SMK
FASE F
KELAS XI
1
MODUL AJAR
Judul Modul / Elemen : Pemupukan
Identitas Modul
1. Nama Penyusun : KHALFAHRUM, SP, M.Si
2. Konsentrasi Keahlian : Agribinis Tanaman Perkebunan
3. Instansi : SMK Negeri 1 Kuala Cenaku
4. Tahun Ajaran : 2023/2024
5. Fase/Kelas/Semester : (F)/Kelas (XI)/Semester (III)
6. Alokasi Waktu : 16 JP
7. Jumlah pertemuan : 4 Pertemuan x 4 JP @ 45 menit
8. Capaian Pembelajaran :
Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pemupukan
meliputi penggunaan pupuk organik dan/atau anorganik
diterapkan pada tanaman perkebunan tahunan/semusim dan/atau
herbal dengan berbagai metode pemupukan (disebar,
ditempatkan, disemprotkan melalui daun, dikocor dan/atau
melalui irigasi) menggunakan metode konvensional dan/atau alat
modern.
9. Pembelajaran :
A. Tujuan Pembelajaran
5.1 Melalui model pembelajaran problem based learning peserta didik mampu
mengidentifikasi unsur hara dan jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman dengan
benar.
5.2 Dengan menggunakan media yang dipilihnya sendiri peserta didik mampu
menghitung dosis pupuk pada tanaman Perkebunan dengan benar.
5.3 Peserta didik mampu menentukan teknik pemupukan pada tanaman Perkebunan.
5.4 Dengan menggunakan media yang dipilihnya sendiri peserta didik mampu
melakukan pemupukan pada tanaman Perkebunan
Mata pelajaran agribisnis agribisnis tanaman membekali peserta didik dengan serangkaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan
perubahan zaman, menunjang pengembangan diri melalui jalur studi dan pengembangan
karir lebih lanjut sehingga bisa menjadikan insan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, bernalar kritis, kreatif, mandiri dan gotong royong.
2
C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD
2. Ruang/ lahan praktik di sekolah
3. LKPD
4. Alat tulis dan buku
5. Jenis-jenis pupuk dan daun-daun yang mengalami defesiensi unsur hara.
D. Rencana Asesmen
Instrumen Asesesmen
No. Indikator/Kriteria
Awal Proses Akhir/Sumatif
1 Identifikasi gejala kekurangan Test Lisan Observasi Test Tertulis
unsur hara dan jenis pupuk pada
tanaman perkebunan.
*) Sesuaikan dengan indikator dan instrument tes
3
3. Peserta didik memilih media belajar untuk mendapat
informasi lebih lanjut tentang defesiensi unsur hara
pada tanaman kelapa sawit melalui:
− Video pada barcode yang telah ditentukan (Gaya
belajar-Visual)
4
2. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data selama proses diskusi (KSE:
kesadaran sosial)
3. Guru melakukan penilaian diskusi pada proses
berlangsung menggunakan lembar observasi
(lampiran 3)
5
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang menghitung dosis pupuk pada tanaman Perkebunan.
6
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang menentukan teknik pemupukan pada tanaman Perkebunan.
7
Pertemuan 4
1. Pendahuluan (15 Menit)
− Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa
supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan kebermanfaatan untuk
semua.
− Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta didik yang
mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi minggu lalu. Guru
memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani menjawab.
− Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
hari ini, yaitu tentang melakukan pemupukan pada tanaman Perkebunan
8
G. Media Pembelajaran
Rangkuman Materi (Link materi bila ada)
1. Materi PPT
https://drive.google.com/file/d/1JtiT25WcUtmUcVhPgfiGfoSiUMA3pXkR/view?us
p=drive_link
2. Materi Rekaman
https://drive.google.com/file/d/1lq7XmZ1eokRGsl_6DYlXUilQlkZ_cqd7/view?usp
=drive_link
3. Materi Video
https://drive.google.com/file/d/1MEXvgx1YLw8n5bpmuqdmJ_y63npiQwOW/view
?usp=drive_link
Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah
diajarkan pada peserta didik, nilai yang dicapai melampaui KB (Ketutasan Belajar) yang
telah ditentukan.
9
Lampiran 1. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Kelompok : _____________________
1. ___________________________
2. ___________________________
3. ___________________________
10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Alat dan Bahan : Jenis pupuk, Alat tulis, buku saku jenis pupuk.
11
Lampiran 2, Soal Asesmen
Kunci
No Soal Skor
Jawaban
Berupa butir-butir kecil berwarna abu-abu, pada pupuk
dengan rumus kimia (Ca(H2PO4)2), unsur hara yang
terkandung …
a. Nitrogen
1 b.Phospat 20
b. Phospat
c. Kalium
d. Magnesium
e. Boron
Unsur hara makro yang penting bagi pertumbuhan
tanaman. Unsur ini diperlukan untuk pembentukan
protein, sintesis klorofil, dan untuk fotosintesis.
Tanaman mengambil nitrogen dari tanah dalam bentuk
nitrate (NO3-) dan ammonium (NH4+)…
2 a. Nitrogen (N) a.Nitrogen (N) 20
b. Phosphor (P)
c. Kalium (K)
d. Magnesium (Mg)
e. Copper (Cu)
3 c.Kalium 20
Tanaman tersebut defesiensi unsur hara …
a. Nitrogen (N)
b. Phosphor (P)
c. Kalium (K)
d. Magnesium (Mg)
e. Copper (Cu)
12
lihat gejala tanaman perkebunan dibawah ini :
✓ Gejala awal – pada daun tua tampak berwarna
hijau kekuningan pada ujung daun yang
terkena sinar matahari.
✓ Defisiensi berat – daun menjadi kuning
kecoklatan atau berwarna orange terang dan
bila tetap dibiarkan akan mengjadi coklat dan
akhirnya mengering.
4 d.Magnesium 20
13
Lampiran 3. Penilaian
Penilaian Proses
Skor
No Item Penilaian
1 2 3
1 Persiapan
2 Proses Praktikum
3 Hasil kerja
4 Ketepatan waktu
Ket : 1 = [Kurang], 2 = [Sedang], 3 = [Baik]
Perhitungan Nilai = Skor yang diperoleh / Skor maksimal X 100
Penilaian Presentasi
Unsur Penilaian Jumlah
No Nama
Substansi Wawasan Komunikasi Penampilan Skor
Penilaian Diskusi
Unsur Penilaian
No Nama Jumlah Skor
Gagasan Keaktifan Komunikasi
Penilaian Sikap
Unsur Penilaian
No Nama Jumlah Skor
Disiplin Tanggungjawab Sopan
14
Lampiran 4. Bahan bacaan peserta didik
PEMUPUKAN
[Khalfahrum-SMKN 1 Kuala Cenaku]
15
4. Unsur hara kalsium (Ca)
Ca terdapat dalam bentuk cadangan, yaitu Ca yang melarut dalam air jenuh dengan
gas C atau humus masam. Kation-kation Ca++ diikat oleh kompleks liat humus,
dalam hal ini Ca berperan sebagai kation pertukaran, jumlahnya selalu sama dalam
larutan tanah.
5. Unsur hara Sulfur/ belerang ( S )
Sulfur organis merupakan bentuk cadangan yang menjadi mineral, semakin lama
semakin cepat. Bentuk mineral tersebut ialah H ( SO3- dan SO4- ) yang tidak terikat
oleh kompleks liat humus.
6. Unsur hara magnesium ( Mg )
Unsur hara Magnesium bertindak seperti Ca, jumlahnya jauh lebih sedikit terutama
dalam larutan
Jenis Pupuk
Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan
tanah. Sedangkan pemupukan adalah proses penambahan bahan tersebut ke tanah agar
tanah menjadi lebih subur.
Penggolongan yang paling umum adalah yang didasarkan atas proses terjadinya
pupuk tersebut yaitu:
- Pupuk alam (pupuk organik) dan
(Tandan kosong sawit dan kompos dari tandan kosong)
- Pupuk buatan (pupuk anorganik)
Pupuk buatan dikenal dua golongan besar, yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
- Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara saja.
- Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau lebih unsur hara
sekaligus dalam satu jenis pupuk.
Jenis Pupuk N
1. Amonium sulfat (ZA)
2. Urea
3. Amonium Sulfat Nitrat (ASN)
4. Amonium Chlorida
Jenis Pupuk P
1. DSP (Double Superphosphate)
2. TSP (Triple Superphosphate)
3. Fosfat Cirebon
Jneis Pupuk K
1. Kalsium sulfat (ZK)
2. Kalium chlorida (Muriate of Potash)
3. Kalium Magnesium Sulfat (Patent Kali)
16
4. Pupuk NPK
5. Rustica Yellow
b. Pemupukan TBM
Pemupukan TBM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman secara
lengkap sesuai kondisi untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
1) Jenis dan dosis pupuk
Pemupukan kelapa sawit harus memperhatikan jenis dan dosis pupuk, agar
kebutuhan akan unsur hara dapat dipenuhi. Sebagai pedoman pemupukan tanaman
belum menghasilkan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Jenis dan Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit pada masa TBM
2) Cara Aplikasi
- Pupuk makro ditabur merata 20 cm dari pangkal batang tanaman sampai
proyeksi ujung pelepah.
- Pupuk mikro disebar merata pada jarak 20 – 50 cm dari pangkal batang
tanaman disekeliling pohon dan tidak boleh mengenai daun kelapa sawit.
3) Waktu Aplikasi
Waktu pemupukan TBM disesuaikan dengan umur tanaman dan kondisi piringan
bersih.
17
c. Pemupukan TM
1) Teknik pengambilan sampel daun (Leaf sampling Unit)
- Leaf sampling unit dilakukan idealnya setiap tahun.
- Waktu pelaksanaan 2 – 3 bulan setelah pemupukan semester I
- Daun sampel diambil pelepah ke-17.
- Hasil sampel dikirim ke laboratorium untuk analisis selanjutnya.
18
3) Dosis pemupukan
Tabel 2. Jenis dan Dosis Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit pada masa TM
Umur Dosis (kg/pohon) Frekuensi
Tanaman Pemberian
(tahun) ZA TSP MOP Dolomit (kali per
tahun)
3-5 0,5-1 0,5-1 0,25-0,5 0,5-1 ZA(2),
6-12 0,5-1 1-2 0,75-1,5 0,5-1 RP(1),
>12 0,75-1,5 0,5-1 0,75-1 0,25-0,75 TSP(2),
MOP(2),
Dolomit (2)
Sumber : Direktorat Pembinaan SMK
4) Cara Aplikasi
- Pada tanaman TM muda pupuk ditabur merata mulai batas luar piringan ke
arah luar dengan lebar sebaran 1 meter.
- Pada tanaman TM remaja dan tua, pupuk ditabur mulai batas luar piringan ke
arah luar dengan lebar sebaran 1 meter.
19
5) Waktu aplikasi
- Prioritas pupuk makro (N, P, K dan Mg) sebelum pemupukan mikro
dilakukan.
- Pupuk harus dilaksanakan pada kondisi lembab, pada awal dan akhir musim
hujan.
- Prakiran pemupukan semeter I (Maret – April) dan semester II (Agustus –
Oktober).
6) Frekuensi pemupukan
- Pupuk Nitrogen dan Potassium, umumnya dua kali aplikasi per tahun, jarak
minimum pemupukan 2 bulan.
- Pupuk Phosphorus, Magnesium, Copper dan Boron, dimana frekuensi tidak
mengikuti situasi normal.
20
Daftar Pustaka
Rankine dan Fairhurst, 1998, Buku Lapangan Seri Tanaman Kelapa Sawit (Tanaman
Menghasilkan), Oxford Graphic Printer Pte, Singapore.
Khalfahrum, 2018, Kelapa Sawit untuk Siswa, Kun Fayakun, Jawa Timur
21