Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEJARAH SOSIAL

ANALISIS TEMA DAN MODEL PENULISAN SEJARAH SOSIAL

Dosen Pengampu:

Najmi, S.S, M.Hum

Disusun Oleh Kelompok 5:

Putri Siska Ramadhani : 22046052

Haviza Khairah : 22046190

Nurul Ativa : 22046050

Rija Afrijaldi : 22046138

DEPARTEMEN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah Sejarah sosial ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Makalah yang berjudul “Analisis Tema dan Model Penulisan Sejarah Sosial”
ini diharapkan agar pembaca dapat mengerti dan memahami bagaimana tema sejarah
sosial dan model penulisan yang digunakan dalam suatu karya sejarah soisial. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk kami pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dari sekian kewajiban
mata kuliah Sejarah Asia Tenggara.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Najmi, S.S, M.Hum selaku
dosen pengampu mata kuliah Sejarah Sosial yang telah memberikan tugas ini kepada
kami dan telah memberikan bimbingan serta dukungan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyampaikan terima kasih juga kepada pihak-
pihak yang turut membantu dan mendukung pembuatan makalah ini.

Kami sadar jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 26 September 2023

Kelompok 5

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................I

DAFTAR ISI .................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Tema Sejarah Sosial .........................................................................................3

2.2 Model Penulisan Sejarah Sosial .......................................................................5

2.3 Analisis The History of Java karya Thomas Stamford Raffles ....................... 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 14

3.2 Saran .............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah sosial merupakan kajian sejarah tentang masalah-masalah yang


muncul dalam kehidupan masyarakat yang mencoba untuk melihat bukti-bukti sejarah
dari sudut pandang sosial untuk mengembangkan sebuah tren sosial. Sejarah sosial
mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti etnis, budaya, perubahan
sosial, dan peristiwa yang terjadi di masa lampau..

Dalam konteks Indonesia, latar belakang sejarah sosial dapat dilihat dari
berbagai perspektif. Hal demikian karena nenek moyang Indonesia memiliki warisan
budaya dan peradaban tinggi. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah,
cinta damai, toleran, dan bergotong royong. Sejarah sosial juga mencerminkan
perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Misalnya, The History of Java merupakan salah satu karya sejarah sosial yang
menggambarkan perkembangan pulau tersebut beserta masyarakatnya sejak berdiri
hingga menjadi sebuah masyarakat yang kompleks seperti sekarang ini yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat di daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu,
dipandang perlu untuk membahas dan mengkaji lebih lanjut mengenai analisis tema
dan model penulisan suatu karya sejarah sosial untuk merekonstruksi sejarah sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diajukan oleh penulis, yaitu
sebagai berikut:

1) Bagaimana tema sejarah sosial?


2) Bagaimana model penulisan sejarah sosial?
3) Mengapa The History of Java karya Thomas Stamford Raffles termasuk dalam
garapan (tema) sejarah sosial?
4) Bagaimana model penulisan sejarah karya The History of Java?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan rumusan masalah ini bertujuan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tema sejarah sosial.


2) Untuk mengetahui model penulisan sejarah sosial.
3) Untuk mengetahui mengapa The History of Java karya Thomas Stamford Raffles
termasuk dalam garapan (tema) sejarah sosial.
4) Untuk mengetahui model penulisan sejarah yang digunakan dalam karya The
History of Java?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tema Sejarah Sosial

Sejarah sosial memiliki bidang garapan (tema) yang terbilang luas dan
bervariasi. Hal itu dikarenakan definisi sejarah sosial itu sendiri yang juga lebih luas
daripada definisi sejarah politik konvensional. Disamping itu, sejarah sosial juga
menawarkan berbagai model penulisan yang dapat digunakan sejarawan atau penulis
sejarah dalam merekonstruksi sejarah sosial.

Mengutip dari buku Etmi Hardi, Sejarah Sosial, paling tidak terdapat lima
bidang garapan (tema) sejarah sosial yang dapat menjadi inspirasi bagi sejarawan atau
peneliti sejarah yang menaruh minat dan perhatiannya pada kajian sejarah sosial.1
Tema-Tema tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Kelas Sosial (Social Class)

Tema ini menjelaskan bahwa berbagai kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat dapat menjadi garapan dalam sejarah sosial.2 Kelompok sosial tersebut
meliputi, buruh, petani, pedagang, mahasiswa, dan lain sebagainya. Sejarah peranan
sebuah kelas, sepanjang tetap memperhatikan ciri-ciri diakronis dapat dikategorikan
dalam sejarah sosial.

b) Peristiwa-Peristiwa Sejarah

Peristiwa-peristiwa sejarah, baik menyangkut peristiwa politik, sosial, budaya,


ataupun ekonomi dapat menjadi tema tersendiri dalam penulisan sejarah sosial.
Contohnya Sejarah Gerakan Buruh Indonesia (Dari Tahun 1905 Sampai Tahun 1926)
karya D.N. Aidit, karya Sanoino Kartodirdjo Pemberontakan Petani Banten 1888.

1
Etmi Hardi. 2005. Sejarah Sosial. Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Padang.

2
Ibid., hlm. 16.

3
Kemudian tulisan James Scott tentang Gerakan Petani di Asia Tenggara. Salah satu
peristiwa revolusi yang diangkat juga dari tema ini adalah tulisan Anton. E Lucas
tentang Peristiwa Tiga Daerah.

c) Institusi Sosial

Tema-tema tentang institusi sosial amat menarik karena mampu mengungkap


asal usul dari sebuah lembaga atau institusi sosial yang ada dalam masyarakat, seperti
lembaga keluarga.3 Tulisan Philip Aries A Century of Children yang membicarakan
tentang bagaimana anak-anak dibesarkan di dalam keluarga di Eropa pada abad 17
dan 18 adalah satu contoh kenyataan tentang ini.

d) Fakta Sosial

Dalam khazanah soiologi, pemikiran Emile Durkheim sering dikategorikan


dalam paradigma 'fakta sosial', fakta sosial adalah sesuatu yang berada di luar
individu, dia lebih bersifat makro dan memberi penekanan pada aspek tatanan
masyarakat secara luas. Tema-tema yang merupakan fakta sosial seperti kemiskinan,
perbanditan, dan kriminalitas dapat menjadi sebuah pilihan dalam sejarah sosial.
Dalam hal ini dapat dicontohkan karya Suhartono tentang Bandit-bandit Pedesaan di
Jawa. Kemudian tulisan Robert Cribb tentang Klompok Gangsters di Jakarta.

e) Total History

Total History merupakan salh satu tema penulisan sejarah sosial yang
menjadikan masyarakat secara keseluruhan sebagai bahan kajian. Oleh sebab itu,
pendekatan yang digunakan adalah multidimensional yang berarti menggunakan
banyak pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya.4 Contoh karya ini adalah tulisan Fernand
Braudel Mediterranian, yang berupaya menganalisis pandangan kawasan itu selama
beberapa abad.

3
Ibid., hlm. 17.

4
Ibid., hlm. 18.

4
2.2 Model Penulisan Sejarah Sosial

Disamping menggunakan tema dalam historiografi ternyata sejarah sosial


ternyata juga menawarkan penggunaan berbagai model penulisan yang dapat
digunakan oleh sejarawan, penulis sejarah atau peneliti sejarah dalam merekonstruksi
sejarah sosial.5 Bagi sejarah, model juga dapat memberikan inspirasi heuristik yang
berguna dalam pengumpulan bahan-bahan di lapangan. Dengan memahami sebuah
model sejarawan akan lebih mudah melakukan proses penelitian sejarah sosial,
sehingga menghindarkan hal-hal yang tidak perlu dan tidak berguna khususnya dalam
penulisan sejarah sosial.

Berikut ini merupakan beberapa model yang biasa digunakan sejarawan untuk
merekonstruksi sejarah sosial, yaitu sebagai berikut:

a. Model Evolusi

Evolusi artinya perubahan yang berlangsung dengan proses yang sangat lama.
Sehingga, dapat dipahami jika model evolusi berusaha menggambarkan
perkembangan suatu masyarakat sejak awal terbentuk hingga menjadi sebuah
masyarakat yang kompleks. Pada umumnya, sejarah tentang wilayah seperti, sejarah
desa dan sejarah kota dikerjakan menggunakan model ini, diantaranya karya Kenneth
A. Lockridge, A New England Town: the first thendred Years, Dedham,
Massachusset, 1663-1736. Dalam karya Lockridge menjelaskan tentang
perkembangan kota Dedham sejak awal terbentuk hingga menjadi kota provinsi pada
abad 19.6

b. Model Lingkaran Sentral

Model lingkaran sentral berbeda dengan model evolusi. Hal itu disebabkan
model ini tidak pula menulis tentang perkembangan suatu masyrakat sejak awal
terbentuk melainkan dari titik yang sudah menjadi. Dengan demikian dalam model
lingkaran sentral tulisan selalu dimulai dari lukisan sinkronis dari masyarakat
bersangkutan, baru kemudian diperlihatkan perkembangannya.secara diakronis.

5
Ibid., hlm. 15.

6
K. A Lockridge, 1970.

5
Contoh tulisan model ini adalah karya Emanuel Le Roy Ladurie: The Peasant of
Languadeoe. Ladurie mencoba melukiskan masyarakat petani di Languedre, Prancis,
pada abad 16 dan 17 (ladurie, 1976).

c. Model Interval

Pada umumnya, model ini digunakan apabila data tentang sebuah tema yang
diteliti terputus dan meloncat-loncat, sehingga menampakkan sebuah kumpulan dari
lukisan sinkronis yang diurutkan secara kronologis sehingga tampak sebuah
perkembangan. Misalnya seorang peneliti mendapatkan keterangan dari suatu zaman
pada periode tertentu mengenai suatu masyarakat tertentu. Kemudian secara kebetulan
ia mendapatkan pula keterangan tentang masyarakat besangkutan pada periode lain,
tanpa ada mata rantai yang menghubungkan antara kedua periode itu.

Demikian keterangan sehingga urutan lukisan sinkronis itu dapat


menunjukkan secara tidak sempurna perkembangan diakronis. Dengan cara seperti ini
seorang peneliti mendapatkan beberapa lukisan sinkronis tentang sesuatu yang
ditelitinya.

d. Model Tingkat Perkembangan

Model ini merupakan implementasi dari teori perkembang masyarakat yang


diusung dari sosiologi, misalnya model Marx, Rosto atau Neil J. Smelser. Contohnya
hukum tujuh tingkat dari Neil J. Smelse yang dapat digunakan sejarawan untuk
melukiskan perkembangan kearah masyarakat industri dimanapun dan kapanpun juga.

Hukum tujuh tingkat Semelser menuju masyarakat industri adalah sebagai


berikut. Tingkat pertama, adanya ketidakpuasan dengan peranan yang sudah
dilembagakan, atau dengan organisasi dari peranan itu sendiri. Tingkat kedua, gejala
yang bersumber dari ketidakpuasan itu, seperti permusuhan atau konflik. Tingkat
ketiga, penanganan dan penyaluran gejala kerusuhan sosial.

Tingkat keempat, munculnya gagasan baru yang mencoba menunjukkan jalan


keluar dari ketidak puasan itu. Tingkat bentuk kelembagaan baru itu dikonsolidasikan
sebagai ciri yang kelima, usaha dalam bentuk institusional yang mungkin akan
meredakan ketidakpuasan itu. Tingkat keenam, usaha untuk mengukuhkan bentuk-

6
bentuk lemabaga baru dengan berbagai macam inovasi. Tingkat ketujuh, permanen
dari struktur sosial (Neil J. Sonelson, 1968).

e. Model Jangka Panjang-Menengah-Pendek

Model ini dikembangkan dari karya Fernand Braudel yang berjudul The
Mediterranean and The Mediterranean world in The Age of Philip II. Brandel
membagi waktu sejarah atas tiga bagian. Pertama, sejarah jangka panjang yang
perubahannya sangat lambat, sehingga keberlangsungannya di atas seratus tahun.
Sejarah jenis ini bernuansa waktu geografis (geographical time), sehingga lebih
menggunakan pendekatan geografis. Sorotan terutama diarahkan pada aspek struktur.
Kedua, sejarah jangka menengah yang perkembangannya lebih lambat dari sejarah
jenis pertama, namun dapat dirasakan iramanya. Diperkirakan keberlangsungan
waktunya antara 50 tahun-100 tahun. Sejarah jangka menengah ini mengarahkan
perhatiannya kepada aspek Kanjungtur, sehingga lebih bernuansa ekonomis. Ketiga,
sejarah jangka pendek, yang masa berlangsungnya kurang dari 50 tahun. Sejarah jenis
ini lebih abanyak mencatat kejadian-kejadian politik, sehingga banyak menggunakan
pendekatan politik.

f. Model Sistematis

Model ini sangat cocok diterapkan untuk mempelajari sejarah sosial dalam
bentuk perubahan sosial. Model ini dikembangkan dari tulisan Thomas. C. Cohram,
yang mencoba mempelajari perubahan sosial yang terjadi di Amerika pada kurun
waktu abad ke-20. Untuk mengamati perubahan-perubahan sosial tersebut (Cohran,
1972). Sejarawan Belanda, W. F. Wertheim pun mencoba mengikuti model Cohran
ini dalam study-nya mengenai masyarakat Indonesia Dalam Masa Transisi (Indonesia
Society in Transition). Kemudian, comtoh lainnya yaitu mengenai sejarah
Minangkabau dari awal berdiri hingga sekarang ini.

7
2.3 Analisis The History of Java karya Thomas Stamford Raffles

The History of Java merupakan buku berbahasa Inggris yang mengisahkan tentang
keadaan penduduk, adat istiadat, keadaan geografi, sistem pertanian, perdagangan, bahasa,
dan agama di Pulau Jawa. Penulis dari buku ini, Thomas Stamford Raffles, mengawali
kariernya sebagai juru tulis di perusahaan Hindia Timur pada 1795. Raffles (1781-1826)
mengawali kariernya sebagai juru tulis sebuah perusahaan Hindia-Timur (1795). Menurut
sebuah biografi, Raffles dikenal sebagai seorang yang tekun, rajin belajar, ulet, dan
berkemauan keras. Raffles mempunyai semua syarat sebagai penghasil mahakarya
(masterpiece), sehingga mahakarya "The History of Java" dapat terselesaikan.

Raffles pertama kali berada di Jawa (1811) berperan sebagai Lieutenant Governor
of Java yang bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Inggris di India yaitu Lord
Minto (Sir Gilbert Elliot Murray-Kynynmond) yang kemudian meninggal pada tahun 1814
dan digantikan oleh Raffles. Namun pemerintahan Raffles hanya bertahan selama 5 tahun.
Saat Jawa kembali ke tangan Belanda, Raffles tengah menggagas dan mengerjakan
proyek arkeologi dan botani di Jawa. Kemudian sampai tahun 1823 Raffles menjadi
Gubernur di Bengkulu yang memang berdasarkan suatu perjanjian tidak diserahkan ke
tangan Belanda bersama Belitung, dan Bangka.

Dalam hatinya, Raffles masih sangat menyukai Jawa dan ia membenci Belanda
yang kembali berkuasa di Jawa. Pada tahun 1819 Raffles menjalin kerjasama dengan
Tumenggung Sri Maharaja penguasa Singapura dalam rangka menggagas pusat
perdagangan di Pulau Singapura. Kerjasam itu membuat Inggris diizinkan mendirikan
koloni di Singapura dengan syarat Inggris melindungi para pedagang Singapura dari
Belanda dan Bugis. Raffles bersumpah Singapura akan dijadikan koloni baru yang
meskipun kecil, namun akan jauh lebih maju dari Tanah Jawa yang dikuasai Belanda.
Raffles berupaya keras mewujudkan sumpah. Sehingga Singapura menjadi pusat
perdagangan paling penting di wilayah Hindia Timur, sampai saat ini.

Pada tahun 1823, Raffles meninggalkan Indonesia (Bengkulu) karena situasi


politik. Tiga tahun kemudian, tepatnya sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-45,

8
Raffles meninggal dunia. Meskipun ia meninggal dalam usia yang masih tergolong muda,
telah banyak jejak yang ditinggalkan Raffles, antara lain :

 Menggagas berdirinya Kebun Raya Bogor bersama ahli-ahli dari Inggris.

 Mendirikan Kebun Raya dan kebun binatang yang terkenal di Singapura.

 Warisan budaya Jawa digali dan ditemukan atas prakarsa Raffles : Candi
Borobudur (1814), Candi Panataran (1815), Candi Prambanan (1815).

 Mendirikan Museum Etnografi Batavia.

 Berperan sebagai administrator pemerintahan di Jawa dan Bengkulu.

Semua jejak dan karya Raffles itu terekam dalam buku The History of Java
yang juga merupakan referensi komprehensif tanah Jawa. Secara garis besar, Raffles
membagi bukunya ke dalam 2 jilid yang terdiri dari 11 Bab. Pada buku jilid 1 terdiri
dari Bab 1 sampai Bab 7, sedangkan pada jilid 2 terdiri dari Bab 8 sampai Bab 11.
The History of Java dilengkapi dengan banyak halaman bergambar dan dicetak ulang
selama beberapa kali sejak diterbitkan pertama kali pada 1817.

Berikut adalah isi bab dala buku The History of Java, yaitu sebagai berikut :

Bab 1 : Kondisi Geografis Pulau Jawa (termasuk di dalamnya keterangan geologi)

Bab 2 : Asal Mula Penduduk Asli-Jawa

Bab 3 : Pertanian di Jawa

Bab 4 : Manufaktur (Industri) di Jawa

Bab 5 : Perdagangan di Jawa

Bab 6 : Karakter Penduduk di Jawa

Bab 7 : Adat Istiadat Penduduk di Jawa

9
Bab 8 : Bahasa dan Sastra

Bab 9 : Agama

Bab 10 : Sejarah dari Awal-Munculnya Islam

Bab 11 : Sejarah dari Munculnya Islam-Kedatangan Inggris

Selain itu, Raffles menuliskan tentang karakter orang-orang Jawa dengan


sudut pandang berbeda. Apabila kolonial Belanda beranggapan bahwa penduduk Jawa
berkarakter malas, pemarah, dan pembohong, Raffles berpendapat sebaliknya. Baca
juga: Mengapa Karya Sastra Kerajaan Kediri dan Majapahit Berkembang Pesat?
Menurut Raffles, masyarakat Jawa memiliki sifat yang dermawan dan ramah apabila
tidak ditindas. Dalam menjalin hubungan domestik, penduduk Jawa bersikap baik,
lembut, penyayang, dan perhatian. Sedangkan dalam hubungan dengan masyarakat
sekitar orang Jawa itu patuh, jujur, beriman, bijaksana, dan berterus terang. Pada salah
satu bab dari The History of Java, Raffles juga menceritakan mengenai upacara adat
yang dilakukan dalam penyambutan kelahiran bayi, perkawinan, dan upacara
kematian masyarakat Jawa. Raffles juga mengulas perayaan masyarakat Jawa lainnya
yang menampilkan tarian tradisional dan pertunjukkan wayang pada abad ke-19
ataupun sebelumnya.

A. Tema Dalam The History of Java karya Thomas Stamford Raffles

Berdasarkan penjelasan singkat di atas diketahui bahwa The History of Java


karya Thomas Stamford Raffles termasuk dalam garapan (tema) sejarah sosial karena
The History of Java melukiskan tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat pulau
Jawa, seperti keadaan penduduk, adat istiadat, keadaan geografi, sistem pertanian,
perdagangan, bahasa, dan agama di Pulau Jawa. Hal tersebut selaras dengan definisi
sejarah sosial yang didefinisikan oleh sejarawan, yakni sebagai sebuah gejala sejarah
yang mencoba menampilkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya suatu
kelompok sosial atau komunitas sosial. Selain itu, di dalam salah satu bab buku ini,
Raffles membahas tentang masalah sosial yang dialami oleh masyarakat Jawa yakni
perbudakan yang berusaha untuk dituntaskan oleh bangsa Inggris.

10
Dari uraian di atas terlihat jika The History of Java karya Thomas Stamford
Raffles menganggkat tema Total History dan fakta sosial. Tema Total History
ditunjukkan dengan adanya penggambaran kondisi masyarakat di Pulau Jawa pada
masa kolonialisme Inggris secara keseluruhan sebagai bahan kajian. Adapun
pendekatan yang digunakan adalah multidimensional, dalam arti menggunakan
banyak pendekatan ilmu-ilmu sosial lainnya. Karya Thomas Stamford Raffles, The
History of Java, menganalisis kondisi Geografis Pulau Jawa dan perkembangan
masyarakat di Pulau Jawa sejak awal hingga Kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara.

Tema fakta sosial yang diangkat dalam The History of Java karya Thomas
Stamford Raffles ditunjukkan dengan adanya penjelasan terkait masalah perbudakan
disinggung secara singkat oleh Raffles namun tetap dengan keberpihakan yang jelas.
Dan pada Bab II buku The History of Java, Raffles menyebutkan bahwa,
“Pendudukan pulau ini oleh bangsa Inggris pada tahun 1811 menyebabkan masalah
budak menjadi perhatian utama, meskipun kita tidak bisa langsung melarang
perbudakan atau membebaskan para budak yang ada, namun kita bisa sedikit
memperbaiki dan mengubah peraturan menyangkut praktek ini sehingga di masa
depan seluruh budak dapat dibebaskan.”7

B. Model Penulisan Dalam The History of Java karya Thomas Stamford Raffles

 Model Evolusi

Model evolusi berusaha menggambarkan perkembangan suatu masyarakat


sejak awal terbentuk hingga menjadi sebuah masyarakat yang kompleks. Hal ini
digambarkan dalam bab 1 dan bab 2 The History of Java karya Thomas Stamford
Raffles. Pada bab 1, Raffles melukiskan kondisi geografis Pulau Jawa (termasuk di
dalamnya keterangan geologi) dan pada bab 2 ia menjelaskan tentang asal mula
penduduk asli Jawa.

 Model Jangka Panjang

Model ini mencakup sejarah yang bernuansa waktu geografis (geographical


time), sehingga lebih menggunakan pendekatan geografis. Sorotan terutama diarahkan
7
Thomas Stamford Raffles. The History of Java. 1817. John Murray, hlm. 47.

11
pada aspek struktur. Model ini dikembangkan berdasarkan sejarah jangka panjang
pulau Jawa yang perubahannya sangat lambat yang tampak dari penggambaran awal
mula terbentuknya Pulau Jawa secara geografis dan geologis, kemudian sejarah
perkembangan asal mula masyarakat Jawa dari awal, kemudian pada masa
kedatangan Islam hingga kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara. Keberlangsungan
peristiwa tersebut terjadi dalam jangka sekitar seratus tahun.

 Model Sistematis

Model ini sangat relevan bagi The History of Java karya Thomas Stamford
Raffles karena mempelajari dan mengkaji sejarah sosial dalam bentuk perubahan
sosial di Pulau Jawa sejak awal terbentuk, masa Islam hingga kedatangan bangsa
Inggris. Selain itu, perubahan sosial yang diterjadi dalam tubuh masyarakat Jawa
tampak ketika masa kekuasaan Raffles yang hanya lima tahun, Raffles melakukan
berbagai gebrakan. Ia menghapus kebijakan-kebijakan lama dan menggantinya
dengan kebijakan baru. Beberapa di antaranya yaitu, melakukan perubahan struktur
pemerintahan dan upaya memperbaiki dan mengubah peraturan menyangkut praktek
perbudakan dengan harapan di masa depan seluruh budak dapat dibebaskan sistem
perbudakan yang telah diterapkan oleh Belanda sebelumnya.

Raffles melakukan perubahan struktur pemerintahan di Nusantara karena


menurut Raffles kebijakan sebelumnya dianggap tidak humanis dan terlalu
menyengsarakan rakyat. Maka dari itu, setelah naik tampuk kekuasaan pada 1811,
Raffles menghapus kebijakan-kebijakan lama dan menggantinya dengan kebijakan
yang dianggap lebih manusiawi. Sebelum Raffles naik takhta, tepatnya pada masa
pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels, diterapkan suatu
kebijakan yang membuat rakyat pribumi menderita, salah satunya sistem kerja paksa
atau kerja rodi (1808).

Salah satu contoh kerja rodi adalah pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-
Panarukan yang mencapai jarak 1.000 kilometer. Tidak hanya memakan banyak
korban, rakyat pribumi juga diwajibkan memberi hasil pertanian kepada pemerintah
kolonial yang masih ditambah lagi dengan penarikan biaya pajak. Kondisi
mengenaskan ini yang kemudian membuat Raffles ingin mencanangkan kebijakan-
kebijakan baru yang dipandang mengubah struktur pemerintahan. Setelah naik takhta

12
pada 1811, Raffles yang merupakan seorang liberal mulai melakukan reformasi
kebijakan, sebagai berikut: Penghapusan segala bentuk dan jenis penyerahan wajib
maupun kerja paksa terhadap rakyat.

Peranan para pemungut pajak dihapuskan, sebagai penggantinya mereka


dijadikan sebagai bagian dari pemerintah kolonial Pemerintah kolonial ditempatkan
sebagai pemilik tanah, sehingga para petani yang menggarap tanah dianggap sebagai
penyewa Menghapus sistem tanam paksa dan menggantinya dengan sistem sewa
tanah atau land rent system. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan Raffles memang
terlihat lebih pro terhadap para petani supaya mereka tidak lagi tertindas oleh
pemerintah kolonial seperti sebelumnya.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa The History
of Java karya Thomas Stamford Raffles termasuk dalam garapan (tema) sejarah sosial
karena The History of Java melukiskan tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat
pulau Jawa, seperti keadaan penduduk, adat istiadat, keadaan geografi, sistem
pertanian, perdagangan, bahasa, dan agama yang dianut oleh masyarakat di Pulau
Jawa. Hal tersebut selaras dengan definisi sejarah sosial yang didefinisikan oleh
sejarawan, yakni sebagai sebuah gejala sejarah yang mencoba menampilkan berbagai
aspek kehidupan masyarakat, khususnya suatu kelompok sosial atau komunitas sosial.
Selain itu, di dalam salah satu bab buku ini, Raffles membahas tentang masalah sosial
yang dialami oleh masyarakat Jawa yakni perbudakan yang berusaha untuk
dituntaskan oleh bangsa Inggris.

The History of Java karya Thomas Stamford Raffles menganggkat tema Total
History dan fakta sosial. Tema Total History ditunjukkan dengan adanya
penggambaran kondisi masyarakat di Pulau Jawa pada masa kolonialisme Inggris
secara keseluruhan sebagai bahan kajian. Adapun pendekatan yang digunakan adalah
multidimensional, dalam arti menggunakan banyak pendekatan ilmu-ilmu sosial
lainnya. Karya Thomas Stamford Raffles, The History of Java, menganalisis kondisi
Geografis Pulau Jawa dan perkembangan masyarakat di Pulau Jawa sejak awal hingga
Kedatangan bangsa Inggris ke Nusantara. Berbicara tentang model penulisan, karya
Raffles tersebut menggunakan 3 model yaitu, model evolusi, model jangka panjang,
dan model sistematis.

3.2 Saran

Penulis meyakini, penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik maupun saran guna kesempurnaan di masa datang.
Dengan demikian, penulis mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini ada
kekhilafan atau kekurangan. Atas perhatian, saran dan kritik tersebut sekali lagi
diucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mansur Suryanegara. 2016. Api Sejarah Jilid I. Bandung: Surya Dinasti.

Etmi Hardi. 2005. Sejarah Sosial. Padang: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang.

Kartodirdjo, Sartono. 1977. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka.

Thomas Stamford Raffles. The History of Java. 1817. John Murray

Supriatna, Nana. 2019. Sejarah. Bandung: Grafindo Media Pratama

15
16

Anda mungkin juga menyukai