Anda di halaman 1dari 33

NO Nama penulis dan sumber penelitian Latar Belakang Masalah

1 Anisawati, A., Isma, F., La Tansa, I.,


Hanifah, R., Diana, R. N., & Santoso, A. P.
A. (2021). PENGARUH KOMUNIKASI
TENAGA FARMASI DALAM UPAYA
PENINGKATAN PEMAHAMAN LANSIA
TERHADAP DAGUSIBU OBAT (DAPATKAN,
GUNAKAN, SIMPAN, BUANG) DI DESA
KOPEN KABUPATEN BOYOLALI. Jurnal
Riset Kefarmasian Indonesia, 3(2), 126-
137

2
3
4
5
6
7
8
9
10
Responden Metode Desain penelitian
Hasil keterbatasan kelebihan saran peneliti
NO
Nama penulis dan Latar Belakang Masalah

sumber penelitian
1 Anisawati, A., Isma, F., La Adanya program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO)
Tansa, I., Hanifah, R., Diana, tersebut karena masih banyak masalah yang terkait
R. N., & Santoso, A. P. A. penggunaan obat yang terjadi di masyarakat.Hal ini terlihat
(2021). PENGARUH pada penggunaan obat yang tidak rasional.Menurut
KOMUNIKASI TENAGA Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009, fasilitas
FARMASI DALAM UPAYA pelayanan kefarmasian yaitu Apotek, Instalasi Rumah Sakit,
PENINGKATAN klinik, toko obat atau praktek bersama. Pada kenyataannya
PEMAHAMAN LANSIA masih ada masyarakat yang
TERHADAP DAGUSIBU OBAT mendapatkan obat dari orang lain sebesar 1,7%, tenaga
(DAPATKAN, GUNAKAN, kesehatan 23,4% dan penjual obat tradisional keliling
SIMPAN, BUANG) DI DESA 1,3% .Obat obatan yang diperoleh bukan dari fasilitas
KOPEN KABUPATEN pelayanan kefarmasian dapat menjadi peluang masuknya
BOYOLALI. Jurnal Riset obat-obat palsu. Untuk menjamin keefektifan suatu obat,
Kefarmasian Indonesia, 3(2), perlu sistem penyimpanan yang baik
126-137 dan benar.
2 Hajrin, W., Subaidah, W. A., Masyarakat Desa Senggigi memiliki keterbatasan dalam
& Juliantoni, Y. (2020). memperoleh informasi
Sosialisasi dagusibu untuk tentang kesehatan salah satunya DAGUSIBU. yang memiliki
meningkatkan rasionalitas jumlah penduduk yang banyak dengan daerah yang cukup
penggunaan obat bagi luas. Jumlah penduduk di desa Senggigi adalah ±4.653 jiwa
masyarakat kerandangan pada tahun 2016, terbagi dalam 1.643 KK (Pemerintah
desa senggigi. Jurnal Desa Senggigi, 2018). Tingginya angka jumlah penduduk
Pengabdian Magister dengan daerah yang luas tersebut tidak sebanding dengan
Pendidikan IPA, 3(2). jumlah sarana kesehatan yang ada, sehingga informasi
tentang kesehatan, obat, dan pengobatan yang diperoleh
masyarakat sangat terbatas. Keterbatasan tenaga
kefarmasian menyebabkan ketidakmampuan dalam
sosialisasi tentang obat kepada masyarakat.

3 Mukti, A. W., & Mayzika, N. Berdasarkan data yang diperoleh dari survey pada
A. (2020). Profil Perilaku dan beberapa apotek di
Pengetahuan Warga daerah Dukuh Menanggal menunjukkan bahwa banyaknya
Kelurahan Dukuh Menanggal masyarakat yang membeli
Surabaya tentang obat keras tanpa resep dokter, kejadian efek samping
DAGUSIBU. Dedication: obat, penyimpanan obat yang
Jurnal Pengabdian salah dan pembuangan sampah obat yang tidak terpakai
Masyarakat, 4(1), 1-10. yang tidak dimusnahkan
terlebih dahulu
4 Pujiastuti, A., & Kristiani, M. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan
(2019). Sosialisasi DAGUSIBU masyarakat kurang paham
(Dapatkan, Gunakan, tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar.
Simpan, Buang) obat dengan Salah satu cara
benar pada guru dan pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan
karyawan SMA Theresiana I menerapkan program
Semarang. Indonesian DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang).
Journal of Community Berdasarkan informasi yang
Services, 1(1), 62-72. diperoleh, guru dan karyawan SMA Theresiana I Semarang
belum pernah
mendapatkan informasi tentang DAGUSIBU sehingga perlu
dilakukan sosialisasi
tentang DAGUSIBU. Adanya kegiatan ini diharapkan para
guru dan karyawan
SMA Theresiana I Semarang dapat membagikan informasi
tentang penggunaan
dan penanganan obat yang benar kepada anggota
keluarganya serta siswa siswi
SMA Theresiana I Semarang.
5 Lutfiyati, H., Yuliastuti, F., & Masyarakat desa Pucanganom banyak melakukan
Dianita, P. S. (2017). swamedikasi (pengobatan sendiri) sebelum memutuskan
Pemberdayaan Kader PKK untuk berobat ke dokter atau puskesmas. Pengetahuan
dalam Penerapan Dagusibu masyarakat. Swamedikasi yang benar akan merupakan
(Dapatkan, Gunakan, sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah terutama
Simpan, dan Buang) Obat dalam pemeliharaan kesehatan secara nasional dan
dengan Baik dan Benar di menghemat biaya pengobatan. Agar dapat melakukan
Desa Pucanganom, swamedikasi secara benar masyarakat harus mendapatkan
Srumbung, informasi yang akurat sehingga dapat menentukan jenis
Magelang. URECOL, 9-14. dan jumlah obat yang diperlukan. Untuk melindungi
masyarakat masyarakat dari bahaya penggunaan obat yang
tidak tepat dan tidak benar maka perlu diberikan sosialisasi
tentang Dagusibu dan Penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

6 Meilina, R., Fhasnia, F., & Angka kesakitan semakin hari semakin meningkat, salah
Marniati, M. (2019). satu penyebabnya adalah karena
Sosialisasi Penggunaan Obat kesalahan penggunaan obat. Masyarakat saat ini sudah
Yang Benar (Dagusibu) Dan mulai terbiasa dengan penggunaan
Tanya 5 O Di Lapangan Blang berbagai jenis obat-obatan dengan tujuan menyembuhkan
Padang Banda Aceh. Jurnal penyakit, akan tetapi, masyarakat
Pengabdian Kepada masih mengkomsumsi obat dengan cara tidak benar. Salah
Masyarakat (Kesehatan), satu cara pengelolaan obat yang baik
1(2), 15-18. dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU
(Dapatkan, Gunakan, Simpan,
Buang) dan Tanya 5 O. Masyarakat harus bersikap cerdas
saat memperoleh obat. Dengan adanya
kegiatan ini diharapkan pengunjung Lapangan Blang
Padang kota Banda aceh dapat mengetahui
dan menggunakan obat dengan benar.
7 Wahyuddin, N., Salampe, Masalah penyalahgunaan obat-obatan di masyarakat
M., Awaluddin, A., Paluseri, merupakan faktor yang perlu menjadi perhatian
A., Muslimin, L., Ismail, I., ... terutama daerah pedesaan dengan fasilitas kesehatan
& Dali, D. (2022). terbatas. Tujuan sosialisasiini adalah untuk meningkatkan
Penyuluhan Tentang pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang obat
DAGUSIBU (Dapat, melalui sosialisasi DAGUSIBUdi Desa Puasana, Kec.
Gunakan, Simpan. Buang) Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan.
Obat di Kecamatan
Sanrobone. Jurnal Mandala
Pengabdian
Masyarakat, 3(1), 1-7.
8 Prabandari, S., & Febriyanti, Selama dewasa ini banyak kasus-kasus
R. (2016). Sosialisasi di masyarakat mengenai penyalahgunaan
Pengelolaan Obat Dagusibu obat.Baik itu obat yang sudah diresepkan
(Dapatkan, Gunakan, dari dokter karena sakit, maupun obat
Simpan, Buang) Di yangmasyarakat dapatkan atas inisiatif
Kelurahan Pesurungan Kidul mereka sendiri. Kasus-kasus tersebut
Kota Tegal Bersama Ikatan diantaranya mulai dari keracunan,
Apoteker Indonesia overdosis, hingga menyebabkan kematian.
Tegal. Parapemikir: Jurnal Mereka menganggap diri mereka tahu cara
Ilmiah Farmasi, 5(1). menggunakan obat dari awal sejak
merekadapatkan hingga akhir. Kurangnya
keingintahuan masyarakat mengenai hal ini
sangatlah berbahaya. Mereka tidak boleh
menganggap remeh mengenai tata cara
pengelolaan obat Halini pada akhirnya juga
menyebabkan kerugian bagi manusia
sendiri.Salah satu cara pengelolaan obat
yang baik dan benar adalah DAGUSIBU.
9 Nasir, N. H., Awaliyah, N., & Desa Puasana merupakan desa di Kecamatan Moramo
Juliansyah, R. (2021). Utara Kabupaten Konawe Selatan yang terletak dipesisir
Dagusibu education (get, pantaiyang minim akan fasilitas kesehatan. Desa ini masih
use, save and dispose) sangat kurang mendapatkan penyuluhan kesehatan
medicines in puasana terutama mengenai obat-obatan. Hal ini juga dipengaruhi
village, north moramo oleh Fasilitas kesehatan yang jaraknya cukup jauh.Oleh
district, south konawe karena itu, tim pengabdian masyarakat Program Studi
regency. Jurnal Mandala Farmasi Universitas Mandala Waluya melaksanakan
Pengabdian kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini bertujuan untuk
Masyarakat, 2(2), 40-45. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan
dan membuang obat yang benar dengan program
DAGUSIBU. METODEKegiatan PengabdianMasyarakat
pelaksanaanya dilakukan pada tanggal 26Juni 2021
bertempat di Kantor desa Puasana, Kecamatan Moramo
Utara, Kabupaten Konawe Selatandengan
10 Yusransyah, Y., Stiani, S. N., Upaya peningkatan kesehatan bagi
& Zahroh, S. L. (2021). masyarakat sangatlah penting. Ini
Pengabdian masyarakat diperkuat dengan diluncurkannya DAGUSIBU
tentang dagusibu (dapatkan, (Dapatkan,Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan
gunakan, simpan dan buang) benar) agar masyarakat mampu memahaminya dan
obat dengan benar di smk mampu mengimplementasikannya dalam upaya untuk
ikpi labuan pandeglang. meningkatkan derajat pemahaman dalam istilah
Jurnal Abdi Masyarakat Kita, obat, khususnya cara memperoleh, menggunakan,
1(1), 22-31. menyimpan,membuang obat dengan baik dan
mewujudkan keluarga sadar narkoba melalui program
DAGUSIBU
di Sekolah SMK IKPI Labuan Pandeglang.
Responden
Metode
Variabel Analisa
Dalam responden penelitian Variabel Penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil 11 inependen :penyuluhan menggunakan metode
orang yaitu lansia dengan dan dilanjutkan survey kuantitatif.
rentang usia ≥40 tahun. di dengan pendekatan dengan membuat
Posyandu Lansia, desa individual pengisian analisa dari perolehan
Kopen, Teras, Boyolali, Jawa kuesioner hasil kuesioner dan
Tengah. mengenai dengan pendekatan
penerapan Dagusibu obat deskriptif
kepada lansia.

Variabel
Dependent :upaya
komunikasi tenaga
farmasi untuk
peningkatan pemahaman
lansia terhadap
DAGUSIBU obat.
Dalam responden penelitian Variabel Independent: Penelitian ini
tersebut populasinya ibu-ibu memberikan informasi menggunakan metode
PKK dan kader Posyandu desa dan edukasi Kuantitatif dengan
Senggigi kepada masyarakat desain pretest dan
melalui kegiatan posttest yaitu dua
DAGUSIBU yaitu cara kelompok
mendapatkan obat, ekspperimnen dan
cara menggunakan obat, kelompok kontrol
cara menyimpan obat, yang dipilih secara
dan acak.
cara membuang obat
dengan baik dan benar.

Variabel
Dependent :Sosialisasi
dagusibu untuk
meningkatkan rasionalitas
penggunaan obat bagi
masyarakat

Dalam responden penelitian Variabel Independent: Penelitian ini


tersebut, peneliti mengambil 26 memberikan informasi menggunakan metode
orang warga Kelurahan Dukuh dan edukasi survey kuantitatif.
Menanggal Surabaya. kepada masyarakat dengan membuat
melalui kegiatan analisa dari perolehan
DAGUSIBU yaitu cara hasil kuesioner dan
mendapatkan obat, dengan pendekatan
cara menggunakan obat, deskriptif dilakukan
cara menyimpan obat, dan evaluasi dengan
dan uji statistik
cara membuang obat diperoleh p value
dengan baik dan benar. sebesar 0,000

Variabel
Dependent :tingkat
pengetahuan warga
kelurahan Dukuh tentang
DAGUSIBU
Dalam responden penelitian Variabel Independent: Penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil DAGUSIBU (DApatkan, menggunakan metode
sebanyak 25 orang GUnakan, SImpan, survey kuantitatif.
terdiri dari guru dan karyawan BUang) obat dengan dengan membuat
SMA Theresiana I Semarang. benar, analisa dari perolehan
Penggolongan obat, diskusi tanya jawab
Bahaya penyalahgunaan
narkotika dan
psikotropika,
Penggunaan obat
tradisional dan kosmetika
yang baik.

Variabel
Dependent :tingkat
pengetahuan Dagusibu
pada guru dan karyawan
SMA Theresiana I
Semarang
Dalam responden penelitian Variabel Independent: Penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil memberikan sosialisasi menggunakan metode
sebanyak 35 anggota PKK kepada masyarakat survey kuantitatif.
Desa Pucanganom. melalui kegiatan dengan membuat
DAGUSIBU yaitu cara analisa dari perolehan
mendapatkan obat, hasil kuesioner dan
cara menggunakan obat, dengan pendekatan
cara menyimpan obat, deskriptif
dan
cara membuang obat
dengan baik dan benar.

Variabel Dependent
Penerapan Dagusibu
(Dapatkan, Gunakan,
Simpan, dan Buang) Obat
dengan Baik dan Benar di
Desa Pucanganom,

Dalam responden penelitian Variabel Independent: penelitian ini


tersebut, peneliti mengambil memberikan sosialisasi menggunakan metode
responden kepada semua program penggunaan dan kuantitatif dengan
pengunjung Tim pelaksana penyimpanan obat pemberian informasi
memilih tiga yang baik dan benar tentang DAGUSIBU
orang peserta yang dan Tanya 5 O kepada
memberikan respon terbaik Variabel Dependent penggunjung/peserta
dengan kisaran usia 25-45 thn Sosialisasi Penggunaan dengan
di Lapangan Blang Padang kota Obat Yang Benar media yang digunakan
Banda aceh. (Dagusibu) Dan Tanya 5 O adalag brosur
Dalam responden penelitian Variabel Independent: penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil 1.DAGUSIBU menggunakan metode
sebanyak 25 peserta yang (DApatkan, kuantitatif dengan
terdiri dari kepala desa, staff GUnakan, melalui sosialisasi atau
desa, kader-kader desa dan SImpan, BUang) obat ceramah serta diskusi
posyandu, kepala dusun, dan dengan benar, interaktif.
masyarakat 2. Penggolongan obat,
3. Bentuk sediaan obat,
4. Mengenai nomor
registrasi dan nomor
batch obat.

Variabel Dependent
Penyuluhan Tentang
DAGUSIBU (Dapat,
Gunakan, Simpan. Buang)
Obat di Kecamatan
Sanrobone.
Dalam responden penelitian Variabel Independent: penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil pendampingan menggunakan metode
masyarakat umum terutama mendapatkan obat, kuantitatif dengan
ibu – ibu penggunaan obat, memaparkan materi
yang sudah lanjut usia (geriatri) menyimpan obat, dan dan membagikan
membuang obat yang brosur DAGUSIBU
tepat. serta
memberitahukan
Variabel Dependent : informasi tentang cara
Sosialisasi Pengelolaan penggunaan obat
Obat Dagusibu (Dapatkan, yang tepat.
Gunakan, Simpan, Buang)
Di Kelurahan Pesurungan
Kidul Kota Tegal Bersama
Ikatan Apoteker
Indonesia Tegal.
Dalam responden penelitian Variabel Independent: penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil 1.DAGUSIBU menggunakan metode
sebanyak 23 orang yaitu (DApatkan, kuantitatif dengan
Masyarakat desa Puasana GUnakan, melalui sosialisasi
SImpan, BUang) obat atau ceramahserta
dengan benar, diskusi interaktif.
2. Penggolongan obat,
3. Bentuk sediaan obat,
4. Mengenai nomor
registrasi dan nomor
batch obat.

Variabel Dependent
Edukasi DAGUSIBU
(Dapatkan, Gunakan,
Simpan, dan Buang)
Obat di Desa Puasana,
Kecamatan Moramo
Utara, Kabupaten Konawe
Selatan
Dalam responden penelitian Variabel Independent: penelitian ini
tersebut, peneliti mengambil 1.DAGUSIBU menggunakan metode
sebanyak kurang lebih 50 (DApatkan, kuantitatif dengan
orang Siswa dan Siswi (35 orang GUnakan, berupa penyuluhan,
jurusan Farmasi dan 15 orang SImpan, BUang) obat pemaparan materi,
jurusan Multimedia), dan 15 dengan benar, simulasi dan
orang guru SMK IKPI Labuan 2. Penggolongan umum pendistribusian
Pandeglang. obat-obatan, leaflet/brosur untuk
3.klasifikasi yang terdiri seluruh sivitas di
dari over-the- lingkungan SMK IKPI
counterobat-obatan Labuan Pandeglang.
terlarang, obat bebas
terbatas, obat keras, dan
apotek obat wajib.
Variabel Dependent :
meningkatkan
pemahaman akan
pentingnya
DAGUSIBU dalam upaya
peningkatan kesehatan di
Lingkungan SMK IKPI
Labuan Pandeglang.
Hasil
Kesimpulan keterbatasan
Berdasarkan kegiatan sebelum sosialisasi yang
dilakukan, diperoleh hasil 73% lansia yang belum
paham, 18% lansia yang sedikit paham dan 9%
lansia yang didampingi wali yang sudah paham. Hal
ini dapat dikategorikan bahwa warga dan juga
lansia di desa Kopen, Boyolali belum paham
mengenai pengelolaan obat dengan Dagusibu,
namun setelah diadakan sosialisasi pemahaman
warga di desa Kopen, Boyolali mengalami
peningkatan yaitu menjadi 27% masih belum
paham, 64% sudah paham dan juga 9% adalah
lansia yang didampingi wali dalam penggunaan
obat. Hal tersebut membuktikan bahwa tenaga
kefarmasian sangat berperan penting dalam
peningkatan pemahaman lansia terhadap
pentingnya Dagusibu Obat,
Peserta sosialisasi memahami materi sosialisasi
DAGUSIBU yang diberikan, dibuktikan dengan
peningkatan pengetahuan sesudah sosialisasi.

Pola perilaku warga kelurahan Dukuh Menanggal


terkait cara mendapatkan, menggunakan,
menyimpan, dan membuang obat masih kurang.
Hal tersebut tercermin dari jawaban kuisioner pre
sosialisasi yang dibagikan. Setelah dilakukan
sosialisasi DAGUSIBU pengetahuan warga
meningkat secara signifikan (peningkatan
pengetahuan lebih dari 50%) dan nilai signifikansi p
value 0,000 yang artinya terdapat perbedaan
pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan
sesudah sosialisasi.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program
pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan
bahwa kegiatan sosialisasi DAGUSIBU dengan cara
penyuluhan tentang penggunaan dan penanganan
obat yang benar berjalan dengan baik dan lancar.
Hal ini diketahui dari tingkat kehadiran dan
keaktifan para peserta. Total peserta yaitu 25
orang, terdiri dari guru dan karyawan SMA
Theresiana I Semarang. Total guru dan karyawan
SMA Theresiana I Semarang
yaitu 28 orang sehingga persentase kehadiran
peserta adalah sebanyak 89,3%. Para peserta yang
hadir sangat antusias dalam mendengarkan
penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan
obat dan penanganannya. Sosialisasi ini
meningkatkan pemahaman peserta tentang
pengelolaan obat dengan benar. Hasil dari kegiatan
ini adalah diharapkan bagi peserta dapat
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Hal ini
dapat mendukung terwujudnya program
pemerintah dalam peningkatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
Kegiatan yang diikuti Kader PKK Desa
Pucanganom ini berjalan dengan baik dan
lancar. Animo peserta pelatihan cukup baik.
Kegiatan ini menambah pengetahuan peserta
bagaimana mengelola obat dengan baik dan benar
dan diharapkan dapat menerapkan dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat dan para
kader diharapkan dapat menjadi trainer untuk
masyarakat Desa Pucanganom, Kecamatan
Srumbung, Kabupaten Magelang.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat


merupakan wujud kontribusi Dosen Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah dalam
implementasi tridarma perguruan tinggi.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Pengabdian
yang telah dilakukan dalam kegiatan ini
berupa penyuluhan dengan tema
“Sosisalisasi Penggunaan obat yang benar
(Dagusibu) dan tanya 5 O di Lapangan
Blang Padang, Banda Aceh”. Penyuluhan ini
diharapkan akan menghasilkan target luaran
yaitu pengunjung Blang Padang, Banda aceh
dengan harapan mampu mengetahui
penggunaan obat yang benar dan cerdas
dengan memberikan pertanyaan tentang obat
yang diberikan
Penyuluhan DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan,
SImpan, dan BUang)obat berjalan dengan lancar
dan tertib, masyarakat sangat antusias dalam
mengikuti penyuluhan ini. Hasil dari kegiatan ini
adalah diharapkan masyarakatdapat menerapkan
materi penyuluhanyang telah diperoleh kepada
keluarga dan lingkungansekitarnya.Hal ini dapat
mendukung terwujudnya program pemerintah
dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Dari serangkaian kegiatan tersebut walau pun dari program sosialisasi
sedikit terkendala dengan home visite tetapi dapat DAGUSIBU
disimpulkan kegiatan sosialisasi DAGUSIBU berjalan yaitu susahnya
sesuai dengan perencanaan yang ada dan menentukan waktu yang
terlaksana dengan baik antara masyarakat dan tim pas
sosialisasi. untuk home visit ke rumah
warga karena
umumnya warga
berprofesi sebagai buruh,
sehingga untuk
mengunjungi di waktu pagi
dan siang agak terkendala.
Pelaksanaan sosialisasisebagai salah satu program
pengabdian berjudul “Edukasi DAGUSIBU
(Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat
di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara,
Kabupaten Konawe Selatan“ telah terlaksana
dengan baik dan mendapatkan respons yang
baik dari peserta.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program
pengabdian kepada masyarakat dapat
disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi tentang
DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan
Buang) obat dengan benar dan tepat berjalan
dengan baik dan lancar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Kegiatan ini menambah
pengetahuan peserta bagaimana mengelola
obat dengan baik dan benar dan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
cara yang benar dalam menggunakan obat, mulai
dari cara mendapatkan, menggunakan
(mengkonsumsi), menyimpan hingga membuang
obat (DAGUSIBU).
saran peneliti
Kelebihan
Fasilitas pelayanan kesehatan
setempat juga turut berperan dalam
upaya peningkatan
pemahaman masyarakat terhadap
Dagusibu obat.
Misalnya dengan adanya posyandu
ataupun
penyuluhan-penyuluhan
kesehatan, tenaga kesehatan atau
petugas setempat bisa memfasilitasi
untuk mengadakan edukasi tentang
pentingnya Dagusibu
Penulis mengucapkan terima kasih Perlu peningkatan pemahaman
kepada secara kontinyu bagi
Universitas Mataram yang telah masyarakat dengan metode
memberi dukungan lain yang lebih intens, misalnya
financial terhadap penelitian ini. dengan focus group discussion
atau dengan pendampingan
secara kontinyu hingga
terbentuk keluarga sadar obat
melalui penerapan
DAGUSIBU yang tepat dalam
kehidupan seharihari.

1. menggunakan alat penelitian


berupa kuisoner yang mudah
digunklana oleh subjek penelitian.
2. penulis mampu
memaparkan dengan baik setiap
komponen dalam pembahasan.
3. penyajian data dalam
bentuk tabel yang kemudian
dijelaskan lagi sehingga mudah
dipahami
1. Kegiatan sosialisasi diakhiri
dengan pembagian buku saku
DAGUSIBU
2. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Politeknik Katolik Mangunwijaya
yang telah memberikan dana dalam
pelaksanaan Program Pengabdian
Masyarakat ini.
3. Mahasiswa Program Studi DIII
Farmasi Politeknik Katolik
Mangunwijaya yang ikut serta
dalam persiapan dan pelaksanaan
Program Pengabdian Masyarakat
sehingga kegiatan
berjalan dengan lancar.
Ucapan terima kasih dan
penghargaan kami
sampaiakan kepada
1. LP3M Universitas
Magelang Muhammadiyah
yang telah memberikan
kepercayaan dan dana dalam
pelaksanaan program Kemitraan
Universitas ini
2. Dekan Fakultas iLmu Kesehatan
Universitas
muhammadiyah Magelang yang
telah mengijinkan
kami untuk melakukan kegiatan ini .

3.Kepala Desa Pucanganom yang


telah
mengijinkan kami melaksanaan
kegiatan ni
di Desa Pucanganom
dari program sosialisasi DAGUSIBU
ini yaitu tentunya dibantu oleh
kawan –
kawan kelompok masyarakat PKK.
Kawan
– kawan banyak membantu dalam
menjalankan program ini
Terima kasih kepada LPPM
(Lembaga Penelitian Pengabdian
Masyarakat) STIKes Salsabila Serang
sebagai pemberi dana kegiatan
Pengabdian Masyarakat Tentang
DAGUSIBU Pada SMK IKPI Labuan
Pandeglang.

Anda mungkin juga menyukai