Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN DAN RESUME ASUHAN

KEPERAWATAN UJIAN EVALUASI PADA Tn.F DENGAN


GANGGUAN RASA NYAMAN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr. GONDO SUWARNO UNGARAN

Disusun Oleh
FEBRIYANTI YESTELDA REBOKH
NIM : SN231069

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
A. Pengertian
Rasa nyaman adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk
memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari lingkungan yang
mereka tempati (Ruminem, 2021). Keamanan juga diartikan sebagai kondisi
bebas dari cedera fisik dan psikologis (Ruminem, 2021).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang
dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, dan bakteriologis.
Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan
interpersonal. Keamanan seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari
cedera fisik dan psikologis, adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
harus dipenuhi (Oktariani, 2020).
Lingkungan pelayanan pelayanan kesehatan dan komunitas yang aman
merupakan hal penting untuk kelangsungan hidup klien.Kenyamanan adalah
konsep sentral tentang kiat keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki
subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik
fissiologis, sosial, spiritual, psikologis dan kebudayaan yang mempengaruhi
cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri (Oktariani, 2020).
B. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala diantaranya (Insana, 2018) :
1. Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam keadaan fisik
2. Psikospiritual terganggu
3. Mual
4. Kebingungan
5. Kelelahan
6. Sulit tidur
C. Etiologi
1. Emosi : Kondisi psikis dengan kecemasan,
depresi, dan marah akan mudah mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan.
2. Status Mobilisasi : Status fisik dengan keterbatasan
aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan
terjadinya resiko cedera.
3. Gangguan Persepsi Sensori : Adanya gangguan persepsi sensori
akan mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan.
4. Keadaan Imunitas : Daya tahan tubuh kurang memudahkan
terserang penyakit.
5. Tingkat Kesadaran : Tingkat kesadaran yang menurun,
pasien koma menyebabkan responterhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi : Gangguan komunikasi dapat
menimbulkan informasi tidak diterima dengan baik.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan : Kesadaran akan terjadi gangguan
keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional : Antibiotik dapat menimbulkan
resisten dan anafilaktik syok.
9. Status nutrisi : Keadaan kurang nutrisi dapat
menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian
sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
10. Usia : Pembedaan perkembangan yang
ditemukan diantara kelompok usia anak- anak dan lansia mempengaruhi
reaksi terhadap nyeri.
11. Jenis Kelamin : Secara umum pria dan wanita tidak
berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat
kenyamanannya.
12. Kebudayaan : Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan
mempengaruhi cara individu mengatas
D. Patofisiologi
Gangguan rasa nyaman disebabkan karena resistensi pembuluh darah ke otak
meningkat sehingga menyebabkan sakit kepala dan menimbulkan nyeri yang
dapat menyebabkan gangguan pola tidur.
E. Pathway
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan (tindakan) keperawatan gangguan nyaman nyeri diantaranya
ada yang bersifat farmakologi dan ada juga yang bersifat non farmakologi.
Yang bersifat farmakologi yaitu pemberian obat analgesik, dilakukan guna
mengganggu atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi
dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Dan yang bersifat non
farmakologi yaitu dengan mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri,
misal ketidakpercayaan, kesalahpahaman, ketakutan, kelelahan, dan
kebosanan. Memodifikasi stimulus nyeri menggunakan teknik seperti: teknik
pengalihan, memodifikasi telivisi, berbincang-bincang dengan orang lain,
mendengarkan musik dan teknik relaksasi
G. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan diantaranya identitas pasien, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
terapi medis yang diberikan.
H. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan proses penyakit
I. Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI)
Setelah dilakukan tindakan 1x30 menit diharapkan Tingkat nyeri menurun
dengan kriteria hasil (L.08066):
- Keluhan nyeri berkurang
- Frekuensi nadi membaik
- Pola napas membaik
- Tekanan darah membaik
J. Intervesi Keperawatan (SIKI)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Observasi :
- Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Monitor efek teraupetik obat
- Monitor efek samping dan interaksi obat

Teraupetik :

- Lakukan prinsip 12 benar obat


- Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV
- Campurkan obat sesuai kebutuhan
- Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
- Tempelkan lebel nama obat dan dosis

Kolaborasi :

- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
K. Evaluasi
Evaluasi berisi tentang responde pasien dan hasil yang didapatkan dari
tindakan yang sudah dilakukan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.F DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN DI RUANG CATTLEYA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
dr. GONDO SUWARNO

Tanggal/Jam Pengkajian : 18 November 2023

Diagnosa Medis : Typoid & Fever

No.RM : 283065

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a) Nama : Tn.F
b) Alamat : Ungaran
c) Umur : 33 Tahun
d) Pendidikan : SMA
2. Riwayat Keperawatan
a) Keluhan Utama : Pusing
b) Riwayat Penyakit Sekarang : Pada saat dikaji pasien mengatakan
masih merasakan pusing, demam sudah berkurang
c) Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Kepala : Kepala pasien bulat, rambut berwarna hitam,
rambut pasien tampak bersih dan Tidak ada nyeri tekan. Saat dikaji
pasien mengatakan merasa pusing
d) Pemeriksaan Penunjang

Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Keterangan


Pemeriksaan Normal Hasil
Hematologi Darah
Lengkap :
1. Hemoglobin 13,2 – 17,3 g/dL 15,8 Normal
2. Leukosit 3,8 – 10,5 10^3/uL 9,69 Normal
Trombosit 150 - 440 10^3/uL 187 Normal
Hematokrit 40 - 52 % 44,4 Normal
Eritrosit 4,4 – 5,9 10^6/uL 5,38 Tidak Normal
Limfosit 25 – 40 % 32,6 Normal
Widal Paratyphi
- S.Typhi O < 1/160 - 1/80 Tidak Normal
Normal
- S. Typhi H < 1/160 1/160 Normal
- S. Typhi A H < 1/160 Negatif

e) Terapi Medis

Jenis Terapi Dosis Golongan dan Fungsi


Kandungan
Drip 1 Ampul/24 jam Tergolong Obat bebas Vitamin ini digunakan
Neurosambe (Hijau) dengan untuk pengobatan defisiensi
kombinasi dari vitamin Vitamin B1, B6, dan B12 yang
B1, B6, dan B12. berkaitan dengan kesehatan
saraf, seperti pegal-pegal otot
dan kesemutan, serta anemia.
Untuk pengobatan kekurangan
Vitamin B1, B6 dan B12
seperti pada polineuritis
Injeksi 2 gram/24 jam Tergolong antibiotik Untuk membantu mengobati
Ceftriaxone Sefalosforin dengan infeksi pada saluran pernafasan
kandungan Ceftriaxone 1 bagian bawah dan sistem
gram saluran kemih
Injeksi 1 gram/12 jam Tergolong obat keras Untuk mengatasi gangguan
Omeprazole dengan kandungan akibat asam lambung
Omeprazole 40 mg
Injeksi 30 mg/8 jam Tergolong Obat Anti Untuk meredakan nyeri sedang
Ketorolac Inflamasi Non Steroid hingga berat
(OAINS)

B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Nomor Diagnosa Keperawatan DAR


(Data, Action, Respond)
1 Gangguan rasa nyaman DATA
berhubungan dengan gejala DS : Tn.F mengatakan masih merasakan
penyakit (D.0074) pusing.
DO :
- Pasien tampak memegang kepala
- Hasil Laboratorium S.Typhi O
1/80 (Tidak Normal)
- Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
TD : 122/81 mmHg
HR : 96 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2 : 99%
S : 36,7’C
ACTION
Penyuntikan Injeksi ketorolac 5cc
(Dioplos menggunakan aquades)

RESPONSE
S : Tn.F mengatakan sudah tidak
merasakan pusing
O:
- Wajah tampak tersenyum
- Pengukuran Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
HR : 95 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2 : 99%
S : 36,5’C
DAFTAR PUSTAKA

Insana, M. (2018). Gangguan Rasa Nyaman Pada Pasien Hipertensi. Jurnal


Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 3(Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan
Suaka Insan (JKSI)), 1–9.

Oktariani, M. (2020). Modul Keperawatan Dasar 3 Program Studi D Iii Keperawatan


Stikes Kusuma Husada Surakarta. Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta, 23 0f 67.

Ruminem. (2021). Konsep Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman. Universitas


Mulawarman Samarinda, 1–39. file:///C:/Users/user/Downloads/Bahan Ajar
Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
2021.pdf%0Ahttps://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/36880/
Bahan Ajar Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman 2021.pdf?
sequence=1

Anda mungkin juga menyukai