Anda di halaman 1dari 21

PEMUPUKAN

Guru Pengampuh : KHALFAHRUM, SP, M.Si

SMK
FASE F
KELAS XI

1
MODUL AJAR
Judul Modul / Elemen : Pemupukan
Identitas Modul
1. Nama Penyusun : KHALFAHRUM, SP, M.Si
2. Konsentrasi Keahlian : Agribinis Tanaman Perkebunan
3. Instansi : SMK Negeri 1 Kuala Cenaku
4. Tahun Ajaran : 2023/2024
5. Fase/Kelas/Semester : (F)/Kelas (XI)/Semester (III)
6. Alokasi Waktu : 16 JP
7. Jumlah pertemuan : 4 Pertemuan x 4 JP @ 45 menit
8. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pemupukan
meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau anorganik
diterapkan pada tanaman perkebunan tahunan/semusim dan/atau
herbal dengan berbagai metode pemupukan (disebar,
ditempatkan, disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau
melalui irigasi) menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.

9. Pembelajaran :
A. Tujuan Pembelajaran
5.1 Melalui model pembelajaran problem based learning peserta didik mampu
mengidentifikasi unsur hara dan jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman dengan
benar.
5.2 Dengan menggunakan media yang dipilihnya sendiri peserta didik mampu
menghitung dosis pupuk pada tanaman Perkebunan dengan benar.
5.3 Peserta didik mampu menentukan teknik pemupukan pada tanaman Perkebunan.
5.4 Dengan menggunakan media yang dipilihnya sendiri peserta didik mampu
melakukan pemupukan pada tanaman Perkebunan

B. Kompetensi Awal & Profil Pelajar Pancasila


Kompetensi awal adalah Pengetahuan maupun keterampilan yang dimiliki siswa sebelum
siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran pemupukan diantaranya :
a. Jenis-jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman perkebunan.
b. Penggolongan unsur hara berdasarkan kebutuhan tanaman.

Mata pelajaran agribisnis agribisnis tanaman membekali peserta didik dengan serangkaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan
perubahan zaman, menunjang pengembangan diri melalui jalur studi dan pengembangan
karir lebih lanjut sehingga bisa menjadikan insan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, bernalar kritis, kreatif, mandiri dan gotong royong.

2
C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD
2. Ruang/ lahan praktik di sekolah
3. LKPD
4. Alat tulis dan buku
5. Jenis-jenis pupuk dan daun-daun yang mengalami defesiensi unsur hara.

D. Rencana Asesmen

Instrumen Asesesmen
No. Indikator/Kriteria
Awal Proses Akhir/Sumatif
1 Identifikasi gejala kekurangan Test Lisan Observasi Test Tertulis
unsur hara dan jenis pupuk pada
tanaman perkebunan.
*) Sesuaikan dengan indikator dan instrument tes

E. Target peserta didik dan model pembelajaran


a. Peserta didik kelas XI program keahlian agribisnis tanaman dengan jumlah peserta
didik dalam pembelajaran minimal 15 peserta didik dan maksimal 36 peserta didik.
b. Model pembelajaran menggunakan problem based learning, dengan metode diskusi
kelompok.
c. Model pembelajaran ini dilaksanakan tatap muka, sedangkan pembelajaran jarak jauh
luring, daring dan blended bisa dilakukan dengan kondisi tertentu.
d. Pertanyaan pematik.
1. Apakah kamu pernah melihat tanaman perkebunan kerdil dan pertumbuhan
terhambat?
2. Apa yang kamu lakukan ketika melihat dikebun sendiri terdapat pertumbuhan yang
kerdil?

F. Langkah - Langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum pembelajaran (KSE:
(15 Menit) kesadaran diri)
2. Guru menanyakan kondisi peserta didik dan kehadiran siswa (KSE:
kesadaran diri)
3. Mengkonfirmasi tentang keyakinan kelas (KSE: pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengaitkan materi
pembelajaran sebelumnya.
5. Guru mengelola KSE agar fokus pada materi yang akan diajarkan.
Inti Diferensiasi Sintak Pembelajaran PBL (Problem based learning)
(155 menit) Konten a) Orientasi peserta didik pada masalah
1. Guru menyampaikan materi dan masalah yang akan
dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang akan
dipecahkan bersifat konteksual (KSE: Manajemen diri)
2. Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
untuk mendiskusikan hasil pengamatan (KSE:
Keterampilan berelasi)

3
3. Peserta didik memilih media belajar untuk mendapat
informasi lebih lanjut tentang defesiensi unsur hara
pada tanaman kelapa sawit melalui:
− Video pada barcode yang telah ditentukan (Gaya
belajar-Visual)

− Bahan dari daun-daun kelapa sawit yang


mengalamai kekuarangan unsur hara dan jenis
pupuk (Gaya belajar-Kinestetik)
− Mendengarkan post case pada barcode yang
berisikan suara tentang gejala kekurangan
unsur hara tanaman dan jenis pupuk yang
dikirimkan melalui WA Group (Gaya belajar-
Auditori)

b) Peserta didik mendefesinikan masalah


1. Berdasarkan media pembelajaran yang telah diamati,
peserta didik mempersilahkan mengajukan
permasalahan, apa yang terjadi pada media
pengamatan (KSE: pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab)
2. Guru memfasilitasi permasalahan yang muncul.
− Perubahan warna daun tanaman perkebunan
− Kondisi tanah disekitar tanaman perkebunan
Diferensiasi c) Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Proses 1. Peserta didik berdiskusi untuk penyelidikan dari
berbagai sumber seperti internet, buku perkebunan dan
buku saku (KSE: manajemen diri)

4
2. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data selama proses diskusi (KSE:
kesadaran sosial)
3. Guru melakukan penilaian diskusi pada proses
berlangsung menggunakan lembar observasi
(lampiran 3)

Diferensiasi d) Menyajikan hasil karya


Produk 1. Peserta didik memilih bentuk dalam pembuatan hasil
karya sehingga karya setiap kelompok siap untuk
dipresentasikan (KSE: mengambil keputusan yang
bertanggungjawab)
2. Peserta didik secara berkelompok menghasilkan solusi
pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan
dalam bentuk karya (KSE: keterampilan berelasi)
3. Kelompok lainnya memberikan tanggapan dari
presentasi hasil karya (KSE: kesadaran sosial)
e) Penilaian
1. Setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusi sesuai
dengan pilihan yang diinginkan (Bagan, gambar,
video, rekaman, bahan praktik yang ditempelkan pada
LKPD)
2. Guru melakukan asesmen formatif (penilaian
presentasi) melalui lembar observasi yang telah
disiapkan (KSE: mengambil keputusan yang
bertanggungjawab).

3. Guru melakukan asesmen sumatif berupa tes tertulis


multiple choice yang telah disiapkan pada lampiran 2
(KSE: pengambil keputusan yang bertanggungjawab)
Penutup 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk bersama-sama merefleksi proses
(10 Menit) pembelajaran yang sudah dilaksanakan (KSE: manajemen diri)
2. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk mempelajari materi pertemuan
selanjutnya.
3. Doa penutup (KSE: kesadaran diri)

5
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang menghitung dosis pupuk pada tanaman Perkebunan.

2. Inti (155 menit)


▪ Langkah pembelajaran problem based learning (PBL):
a. Orientasi peserta didik pada masalah
− Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok. Masalah
yang akan dipecahkan bersifat konteksual.
− Peserta didik mengobservasi tanaman yang akan dihitung kebutuhan pupuk
tanaman.
b. Peserta didik mendefesinikan masalah
− Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan
permasalahan apa yang terjadi saat ini terkait dengan tayangan video tersebut.
− Guru memfasilitasi permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Hitungan pupuk yang tidak sama
2. Kalibarasi takaran pupuk

c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


− Peserta didik dalam kelompok melakukan praktik pengambilan Contoh Daun dan
Sampel Tanah sesuai LKPD.
− Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam praktik pengambilan contoh daun
dan sampel tanah.
d. Menyajikan hasil karya
− Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi
pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam bentuk karya.
− Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga karya
setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

▪ Langkah pelaksanaan asesmen proses.


Guru melakukan observasi ketika peserta didik mengerjakan tugas.

3. Penutup (10 Menit)


− Guru memfasilitasi peserta didik untuk bersama-sama merefleksi proses pembelajaran
yang sudah dilaksanakan.
− Guru memberi tugas tindak lanjut untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya.
− Doa penutup

6
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang menentukan teknik pemupukan pada tanaman Perkebunan.

2. Inti (155 menit)


▪ Langkah pembelajaran problem based learning (PBL):
a. Orientasi peserta didik pada masalah
− Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok. Masalah
yang akan dipecahkan bersifat konteksual.
− Peserta didik terlebih menyimak video pada link http://youtube/khalfahrum.
Video ini berisi menentukan teknik pemupukan pada tanaman Perkebunan.
b. Peserta didik mendefesinikan masalah
− Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan
permasalahan apa yang terjadi saat ini terkait dengan tayangan video tersebut.
− Guru memfasilitasi permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Variasi pemberian pupuk
2. Cara pemberian pupuk
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
− Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/ sumber) untuk
bahan diskusi.
− Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data selama proses
penyelidikan.
d. Menyajikan hasil karya
− Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi
pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam bentuk karya.
− Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga karya
setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

▪ Langkah pelaksanaan asesmen proses.


Guru melakukan observasi ketika peserta didik mengerjakan tugas.

3. Penutup (10 Menit)


− Guru memfasilitasi peserta didik untuk bersama-sama merefleksi proses pembelajaran
yang sudah dilaksanakan.
− Guru memberi tugas tindak lanjut untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya.
− Doa penutup

7
Pertemuan 4
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang melakukan pemupukan pada tanaman Perkebunan

2. Inti (155 menit)


▪ Langkah pembelajaran problem based learning (PBL):
a. Orientasi peserta didik pada masalah
− Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok. Masalah
yang akan dipecahkan bersifat konteksual.
− Peserta didik terlebih menyimak video pada link http://youtube/khalfahrum.
Video ini berisi melakukan pemupukan pada tanaman Perkebunan
b. Peserta didik mendefesinikan masalah
− Berdasarkan video pendek tersebut, peserta didik dipersilakan mengajukan
permasalahan apa yang terjadi saat ini terkait dengan tayangan video tersebut.
− Guru memfasilitasi permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Pemberian pupuk di canal
2. Pupuk yang berceceran.
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
− Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/ sumber) untuk
bahan diskusi.
− Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data selama proses
penyelidikan.
d. Menyajikan hasil karya
− Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi
pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam bentuk karya.
− Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga karya
setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

▪ Langkah pelaksanaan asesmen proses.


Guru melakukan observasi ketika peserta didik mengerjakan tugas.

3. Penutup (10 Menit)


− Guru memfasilitasi peserta didik untuk bersama-sama merefleksi proses pembelajaran
yang sudah dilaksanakan.
− Guru memberi tugas tindak lanjut untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya.
− Doa penutup

8
G. Media Pembelajaran
Rangkuman Materi (Link materi bila ada)
1. Materi PPT
https://drive.google.com/file/d/1JtiT25WcUtmUcVhPgfiGfoSiUMA3pXkR/view?us
p=drive_link
2. Materi Rekaman
https://drive.google.com/file/d/1lq7XmZ1eokRGsl_6DYlXUilQlkZ_cqd7/view?usp
=drive_link
3. Materi Video
https://drive.google.com/file/d/1MEXvgx1YLw8n5bpmuqdmJ_y63npiQwOW/view
?usp=drive_link

H. Pembelajaran Remedial dan Pengayakan


Remidial
▪ Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD yang belum
tuntas.
▪ Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
▪ Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.

Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah
diajarkan pada peserta didik, nilai yang dicapai melampaui KB (Ketutasan Belajar) yang
telah ditentukan.

Mengetahui, Kuala Cenaku, 2023


Kepala SMKN 1 Kuala Cenaku Guru Mapel

BENITA YOSYARANI, S.Pd KHALFAHRUM, SP, M.Si


NIP. 19790118 200501 2 010 NIP. 19801003 201001 1 018

9
Lampiran 1. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Kelompok : _____________________
1. ___________________________
2. ___________________________
3. ___________________________

Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Perkebunan


Elemen : Pemupukan
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik
dan/atau anorganik diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal
Peserta didik mampu mengidentifikasi defesiensi
unsur hara pada tanaman kelapa sawit.
Tujuan Pembelajaran :
Daun tanaman perkebunan, Alat tulis, buku saku
defesiensi unsur hara.
Alat dan Bahan :

1. Amati secara berkelompok daun-daun yang


memiliki gejala defesiensi unsur hara pada media
pembelajaran yang dipilih.
Langkah-langkah : 2. Diskripsikan gejala-gejala defesiensi/kekurangan
unsur hara pada media pembelajaran.
3. Sebutkan defesiensi unsur hara apa pada tanaman
tersebut.
4. Kemudian presentasi hasil kerja kelompok didepan
kelas.
Data Pengamatan:

No Pengamatan daun Gejala Kekurangan Unsur hara Unsur hara

1 Kelapa sawit Nitrogen


2 Kelapa sawit Pospat
3 Kelapa sawit Kalium
4 Kelapa sawit Magnesium

10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Perkebunan


Elemen : Pemupukan
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan
pemupukan meliputi penggunaan pupuk organik
dan/atau anorganik diterapkan pada tanaman
perkebunan tahunan/semusim dan/atau herbal

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis pupuk


pada tanaman kelapa sawit.

Alat dan Bahan : Jenis pupuk, Alat tulis, buku saku jenis pupuk.

Langkah-langkah : a. Amati secara berkelompok jenis-jenis pupuk pada


media pembelajaran yang dipilih.
b. Diskripsikan jenis-jenis pupuk pada media
pembelajaran.
c. Sebutkan jenis pupuk apa pada tanaman tersebut.
d. Kemudian lakukan pembuktian hasil kerja
kelompok dengan referensi/sumber belajar.
Data Pengamatan:
No Uraian Hasil Identifikasi Gambar Pupuk
1 Nama Pupuk
2 Bentuk Pupuk
3 Kandungan
4 Unsur hara
5 Sifat Pupuk

No Uraian Hasil Identifikasi Gambar Pupuk


1 Nama Pupuk
2 Bentuk Pupuk
3 Kandungan
4 Unsur hara
5 Sifat Pupuk

No Uraian Hasil Identifikasi Gambar Pupuk


1 Nama Pupuk
2 Bentuk Pupuk
3 Kandungan
4 Unsur hara
5 Sifat Pupuk

11
Lampiran 2, Soal Asesmen

Kunci
No Soal Skor
Jawaban
Berupa butir-butir kecil berwarna abu-abu, pada pupuk
dengan rumus kimia (Ca(H2PO4)2), unsur hara yang
terkandung …
a. Nitrogen
1 b.Phospat 20
b. Phospat
c. Kalium
d. Magnesium
e. Boron
Unsur hara makro yang penting bagi pertumbuhan
tanaman. Unsur ini diperlukan untuk pembentukan
protein, sintesis klorofil, dan untuk fotosintesis.
Tanaman mengambil nitrogen dari tanah dalam bentuk
nitrate (NO3-) dan ammonium (NH4+)…
2 a. Nitrogen (N) a.Nitrogen (N) 20
b. Phosphor (P)
c. Kalium (K)
d. Magnesium (Mg)
e. Copper (Cu)

Perhatikan gambar tanaman perkebunan tahunan


dibawah ini

3 c.Kalium 20
Tanaman tersebut defesiensi unsur hara …
a. Nitrogen (N)
b. Phosphor (P)
c. Kalium (K)
d. Magnesium (Mg)
e. Copper (Cu)

12
lihat gejala tanaman perkebunan dibawah ini :
✓ Gejala awal – pada daun tua tampak berwarna
hijau kekuningan pada ujung daun yang
terkena sinar matahari.
✓ Defisiensi berat – daun menjadi kuning
kecoklatan atau berwarna orange terang dan
bila tetap dibiarkan akan mengjadi coklat dan
akhirnya mengering.

4 d.Magnesium 20

Tentukan defesiensi unsur hara …


a. Nitrogen
b. Phospat
c. Kalium
d. Magnesium
e. Boron

Defisiensi dimulai dari


pelepah atas yang ditandai
dengan gejala daun
mengkerut, ujung daun
membentuk mata pancing
(hooked leaf),

5 Jenis pupuk yang perlu diberikan adalah … d.HGFB 20


a. Urea
b. TSP
c. MOP
d. HGFB
e. Kompos

13
Lampiran 3. Penilaian
Penilaian Proses
Skor
No Item Penilaian
1 2 3
1 Persiapan
2 Proses Praktikum
3 Hasil kerja
4 Ketepatan waktu
Ket : 1 = [Kurang], 2 = [Sedang], 3 = [Baik]
Perhitungan Nilai = Skor yang diperoleh / Skor maksimal X 100

Penilaian Presentasi
Unsur Penilaian Jumlah
No Nama
Substansi Wawasan Komunikasi Penampilan Skor

Ket : 1 = [Kurang], 2 = [Sedang], 3 = [Baik]


Perhitungan Nilai = Skor yang diperoleh / Skor maksimal X 100

Penilaian Diskusi
Unsur Penilaian
No Nama Jumlah Skor
Gagasan Keaktifan Komunikasi

Ket : 1 = [Kurang], 2 = [Sedang], 3 = [Baik]


Perhitungan Nilai = Skor yang diperoleh / Skor maksimal X 100

Penilaian Sikap
Unsur Penilaian
No Nama Jumlah Skor
Disiplin Tanggungjawab Sopan

Ket : 1 = [Kurang], 2 = [Sedang], 3 = [Baik]


Perhitungan Nilai = Skor yang diperoleh / Skor maksimal X 100

14
Lampiran 4. Bahan bacaan peserta didik

PEMUPUKAN
[Khalfahrum-SMKN 1 Kuala Cenaku]

a. Identifikasi unsur hara dan pupuk


Salah satu faktor pertumbuhan tanaman adalah unsur hara. Tanaman sangat
memerlukan unsur hara tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Terdapat
hanya ada 16 unsur saja yang diakui secara umum sebagai unsur hara atau unsur
”makanan” bagi tanaman (Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Fosfor (F), Kalium (K), Belerang (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Zeng (Zn),
Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Boron (B), dan Klor (Cl)
Anonim (2008) . kemudian Unsur Hara terbagi 2 yaitu:
1. Unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar contoh
Unsur C,H,O,N,P,K,S,Ca, dan Mg
2. Unsur mikro adalah dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Contoh Zn, Fe,
Cu, Mn, Mo, B, dan Cl
Peran dan Sifat Unsur Hara
1. Nitrogen (N)
Unsur hara N di dalam tanah merupakan unsur utama untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Bentuk N yang diserap oleh tanaman adalah sebagai gas
dan sebagai organik.
- Unsur hara N sebagai gas 80% berasal dari udara yang tidak dapat langsung
diserap oleh tanaman, melainkan melalui tanaman kacang-kacangan yang dapat
mengikat N melalui bintil-bintil akar.
- Unsur hara N sebagai bahan organik merupakan bentuk makanan cadangan N
di dalam tanah. N dalam bentuk organik ini tidak dapat dimanfaatkan langsung
oleh tanaman, tetapi dalam bentuk mineral. Oleh karena itu N yang akan diserap
oleh tanaman dirubah dahulu dalam bentuk mineral.
- Unsur hara N dalam bentuk mineral terdapat dalam bentuk ammoniak (NH4+)
dan asam sendawa (NO3- )
2. Fosfor (P)
Unsur P diserap tanaman dalam bentuk bermacam-macam yaitu sebagai berikut:
- P dalam larutan tanah; bentuk P dalam larutan tanah hanya sedikut 0,2-0,5 mg/l.
- P tidak dalam bentuk larutan; unsur P dalam senyawa H3PO4 adalah 3 asam
yang menghasilkan 3 jenis garam.
3. Kalium (K)
Unsur K diserap tanaman dalam bentuk sebagai berikut:
- K di dalam larutan tanah yaitu berjumlah hanya sedikit, sekitar 10 mg/l larutan.
- K di dalam kompleks liat humus yaitu dalam bentuk kation K+.Tanaman
menyerap hara K dalam bentuk kation K+ . Karena itu tanaman menyerap K dari
larutan tanah.
- K dalam keadaan tertahan. Jumlah K yang dibebaskan kecil sekali dan
prosesnya lambat
- K dalam bentuk yang tidak dapat melarur; tanaman biasanya menyerap makanan
dari lapisan tanah yang berisi ion K+ yang mudah ditukar, dan sebagian kecil
ion K+ yang tertahan.

15
4. Unsur hara kalsium (Ca)
Ca terdapat dalam bentuk cadangan, yaitu Ca yang melarut dalam air jenuh dengan
gas C atau humus masam. Kation-kation Ca++ diikat oleh kompleks liat humus,
dalam hal ini Ca berperan sebagai kation pertukaran, jumlahnya selalu sama dalam
larutan tanah.
5. Unsur hara Sulfur/ belerang ( S )
Sulfur organis merupakan bentuk cadangan yang menjadi mineral, semakin lama
semakin cepat. Bentuk mineral tersebut ialah H ( SO3- dan SO4- ) yang tidak terikat
oleh kompleks liat humus.
6. Unsur hara magnesium ( Mg )
Unsur hara Magnesium bertindak seperti Ca, jumlahnya jauh lebih sedikit terutama
dalam larutan

Jenis Pupuk
Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan
tanah. Sedangkan pemupukan adalah proses penambahan bahan tersebut ke tanah agar
tanah menjadi lebih subur.
Penggolongan yang paling umum adalah yang didasarkan atas proses terjadinya
pupuk tersebut yaitu:
- Pupuk alam (pupuk organik) dan
(Tandan kosong sawit dan kompos dari tandan kosong)
- Pupuk buatan (pupuk anorganik)

Pupuk buatan dikenal dua golongan besar, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
- Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara saja.
- Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara
sekaligus dalam satu jenis pupuk.

Jenis Pupuk N
1. Amonium sulfat (ZA)
2. Urea
3. Amonium Sulfat Nitrat (ASN)
4. Amonium Chlorida

Jenis Pupuk P
1. DSP (Double Superphosphate)
2. TSP (Triple Superphosphate)
3. Fosfat Cirebon

Jneis Pupuk K
1. Kalsium sulfat (ZK)
2. Kalium chlorida (Muriate of Potash)
3. Kalium Magnesium Sulfat (Patent Kali)

Jenis Pupuk majemuk


1. Pupuk NP
- Ammo-Phos
- Superstikfos (SS atau SSF)
2. Pupuk NK
3. Pupuk PK

16
4. Pupuk NPK
5. Rustica Yellow

b. Pemupukan TBM
Pemupukan TBM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman secara
lengkap sesuai kondisi untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
1) Jenis dan dosis pupuk
Pemupukan kelapa sawit harus memperhatikan jenis dan dosis pupuk, agar
kebutuhan akan unsur hara dapat dipenuhi. Sebagai pedoman pemupukan tanaman
belum menghasilkan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Jenis dan Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit pada masa TBM

Sumber: Direktorat Pembinaan SMK

2) Cara Aplikasi
- Pupuk makro ditabur merata 20 cm dari pangkal batang tanaman sampai
proyeksi ujung pelepah.
- Pupuk mikro disebar merata pada jarak 20 – 50 cm dari pangkal batang
tanaman disekeliling pohon dan tidak boleh mengenai daun kelapa sawit.
3) Waktu Aplikasi
Waktu pemupukan TBM disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi piringan
bersih.

17
c. Pemupukan TM
1) Teknik pengambilan sampel daun (Leaf sampling Unit)
- Leaf sampling unit dilakukan idealnya setiap tahun.
- Waktu pelaksanaan 2 – 3 bulan setelah pemupukan semester I
- Daun sampel diambil pelepah ke-17.
- Hasil sampel dikirim ke laboratorium untuk analisis selanjutnya.

Gambar. Pengambilan Sampel Daun


Sumber : Dok P/Pembelajaran/2023

2) Teknik pengambilan Tanah (soil sampling Unit)


- Soil sampling unit dilakukan setiap 3 bulan pada blok-blok LSU untuk
mengetahui perkembangan unsur hara sebagai data pendukung rekomendasi
pemupukan.
- Contoh tanah diambil secara komposit pada piringan, gawangan hidup dan
mati.
- Kedalaman sampel tanah dimulai 0-10 cm, 10-30 cm dan 30-60 cm.

Gambar. Pengambilan Sampel Tanah


Sumber : Dok P/Pembelajaran/2022

18
3) Dosis pemupukan
Tabel 2. Jenis dan Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit pada masa TM
Umur Dosis (kg/pohon) Frekuensi
Tanaman Pemberian
(tahun) ZA TSP MOP Dolomit (kali per
tahun)
3-5 0,5-1 0,5-1 0,25-0,5 0,5-1 ZA(2),
6-12 0,5-1 1-2 0,75-1,5 0,5-1 RP(1),
>12 0,75-1,5 0,5-1 0,75-1 0,25-0,75 TSP(2),
MOP(2),
Dolomit (2)
Sumber : Direktorat Pembinaan SMK

4) Cara Aplikasi
- Pada tanaman TM muda pupuk ditabur merata mulai batas luar piringan ke
arah luar dengan lebar sebaran 1 meter.
- Pada tanaman TM remaja dan tua, pupuk ditabur mulai batas luar piringan ke
arah luar dengan lebar sebaran 1 meter.

Gambar 23. Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit


Sumber : Dok P/Keahlianganda/2017

- Pupuk fospat untuk TM muda diberikan dipiringan sedangkan TM remaja dan


tua diberikan pada tumpukan pelepah.
- Pupuk mikro (HGFB, CuSO4, ZnSO4) diaplikasikan dengan cara ditabur pada
batas luar piringan.

19
5) Waktu aplikasi
- Prioritas pupuk makro (N, P, K dan Mg) sebelum pemupukan mikro
dilakukan.
- Pupuk harus dilaksanakan pada kondisi lembab, pada awal dan akhir musim
hujan.
- Prakiran pemupukan semeter I (Maret – April) dan semester II (Agustus –
Oktober).
6) Frekuensi pemupukan
- Pupuk Nitrogen dan Potassium, umumnya dua kali aplikasi per tahun, jarak
minimum pemupukan 2 bulan.
- Pupuk Phosphorus, Magnesium, Copper dan Boron, dimana frekuensi tidak
mengikuti situasi normal.

6 Gejala defesiensi unsur hara


1. Nitrigen (N)
- Daun-daun berwarna hijau pucat kekuningan
- Anak daun berukuran sempit dan mengecil serta menggulung ke arah dalam.
2. Phosphorus (P)
- Tanaman mengalami pertumbuhan terhambat dan pelepah pendek, dan
menurun jumlah produksi tandan.
- Tanaman lalang dengan anak daun berwarna ungu.
- Adanya suksesi gulma melastoma dan dicranopteris linearis tumbuh
mengalahkan spesies lainnya digawangan.
3. Potassium (K)
- Difesiensi K dikenal orenge spoting dimulai dari pelepah tua.
- Daun bercak-bercak berwarna orenge yang mengkilap dan meneruskan cahaya
pada anak daun.
- Bercak kecil yang mengalami klorosis ini berkembang keseluruh daun yang
selanjutnya terbentuk pita berwarna kuning disisi helaian daun.
4. Magnesium (Mg)
- Pada daun tua tampak berwarna hijau kekuningan pada ujung daun yang
terkena sinar matarari.
- Daun menjadi kuning kecoklatan atau orange terang bila dibiarkan akan
mengering.
5. Copper (Cu)
- Dimulai pelepah muda ditandai dengan adanya perubahan warna hijau pucat
ke kuning keputihan pada helaian daun sudah menunjukan gejala klorosis.
- Garis-garis klorosis pada helaian daun sangat jelas dimulai dari tepi daun.
6. Boron (B)
- Daun mengkerut (crinklead leaf)
- Ujung daun membentuk mata pancing (hooked leaf)
- Ujung pelepah seperti terputus (blind leaf)
- Anak daun menjadi rapat, daun menjadi mudah patah, tanaman menjadi kerdil.
7. Iron (Fe)
- Pelepah muda berubah menjadi kuning keputihan sampai putih secara
keseluruhan. Pada kondisi ini pelepah yang lebih tua (pelepah 5 – 9 ) berwarna
kuning sedangkan pelepah bagian bawah tetap hijau.
- Klorosis diikuti dengan kerusakan dan pengeringan dimulai dari pelepah
bagian atas.
- Daun cendrung lemah dan akhirnya mati.

20
Daftar Pustaka

Rankine dan Fairhurst, 1998, Buku Lapangan Seri Tanaman Kelapa Sawit (Tanaman
Menghasilkan), Oxford Graphic Printer Pte, Singapore.

Khalfahrum, 2018, Kelapa Sawit untuk Siswa, Kun Fayakun, Jawa Timur

21

Anda mungkin juga menyukai