Anda di halaman 1dari 12

Sikap dan Peranan Mahasiswa Terhadap Kedudukan Dan

Fungsi Bahasa Indonesia


1. Irine Lintang Cahyaning Ratri (1301421001) irinelintang8@students.unnes.ac.id
2. Maharani Fairuz Salsabila (1301421002) maharani06rri@students.unnes.ac.id
3. Wulantika (1301421003) wulantika24@students.unnes.ac.id
4. Pipit Novrianti (1301421004) pipitnovrianti233@students.unnes.ac.id
5. Dian Setyaningsih (1301421005) diansetyaningsih312@students.unnes.ac.id
6. Najma Tria Oktaviani (1301421006) najmatria@students.unnes.ac.id
7. Amalia Rumaisha Hanifa (1301421007) amaliarumaisha27@students.unes.ac.id
8. Shania Ika Oktaviana (1301421008) shania@students.unnes.ac.id
9. Shalsabila Shafa (1301421009) shalsabilashafa2003@students.unnes.ac.id
10. Fadillah Faizatun Azzahra (1301421010) fadillahfaizatunazzahra@students.unnes.ac.id

Bimbingan dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Abstrak: Bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara
atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti
morfem, kata, dan kalimat. Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan dan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Bahasa
Indonesia menjadi pemersatu bangsa, karena dari semua suku adat yang berbeda, bahasanya
bisa disatukan melalui bahasa Indonesia. Pada artikel ini dibahas mengenai kedudukan serta
fungsi bahasa Indonesia bagi masyarakat Indonesia dan mengetahui peluang yang dimiliki
bahasa Indonesia dalam bersaing dengan bahasa asing. Selain itu, artikel ini juga memuat
mengenai peranan mahasiswa dalam berupaya mempertahankan dan mengembangkan
kedudukan bahasa Indonesia.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, kedudukan, mahasiswa


1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bahasa juga


yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dengan sesama mereka. Bahasa
adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau
ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti
morfem, kata, dan kalimat, yang diterjemahkan dari bahasa inggris: “the system
of human communication by means of a structured arrangement of sound (or
written representation) to form lager units, rg morphems, words, sentences”
(Richards, Platt & Weber, 1985: 153).

Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi


di dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. bahasa Indonesia
menjadi pemersatu bangsa, karena dari semua suku adat yang berbeda bahasanya
bisa disatukan melalui bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia pertama kali bahasa
yang dibicarakan adalah bahasa Melayu sebagai sumber bahasa Indonesia yang
kita pergunakaan sampai sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang
dari bahasa Melayu, yang sejak dulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara
(lingua Franca), bukan saja di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di
seluruh Asia Tenggara.

Bahasa Indonesia sebenarnya sudah digunakan sejak zaman dahulu, tetapi dahulu
menggunakan bahasa melayu yang belum ditetapkan sebagai bahasa resmi
Indonesia. Kemudian sejak ada kongres sumpah pemuda, bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai Bahasa Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia
seharusnya bangga karena memiliki bahasa Indonesia yang digali dari leluhur
bangsa sendiri, bukan bahasa kaum penjajah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1.1 Seberapa penting kedudukan bahasa indonesia bagi bangsa Indonesia?
1.2.1.2 Apa sajakah fungsi dari adanya bahasa indonesia di tengah-tengah
masyarakat?
1.2.1.3 Apakah bahasa Indonesia memiliki kedudukan untuk bersaing dengan
bahasa asing?
1.2.1.4 Upaya apa saja yang bisa dilakukan mahasiswa untuk
mempertahankan dan mengembangkan kedudukan serta fungsi bahasa
Indonesia?
1.1 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui seberapa penting kedudukan bahasa Indonesia bagi
bangsa Indonesia
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari bahasa Indonesia di tengah-tengah
masyarakat
1.3.3 Mengetahui peluang dan kedudukan bahasa Indonesia dalam bersaing
dengan bahasa asing
1.3.4 Untuk mengetahui upaya apa saja yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
untuk mempertahankan dan mengembangkan kedudukan serta fungsi
bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar kita dapat mengetahui seberapa penting kedudukan bahasa
Indonesia bagi bangsa Indonesia
1.4.2 Agar kita dapat mengetahui fungsi dari bahasa Indonesia di tengah-
tengah masyarakat
1.4.3 Agar kita dapat mengetahui peluang dan kedudukan bahasa Indonesia
dalam bersaing dengan bahasa asing
1.4.4 Agar kita dapat mengetahui upaya apa saja yang bisa dilakukan oleh
mahasiswa untuk mempertahankan dan mengembangkan kedudukan
serta fungsi bahasa Indonesia
2. Kerangka Teoretis

2.1 Pengertian Kedudukan

Kedudukan berarti status, baik untuk seseorang, tempat ataupun benda. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) membedakan antara pengertian kedudukan (status)
dengan kedudukan sosial (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau
posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sedangkan kedudukan sosial adalah
tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, serta hal dan kewajiban. Kedua
istilah tersebut memiliki arti yang sama serta digambarkan dengan kedudukan
(status) saja.

Kedudukan dapat diartikan pula sebagai posisi jabatan seseorang yang memiliki
kekuasaan. Dimana orang yang memiliki kekuasaan tersebut dapat mempengaruhi
kedudukan atau status di tempat tinggalnya.

2.2 Fungsi

Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berarti kegunaan suatu
hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Fungsi merupakan sekelompok
aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan
ataupun pertimbangan lainnya (The Liang Gie). Dalam Nining Haslinda Zainal
(2008:22), yaitu Fungsi adalah rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu
sama lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing
berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau pelaksanaannya
(Sutarto). Dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu fungsi adalah sebagai suatu
aspek khusus dari suatu tugas tertentu (Moekijat).

2.3 Bahasa

Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan


sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami
dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicaranya melalui bahasa yang
diungkapkan. Bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan
manusia, baik secara individu maupun kolektif social (Suwarna (2002: 4)). Ia
mengatakan bahwa bahasa sebagai suatu sistem lambang arbitrer yang menggunakan
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri
(Kridalaksana (dalam Aminuddin, 1985: 28-29)). Berpendapat bahwa pengalaman
sehari-hari menunjukan bahwa ragam lisan lebih banyak daripada ragam tulis. Lebih
lanjut Effendi (1995:78) menyampaikan bahwa ragam lisan berbeda dengan ragam
tulis karena peserta percakapan mengucapkan tuturan dengan tekanan, nada, irama, 6
jeda, atau lagu tertentu untuk memperjelas makna dan maksud tuturan. Selain itu
kalimat yang digunakan oleh peserta percakapan tidak selalu merupakan kalimat
lengkap (Effendi (1995:15)). “Language is patterned system of arbitrary sound
signals, characterized by structure dependence, creativity, displacement, duality, and
cultural transmission”, bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang
telah disepakati, yang ditandai dengan struktur yang saling tergantung, kreatifitas,
penempatan, dualitas dan penyebaran budaya (Jeans Aitchison (2008 : 21)).

2.4 Mahasiswa

Mahasiswa menurut KBBI adalah pelajar yang belajar diperguruan tinggi. Artinya
seseorang dapat dikatakan mahasiswa adalah ketika orang tersebut sudah terdaftar
dan mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku dalam dunia pendidikan. Dalam
buku Suwono (1978) Knopfemarcher mendefinisikan arti mahasiswa sebagai individu
calon sarjana di salah satu Perguruan Tinggi (PT). Tidak hanya mengampu dan
mengemban sebagai sarjana, tetapi juga diharapkan mampu menjadi calon intelektual.
Karena lulusan sarjana bagaimanapun juga harus lebih maju dibandingkan lulusan
dibawahnya (Menurut Suwono). Mahasiswa adalah individu yang resmi terdaftar dan
mengikuti pelajaran di salah satu perguruan tinggi. Mahasiswa masuk berusia 18
tahun sampai 30 tahun (Sarwono). Guardian of Value mengartikan bahwa mahasiswa
memiliki peran dan fungsi. Diantaranya berperan untuk menjaga nilai-nilai
masyarakat yang memiliki kebenaran. Misalnya dalam hal menjunjung kejujuran,
keadilan, gotong royong, empati, integritas dan masih banyak lagi tentu saja
(Guardian of Value).

3. Pembahasan

3.1 Kedudukan Bahasa Indonesia


Ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua,
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-
Undang Dasar 1945.

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukanya berada di atas bahasa-bahasa
daerah.oleh karena itu salah satu kedudukan Bahasa Indonesia adalah sebagai
jembatan perbedaan Bahasa Bahasa daerah di wilayah Indonesia.

Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV,
Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa
negara ialah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi jantung dari bangsa Indonesia yang sudah menjadi
keharusan sebagai generasi penerus untuk menjaga dan mengembangkanya.

3.1.1 Peran Indonesia dalam Kancah Internasional

Seiring dengan perkembangan zaman, eksistensi bahasa Indonesia pun ikut


berkembang. Banyak masyarakat asing yang tertarik untuk mempelajari bahasa
Indonesia bahkan, Collins (2005) telah menunjukan betapa potensialnya bahasa
Indonesia (Melayu) menjadi bahasa dunia (internasional) dilihat dari sejarahnya.

Disamping itu, saat ini sudah banyak ahli atau komunitas sarjana dari mancanegara
yang mengkhususkan diri mempelajari bahasa Indonesia/Melayu. Selain itu,
kepotensialan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dapat dilihat dari
beberapa faktor yang mendukung dan atau memengaruhinya. Secara garis besar,
faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni yang berasal dari bahasa itu
sendiri atau biasanya disebut dengan istilah faktor intrabahasa dan faktor yang berasal
dari luar bahasa atau biasa disebut dengan istilah faktor ekstrabahasa.

3.1.1.1. Faktor Intrabahasa

Faktor intrabahasa antara lain, ,meliputi sistem bahasa. Sistem bahasa Indonesia
dapat dikatakan sudah mapan. Artinya, beberapa aspek yang terkait dengan bahasa
Indonesia sudah diatur dan sudah dibakukan. Bahasa Indonesia telah memiliki sistem
ejaan yang mapan, yakni dengan diberlakukannya Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, yang terkenal dengan singkatannya EYD.

3.1.1.2 Faktor Ekstrabahasa

Faktor ekstrabahasa dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni faktor yang
dapat memengaruhi secara langsung dan faktor yang dapat memengaruhi secara tidak
langsung.

Faktor ekstrabahasa yang dapat memengaruhi secara langsung adalah jumlah penutur
bahasa Indonesia dan sikap penutur bahasa Indonesia. Indonesia dengan jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia merupakan modal yang sangat berarti untuk
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Memang, tidak semua penduduk Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya


menggunakan bahasa Indonesia secara aktif, tetapi hampir semua penduduk
Indonesia mengerti bahasa Indonesia.

3.2 Fungsi Bahasa Indonesia


Dengan keberagaman bahasa daerah yang dimiliki Indonesia, tentunya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki beberapa fungs. Diantaranya yaitu:
3.2.1.Sebagai kebangaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar
kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta
rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita bina

3.2.2. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya.

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku dan budaya, bahasa Indonesia
memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di Nusantara,
tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

3.2.3 Sebagai Identitas Nasional

Bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya sendiri, sehingga serasi


dengan lambang kebangsaan yang lain.

3.2.4 Sebagai bahasa resmi kenegaraan

Bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan


kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk
kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya,
serta pidato-pidato kenegaraan.

3.3 Sikap dan Peranan Mahasiswa

Mahasiswa tentunya memiliki peranan penting dalam hal mempertahankan


kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia. Hal ini tentunya sikap dan perilaku
mahasiswa menjadi sorotan penting dalam prosesnya. Beberapa peranan dan sikap
yang perlu diperhatikan mahasiswa dalam mempertahankan kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

3.3.1 Mahasiswa Sebagai Agent Of Change


Peranan dan tanggung jawab seorang mahasiswa tentu saja menjadi agen perubahan.
Yakni menjadi pelopor terjadinya perubahan atau revolusi dalam suatu bidang
kehidupan, salah satunya konservasi bahasa.
Tentu saja sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing, misalnya lulusan FKIP
(Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pengetahuan) mampu menghasilkan tenaga pengajar
yang berkualitas dan memperbaharui sistem pendidikan di Indonesia agar lebih maju.
Hal ini tentunya mendukung proses pemerataan pendidikan di Indonesia mencapai
daerah pelosok dan penerapan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Nasional
menjadi merata.
3.3.2 Mahasiswa Sebagai Sosial control
Penguasaan dan ilmu yang di dapatkan dibangku kuliah., tentu saja akan membentuk
sikap, dan peka melihat situasi sosial yang mungkin bermasalah, maka dari itu
seorang mahasiswa harus menjadi seorang yang berpengaruh dalam masyarakat.
Sehingga dibutuhkan sikap kritis untuk mengurangi kegelisahan yang terjadi. Salah
satunya dalam hal penerapan bahasa.
Ketika seseorang yang berasal dari daerah luar dan berkunjung ke suatu daerah di
Indonesia yang berbeda suku dan budaya asalnya, maka bahasa yang dipakai dalam
berkomunikasi yang dalam daerah itupun berbeda, mulai dari dialek ataupun leangue
franca yang digunakan dalam sehari-harinya.
Dalam hal ini mahasiswa berperan untuk memberikan contoh dan pengajaran
bagaimana cara menempatkan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
dengan benar. Karena beberapa faktor yang mempengaruhi, tidak semua masyarakat
menguasai bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidahnya.
3.3.3 Peran Mahasiswa Sebagai Iron Stock
Dalam hal ini tentunya bukan hal asing lagi jika mahasiswa menjadi harapan, calon
pemimpin sekaligus sebagai calon leadership yang akan memberikan estafet kepada
regenerasinya. Salah satunya sebagai agen pelestarian bahasa. Oleh karena itu
penguasaan bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa internasional harus dimiliki
oleh seorang mahasiswa. Diantara fungsinya penguasaan bahasa daerah adalah
sebagai bentuk pelestarian, bahasa nasional sebagai alat komunikasi dan bahasa
internasional sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri sekaligus
modal untuk berinteraksi dengan warga negara asing.

4. Penutup

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tersebut dapat diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya:

4.1.1 Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi
negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai sarana pemersatu berbagai suku bangsa dan sebagai sarana
komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah di Indonesia.

4.1.2 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi yang digunakan dalam
penulisan surat, berita, dan bahasa yang digunakan dalam ruang formal atau
kenegaraan.

4.1.3 Bahasa Indonesia merupakan kelompok bahasa Melayu yang mulai diminati
oleh masyarakat asing untuk dipelajari, sehingga peluang bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional terhitung memiliki peluang yang besar.

4.1.4 Mahasiswa berperan penting dalam upaya mempertahankan fungsi dan


kedudukan bahasa Indonesia. Sebagai agen penerus, mahasiswa juga diharapkan
mampu menguasai bahasa daerah dan bahasa asing dengan tetap
mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa
nasional.

4.2 Saran
Dari hasil pemaparan materi yang diberikan, pemateri memberikan beberapa saran
yang semoga dapat berguna untuk kita sebagai mahasiswa dalam mempertahankan
fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia, diantaranya:

4.2.1 Sebagai generasi penerus bangsa, seorang mahasiswa harus berbahasa yang
satu yaitu bahasa Indonesia, sesuai dengan bunyi sumpah pemuda bagian
ketiga untuk mempertahankan eksistensi nasionalisme berbahasa Indonesia.

4.2.2 Mampu menempatkan fungsi bahasa Indonesia sesuai dengan tempat dan
situasi yang terjadi (di lingkungan masyarakat dan ruang formal).

4.2.3 Membiasakan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam


kehidupam sehari-hari dan mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-
sungguh.

4.2.4 sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang, diharapkan mampu untuk


menerapkan praktik konservasi bahasa Indonesia baik di lingkungan kampus
ataupun masyarakat, namun tetap mempelajari bahasa asing sebagai bekal dan
menguasai bahasa daerah sebagai pelestarian

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Agung. Pemahaman kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai


dasar jiwa nasionalisme."(2015): 285-291.

Pengantar, A. (2020). 1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia


Akademik, 1.

Sari, Inda Puspita. "Pentingnya Pemahaman Kedudukan Dan Fungsi Bahasa


Indonesia Sebagai Pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."
(2015): 234-242.
Alek, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Alwi, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: AKAPRESS.


Widjono. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan di PT. Jakarta:
Grasindo.

Zainal, Nining Haslinda. Analisis Kesesuaian Tugas Pokok dan Fungsi dengan
Kompetensi. Dikutip 28 Agustus 08.15 dari
https://eprints.uny.ac.id/9462/3/bab%202-08205244036.pdf

Anda mungkin juga menyukai