Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN 2580-4766

p-ISSN 2443-3918

EVALUASI PEMBELAJARAN SASTRA SEBAGAI


ALTERNATIF PENINGKATAN BELAJAR SISWA
DI SEKOLAH

Ariyana, Ira Anisa Purawinangun, Rojudin


Universitas Muhammadiyah Tangerang
ariyana.mpd@gmail.com, irapurawinangun@yahoo.com, rojudin711000@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Evaluasi Pembelajaran Sastra di Sekolah
sebagai upaya menggiatkan peserta didik untuk lebih mencintai karya sastra terutama
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Melalui pembelajaran sastra dapat
mengubah penilaian secara intelektual peserta didik menjadi pendidik dan orang tua.
Penelitian ini termasuk pada penelitian kualitatif pustaka. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis mengenai Evaluasi
Pembelajaran Sastra di Sekolah. Adapun analisis data yang digunakan analisis deskriptif
yaitu menguraikan secara sistematis dari data yang diperoleh, penelitian ini mengguna-
kan sumber data sekunder, seperti jurnal, website, dan buku-buku yang berkaitan
dengan evaluasi pembelajaran sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk
memperoleh penilaian yang baik dalam pembelajaran sastra dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut: (1) memberikan kebebasan ide/gagasan bagi peserta didik dalam
menciptakan suatu karya, (2) memberikan ruang atau waktu untuk menciptakan ide/
gagasan agar mendapatkan hasil yang maksimal, (3) menggunakan diksi yang tepat
untuk menciptakan keindahan suatu karya., (4) memperkenalkan karya-karya sastrawan
Indonesia sebagai motivasi peserta didik untuk memahami sastra.

Kata Kunci: Evaluasi; Pembelajaran Sastra.

PENDAHULUAN Indonesia, yang membahas kebahasaan


Latar Belakang Masalah dan kesastraan. Dalam pembelajaran
Pendidikan merupakan upaya secara te- bahasa Indonesia di sekolah tentunya
rencana untuk menciptakan kegiatan bel- akan evaluasi untuk mengetahui kemam-
ajar mengajar secara menyeluruh untuk puan peserta didik.
mengembangkan potensi peserta didik. Pembelajaran sastra saat ini masih
Pendidikan tidak terlepas dari pembelajar- sering diabaikan dikarenakan dianggap
an sepanjang hayat. Berdasarkan hal tidak penting untuk mendukung karier
demikian bahwa pembelajaran sebenarnya seseorang kelak. Cita-cita peserta didik
sudah dimulai sejak dini, baik pembelajar- masih didominasi ingin menjadi dokter,
an non formal maupun pembelajaran for- arsitek, pilot dan lain-lain. Sementara
mal. Mulai jenjang Sekolah Dasar hingga untuk sastrawan maupun seniman ham-
Sekolah Menengah Atas bahwa kategori pir tidak ada yang bercita-cita demikian.
pembelajaran sudah lebih difokuskan Sehingga pembelajaran sastra pun kurang
pada mata pelajaran tertentu. Salah satu diminati dan bukan skala prioritas untuk
mata pelajaran tersebut adalah Bahasa masa depan. Paradigma inilah yang akan

Volume 7 Nomor 1 April 2022 23


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

diubah bahwa pembelajaran sastra pem- menggali potensi peserta didik dengan
belajaran yang bermanfaat serta meng- cara memberikan pemahaman terhadap
hibur dan dapat dijadikan untuk menuju unsur-unsur dalam sastra baik prosa
kehidupan yang lebih baik. maupun puisi. Pembelajaran sastra mampu
Setiap pembelajaran tidak terlepas dapat mengembangkan daya nalar peserta
dari penilaian ataupun evaluasi. Evaluasi didik baik menulis cerpen, membaca atau
bagian dari penilaian pada setiap mata pun membuat puisi bahkan bermain
pelajaran yang diberikan pendidik terha- peran. Berdasarkan hal demikian tentunya
dap peserta didik. Evaluasi yang dilaksa- memerlukan suatu proses evaluasi yang
nakan secara berkelanjutan akan me- dilakukan pendidik terhadap peserta didik
mungkinkan evaluator untuk mengukur di sekolah.
sejauh mana perkembangan program yang Evaluasi pembelajaran sastra di se-
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang kolah akan mampu menciptakan suasana
telah direncanakan. Evaluasi merupakan kelas yang gembira dan menyenangkan
suatu proses pembelajaran untuk menge- sehingga peserta didik tidak merasa ter-
tahui kemampuan peserta didik dalam tekan dengan kata dinilai atau evaluasi.
membuat keputusan. Evaluasi bukan hasil dari suatu pencapai-
Arifin (2016) mengungkapkan eva- an kompetensi melainkan pengukuran
luasi dalam sistem pembelajaran salah satu kemampuan peserta didik untuk menjadi
komponen yang harus dilaksanakan untuk landasan dalam memperbaiki dan me-
mengetahui keefektifan dalam ke-giatan nyempurnakan kegiatan pembelajaran di
belajar mengajar, hasil yang diper-oleh dari sekolah.
evaluasi dapat dijadikan (feed-back) bagi
pendidik. Pembelajaran yang dilakukan di METODOLOGI PENELITIAN
sekolah tentunya memerlukan upaya Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
untuk melakukan perbaikan terhadap melalui metode deskriptif dengan pende-
efektivitas proses belajar mengajar. Diha- katan kualitatif. Metode deskriptif ada-
rapkan dengan Pembelajaran sastra dapat lah metode paparan hasil temuan berda-
meningkatkan nilai-nilai luhur yang men- sarkan fakta yang ada atau fenomena
jadikan karakter peserta didik, sehingga yang diperoleh berdasarkan data yang di-
membawa perubahan yang lebih baik kumpulkan. Penelitian ini menggunakan
dalam kehidupan. Sastra merupakan ung- jenis penelitian kualitatif, karena data
kapan ekspresi, ide dan gagasan seseorang yang digunakan sebagai objek dalam pe-
yang dituangkan dalam bentuk karya tulis nelitian ini berdasarkan fakta di lapangan.
maupun lisan dengan menggunakan rasa. Sedangkan metode yang digunakan da-
Pembelajaran sastra terdiri dari dua lam penelitian ini adalah metode peneliti-
pembahasan yaitu, pengetahuan dan apre- an deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
siasi sastra. Pengetahuan sastra dapat penelitian yang datanya diperoleh dari
mencakup sejarah sastra, teori sastra dan gejala-gejala, kejadian dan peristiwa yang
lain sebagainya. Sementara apresiasi sastra kemudian dianalisis dalam bentuk kate-
merupakan kegiatan menilai atau meng- gori-kategori.
hargai karya sastra untuk menubuhkan Adapun analisis data yang digunakan
kepekaan perasaan melalui keterampilan analisis deskriptif yaitu menguraikan se-
berbahasa. Sastra sebagai sarana untuk cara sistematis dari data yang diperoleh,

24 Volume 7 Nomor 1 April 2022


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

selanjutnya diberikan pemahaman dan 2) Memperoleh Pengetahuan Sastra


penjelasan sehingga dapat dipahami. Pe- Pengetahuan sastra dapat diperoleh
nelitian ini menggunakan sumber data melalui pembelajaran sastra di sekolah,
sekunder, seperti jurnal, website, dan media sosial baik secara daring maupun
buku-buku yang berkaitan dengan pem- luring. Dengan sastra dapat memperoleh
belajaran daring. Dalam penelitian ini pengetahuan tentang nilai-nilai kehidup-
akan mendeskripsikan tentang evaluasi an yang dapat memperkaya wawasan dan
pembelajaran sastra di sekolah. meningkatkan harkat hidup. Dengan pe-
ngetahuan sastra dalam melatih kepeka-
HASIL DAN PEMBAHASAN an rasa, daya empati, pemahaman dan pe-
Hasil Penelitian nghayatan dan akhirnya dari pengetahu-
Pembelajaran sastra salah satu upaya an tersebut menimbulkan rasa cinta ter-
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa hadap karya sastra.
melalui kegiatan memahami karya sastra. Dengan demikian tujuan pembelajar-
Nilai-nilai yang terdapat dalam karya an sastra adalah salah satu upaya untuk
sastra diharapkan dapat dicerna peserta peserta didik ataupun penikmat sastra
didik sehingga dapat mengembangkan untuk pembentukan nilai-nilai karakter se-
pola pikir sehingga memperoleh penge- hingga menjadi manusia yang mempunyai
tahuan dan pengalaman sastra. Tujuan kepedulian secara moral, sosial dan budaya.
pembelajaran sastra sebagai berikut.
Fungsi Pembelajaran Sastra
Tujuan Pembelajaran Sastra Pembelajaran sastra di sekolah dapat me-
1) Memperoleh pengalaman mengapre- ngubah pemikiran peserta didik untuk
siasi hasil sastra dan berekspresi sastra menciptakan daya imajinasi secara inova-
Pada kegiatan pembelajaran pendi-dik tif dan kreatif. Melalui pembelajaran
harus melibatkan peserta didik untuk pro sastra pendidik dapat mengembangkan
aktif dalam mengapresiasi karya sastra dan nilai-nilai yang berkepribadian terbaik.
berekspresi sastra. Apresiasi sastra dapat Karya sastra dapat memberikan pema-
dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi sastra haman sebagai sumber karakter untuk
reseptif dan produktif. Apresiasi sastra se- menumbuhkan pendidikan karakter.
cara reseptif sebagai upaya penikmat Pembelajaran sastra dapat beragam dila-
karya sastra untuk membaca, mendengar- kukan untuk mencari alternatif agar pe-
kan serta menyaksikan pementasan drama serta didik tidak merasa bosan dalam pro-
ataupun puisi. Apresiasi sastra secara pro- ses pembelajaran. Untuk itu perlu diper-
duktif dalam hal ini penikmat sastra dapat hatikan fungsi pembelajaran sastra agar
menghasilkan karya dalam bentuk cerpen, dapat dipahami pendidik maupun peserta
novel, dan puisi secara berkala sesuai yang didik.
diminati. Ekspresi sastra sebagai upaya
untuk menggali atau menghasilkan suatu 1) Meningkatkan keterampilan berbahasa
potensi yang dimiliki, ekspresi yang dima- Pembelajaran sastra dapat mening-
ksud bisa dalam bentuk bahasa, gestur, katkan keterampilan berbahasa yaitu
alat, ataupun mimik wajah. membaca, menulis, berbicara dan men-

Volume 7 Nomor 1 April 2022 25


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

dengarkan. Keterampilan membaca karya Fungsi pembelajaran sastra sebagai wadah


sastra prosa (cerpen, roman dan Novel) pendidikan budaya merupakan unsur-
dan puisi dapat meningkatkan pemaham- unsur yang terdiri dari pengetahuan, religi,
an serta nalar peserta didik agar lebih ber- bahasa dan lain sebagainya. Berdasarkan
makna sebagai bahan perenungan. Kete- hal tersebut dengan sastra peserta didik
rampilan menulis karya sastra prosa mau- dapat menginterpretasi apa yang dialami
pun puisi dapat mengungkapkan ide serta menjadi suatu nilai-nilai kebaikan dan
gagasan peserta didik teradap dirinya dan kelangsungan hidup lingkungan sekitar.
lingkungan. Salah satu contoh menulis
puisi dengan apa yang dialami dan dirasa- 5) Sebagai sarana penghibur
kan diungkap dengan penuh kesadaran Fungsi pembelajaran sastra sebagai
dan imajinasi yang logis. Keterampilan ber- sarana penghibur bukan hanya menghi-
bicara dalam karya sastra tentunya me- bur sesaat, tetapi dapat dimaknai sebagai
merlukan penjiwaan serta penghayatan pembelajaran hidup. Karya sastra walau-
yang dapat menumbuhkan karakter dari pun bersifat imajinatif namun banyak
karya tersebut. Keterampilan mendengarkan memberikan pengalaman hidup agar
bagian dari penikmat karya sastra yang selalu berproses serta mempelajari apa
sekaligus dapat merasakan apa yang ingin yang ingin disampaikan pengarang yang
disampaikan penyair ataupun pengarang dapat diambil pelajarannya. Sastra bagian
dalam karyanya. dari sarana penghibur yang memberikan
kenikmatan bagi pembaca ataupun pen-
2) Mengembangkan ide dan gagasan dengar secara emosional.
Pemikiran dan pemahaman peserta Dengan demikian pembelajaran
didik perlu dikembangkan dan dimotivasi sastra sangat penting diterapkan di seko-
untuk menciptakan ide dan gagasan yang lah semenarik mungkin agar peserta didik
dituangkan dalam karya sastra. Memberi- tidak jemu. Variasi dalam penyampaian
kan kebebasan ide kepada peserta didik materi pembelajaran sastra harus dike-
adalah bentuk ekspresi dalam menyam- mas sedemikian rupa agar tidak merasa
paikan rasa untuk dinikmati, jemu dan bosan. Fungsi pembelajaran
sastra di sekolah sebagai upaya pema-
3) Membina pendidikan karakter haman dari nilai-nilai yang terkandung di
Karya sastra dapat dipahami sebagai dalam karya prosa dan puisi.
pembelajaran nilai-nilai sosial yang ada
dalam kehidupan. Pembelajaran yang kon- Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
dusif dapat menciptakan suatu pemaham- Menyadari atau tidaknya seseorang ketika
an terhadap pembentukan karakter yang menikmati karya sastra secara langsung
berkualitas. ataupun tidak langsung, bahwa penikmat
sudah melibatkan berbagai aspek baik
4) Sebagai wadah pendidikan budaya fisik maupun mental serta aktivitas ber-
Pembinaan pendidikan budaya me- pikir dan merasa. Dari hal ini akan meng-
rupakan proses pembiasaan peserta didik gali nilai-nilai apa saka yang terdapat
agar menjadi karakter sehingga dapat di- dalam karya sastra tersebut. Nilai-nilai ter-
implementasikan dalam kehidupan. sebut sebagai berikut.

26 Volume 7 Nomor 1 April 2022


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

1) Nilai estetika mengatur pergaulan (Wahyuningtyas dan


Karya sastra dapat menambah wa- Sastosa, (2011). Setiap karya sastra tentu-
wasan pembaca mengenai kehidupan nya ada pesan moral yang ingin disampai-
untuk dijadikan sebagai bahan perenung- kan baik secara langsung maupun tidak
an yang akan membangkitkan pola pikir langsung. Moral yang ini disampaikan pe-
pembaca. Secara menyeluruh karya sastra ngarang sebgaai bahan renungan dan pe-
dapat menggambarkan kehidupan dari mahaman untuk dicerna. Moral merupa-
segi sosial, budaya, religius dan politik. kan suatu sikap yang dimiliki setiap ma-
Berdasarkan hal demikian bahwa karya nusia untuk berproses menjadi lebih baik.
sastra memberikan pemahaman secara Jadi nilai-nilai dalam karya sastra
batin dalam memaknai kehidupan menjadi sangat mempengaruhi kehidupan sehari-
nilai estetika (Rosnawati, 2020). Keindah- hari yang mampu menciptakan penga-
an suatu karya dapat menggairahkan pe- laman nyata menjadi imajinatif. Penga-
nikmat dalam imajinasi sehingga dapat laman batin pengarang dapat dinikmati
menciptakan suatu emosi yang dapat di- pembaca atau pendengar agar dapat dija-
implementasikan dalam kehidupan nyata. dikan pemahaman serta perenungan.

2) Nilai sastra Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Melalui karya sastra penikmat atau Pembelajaran sastra mampu mencipta-
pembaca dapat menuangkan ide dan ga- kan ketercapaian dalam tujuan pembel-
gasan penulis dalam kehidupan. Nilai ajaran, hal ini dapat terlihat dalam kegiat-
sastra dapat dibagi menjadi dua yaitu pe- an belajar mengajar. Evaluasi pembelajar-
ngetahuan dan apresiasi sastra. Pengetahu- an tidak terlepas dari pengetahuan, kete-
an berkaitan dengan intelektual pembaca rampilan dan sikap yang dimilik peserta
dalam upaya memahami unsur-unsur ke- didik. Dari ketiga domain tersebut perlu
sastraan secara objektif. Apresiasi sastra diketahui bahwa fungsi evaluasi pembel-
merupakan kegiatan menikmati cipta ajaran sangat penting untuk pendidik dan
sastra baik secara langsung maupun tidak peserta didik. Scriven (1967) fungsi eva-
langsung (Amiludin, 2011.). Sastra secara luasi dibagi dua yaitu formatif dan suma-
kognitif dapat mengendalikan dan meng- tif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila
arahkan perubahan tingkah laku melalui hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi
pengamatan dan penginderaan. Sedangkan diarahkan untuk memperbaiki materi ter-
apresiasi sastra upaya untuk menumbuh- tentu. Fungsi sumatif dihubungkan dengan
kan sikap terhadap suatu karya sebagai penyimpulan sistem dari keseluruhan telah
suatu kebutuhan yang mampu memuas- dianggap selesai (Arifin, 2016). Berdasar-
kan batin penikmat. Apresiasi sastra suatu kan hal demikian evaluasi merupakan pro-
kegiatan yang dilakukan secara konkret ses dari suatu kegiatan sedangkan hasil ber-
baik langsung maupun tidak langsung. kaitan dengan pengukuran hasil belajar.
Fungsi evaluasi pembelajaran secara khu-
3) Nilai moral sus sebagai berikut.
Nilai moral dalam karya sastra digu-
nakan untuk mengatur kehidupan antar- 1) Segi psikologis
manusia yang saling berinteraksi dengan Evaluasi pembelajaran secara psiko-
menggunakan tata karma dan etika dalam logis memberikan pedoman untuk pendi-

Volume 7 Nomor 1 April 2022 27


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

dik dan peserta didik. Bagi pendidik se- Tujuan Evaluasi Pembelajaran
cara psikologis untuk mengadakan orien- Pembelajaran adalah rangkaian sistem
tasi dalam menentukan langkah ataupun yang terdiri dari berbagai komponen yang
metode yang akan digunakan untuk pe- saling terkait. Komponen pembelajaran
serta didik selanjutnya. Bagi peserta didik tersebut meliputi: tujuan, materi, metode,
untuk mengetahui presentasi belajar agar strategi belajar mengajar dan evaluasi
dapat mengadakan orientasi mengenai (Rusman, 2018). Dalam hal ini adalah tu-
penilaian. Dalam hal ini peserta didik juan pembelajaran yang dapat mening-
dapat merasa kepuasan atau tidak terha- katkan keberhasilan dalam proses pem-
dap hasil belajar, bagi yang belum merasa belajaran yang disebut evaluasi. Tujuan
puas dengan penilaian dapat melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui
pengayaan yang diberikan pendidik. tingkat keberhasilan peserta didik yang
diperoleh selama kegiatan belajar meng-
2) Segi didaktik ajar. Berikut ini tujuan evaluasi pembel-
Evaluasi pembelajaran secara didak- ajaran.
tik tujuannya adalah untuk membantu 1) Mengetahui tingkat penguasaan pe-
pendidik guna mengetahui dalam me- serta didik
nempatkan peserta didik dalam kelom- Kemampuan masing-masing peserta
pok belajar. Berdasarkan hal demikian didik tentunya berbeda satu sama
dari segi didaktik dapat membantu pen- yang lainnya. Dengan adanya proses
didik dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran seorang pendidik dapat
pembelajaran dan juga dapat memberi- mengetahui kemampuan peserta didik
kan motivasi kepada peserta didik untuk terhadap materi yang telah diberikan.
meningkatkan dan mempertahankan Hal ini akan membantu pendidik
prestasi belajar. untuk menempatkan peserta didik se-
suai materi yang dikuasai.
3) Segi administratif 2) Mengetahui kecakapan, motivasi,
Evaluasi pembelajaran dari segi admi- minat dan sikap
nistratif dapat memberikan laporan me- Peserta didik dapat mengembangkan
ngenai perkembangan peserta didik sete- kemampuannya terhadap materi
lah mengikuti kegiatan belajar mengajar. yang sudah diberikan, sehingga pen-
Jadi dengan adanya laporan hasil belajar didik dapat mengarahkan dan mem-
peserta didik maupun guru mendapatkan fasilitasi mengenai kecakapan, moti-
gambaran mengenai hasil usaha yang vasi, minat dan sikap. Berdasarkan
dilakukan selama proses pembelajaran. hal tersebut sangat penting untuk
Berdasarkan hal tersebut fungsi eva- melibatkan peserta didik secara aktif
luasi pembelajaran sebagai sarana penilai- dalam kegiatan pembelajaran.
an terhadap suatu proses yang harus dila- 3) Mendiagnosis keunggulan dan kele-
kukan secara terus-menerus. Evaluasi mahan
sebagai usaha untuk memperbaiki atau Proses pembelajaran sebagai bahan
melakukan penyempurnaan terhadap untuk mengetahui tingkat kemampu-
hasil yang diperoleh dalam kegiatan pem- an peserta didik dalam waktu ter-
belajaran. tentu. Tingkat keberhasilan ataupun

28 Volume 7 Nomor 1 April 2022


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

belum berhasil dalam pembelajaran Evaluasi pembelajaran sastra di seko-


adalah sebagai upaya untuk memo- lah dapat digunakan pendidik sebagai bagi-
tivasi untuk lebih baik lagi dalam an dari proses pembinaan pendidikan ka-
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini rakter baik secara langsung maupun tidak
pendidik dapat menemukan faktor- langsung. Evaluasi merupakan bagian dari
faktor penyebab keunggulan dan penilaian proses dan hasil sesuai dengan
kelemahan peserta didik. kebutuhan pada kegiatan belajar mengajar.
4) Untuk mengetahui tingkat kemajuan Pembelajaran sastra adalah suatu hal yang
dan kesesuaian hasil belajar menyenangkan apabila disertai dengan ke-
Pengetahuan peserta didik dalam aktifan peserta didik dan tidak memaksa-
pembelajaran dapat dikelompokkan kan keinginan pendidik dalam memberikan
menjadi peserta didik kelompok atas penugasan dalam hal menetapkan suatu
dan kelompok bawah. Hal ini sangat topik. Peserta didik dapat berkreasi sesuai
penting untuk diketahui pendidik dengan apa yang dirasakan saat itu. Oleh
maupun orang tua agar dapat menen- karena itu pembelajaran sastra di sekolah
tukan sikap yang harus dilakukan dapat dilakukan dengan cara (1) memberi-
untuk menentukan langkah-langkah kan kebebasan ide/gagasan bagi peserta
selanjutnya. Evaluator harus melaku- didik dalam menciptakan suatu karya, (2)
kan evaluasi terhadap peserta didik memberikan ruang atau waktu untuk men-
sesuai kompetensi yang diharapkan. ciptakan ide/gagasan agar mendapatkan
5) Untuk menempatkan peserta didik hasil yang maksimal, (3) menggunakan
sesuai dengan potensinya diksi yang tepat untuk menciptakan kein-
Untuk menempatkan peserta didik dahan suatu karya., (4) memperkenalkan
sesuai dengan potensi yang dimiliki karya-karya sastrawan Indonesia sebagai
dengan melihat hasil belajar. Hasil motivasi peserta didik untuk memahami
belajar merupakan gambaran tentang sastra. Dengan cara yang demikian diharap-
hal-hal yang sudah dipahami peserta kan peserta didk mampu berkreasi secara
didik. Mengelompokkan peserta didik mendalam dan sungguh-sungguh.
pada proses belajar berdasarkan ka-
rakter dan tingkat potensi yang dimi- SIMPULAN
liki, hal ini dilakukan untuk memoti- Evaluasi pembelajaran sastra di sekolah
vasi dalam rangka untuk memper- tentunya tidak terlepas dari peran pendi-
baiki dan meningkatkan prestasi. dik, sebab dalam hal ini sastra memiliki
perspektif multidimensi nilai yang terda-
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah pat di dalam karya tersebut. Dengan mem-
untuk mengetahui kemampuan dan ka- pelajari sastra peserta didik sudah menda-
rakter peserta didik sehingga pendidik patkan pengalaman secara langsung
dapat melakukan perbaikan dan mening- maupun tidak langsung, untuk itu pendi-
katkan prestasi belajar. Pengetahuan, dik harus memfasilitasi peserta didik
keterampilan dan sikap dalam tujuan dalam berkarya. Pengajaran dan pembel-
pembelajaran sangat penting dalam pro- ajaran sastra harus ditautkan dengan
ses pembelajaran. internet dan teknologi informasi digital
atau saat ini disebut era digital.

Volume 7 Nomor 1 April 2022 29


e-ISSN 2580-4766
p-ISSN 2443-3918

Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA


pembahasan mengenai evaluasi pembel- Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi
ajaran sastra di sekolah dapat dilakukan Sastra. Bandung: Sinar Baru.
dengan cara (1) memberikan kebebasan Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajar-
ide/gagasan bagi peserta didik dalam an. Bandung: Rosda Karya.
menciptakan suatu karya, (2) memberikan Rormawati. 2020. Pembelajaran Sastra
ruang atau waktu untuk menciptakan ide/ Indonesia. Yogyakarta: Budi Utama.
gagasan agar mendapatkan hasil yang Rusman. 2018. Model-Model Pembelajaran.
maksimal, (3) menggunakan diksi yang Depok: Raja Grafindo.
tepat untuk menciptakan keindahan suatu Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru San-
karya., (4) memperkenalkan karya-karya toso. 2011. Sastra: Teori dan Implemen-
sastrawan Indonesia sebagai motivasi pe- tasi. Surakarta: Yuma Pustaka.
serta didik untuk memahami sastra.

30 Volume 7 Nomor 1 April 2022

Anda mungkin juga menyukai