU lain:
(PT, dan Yayasan)
Pengelolaan Kesehatan

38
3.2. Pasal-Pasal yang merubah Lingkungan
Eksternal RS
Antara lain:
1. Pemerataan dan Kompetisi
internasional
2. Pendanaan Rumahsakit dan
Tuntutan Pelaporan Keuangan
3. SDM Kesehatan: Ketersediaan
dokter asing, Tidak adanya
rekomendasi OP
4. Teknologi Telemedicine
5. Aspek Hukum
6. ....
39
1. Arah UU Kesehatan 2023: menghadapi 2 front
sekaligus:
1. Mendorong pemerataan pelayanan
kesehatan

2 Mendorong mutu untuk kompetisi


internasional

40
Mendorong Pemerataan

41
Mendorong RS untuk masuk kompetisi
internasional

42
Pendanaan RS: Pasal 37
Pendanaan RS
UU Kesehatan
mendorong
sumber-sumber
dana baru untuk
pelayanan
kesehatan,
termasuk asuransi
swasta
Pasal 402

Dana
Pendanaan
kesehatan akan
dikumpulkan
datanya
sehingga ada
gambaran
menyeluruh
mengenai
situasi
pendanaan
kesehatan
Sumber lain:
- Askes komersial
-out of pocket
- filantropi
dll

Pendanaan pemerintah
dapat diberikan ke
rumahsakit swasta yang
membantu meningkatkan
pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
Pasal-pasal mengenai SDM Kesehatan
(Bab VII)
Mempengaruhi Ketersediaan SDM RS
1. Hospital Based Dipergunakan untuk:
2. Tidak adanya rekomendasi OP • Membantu RS-RS yang ingin
untuk praktek dokter di suatu
wilayah mengembangkan diri dalam
3. Penguatan Kolegium yang persaingan internasional
terpisah dari OP • Membantu mengatasi masalah
4. Dokter asing dapat bekerja ketimpangan distribusi dokter
dalam rangka alih teknologi dalam spesialis
waktu 2 kali 2 tahun
5.Pengembangan Taskhifting
untuk mengatasi kekurangan
spesialis di daerah sulit
Contoh:
Pengembangan baru
pendidikan residen
dengan pendekatan
Hospital-Based
Teknologi Telemedicine
Telemedicine
dapat
menjangkau
masyarakat dari
fasilitas
kesehatan
salahsatu pasal
hukum
Pasal-Pasal yang merubah Situasi Internal
Antara lain:
- Struktur Organisasi RS
- SDM RS
- Kepemimpinan
- Penelitian di RS
- Kewajiban-kewajiban RS
- Sistem Informasi RS
- SIstem Keuangan yang wajib
dilaporkan datanya

53
Direktur RS tidak
perlu lagi harus
seorang dokter
Peningkatan RS
dalam hal penelitian
termasuk pelayanan
berbasis penelitian
Akreditasi RS
Pendidikan
Apakah ini
semua
menjadi syarat
akreditasi?
Apakah ini
semua
menjadi syarat
akreditasi?
Apakah siap?
han di dalam RS

4. Penafsiran oleh manajer


dan pemilik Rumahsakit

62
Penafsiran

Analisis Eksternal Analisis Internal


Apakah isi UU Kesehatan ini Apakah situasi internal RS kita
menjadi Peluang ataukah mempunyai kelemahan atau
Ancaman untuk kekuatan ditolok ukurkan
perkembangan RS? dengan tuntutan pasal-pasal
dalam UU Kesehatan?
Apa Penafsiran terhadap UU Kesehatan ini?
UU Kesehatan ini bertujuan:
Meningkatkan Akses dan Cakupan
• Apa
Meningkatkan Mutu gambaran
membangkitkan sumber-sumber dana baru impactnya
dalam pelayanan kesehatan. • Apa Respon
Meningkatkan ketahanan, termasuk kompetisi RS?
internasional antar RS
• ..

Meningkatkan akes dan cakupan


_ Program Perluasan
Pelayanan Rujukan
Kanker, Jantung, Urologi,
dan Stroke

Meningkatkan klaim
daerah-daerah yang
belum banyak akses
Region 1: DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Banten
Region 2: Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Bali, NTB
Region 3: NAD, Sumut, Jambi, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung,
Kepri, Kalbar, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Gorontalo, Sulbar
Region 4: Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara
Region 5: NTT, Maluku, Malut, Papua Barat, Papua
Sumber: Sample 1% data rutin BPJS 65
Bagaimana masa
depan BPJS?

Jika pemerataan berhasil, klaim


akan semakin seimbang..
BPJS mungkin akan defisit lagi
jika tidak ada perbaikan
Bagaimana Mutu Pelayanan: Apakah RS Indonesia ada yang menjadi
operator persaingan internasional?

Apakah akan
pusat-pusat
pelayanan
medik
internasional di
Indonesia
Apakah UU
Kesehatan dapat
membangkitkan
sumber dana baru
untuk pelayanan
kesehatan?

68
Penafsiran:
Dimana posisi RS anda di masa depan?
Tindakan-tindakan sebagai Respon Strategis, antara
lain:
• Apakah Visi dan Misi RS harus diubah?
Misal:
- Tidak lagi melayani pasien BPJS tapi konsentrasi untuk
bersaing internasional
- Menjadi RS penyelenggara pendidikan residen (hospital
based). Memerlukan
• Apakah Strategi Besar RS harus diubah: Melakukan analisis Trend
pertumbuhan ke arah teknologi baru ke depan untuk
• Apakah Strategi generik RS harus diubah? Dari Cost-
Leadership ke Differensiasi menafsirkan
• Perubahan Strategi Fungsional
• Perubahan-perubahan Program
Proyeksi pasar akan
mirip dengan di LN,
khususnya Thailand
Tier (Lapisan di RS di Indonesia) semakin
jelas
Banyak terpengaruh hukum pasar: demand and Tier
supply. Non-
BPJS

Tier Kelas 1.2.3


Banyak terpengaruh politik anggaran, dan tekanan BPJS PBPU BPJS
DPR. Ukuran ekonomi dibatasi oleh premi, dan
PBI APBN
kemampuan fiskal pemerintah menutup defisit. PBI APBD
Saat ini sebagian besar RS di Indonesia memilih
Pengguna Campuran
• RS Pemerintah Tier
Non-
• RS Keagamaan BPJS
• RS Swasta Non Profit
Tier
• RS Swasta for Profit BPJS
Kelas 1.2.3
PBPU BPJS

•… PBI APBN
• .. PBI APBD
Sebagian RS di Indonesia mulai memilih Pengguna
Jumlah
Bukan BPJS semakin
banyak
Tier
• RS National di Surabaya Non-
BPJS
• RSPondok Indah di Jakarta
• RS JIH di Yogyakarta Tier Kelas 1.2.3
BPJS PBPU BPJS
•…
PBI APBN
• .. PBI APBD
Bagaimana masa depan sumber dana RS di
Indonesia?

Askes
BPJS Komersial
Kemana BPJS menuju?

Atau RS yang memberi pelayanan


RS dalam skema BPJS sebagai bagian Jaring
Seperti Kasur Nikmat untuk semua
Pengaman Sosial
orang

Pelayanan dasar dan standar Pelayanan semaksimal mungkin


Logika BPJS di masa depan

Pelayanan dasar dan standar yang merata di seluruh


Indonesia.
Sulit mengadopsi teknoli kedokteran terbaru
Contoh Teknologi Lensa Mata

• BPJS kewalahan dalam membayar klaim untuk


operasi katarak mata
• Back-log operasi mata di daerah terpencil terus
meningkat
• Ada kemungkinan masyarakat mampu yang
menjadi peserta BPJS bisa diajak untuk secara
sukarela tidak menggunakan dana BPJS ketika
membutuhkan operasi mata.
• Mengapa? Teknologi yang ditawarkan sangat
menarik
Bagaimana dengan Askes Komersial?
Apakah Pasal-pasal di UU
Kesehatan dapat
meningkatkan pendanaan
untuk RS dari Askes
Komersial?
Situasi di Luar Negeri
Ada Tier di Thailand
Di Thailand:
RS yang berperan aktif
dalam Medical Tourism
tidak berperan dalam UHC
.
Misal:
RS Bumrungrad

Ditopang oleh AsKes


Komersial termasuk yang
lintas negara
Kasus: RS Siriraj, Bangkok.
RS pemerintah yang berusaha mendapat dana dari non UHC
Berada di bawah Faculty of Medicine
Universitas Mahidol.

FK ini merupakan sebuah hasil filantropi


dari Raja Thailand dan dikembangkan
bersama dengan Rockefeller
Foundation.

RS Siriraj melayani pasien dari Skema


UC (masyarakat miskin), pegawai
negeri, dan pekerja dalam system
asuransi kesehatan Thailand. Pasien
sangat banyak.
RS di dalam RS
• Rumah Sakit Siriraj
Piyamaharajkarun (SiPH)
adalah rumah sakit yang
dioperasikan oleh Rumah Sakit
Siriraj Universitas Mahidol.

• Terletak di Bangkok di tepi Rumah sakit ini melayani pasien


barat Sungai Chao Phraya, berpenghasilan tinggi, serupa dengan
berdekatan dengan Rumah rumah sakit swasta Thailand.
Sakit Siriraj .
Salah satu tujuannya adalah untuk
menghasilkan pendapatan untuk
pengoperasian Rumah Sakit Siriraj.
Kebijakan pemerintah:
Proud to Pay
Mengajak masyarakat menengah atas
untuk membayar pelayanan kesehatan
melalui asuransi kesehatan swasta atau
kantong sendiri.

Masyarakat diajak untuk membayar


dengan harga yang sewajarnya, agar
keuntungan dari Private Wing ini dapat
membantu pelayanan bagi pasien yang
miskin di RS Siriraj induk.
Catatan: Ada Tier di Malaysia
22 Rumah Sakit dan Klinik MHTC Elite Partner Members
5
1. Alpha IVF Fertility Centre
2. Ara Damansara Medical Centre
3. Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur
4. Gleneagles Kuala Lumpur
5. Gleneagles Penang
6. Island Hospital
7. Institut Jantung Negara
8. KPJ Ampang Puteri Specialist Hospital 5,6,16 Penang
9. KPJ Johor Specialist Hospital 14,17 Kuala Lumpur 6
10. KPJ DamansaraSpecialist Hospital
11. KPJ Tawakkal KL Specialist Hospital Rumah Sakit yang sering
12.
13.
Loh Guan Lye Specialists Hospital
Mahkota Medical Centre
dikunjungi wisatawan medis
dari Indonesia
Ada
14.
15.
Pantai Hospital Kuala Lumpur
Park City Medical Centre 17
Tier
16. Penang Adventist Hospital
17. Prince Court Medical Centre sebagian besar
18. Regency Specialist Hospital
19. Subang Jaya Medical Centre pelaku Medical
20.
21.
Sunfert @ Bangsar South
Sunway Medical Centre
Tourism adalah RS
22. Thomson Hospital Kota Damansara
Swasta 9
Ke depan
Siapa Pengguna yang akan
disasar oleh RS anda?
- BPJS
- Non BPJS
- Campuran
Bagaimana Brandingnya?

Pernyataan Misi: Siapa yang


dilayani?
• BPJS
• BPJS dan non BPJS
• Non BPJS

Apakah sudah tegas


dinyatakan?
Apa Targetnya?
• Indikator Mutu pelayanan yang
meningkat RS tumbuh dan
• Indikator Kepuasan Pengguna yang berkembang
meningkat
• Indikator Keuangan RS yang baik (For
profit dan non-profit)
Untuk Tumbuh dan Berkembang Apa
Strateginya?
Segmen yang dilayani: Differensiasi?
• BPJS mempunyai Branding
khusus, tidak cocok
• BPJS dan non BPJS untuk BPJS
• Non BPJS

Cost Leadership?
cocok untuk BPJS
Kenaikan GDP dan Pemasukan Pajak
Rp18.000.000

Branding harus
Rp16.000.000

cocok antara produk


Rp14.000.000

dengan segmen
Rp12.000.000

pengguna
Rp10.000.000

Rp8.000.000

Rp6.000.000

Rp4.000.000

Rp2.000.000

Rp-
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PDB atas dasar harga berlaku (dlm miliar)


Penerimaan Perpajakan (dlm miliar)
Penerimaan Negera Bukan Pajak (dlm miliar)
Penerimaan Hibah (dlm miliar)
Product
“Broadly, a product is Produk adalah segala sesuatu yang dapat
anything that can be offered ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
to a market to satisfy a want keinginan atau kebutuhan pengguna.
or need, including physical
goods, services, experiences, Jenis dapat berupa barang fisik, jasa,
events, persons, places, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
properties, organizations, organisasi, informasi, dan ide
information, and ideas” (Kotler & Keller, 2015 ).
(Kotler & Keller, 2015).
“Merek adalah nama,
Brand/merek
istilah, desain, simbol,
“A brand is a name, term, atau fitur lain apa pun
design, symbol, or any other
feature that identifies one yang mengidentifikasi
seller’s good or service as barang atau jasa suatu
distinct from those of other
sellers” (American Marketing penjual sebagai pembeda
Association).
dari penjual lainnya”
(American Marketing
Association).
Branding
• Branding adalah proses memberi makna pada organisasi,
perusahaan, produk atau layanan tertentu dengan
menciptakan dan membentuk merek di benak konsumen.
• Strategi yang dirancang oleh organisasi untuk membantu
orang-orang dengan cepat mengidentifikasi dan merasakan
merek mereka.
• Memberi pengguna alasan untuk memilih produk mereka
dibandingkan produk pesaing, dengan memperjelas apa
merek tertentu itu dan apa yang bukan.
Brand Mobil

Makna merek terjadi dalama proses panjang, dan tidak sekali


jadi serta pasti berhasil
Tujuan Branding

Menarik dan mempertahankan


pelanggan setia dan pemangku
kepentingan lainnya dengan memberikan
produk yang selalu selaras dengan janji
merek.
Branding sangat relevan apabila penggunanya
adalah Non-BPJS.
Kenaikan GDP dan Pemasukan Pajak
Rp18.000.000
Rp16.000.000
Rp14.000.000
Rp12.000.000
Rp10.000.000
Rp8.000.000
Rp6.000.000
Rp4.000.000
Rp2.000.000
Rp-
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PDB atas dasar harga berlaku (dlm miliar)


Penerimaan Perpajakan (dlm miliar)
Penerimaan Negera Bukan Pajak (dlm miliar)
Penerimaan Hibah (dlm miliar)
Brand RS Indonesia di Asia Tenggara belum ada
yang baik
• Thailand,
• Singapura, dan
• Malaysia

Pembeli kesehatan dari negara-negara


Asia:
• Indonesia, China, Timur Tengah
+
• AS dan Inggris,
Apabila ada Brand RS yang baik, dapat
menarik pengguna Indonesia yang
mampu untuk menggunakan, termasuk
yang anggota BPJS

BPJS agar bisa menjaga dana PBI


APBN untuk masyarakat miskin
dan tidak mampu
Pertanyaan kunci:
Apakah anda sebagai manajer RS sudah memahami isi UU Kesehatan
dalam konteks untuk masa depan RS anda?
Sangat Tidak Memahami
Tidak Memahami
Memahami
Sangat Memahami
han di dalam RS

5. Diskusi:
Apa Respon Rumahsakit

100
Siapa yang melakukan pembahasan dampak UU
Kesehatan ini terhadap manajemen RS?

• Pemilik RS
Pernahkan RS anda melakukan
pembahasan ini?
• Manajer RS
❑Belum pernah
• Pimpinan tenaga klinik dan non-
klinik ❑Sudah pernah
• Tim perencana RS
Respon tindakan dalam konteks Rencana Strategis

•Visi dan Misi Apakah akan


•Analisis SWOT berubah karena
•Strategi Besar dampak UU
•Strategi Generik Kesehatan 2023?
•Strategi Fungsional
Diskusi

Apa pilihan strategi RS anda?


Apa produk-produk yang akan
ditawarkan?
Mengembangkan Produk
Sumber Dana
BPJS Non BPJS
Pelayanan kesehatan yang ada saat Pelayanan kesehatan yang lama
Teknologi/Pelaya ini dengan teknologi yang cost- diberikan dengan value dari kelas
effective berdasar Health pelayanan yang berbeda
nan Lama Technology Assesment
- Katarak dengan lensa yang lebih
Teknologi/Pelaya baru
- Pelayanan Bedah Syaraf Cortex
nan Baru - Medical Wellness
- Kecantikan
...
Mari kita diskusikan

Anda mungkin juga menyukai