Aufia-Pembahas CISDI - Fornas 2023 - Peran Kader Kesehatan
Aufia-Pembahas CISDI - Fornas 2023 - Peran Kader Kesehatan
dalam Transformasi
Layanan Kesehatan Primer
Pembelajaran dari Survei Nasional Puskesmas selama Pandemi COVID-19
01 | cisdi.org
Pelibatan Kader dalam Respons COVID-19 dan Pemulihan Layanan Kesehatan Esensial
02 | cisdi.org
Insentif dan Pelatihan
Kader Kesehatan
Survei ini menggarisbawahi adanya Dana desa dan APBD hanya Keterbatasan lain dalam pelibatan
variasi pemberian insentif untuk didapatkan masing-masing kurang kader dalam respons pandemi dan
kader. Paling banyak puskesmas dari 15% puskesmas. Adanya pemulihan layanan kesehatan esensial
(28,22%) melaporkan pemberian perbedaan besaran dan sumber adalah kurangnya pelatihan terkait
insentif bagi kader secara insidental insentif menunjukkan arti bahwa respons COVID-19 untuk kader
atau sesuai dengan kegiatan yang masing-masing daerah memiliki kesehatan. Pemberian pelatihan hanya
dilakukan. ketentuan yang berbeda terhadap dilakukan oleh 57,45% puskesmas
insentif kader kesehatan.
Dari 43,78% puskesmas yang
menganggarkan insentif untuk kader di
wilayah mereka, paling banyak
bersumber dari APBN (40,96%).
03 | cisdi.org
Bagian 2
Usulan Rekomendasi
Keberadaan pelembagaan kader dan regulasi khusus tentang kader
kesehatan dapat menjadi upaya pemerintah untuk: Memberikan rekognisi
secara formal pada kader kesehatan berdasarkan tanggung jawab yang
diberikan, membentuk mekanisme remunerasi sesuai beban kerja, melakukan
pengawasan yang terdokumentasi dengan jelas, dan menyediakan standar
kompetensi serta hak untuk bekerja di lingkungan yang aman.
Pelibatan kader kesehatan juga perlu secara resmi diatur dalam rencana
penanggulangan krisis nasional agar kader kesehatan dapat dilibatkan oleh
layanan kesehatan secara sistematis.
05 | cisdi.org
Rekomendasi yang diusulkan berfokus pada penyediaan
perlindungan dan dukungan yang dibutuhkan oleh kader
kesehatan agar dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya
di level komunitas.
06 | cisdi.org
Masukan Mendorong pemerintah pusat untuk membuat petunjuk teknis sebagai acuan
1
pemerintah daerah mengenai pengelolaan kader yang meliputi kriteria, perekrutan,
Peraturan
tugas sesuai kompetensi, monitoring dan supervisi terhadap kinerja kader kesehatan
agar terstandar dan mampu menciptakan kualitas sumber daya manusia kesehatan
(SDMK) yang profesional dan komprehensif dalam peningkatan keterlibatan
Turunan
masyarakat.
UU Kesehatan
2
Mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk menerbitkan aturan yang
mengatur soal pengalokasian khusus insentif kader serta aturan teknis yang
menginstruksikan pemangku kebijakan di daerah untuk wajib mengalokasikan,
Peraturan turunan UU Kesehatan perlu mengkoordinasikan, dan mendistribusikan insentif kepada kader kesehatan.
memperhatikan dua hal penting dalam
tata kelola kader kesehatan: insentif
layak bagi kader kesehatan dan
3
regenerasi kader. Pemerintah juga dapat melibatkan kader kesehatan di masa krisis kesehatan
mengingat prinsip partisipasi masyarakat, dengan memperhatikan peningkatan
kompetensi dan kebutuhan kader kesehatan selama masa krisis kesehatan.
07 | cisdi.org
Terima Kasih
Jalan Probolinggo No. 40C Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia
secretariat@cisdi.org
(+62) 21 3917590 cisdi.org