PROYEK IPAS
I. INFORMASI UMUM
B. Komponen Inti
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan syarat terjadinya interaksi social.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi proses interaksi sosial asosiatif.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi proses interaksi sosial disosiatif.
2
A. RENCANA ASESMEN
Instrumen Penilaian
No. Indikator Pencapaian Asesmen Asesmen Proses Asesmen
Awal Akhir
1. Peserta didik mampu menjelaskan Check List Lembar
tentang interaksi sosial. Tes Lisan Observasi dari
Lembar kegiatan 1
3
10 Peserta didik mampu menjelaskan Tes lisan Check List Lembar
unsur-unsur dalam pembentukan Observasi dari
keteraturan sosial. Lembar Kegiatan 3
4
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
Materi Pokok: Interaksi Sosial
Kegiatan Awal:
Pendidik mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa
untuk memulai pembelajaran. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan)
Pendidik menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. Peserta didik
diarahkan untuk mengetahui dari pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apa yang kita lakukan saat bertemu dengan teman atau kerabat?
Ketika sedang berbelanja dipasar, pernahkah melakukan transaksi tawar-
menawar? Nah, termasuk apakah transaksi tawar menawar tersebut?
Sebutkan contoh – contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari!
Asesmen Awal
1. Perhatikan gambar! gambar di bawah ini bisa menjadi pertanyaan sebagai asesmen awal:
Sebutkan jenis-jenis interaksi pada gambar berikut.
5
Gambar c.
Gambar a.
Gambar d.
Gambar b.
Gambar e.
Kegiatan Inti
a. Pembelajaran berdiferensiasi
Mengelompokkan peserta didik menjadi tiga kelompok kategori yaitu belum
memahami, sudah memahami dan mahir.
7
Sudah 1. Peserta didik mampu Mengarahkan peserta didik
memahami menyebutkan jenis-jenis mengikuti proses pembelajaran
interaksi sosial berdasarkan langkah per langkah, membimbing
gambar soal asesmen awal peserta didik untuk dapat
nomor 1. menjelaskan menjelaskan faktor-
2. Peserta didik mampu faktor yang mempengaruhi
menyebutkan jenis-jenis berlangsungnya interaksi sosial.
kontak sosial dalam interaksi (Lembar Kegiatan 2) (bernalar
sosial. kritis)
3. Peserta didik mampu
menjelaskan bentuk-
bentuk kontak sosial.
4. Peserta didik belum
mampu menjelaskan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
berlangsungnya
interaksi sosial.
Mahir 1. Peserta didik mampu Pendidik membimbing peserta
menyebutkan jenis-jenis didik dengan memberikan tugas
interaksi sosial berdasarkan mandiri untuk menganalisis
gambar soal asesmen awal syarat terjadinya interaksi
nomor 1. sosial, faktor-faktor yang
2. Peserta didik mampu memengaruhi terjadinya
menyebutkan jenis-jenis interaksi sosial, bentuk-bentuk
kontak sosial dalam interaksi interaksi sosial disosiatif dan
sosial. keteraturan sosial.
3. Peserta didik mampu
menjelaskan bentuk-
bentuk kontak sosial.
4. Peserta didik mampu
menjelaskan faktor-
7
faktor yang
mempengaruhi
berlangsungnya
interaksi sosial.
b. Klasikal
Pendidik memotivasi peserta didik untuk menggali informasi tentang pemahaman
interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif dengan mengambil contoh
bentuk-bentuk kontak sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
sekitar seperti disekolah, dipasar maupun ditempat-tempat umum.
Pendidik memberikan feedback untuk menggugah peserta didik memberikan
pertanyaan sebanyak mungkin dan melakukan kegiatan untuk memahami tentang
interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.
Pendidik bersama peserta didik kelompok mahir membahas hasil kerja mandiri.
Pendidik mengarahkan pembelajaran kooperatif dengan membagi kelompok belajar
yang heterogen.
Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan arahan dan bimbingan pendidik
untuk menyelesaikan masalah dan membuat langkah-langkah pemecahannya
berkaitan dengan (Lembar kegiatan 3) (Gotong royong dan bernalar kritis)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Kegiatan Penutup
Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat simpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Pendidik menyampaikan topik pembelajaran berikutnya dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa.
1. Refleksi Siswa
No Pernyataan Belum Mampu Mampu
1 Apakah kalian mampu menjelaskan tentang jenis-
jenis interaksi sosial.
8
2 Apakah kalian mampu menjelaskan jenis-jenis
kontak sosial dalam interaksi sosial.
3 Apakah kalian mampu menjelaskan bentuk-
bentuk kontak sosial.
4 Apakah kalian mampu menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi berlangsungnya
interaksi sosial.
2. Refleksi Guru
9
ASESMEN AKHIR
Asesmen akhir dilaksanakan setelah selesai pembelajaran untuk satu lingkup materi
Pada Modul Ajar Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial dengan topik Interaksi Sosial asesmen
akhir dilaksanakan setelah selesai pertemuan dengan 3 tujuan pembelajaran. Dengan
dilaksanakan asesmen akhir ini, pendidik berharap memperoleh informasi tentang
perkembangan pencapaian hasil belajar peserta didik. (Asesmen akhir terlampir)
PERTEMUAN KEDUA (3 jam pelajaran)
A. Komponen Inti
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen komunikasi.
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses komunikasi.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi tipe dan bentuk sosialisasi.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh sosialisasi.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Asesmen Awal
Perhatikan gambar! gambar di bawah ini bisa menjadi pertanyaan sebagai asesmen awal:
1. Sebutkan jenis-jenis komunikasi pada gambar berikut.
Gambar e.
Gambar a.
Gambar c.
Gambar b.
Gambar d.
d. Klasikal
Pendidik memotivasi peserta didik untuk menggali informasi tentang pemahaman
interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif dengan mengambil contoh
bentuk-bentuk kontak sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
sekitar seperti disekolah, dipasar maupun ditempat-tempat umum.
Pendidik memberikan feedback untuk menggugah peserta didik memberikan
pertanyaan sebanyak mungkin dan melakukan kegiatan untuk memahami tentang
interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.
Pendidik bersama peserta didik kelompok mahir membahas hasil kerja mandiri.
Pendidik mengarahkan pembelajaran kooperatif dengan membagi kelompok belajar
yang heterogen.
Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan arahan dan bimbingan pendidik
untuk menyelesaikan masalah dan membuat langkah-langkah pemecahannya
berkaitan dengan (Lembar kegiatan 3) (Gotong royong dan bernalar kritis)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
Komunikasi dan sosialisasi yang berkaitan dengan media komunikasi, efek pesan,
tipe sosialisasi dan pengaruh sosialisasi.
Kegiatan Penutup
Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat simpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Pendidik menyampaikan topik pembelajaran berikutnya dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa.
3. Refleksi Siswa
No Pernyataan Belum Mampu Mampu
1 Apakah kalian mampu menjelaskan tentang jenis-
jenis komunikasi.
2 Apakah kalian mampu menjelaskan komunikasi
dengan benar.
3 Apakah kalian mampu menjelaskan syarat-
syarat komunikasi.
4 Apakah kalian mampu menjelaskan contoh-
contoh komunikasi.
4. Refleksi Guru
No Pernyataan Belum Mampu Mampu
A. Komponen Inti
I. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi lembaga sosial.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis lembaga sosial.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi dinamika sosial.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Materi Pokok: Dinamika Sosial.
Kegiatan Awal:
Pendidik mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa
untuk memulai pembelajaran. (Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan)
Pendidik menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. Peserta didik
diarahkan untuk mengetahui dari pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apa yang kalian ketahui tentang dinamika sosial?
Seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk dinamika
sosial apa yang kalian amati?
Sebutkan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat yang mengikuti
perkembangan teknologi?
Pendidik memotivasi peserta didik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan:
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya dinamika sosial?
Penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya dinamika sosial. Sebutkan
contoh-contoh terjadinya dinamika sosial akibat penemuan baru!
Pendidik memberikan pertanyaan (asesmen awal) untuk mengetahui pemahaman
awal peserta didik tentang Dinamika sosial.
Asesmen Awal
Perhatikan gambar! gambar di bawah ini bisa menjadi pertanyaan sebagai asesmen awal:
Gambar a.
Gambar b. Gambar c.
Gambar d.
Gambar e
1. Sebutkan bentuk-bentuk dinamika sosial berdasarkan gambar diatas!
2. Sebutkan macam-macam kemiskinan yang terjadi di masyarakat!
3. Dinamika sosial apakah yang terjadi jika dilihat dari objek masalah sosial?
4. Apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan?
Kriteria pengelompokan peserta didik
Kegiatan Inti
e. Pembelajaran berdiferensiasi
Mengelompokkan peserta didik menjadi tiga kelompok kategori yaitu belum
memahami, sudah memahami dan mahir.
Klasikal
Pendidik memotivasi peserta didik untuk menggali informasi tentang pemahaman
lembaga sosial, jenis-jenis lembaga sosial, dan dinamika sosial dengan mengambil
contoh bentuk-bentuk kontak sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari
dilingkungan sekitar seperti disekolah, dipasar maupun ditempat-tempat umum.
Pendidik memberikan feedback untuk menggugah peserta didik memberikan
pertanyaan sebanyak mungkin dan melakukan kegiatan untuk memahami tentang
lembaga sosial dan dinamika sosial.
Pendidik bersama peserta didik kelompok mahir membahas hasil kerja mandiri.
Pendidik mengarahkan pembelajaran kooperatif dengan membagi kelompok belajar
yang heterogen.
Peserta didik melakukan diskusi kelompok dengan arahan dan bimbingan pendidik
untuk menyelesaikan masalah dan membuat langkah-langkah pemecahannya
berkaitan dengan (Lembar kegiatan 3) (Gotong royong dan bernalar kritis)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
Dinamika sosial yang berkaitan dengan teori dan objek masalah sosial, dampak
permasalahan sosial, pemecahan masalah sosial dan kesenjangan sosial-ekonomi
sebagai masalah masalah.
Kegiatan Penutup
Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat simpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Pendidik menyampaikan topik pembelajaran berikutnya dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa.
5. Refleksi Siswa
No Pernyataan Belum Mampu Mampu
1 Apakah kalian mampu menjelaskan tentang bentuk-
bentuk dinamika sosial.
2 Apakah kalian mampu menjelaskan dinamika sosial
dengan benar.
3 Apakah kalian mampu menjelaskan
permasalahan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
4 Apakah kalian mampu menjelaskan
penyebab terjadinya kemiskinan.
6. Refleksi Guru
No Pernyataan Belum Mampu Mampu
ASESMEN AKHIR
Asesmen akhir dilaksanakan setelah selesai pembelajaran untuk satu lingkup materi
Pada Modul Ajar Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial dengan topik Interaksi Sosial asesmen
akhir dilaksanakan setelah selesai pertemuan dengan 3 tujuan pembelajaran. Dengan
dilaksanakan asesmen akhir ini, pendidik berharap memperoleh informasi tentang
perkembangan pencapaian hasil belajar peserta didik. (Asesmen akhir terlampir).
Pengayaan: peserta didik diminta belajar bersama teman sekelas yang masih mengalami
hambatan belajar dengan menjadi tutor sebaya.
Remedial: Peserta didik diminta mengerjakan ulang Yuk, Asah Literasimu 1 dari Buku Proyek
IPAS SMK/MAK Kelas X dari PT Penerbit Erlangga halaman 248 sampai 259.
Lampiran
Lembar Aktivitas
Silakan kerjakan Yuk, Asah Literasimu 1 dari Buku Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X dari
PT Penerbit Erlangga halaman 232.
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Buku Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X Tahun 2022 dari PT Penerbit Erlangga Halaman
226 – 232
Glosarium
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara dua individu atau
lebih.
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial ke arah yang positif dan dapat
meningkatkan persatuan.
Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang menuju ke arah pertentangan.
Daftar Pustaka
Sagendra Berti, dkk. 2022. Proyek IPAS SMK/MAK Kelas X. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
Lembar pengesahan
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Denpasar
BAB. 6
INTERAKSI SOSIAL DAN DINAMIKA SOSIAL
A. Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara dua individu atau
lebih. Interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk antarindividu, antara individu dan kelompok, serta
antarkelompok.
1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan suatu kontak antara satu pihak dan pihak lain yang saling bereaksi.
1) Jenis-jenis kontak sosial dalam interaksi sosial, antara lain:
a) Kontak sosial primer adalah kontak sosial yang terjadi secara langsung atau tanpa
perantara.
b) Kontak sosial sekunder langsung adalah kontak sosial yang dilakukan dengan perantara pihak
ketiga yang bersifat pasif.
c) Kontak sosial sekunder tidak langsung adalah kontak sosial yang dilakukan dengan perantara
pihak ketiga yang bersifat aktif.
2) Bentuk kontak sosial, antara lain:
a) Antarindividu.
b) Antara individu dengan suatu kelompok.
c) Antarkelompok.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian berbagai pesan secara verbal dan nonverbal.
Komunikasi yang efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator
(penyampai pesan) dapat diterima dengan baik oleh komunikan (penerima pesan), sehingga
tidak terjadi salah persepsi.
2. Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial
a. Imitasi
Imitasi adalah proses seseorang mencontoh gaya hidup tokoh yang diidolakan sehingga
mendorongnya untuk meniru orang lain atau kelompok.
1) Dampak positif proses imitasi adalah memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta
tingkah laku dengan cepat dan seragam.
2) Dampak negatif proses imitasi, yaitu dapat menimbulkan kesalahan kolektif sehingga
dapat menghambat kebiasaan berpikir kritis.
b. Sugesti
Sugesti adalah proses sosial yang berlangsung jika suatu individu menerima suatu pandangan
atau sikap akibat pengaruh dari individu lain.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah proses seseorang untuk menjadi sama atau mirip dengan tokoh yang
diidolakannya. Identifikasi hampir sama dengan imitasi karena sama-sama meniru individu
lain.
d. Simpati
Simpati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan seolah-olah ia berada dalam keadaan
yang sedang dialami oleh orang lain.
e. Empati
Empati adalah perasaan yang mendalam untuk ikut merasakan atau memahami sesuatu yang
dirasakan oleh orang lain.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk
menyelesaikan suatu pertentangan tanpa menghancurkan lawan.
Jenis-jenis akomodasi sebagai berikut:
Koersi (coercion)
Kompromi (compromise)
Arbitrase (arbitration)
Mediasi (mediation)
Konsiliasi (conciliation)
Toleransi
Ajudikasi (ajudication)
Stalemate
c. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu usaha menggabungkan dua kebudayaan atau lebih sehingga menghilangkan
kebudayaan lama. Faktor-faktor yang menghambat proses asimilasi antara lain:
Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
Kurangnya pengetahuan atas kebudayaan baru yang akan dihadapi.
Perasaan khawatir atas kebudayaan yang akan dihadapi
Terdapat perbedaan ciri fisik.
Gangguan golongan mayoritas terhadap minoritas.
Perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
Faktor yang mendorong terjadinya asimilasi antara lain:
Sikap toleransi terhadap kebudayaan kelompok lain.
Sikap keterbukaan dari golongan yang berkuasa.
Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi)
Adanya musuh bersama dari luar kelompok.
d. Akulturasi
Akulturasi adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih sehingga dapat menghasilkan
kebudayaan baru.
1. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang menuju kearah pertentangan. Bentuk dari
interaksi sosial ini antara lain:
Persaingan (competition)
Kontravensi
Pertentangan (konflik)
2. Keteraturan Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya akan melakukan interaksi sosial dengan individu lain.
Berikut unsur-unsur dalam pembentukan interaksi sosial:
1. Tertib sosial (social order)
2. Order
3. Keajegan
4. Pola
a. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Proses komunikasi
membutuhkan tiga komponen, yaitu komunikator, komunikan, dan pesan.
1. Komunikator
Komunikator merupakan seseorang yang menjadi sumber informasi bagi komunikan. Berikut
kemampuan yang harus dimiliki seorang komunikator.
Komunikasi verbal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Pemahaman substansi yang akan disampaikan.
Kredibilitas yang baik dihadapan audiens atau komunikan.
Pemilihan media komunikasi yang tepat.
Mengantisipasi gangguang yang mungkin timbul saat menyampaikan pesan.
Memberikan tanggapan yang diberikan oleh komunikan.
2. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan
terdiri dari:
Individu, yaitu seseorang yang akan diajak berkomunikasi secara langsung oleh
komunikator.
Kelompok, yaitu sekumpulan individu yang memiliki persamaan latar belakang sosial.
Institusi, yaitu sekumpulan individu yang tergabung secara formal dalam sebuah
organisasi.
Masyarakat umum, yaitu khalayak umum tanpa memandang latar belakang, kelompok,
sosial, ekonomi, dan budaya yang dimiliki
3. Pesan
Pesan berupa informasi yang akan dikirim oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat
disampaikan secara verbal (lisan) atau nonverbal. Jenis pesan berdasarkan sifatnya meliputi:
a. Pesan informatif, yaitu pesan yang berisi fakta dan data yang digunakan untuk mengambil
suatu simpulan serta keputusan sendiri. Contohnya, berita cuaca menyatakan bahwa bulan
depan mulai memasuki musim hujan.
b. Pesan persuasif, yaitu pesan berisi ajakan yang dapat memengaruhi kesadaran manusia
bahwa esan yang disampaikan akan memberikan suatu perubahan. Contoh: ajakan untuk
cinta tanah air kepada peserta didik.
c. Pesan koersif, yaitu pesan yang bersifat memaksa dengan adanya sanksi. Bentuk
penyampaian pesan dapat berupa agitasi yang menumbuhkan tekanan di kalangan
komunikan. Contoh: sanksi kepada masyarakat yang melanggartata tertib.
4. Media Komunikasi (Channel)
Media komunikasi adalah suatu sarana yang digunakan sebagai alat komunikasi dari komunikator
kepada komunikan agar dapat memahami pesan. Jenis media komunikasi antara lain:
a. Media komunikasi personel, yaitu media komunikasi yang digunakan oleh dua orang atau
lebih untuk saling berhubungan. Contoh: telepon serta aplikasi chatting (WhatsApp, line,
telegram).
b. Media komunikasi massal atau sering disebut sebagai media massa, yaitu media
komunikasi yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu individu atau
beberapa orang kepada masyarakat sehingga dapat berdampak luas bagi khalayak.
Contohnya: surat kabar, televisi, website.
5. Efek Pesan (Feed Back)
Efek sebuah pesan dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:
a. Perubahan pengetahuan, yaitu penambahan pengetahuan komunikan sebab pesan dalam
komunikasi yang diterimanya.
b. Perubahan sikap dan perilaku, yaitu perubahan tingkah laku komunikan setelah menerima
pesan.
C. Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu upaya menanamkan nilai budaya kepada individu agar dapat menjadi warga
negara yang baik.
1. Tipe, Bentuk, dan Agen Sosialisasi
a. Tipe Sosialisasi
Sosialisasi yang umum dilaksanakan dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
1. Sosialisasi formal memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi.
2. Sosialisasi informal, yaitu sosialisasi yang bersifat kekeluargaan dimasyarakat atau pergaulan.
b. Bentuk Sosialisasi
Bentuk sosialisasi dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:
1. Sosialisasi primer adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada tahap awal yang dijalani
manusia, yaitu sosialisasi semasa kanak-kanak ketika belajar perannya sebagai anggota
keluarga (masyarakat).
2. Sosialisasi sekunder adalah bentuk sosialisasi pada proses sosialisasi selanjutnya yang
dilakukan oleh pihak-pihak diluar keluarga.
c. Agen Sosialisasi
Agen sosialisasi yang utama, yaitu;
Keluarga, merupakan agen sosialisasi primer yang memiliki intensitas tinggi untuk
mengawasi perkembangan pola perilaku anggota keluarga.
Lembaga pendidikan, merupakan sosialisasi sekunder yang memiliki tujuan menanamkan
nilai kedisiplinan dan berorientasi mempersiapkan bekal pendidikan generasi muda di masa
mendatang.
Kelompok permainan, yaitu agen yang melakukan sosialisasi melalui kelompok
permainan/teman sebaya.
Lingkungan kerja, yaitu sosialisasi yanag dilakukan dalam lingkungan kerja untuk
mencapai kesuksesan dan keunggulan dalam bekerja.
Media massa, yaitu alat penyampaian pesan yang bersifat umum.
2. Pengaruh Sosialisasi
a. Keselarasan individu dan lingkungan sosial
Sosialisasi yang efektif dapat menginspirasi individu untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan
kepentingan sosial melalui beberapa tahap yang meliputi hal-hal berikut:
1. Tahap persiapan (preparatory stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, yaitu saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya.
2. Tahap meniru (play stage)
Pada tahap ini, seorang anak belajar beberapa peran yang dilihatnya, tetapi belum mengerti
serta tidak menyadari aturan dan objek permainan.
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Pada tahap ini, anak mulai menyadari objek permainan.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
Pada tahap ini, seseorang telah dianggap dewasa karena sudah dapat menemptkan dirinya
pada posisi masyarakat secara luas.
b. Komitmen sosial
Komitmen sosial adalah suatu tindakan untuk melakukan sesuatu dalam proses sosialisasi ketika
individu memiliki kebebasan berpartisifasi aktif dalam suatu komunitas sosial dan kebebasan
dalam mengekspresikan diri.
D. Lembaga Sosial
1. Pengertian Lembaga Sosial
Lembaga sosial bersifat abstrak karena berupa kumpulan norma-norma yang ada di masyarakat.
Berikut beberapa pengertian lembaga sosial:
a. Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial
dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Menurut Peter L. Berger, lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan
manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai
dengan keinginan masyarakat.
c. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu komples atau sistem peraturan-peraturan
adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.
d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan
yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus manusia.
2. Karakteristik Lembaga Sosial
Karakteristik lembaga sosial antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai simbol
b. Mempunyai tata tertib dan tradisi
c. Usianya lebih lama dari usia keanggotaan anggotanya
d. Mempunyai alat kelengkapan
e. Mempunyai ideologi
f. Mempunyai tingkat daya tahan
3. Tujuan dan Fungsi Lembaga Sosial
Berikut adalah tujuan dan fungsi diri lembaga sosial.
a. Tujuan lembaga sosial
Tujuan lembaga sosial diharapkan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan (domestic institution)
2. Memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat, pada jenjang sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi.
3. Memenuhi kebutuhan manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (religius institution).
b. Fungsi lembaga sosial
Fungsi lembaga sosial dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Fungsi manifes (nyata) adalah fungsi lembaga yang didasari dan diharapkan oleh banyak
orang.
2. Fungsi laten (tersembunyi) adalah fungsi lembaga yang tidak disadari dan bukan menjadi
tujuan dari banyak orang.
4. Jenis-Jenis Lembaga Sosial dan Fungsinya
Berikut jenis-jenis lembaga sosial yang ada dilingkungan masyarakat dan fungsinya.
a. Lembaga keluarga
Fungsi lembaga keluarga, antara lain:
1. Fungsi reproduksi, yaitu berkaitan dengan memiliki keturunan dan memastikan
perkembangan masyarakat terus berlangsung.
2. Fungsi ekonomi, yaitu kewajiban orang tua dalam mencukupi kebutuhan anggota
keluarganya dalam hal sandang, pangan, dan papan.
3. Fungsi proteksi, yaitu menciptakan ketentraman dan perlindungan secara psikologis
ataupun fisik bagi anggota keluarga.
4. Fungsi sosialisasi, yaitu mengenalkan dan mengajarkan nilai dan norma serta cara hidup
yang baik dan benar kepada anggota keluarga.
5. Fungsi afeksi, yaitu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang kepada anggota
keluarganya.
b. Lembaga pendidikan
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menyiapkan seorang individu terhadap tugas
hidupnya agar dapat menentukan jati diri yang mandiri dan bertanggung jawab. Lembaga
pendidikan dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Pendidikan formal, yaitu lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah secara
sistematis, teratur, dan bertingkat dengan mengikuti syarat yang telah ditetapkan.
2. Pendidikan nonformal, yaitu lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
3. Pendidikan nonformal, yaitu lembaga pendidikan yang dilakukan oleh keluarga.
Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga pendidikan dibedakan menjadi dua fungsi,
yaitu fungsi manifes dan fungsi laten.
1. Fungsi manifes lembaga pendidikan, antara lain:
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan
masyarakat.
Melestarikan kebudayaan yang sudah ada di masyarakat.
Mensosialisasikan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam
demokrasi.
2. Fungsi laten lembaga pendidikan, antara lain:
Mengurangi pengendalian orang tua
Menyediakan sarana untuk pembangkangan
Mempertahankan sistem kelas sosial
Memperpanjang masa remaja.
c. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang memiliki kegiatan dibidang ekonomi. Lembaga
ekonomi berperan mengatasi berbagai masalah produksi, distribusi, dan pelayanan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
2. Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
3. Memberikan pedoman tentang harga jual beli barang
4. Memberikan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
5. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan tenaga kerja
6. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.
7. Memberikan identitas ekonomi bagi masyarakat.
d. Lembaga agama
Lembaga agama adalah lembaga yang mengatur kehidupan manusia agar tetap berada pada
kaidah-kaidah agama yang dianut. Berikut fungsi dari lembaga agama:
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Pengungkapan keindahan (estetika), manusia dapat mengekspresikan rasa keindahan
dengan membangun rumah ibadah dan lainnya yang berkaitan dengan kepercayaan agama
yang dianutnya.
3. Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama.
4. Mengatur tata kelakuan masyarakat agar tetap berada dalam kaidah agama.
e. Lembaga politik
Lembaga politik merupakan perilaku yang terpola dalam politik untuk menentukan pihak yang
akan menjabat dan melaksanakan fungsinya yaitu:
1. Melembagakan norma melalui hukum yang diajukan oleh legislatif.
2. Menyelesaikan konflik antarwarga negara yang bersangkutan.
3. Merancang dan menerapkan undang-undang yang telah disetujui.
4. Melindungi warga dari serangan bangsa lain.
5. Menjaga kesiapan/kewaspadaan menghadapi bahaya.
B. Soal essay
Seorang remaja A sangat mengidolakan penyanyi B. Ia meniru gaya bicara, gaya berpakaian, dan
gaya rambut idolanya tersebut. Ia juga menabung untuk membeli pernak-pernik yang sama dengan
idolanya dengan harga yang tidak murah. Sosok remaja A tersebut bahkan seolah-olah telah tidak
ada dan tergantikan oleh sosok idolanya. Berdasarkan permasalahan tersebut, diskusikan hal-hal
berikut dengan anggota kelompok Anda.
1. Jelaskan faktor ineraksi sosial yang menyebabkan individu A meniru idolanya.
2. Jelaskan dampak positif dan negatif dari perilaku remaja A tersebut.
3. Disebutkan bahwa media sosial merupakan bagian dari internet sebagai salah satu teknologi
komunikasi saat ini. Apakah ada etika dalam berkomunikasi di media sosial tersebut?
4. Seorang anak tumbuh dalam suatu keluarga sebelum akhirnya mengenyam pendidikan secara
formal disekolah. Proses sosialisasi si anak dimulai dari keluarga dan masyarakat
dilingkungan sekitar dia tumbuh dan berkembang. Mengapa keluarga dianggap sebagai agen
sosialisasi yang paling penting dalam kehidupan manusia? Jelaskan!
5. Jelaskan proses terjadinya kontak sosial dalam interaksi sosial.
6. Jelaskan pengaruh faktor imitasi dalam interaksi sosial.
7. Jelaskan bentuk persaingan dalam proses interaksi sosial disosiatif.
8. Jelaskan klasifikasi lembaga sosial berdasarkan fungsinya.
9. Jelaskan langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kriminalitas.
10. Jelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial-
ekonomi.
Lampiran 3
RUANG KOLABORASI 1
LEMBAGA SOSIAL
A. Tujuan Percobaan :
B. Bergabunglah dalam kelompok yang terdiri atas 5-6 orang, kemudian kerjakan tugas
berikut.
C. Langkah kerja:
b. Lembaga Ekonomi
c. Lembaga Agama
d. Lembaga Politik
Tanggal Pendirian
Tujuan Didirikan
Tugas-Tugas
Wewenang-wewenang
6. Simpulan
..................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.............................................................................................................