Anda di halaman 1dari 11

PRE PLANNING RONDE KEPERAWATAN

Topik : Manajemen Fatique pada pasien kemoterapi

Tujuan : Mengedukasi cara penanggulangan fatique pada pasien kemoterapi

Metode : Ceramah

Media : Leaflet

Tanggal/ Jam : Jum’at/ 26 Mei 2023

Rencana Kegiatan:
No. TAHAPAN URAIAN

1 Penetepan kasus dan waktu Manajemen Fatique pada pasien kemoterapi


ronde

2 Pemberian Keluarga pasien setuju dilakukan ronde keperawatan


informasi/Informed Consent jam 11.00 WIB
pada keluarga /pasien
Selama kurang lebih 15 menit.

3 Menetapkan personil yang Ibu Yori (KSPF), Ibu Rosi ( Karu), Ibu Yelly(PPJA),
akan ikut ronde

4 Hasil pengkajian /data Pasien mengalami mual muntah, dan kelelahan saat
kemoterapi

5 Ronde keperawatan ke pasien Mengedukasi keluarga tentang manajemen Fatique pada


pasien kemoterapi,dimana anak direncanakan untuk
pulang

6 Materi yang dibutuhkan Materi tentang manajemen fatique pada pasien


kemoterapi
7 Konsultan yang bisa
dihadirkan
LAPORAN KEGIATAN RONDE

Topik : Manajemen Fatique pada pasien kemoterapi

Tujuan : Mengedukasi cara penanggulangan fatique pada pasien kemoterapi

Metode : Ceramah

Media : Leaflet

Tanggal/ Jam : Jum’at/ 26 Mei 2023

Kegiatan

PERSIAPAN

1. Kontrak waktu dengan pasien dan keluarga oleh perawat pelaksana, meminta
persetujuan pasien
2. KSPF, Karu, PPJA, dan Perawat Pelaksana
3. Ronde dilaksanakan diruang rawatan pasien
PELAKSANAAN

1. Ronde dibuka oleh


2. Perawat pelaksana menyampaikan masalah pasien
3. Perawat pelaksana meminta KSPF, Karu, PPJA, dan perawat pelaksana
lainnya memberikan tanggapan atas masalah yang di hadapi pasien
4. Perawat pelaksana mengumpulkan hasil ronde keperawatan
5. Perawat pelaksana menutup ronde keperawatan
EVALUASI

1. Struktur :
- Ronde dilaksanakan di ruang rawatan pasien

- peserta ronde dihadiri oleh KSPF, Karu, PPJA, dan perawat asosiate lainnya,
pasien dan keluarga pasien

- seluruh peserta mengikuti ronde keperawatan sampai selesai dan semua


berperan aktif

HASIL

- Keluarga dan pasien memahami tentang bagaimana cara manajemen fatique pada pasien
kemoterapi
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : An. D

MR : 01.12.90.93

Tgl Lahir :

Tgl masuk : 16 april - 2023

Diagnosa medis : PNET

Alasan masuk : perbaikan KU (leukopenia) dan rencana Kemoterapi

Riwayat kesehatan

1. RKS

Pasien masuk dari poli klinik anak IKA dengan leukopenia, anak tampak lemah dan
rencana kemoterapi

2. RKD
Anak sering dirawat untuk kemoterapi

3. RKK
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama

Pemeriksaan fisik

1. TTV T: 37.5‘C

HR: 98 x/i

RR: 19 x/i

2. Kepala Normorocepal
3. Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

4. Telinga Low set ear tidak ada,tidak ada sekret

5. Hidung Nafas Cuping tidak ada, tidak ada

6. Mulut Mukosa mulut kering

7. Leher Tidak teraba pembesaran KGB

8. Thoraks I : retraksi tidak ada

Pe : sonor

Pa : tidak dilakukan

A : suara nafas tambahan tidak ada

9. Abdomen I : tidak ada distensi

Pe: timpani

Pa: Supel, hepar dan lien tidak teraba

A: Bising usus normal

10. Ekstremitas Atas CRT < 2 detik

11. Ekstremitas bawah akral hangat

Kebiasaan sehari-hari

1. Pola makan dan minum

MB 1800 kkaal, mual muntah lebih dari 5-6 kali

2. Pola istirahat dan tidur

Dirumah pasien tidur malam kurang lebih 6-10 jam per hari

3. Pola eliminasi
- Masalah Bab tidak ada, bab berwarna coklat kekuningan, dalam sehari bab 1-2 kali,
tekstur bab lunak
- Masalah Bak tidak ada, Bak bewarna kuning dalam sehari bak 5-6 kali sehari

Skala nyeri

Tidak ada nyeri

Risiko jatuh

Skala morse skala rendah

Tingkat ketergantungan: minimal care

Hasil Labor:
Labor tanggal:
Leukosit : mm^3

Hasil Rontgen:

Terapi

PCT 3 x 500 mg Po
ANALISA DATA

Data Diagnosa Etiologi

Data Subjektif : Nausea Kanker

- Orang tua mengatakan anak


sedang kemoterapi siklus panjang
- Anak mengatakan sering mual
muntah lebih dari 5 kali

Data Objektif :

- Ku: sedang
- Mual muntah lebih dari 5 kali
- Os terpasang monitor T: 37,5’C HR:
98 x/i RR: 19 x/i
- Anak tampak lelah
- Anak kurang nafsu makan

Diagnosa Keperawatan::

1. Nausea
SDKI SLKI SIKI

Nausea Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Mual


3 x 24 jam diharapkan tingkat nausea menurun Observasi
Pengertian : 1. Nafsu makan meningkat  Identifikasi pengalaman mual
 Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
Perasaan tidak nyaman pada bagian 2. Keluhan mual menurun
(mis.bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak dapat
belakang tenggorok atau lambung 3. Perasaan ingin muntah menurun
berkomunikasi secara efektif)
yang dapat mengakibatkan muntah 4. Perasaan asam dimulut menurun  Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
5. Sensai panas menurun (mis,nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab
6. Sensasi dingin membaik peran, dan tidur)
7. Frekuensi menelan menurun  Identifikasi factor penyebab mual (mis.pengobatan dan
8. Diaphoresis menurun procedure)
9. Jumlah saliva menurun  Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual (kecuali
10. Pucat membaik mual pada kehamilan)
11. Takikardia membaik  Monitor mual (mis, frekuensi, durasi, dan tingkat
keparahan)
 Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik:
 Kendalikan factor lingkungan penyebab mual (mis.bau
tak sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis.kecemasan, ketakutan, kelelahan)
 Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau
dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Anjurkan sring membersihakn mulut, kecuali jika
merangsang mual
 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendh lemak
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (mis. Biofeedback, hypnosis, relaksasi,
terapi music, akupresur)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu
Manajemen Muntah
Observasi
 Identifikasi karakteristik muntah (mis. Warna,
konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi dan durasi)
 Periksa volume muntah
 Identifikasi riwayat diet (mis,makanan yang disuka,
tidak disuka, dan budaya)
 Identifikasi factor penyebab muntah (mis.pengobatan
dan rosedure)
 Identifikasi kerusakan esophagus dan faring posterior
jika muntah terlalu lama
 Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
 Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
 kontrol factor lingkungan penyebab muntah (mis.bau
tak sedap, suara dan stimulus visual yang tidak
menyenangkan)
 kurangi dan hilangkan keadaan penyebab muntah
(mis.kecemasan, ketakutan)
 atur posisi untuk mencegah aspirasi
 pertahankan kepatenan jalan napas
 bersihkan mulut dan hidung
 berikan dukungan fisik saat muntaj (mis.membantu
mambungkuk atau menundukkan kepala)
 berikan kenyamanan selama muntah (mis.kompres
dingin didahi atau sediakan pakaian kering dan bersih)
 berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi
minimal 30 m3nit setelah muntah
Edukasi
 anjurkan membawa kantong plastic untuk menampung
muntah
 anjurkan memperbanyak istirahat
 ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk
mengelola muntah (mis. Biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

Nausea - Memonitor mual muntah S:


- Anjurkan istirahat dan tidur yang - Anak mengatakan
cukup anak mual muntah
lebih dari 5 kali
- Monitor mual (mis, frekuensi, O:
durasi, dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan nutrisi dan kalori - Ku: Sedang
- Kendalikan factor lingkungan - Kes : Composmentis
penyebab mual (mis.bau tak - T: 37,2 C
sedap, suara, dan rangsangan - HR: 90 x/i
visual yang tidak menyenangkan) - RR: 19 x/i
- Anjurkan sering membersihkan - Anak
menghabiskan
mulut, kecuali jika merangsang separoh
mual
A : Nausea

P: Tingkat nauesa menurun


DAFTAR ABSEN KEHADIRAN RONDE

NO. NAMA TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai