• Berfokus pada genre yang sama tetapi menggunakan pendekatan yang berbeda,
Ien Ang (1985) melakukan studi terhadap program Dallas, ditemukan bahwa
sebagian besar pemirsa yang berpartisipasi dalam studinya percaya bahwa
pertunjukan itu "realistis" dan sesuai dengan pengalaman dan kehidupan mereka
sendiri.
• Sementara audiens perempuan untuk sinetron lainnya, seperti
pemirsa Crossroads. Menurut Hobson, bahwa terdapat alur cerita
yang realistis dan kesulitan karakter identik dengan masalah
pribadi, bentuk-bentuk identifikasi seperti itu di Crossroads lebih
dapat dimengerti, karena pemirsa dan karakter dapat berbagi
lingkungan sosial yang serupa.
• Hobson menemukan pula bahwa pemirsa yang menikmati
pertunjukan itu, sering merasa malu untuk mengakui bahwa
mereka menonton, atau membela kesenangan bersalah mereka,
mengungkapkan penghinaan yang terinternalisasi untuk serial ini,
yang telah mereka “pelajari” dari kritik budaya.
Morley mengemukakan tiga posisi hipotetis di dalam mana pembaca teks/audien
kemungkinan mengadopsi isi media:
• Dominant (atau ‘hegemonic’) reading : pembaca/audien sejalan dengan kode-
kode program (yang di dalamnya terkandung nilai-nilai, sikap, keyakinan dan
asumsi) dan secara penuh menerima makna yang disodorkan dan dikehendaki
oleh si pembuat program.
• Negotiated reading : pembaca/audien dalam batas=batas tertentu sejalan
dengan kode-kode program dan pada dasarnya menerima makna yang
disodorkan oleh si pembuat program namun memodifikasikannya sedemikian
rupa sehingga mencerminkan posisi dan minat-minat pribadinya.
• Oppositional (‘counter hegemonic’) reading: pembaca/audien tidak sejalan
dengan kode-kode program dan menolak makna atau pembacaan yang
disodorkan, dan kemudian menentukan frame alternatif sendiri di dalam
menginterpretasikan pesan/program.
Woman and Production; Gender and the political
economy of Media Industry